I Wayan Suasira
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

THE COST OBTAINED BY APPLYING PRECEDENCE DIAGRAM METHOD TOWARD THE TIME OPTIMIZATION ON BUILDING DEVELOPMENT PROJECTS I Made Tapa Yasa; I Made Anom Santiana; I Gede Sastra Wibawa; I Wayan Suasira
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 18 No 2 (2018): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.924 KB) | DOI: 10.31940/logic.v18i2.973

Abstract

The complexity of the project expands along with the progress of human civilization. The problems that appear will be more numerous and complicated. The role of project management is indispensable in order to address and prevent these problems, so that the cost,the quality and the time agreed upon can be realized. Cost and time relationship is not directly proportional, so it is necessary to determine the optimal time by optimum cost. Optimization is a best effort undertaken by planning various alternative methods of implementation, in order to obtain optimal timing of projects with optimum cost. Planning and scheduling are the backbone of the entire project, which is based on clear objectives. Microsoft Project as one of the scheduling software based on Precedence Diagram Method (PDM) provides many advantages, one of which scheduling can be done more quickly and thoroughly.In this research, it is created six alternative models as follows: In the first alternative ,it is acquired the project period of 256 days , at a cost of Rp2,190,234,913.43 ; In the second alternative , the was obtained the project period of 150 days , with a cost of Rp1,903,674,873.6 ; In the third alternative , it was obtained the project period of 102 days , at a cost of Rp1,873,215,897.61 ; In the alternative IV , it was obtained the project period of 99 days , at a cost of Rp1,895,159,526.12 ; In the alternative V , the project period was 96 days , at a cost of Rp2,019,623,191.13 ; In alternate VI , the project period was 89 days at a cost of Rp2,090,543,033.77. From the above calculation, then the result is interpolated in order to obtain the optimum time for the development project. The optimum time obtained is 120 calendar days, at a cost of Rp. 1,884,638,013.61.
ANALISIS KOMPARASI METODE BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) DAN METODE KONVENSIONAL PADA PERHITUNGAN RAB STRUKTUR PROYEK (STUDI KASUS PEMBANGUNAN PASAR DESA ADAT PECATU) I Wayan Suasira; I Made Tapayasa; I Made Anom Santiana; I Gede Satra Wibawa
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 1 (2021): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i1.737

Abstract

Building Information Modeling (BIM) adalah suatu proses yang dimulai dengan menciptakan 3D model digital dan didalamnya berisi semua informasi bangunan tersebut, berfungsi sebagai sarana membuat perencanaan, perancangan, pelaksanaan pembangunan, serta pemeliharaan bangunan. Estimasi biaya menggunakan BIM memberikan kecepatan dan keakuratan perhitungan volume pekerjaan. Pengaplikasian BIM menggunakan software salah satunya Tekla Structure. Tekla Structure merupakan software memungkinkan membuat model yang sangat constructable struktural 3D terlepas dari materi atau kompleksitas struktural. Berdasarkan kelebihan BIM maka cocok diaplikasikan pada proyek pembangunan pasar desa adat Pecatu. Pembangunan pasar desa adat Pecatu merupakan proyek pemerintah Kabupaten Badung. Pasar desa adat Pecatu memiliki fungsi sebagai tempat bertransaksi pedagang dan pembeli di desa adat Pecatu. Langkah-Langkah estimasi menggunakan BIM diawali membuat pemodelan struktur bangunan pasar desa adat Pecatu 3D. Pemodelan 3D dimulai dari pemodelan pondasi dilanjutkan dengan pemodelan sloof, kolom, balok, ring balok, dan atap baja dan kayu. Setelah pemodelan 3D selanjutnya dilakukan tahap estimasi menggunakan fasilitas menu quantity take off dari software Tekla Structure untuk mendapatkan volume masing-masing item struktur bangunan. Estimasi biaya dilakukan dengan cara mengkalikan volume item pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan dengan fasilisitas software Microsoft Excel. Hasil dari estimasi biaya menggunakan BIM adalah Rp. 5.746.833.111,23 lebih rendah 1,88 % dari RAB existing.
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK KEGIATAN PEMBANGUNAN EMBUNG UNTALAN II DI KABUPATEN KARANGASEM DENGAN METODE FISHER DAN DEVIS I Made Tapayasa; I Made Anom Santiana; I Made Sastra Wibawa; I Wayan Suasira; I Gusti Ngurah Eka Partama
Jurnal Teknik Gradien Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Teknik Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v14i1.837

Abstract

Dusun Untalan merupakan salah satu Banjar Dinas dari Desa Jungutan dengan jumlah penduduk terus mengalami peningkatan. Desa Jungutan memiliki dengan jumlah penduduk 7.559 jiwa pada tahun 2019, sedangkan Dusun Untalan pada Bulan Agustus 2020 memiliki jumlah penduduk 537 jiwa atau 129 Kepala Keluarga. Desa Jungutan termasuk dalam desa yang rawan kekeringan ketika musim kemarau, hal ini menjadikan penyediaan air bersih menjadi sangat penting. Dalam memenuhi kebutuhan air bersih, Balai Wilayah Bali-Penida dibawah Kementrian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat menindak lanjuti usulan masyarakat dengan merencanakan dan merealisasikan Pembangunan Embung Untalan II yang berlokasi di Desa Jungutan Bebandem, Karangasem. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mengevaluasi parameter lingkungan yang terkena dampak terhadap lingkungan akibat pembangunan, (2) mengevaluasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan pelaksanaan proyek. Metode yang digunakan adalah melakukan wawancara dengan pihak terkait serta observasi langsung ke lapangan. Hasil penelitian ini yaitu pada pra konstruksi parameter lingkungan yang terkena dampak yaitu kesempatan kerja, konflik sosial dan persepsi masyarakat, sedangkan pada saat pelaksanaan konstruksi pengelolaan dan pemantauan lingkungan kurang baik dimana saat pembebasan lahan harusnya pemerintah melakukan pembayaran terhadap lahan yang digunakan sesuai dengan NJOP yang berlaku di kawasan tersebut. Adapun saran dari penelitian ini yaitu pemerintah seharusnya memantau dan mengevaluasi pelaksanaan proyek.
OPTIMASI BIAYA PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN PENERAPAN VALUE ENGINEERING (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan Rsud Sanjiwani Gianyar) I Wayan Suasira; Kadek Wahyu Gunawan; Ni Putu Ary Yuliadewi; I Gusti Ngurah Eka Partama
Jurnal Teknik Gradien Vol 15 No 01 (2023): JURNAL TEKNIK GRADIEN
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknik gradien.v15i01.1017

Abstract

In a building construction project must have been a cost since high. Therefore, it is necessary to re-analyze with dianksan value technique. Value Engineering is used for alternatives or ideas which are for better cost results or lower than the price that has become a limitation with good limitations and quality of work. Value Engineering analysis in this study uses four job plans, among others: information stage, creative stage, analysis stage, and recommendation stage. In the creative stage of this research using alternatives - the best alternatives by replacing concrete repair and formwork. For the application of Value Engineering is applied to the work of Beam Work, Floor Plate Work and Column Work. From this stage, the best alternative used in the construction of RSUD Sanjiwani Gianyar Service Building is alternative IV by using wiremesh correction and 8x use formwork. Thus, resulting in cost savings of IDR. 4,432,339,572.59 or 20.77% from IDR. 21,337,615,447.66. Efficiency of execution time on the work of the structure 31 days. This research can be concluded that the application of Value Engineering in the Construction of RSUD Sanjiwani Gianyar Service Building can reduce the cost of the planned reinforced concrete structure work.
ANALISIS KOMPARASI METODE BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) DAN METODE KONVENSIONAL PADA PERHITUNGAN RAB STRUKTUR PROYEK (STUDI KASUS PEMBANGUNAN PASAR DESA ADAT PECATU) I Wayan Suasira; I Made Tapayasa; I Made Anom Santiana; I Gede Satra Wibawa
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 1 (2021): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i1.737

Abstract

Building Information Modeling (BIM) adalah suatu proses yang dimulai dengan menciptakan 3D model digital dan didalamnya berisi semua informasi bangunan tersebut, berfungsi sebagai sarana membuat perencanaan, perancangan, pelaksanaan pembangunan, serta pemeliharaan bangunan. Estimasi biaya menggunakan BIM memberikan kecepatan dan keakuratan perhitungan volume pekerjaan. Pengaplikasian BIM menggunakan software salah satunya Tekla Structure. Tekla Structure merupakan software memungkinkan membuat model yang sangat constructable struktural 3D terlepas dari materi atau kompleksitas struktural. Berdasarkan kelebihan BIM maka cocok diaplikasikan pada proyek pembangunan pasar desa adat Pecatu. Pembangunan pasar desa adat Pecatu merupakan proyek pemerintah Kabupaten Badung. Pasar desa adat Pecatu memiliki fungsi sebagai tempat bertransaksi pedagang dan pembeli di desa adat Pecatu. Langkah-Langkah estimasi menggunakan BIM diawali membuat pemodelan struktur bangunan pasar desa adat Pecatu 3D. Pemodelan 3D dimulai dari pemodelan pondasi dilanjutkan dengan pemodelan sloof, kolom, balok, ring balok, dan atap baja dan kayu. Setelah pemodelan 3D selanjutnya dilakukan tahap estimasi menggunakan fasilitas menu quantity take off dari software Tekla Structure untuk mendapatkan volume masing-masing item struktur bangunan. Estimasi biaya dilakukan dengan cara mengkalikan volume item pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan dengan fasilisitas software Microsoft Excel. Hasil dari estimasi biaya menggunakan BIM adalah Rp. 5.746.833.111,23 lebih rendah 1,88 % dari RAB existing.