Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN PADA PENDERITA DIABETES DENGAN FUZZY LOGIC METODE MAMDANI Ni Made Karmiathi
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 16 No 3 (2016): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.083 KB)

Abstract

Penerapan Logika fuzzy lebih fleksibel dalam arti dapat dibangun dan dikembangkan dengan mudah tanpa harus memulai dari “nol” dan dapat diterapkan dalam desain sistem kontrol tanpa harus menghilangkan teknik desain sistem kontrol konvensional yang sudah ada sebelumnya. Metode Mamdani adalah salah satu contoh metode inferensi fuzzy. Beberapa aplikasi diberbagai bidang telah dikembangkan dengan menggunakan metode-metode tersebut. Salah satu di antaranya adalah penentuan kebutuhan kalori harian pada penderita diabetes. Dalam analisis penentuan kebutuhan kalori harian pada penderita diabetes dengan menggunakan metode Mamdani, terdapat 4 variabel input yang digunakan yaitu variabel umur, tinggi badan, berat badan dan aktivitas. Variabel-variabel tersebut sangat mempengaruhi jumlah kalori yang dibutuhkan oleh penderita diabetes mellitus.
PENENTUAN PENJURUSAN SISWA SMA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC METODE MAMDANI Ni Made Karmiathi
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 15 No 3 (2015): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.622 KB)

Abstract

Logika fuzzy memiliki beberapa kelebihan yakni mudah dimengerti, memiliki toleransi terhadap data-data yang kurang tepat, mampu memodelkan fungsi-fungsi non linier yang sangat kompleks, dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar secara langsung tanpa melalui proses pelatihan, dapat bekerja sama dengan teknik-teknik kendali konvensional dan didasarkan pada bahasa alami. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut logika fuzzy telah diaplikasikan untuk penyelesaian masalah di berbagai bidang. Salah satunya di antaranya adalah penentuan penjurusan siswa SMA, menggunakan metode Mamdani, dengan 4 variabel input dan 2 variabel output. Variabel input terdiri dari nilai IPA (NIPA), nilai IPS (NIPS), IQ dan minat. Sedangkan variabel output meliputi IPA dan IPS. Keputusan didapat dari perbandingan nilai variabel output IPA dan IPS. Jika output IPA yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan output IPS maka siswa tersebut masuk pada jurusan IPA, jika sebaliknya masuk jurusan IPS, sedangkan jika output IPA dan IPS bernilai sama maka penentuan penjurusan dilakukan sepenuhnnya oleh pihak guru/sekolah.
Analisis Teknis-Ekonomis Retrofit Lampu Penerangan Jalan Raya Gatot Subroto-Denpasar Ni Made Karmiathi; I Gusti Putu Mastawan Eka Putra; Ni Wayan Wisswani
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 9 No 3 (2019): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.427 KB) | DOI: 10.31940/matrix.v9i3.1336

Abstract

Pada tahun 2017, Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di seluruh Indonesia telah berjumlah 225.249 unit, yang sebagian besar masih menggunakan lampu penerangan berteknologi lama dan tidak efisien sehingga mengonsumsi energi listrik yang sangat besar yakni 3.503,47 GWh/tahun. Untuk itu sangat mendesak diperlukan usaha penghematan energi listrik di sektor LPJU. Guna mendukung upaya ini maka dalam penelitian ini dilakukan analisis teknis dan ekonomis untuk menguji kelayakan proyek retrofit/ penggantian LPJU di Jalan Raya Gatot Subroto Denpasar dari Lampu Merkuri 250 W menjadi Lampu LED 93 W. Pada akhir studi diperoleh bahwa proyek retrofit ini layak secara teknis karena mampu menghasilkan kuat pencahayaan rata-rata 13 Lux (dibandingkan syarat SNI lebih dari 11 Lux) dan penghematan konsumsi energi listrik 157,65 MWh/tahun serta layak secara ekonomis karena memenuhi kriteria kelayakan investasi Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI) dan Discounted Payback Period (DPP).
Technical analysis of power factor improvement using ETAP 12.6 at Regent Resort & Holiday Inn Canggu Ni Made Karmiathi; I Kadek Adiana Putra
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.557 KB) | DOI: 10.31940/matrix.v12i1.38-50

Abstract

Due to the increase of inductive load will cause a decrease in the power factor which in turn affects the distribution of electrical energy. The power factor improvement method was chosen by the Regent of Resort & Holiday Inn Canggu to meet the PLN Standard, SPLN 70-1, namely: the power factor must be > 0.85 is to install a capacitor bank. In addition to increasing the power factor, the installation of this capacitor bank is also expected to reduce power losses and voltage drops and avoid excess kVARh charges imposed by PLN. Through calculations and simulations using the ETAP 12.6 application, it is obtained that; To increase the power factor close to 0.95, 900kVAR power is required from the capacitor bank installed in LVMDP1 and LMPDP2 to compensate for the reactive power of 875.44 kVAR and 860.92 kVAR, respectively. The capacity of the capacitor bank required for LVMDP1 and LVMDP2 is 19.85 x 10-3 Farad, with a capacity value for each step of 2.20 x 10-3 Farad. By installing a capacitor bank on LVMDP1 and LVMDP2, it can increase the power factor to 0.94 and 0.95 respectively, and reduce the percentage of reactive power usage to active power to 34.3% and 34.7%.
The grounding resistance improvement of distribution substation using multiple rods and wood charcoal as soil treatment Ni Made Karmiathi; Putu Martin Puja Yoga
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/matrix.v13i1.33-41

Abstract

The grounding system plays the important role in securing the electric power system. Low grounding resistance ensures the proper operation of the grounding system. The lower the grounding resistance value, the easier current flow through the earth without any obstacles then prevents equipment from being damaged or causing the injury of personnel. According to the PUIL 2000 standard, grounding resistance should be less than 5Ω. Methods that can be performed to reduce grounding resistance are increasing the length and diameter of the grounding rod, using multiple rods, and treating the soil to reduce its resistivity. In this study, we would like to improve the grounding system of the KA2317 distribution substation located at Mertasari, Jimbaran in South Kuta, Bali which has a grounding resistance of 8.1Ω (more than 5Ω). The method that was applied in this study was grounding improvement by adding an electrode rod and adding wood charcoal to reduce soil resistivity. At the end of the study, grounding resistance can be reduced from 8.1Ω to 1.9 Ω or improved by 76.6%.