Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Community Participation Reviewed From Perceptions on Government Health Protocol Policy in Covid-19 Prevention Sitti Chaeriah Ahsan; Slamet Riadi; Donal Adrian
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 3 (2021): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i3.2334

Abstract

The corona-19 virus is a new disease that emerged in 2019 and is very dangerous for the health of the human body. To prevent the spread of the corona-19 virus in Indonesia, including in Central Sulawesi, the government implemented a health protocol policy. This study aims to determine the public's perception of health protocol policies by the government. The research uses qualitative methods. The informants consisted of the people of Nupabomba Village as a trans-Sulawesi route. Data collection techniques using observation and in-depth interviews. Data analysis consists of data reduction, data display, and conclusion drawing. The results of the study show that the public can provide positive perceptions related to policies regarding the prevention of the corona virus-19. This perception is marked by a responsibility to comply with health rules and be able to explain well to fellow people related to the dangers of covid-19 so that habit patterns must be changed by using masks, washing hands in running water, maintaining distance, reducing mobility, and staying away from crowds.
STRATEGI MENGURANGI KETIDAKPASTIAN INFORMASI PASCA BENCANA ALAM PADA ANAK PERANTAUAN ASAL PALU, SIGI DAN DONGGALA YANG TINGGAL DI JAKARTA Donal Adrian
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.647 KB) | DOI: 10.33822/jep.v3i1.1469

Abstract

PenPenelitian ini bertujuan (a) untuk mengenalisis dan mendeskripsikan strategi anak perantauan asal Palu, Sigi dan Donggala yang tinggal di Jakarta dalam mengurangi ketidakpastian informasi saat bencana alam terjadi dan (b) untuk mengenalisis dan mendeskripsikan tindakan komnikasi anak perantauan asal Palu, Sigi dan Donggala yang tinggal di Jakarta untuk membantu keluarga dan korban bencana alam lainnya. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan infroman menggunakan snowball sampling. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam (Indepth Interview) dan observasi langsung. Analisis data menggunakan cara pandang menurut Miles dan Huberman (1992: 1-2) bahwa terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu : reduksi data, penyajian data,dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa strategi yang dilakukan oleh anak perantauan asal Kota Palu, Sigi dan Donggala yang tinggal di Jakarta yaitu (1) hanya menyaksikan pemberitaan melalui media massa dan media online, tanpa melakukan komunikasi secara langsung kepada pihak keluarga di Kota Palu, Sigi dan Donggala saat gempa awal terjadi dipukul 15.00 WITA, (2) saat bencana gempa, tsunami dan likuifaksi terjadi pukul 18.00 WITA, anak perantauan menghubungi keluarga yang tinggal dekat di daerah Sulawesi Tengah seperti Kabupaten Luwuk, Parigi Moutong, Poso, Morowali, Toli-Toli dan lain-lain. Sedangkan untuk provinsi terdekat seperti Makassar, Manado, Pasangkayu dan Balikpapan. Tujuannya untuk mengetahui kondisi korban bencana. Strategi ke (3) jaringan komunikasi yang membaik membuat proses penyampaian pesan menjadi efektif seperti menanyakan kondisi diri korban dan memberikan semangat hidup, serta melakukan komunikasi timbal balik melalui curahan hati yang disampaikan oleh korban terhadap anak perantauan terkait dengan perjuangan untuk bisa selamat dari bencana, berjuangan mencari keluarga yang belum ditemukan dan berjuang melawan rasa trauma.elitian ini anak perantauan, bencana alam, ketidakpastian informasi(a) unfdagknagnfnafgtuk mengenalisis dan mendeskripsikan strategi anakperantauan asal Palu, Sigi dan Donggala yang tinggal di Jakarta dalam mengurangi ketidakpastian informasi saat bencana alam terjadi dan (b) untuk mengenalisis dan mendeskripsikan tindakan komnikasi anak perantauan asal Palu, Sigi dan Donggala yang tinggal di Jakarta untuk membantu keluarga dan korban bencana alam lainnya. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan infroman menggunakan snowball sampling. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam (Indepth Interview) dan observasi langsung. Analisis data menggunakan cara pandang menurut Miles dan Huberman (1992: 1-2) bahwa terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu : reduksi data, penyajian data,dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa strategi yang dilakukan oleh anak perantauan asal Kota Palu, Sigi dan Donggala yang tinggal di Jakarta yaitu (1) hanya menyaksikan pemberitaan melalui media massa dan media online, tanpa melakukan komunikasi secara langsung kepada pihak keluarga di Kota Palu, Sigi dan Donggala saat gempa awal terjadi dipukul 15.00 WITA, (2) saat bencana gempa, tsunami dan likuifaksi terjadi pukul 18.00 WITA, anak perantauan menghubungi keluarga yang tinggal dekat di daerah Sulawesi Tengah seperti Kabupaten Luwuk, Parigi Moutong, Poso, Morowali, Toli-Toli dan lain- lain. Sedangkan untuk provinsi terdekat seperti Makassar, Manado, Pasangkayu dan Balikpapan. Tujuannya untuk mengetahui kondisi korban bencana. Strategi ke (3) jaringan komunikasi yang membaik membuat proses penyampaian pesan menjadi efektif seperti menanyakan kondisi diri korban dan memberikan semangat hidup, serta melakukan komunikasi timbal balik melalui curahan hati yang disampaikan oleh korban terhadap anak perantauan terkait dengan perjuangan untuk bisa selamat dari bencana, berjuangan mencari keluarga yang belum ditemukan dan berjuang melawan rasa trauma.