Amalia Saraswati
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik – Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH – Tembalang, Semarang Jawa Tengah 50275

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA MEMBELANJAKAN UANG PALSU Saraswati, Amalia
JURNAL POENALE Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Poenale
Publisher : FAKULTAS HUKUM UNILA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA MEMBELANJAKAN UANG PALSU OlehAmalia Saraswati, Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H., Deni Achmad, S.H., M.H.Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas LampungJalan Prof. Dr. Ir. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar LampungEmail: amaliasaraswati17@gmail.com Uang adalah benda yang sedemikian rupa yang di gunakan sebagai alat pembayaran yang sah dan berlaku terhadap transaksi, selain sebagai alat transaksi maupun sebagai alat pembayaran yang sah, uang juga merupakan simbol Negara sebagai alat pemersatu, atau dapat juga menjadi alat penguasaan perekonomian atau penjajahan oleh satu Negara pada Negara lain diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Tindak pidana membelanjakan uang palsu pernah terjadi di wilayah hukum Pengadilan Negeri Tanjung Karang dalam Putusan Perkara Pengadilan Negeri Tanjung Karang Nomor 982/Pid.Sus/2013/PN.TK. Terdakwa dijatuhi hukuman pasal 36 ayat (3) Undang-Undang Tahun No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan membayar denda sebesar Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan 3 (tiga) bulan. Dalam skripsi ini penulis mengangkat 2 (dua) permasalahan yaitu (1) Bagaimanakah pertanggungjawaban pelaku tindak pidana membelanjakan uang palsu? (2) Bagaimanakah pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku membelanjakan uang palsu? Pendekatan masalah yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan yuridis normative dan yuridis empiris. Data primer diperoleh secara langsung dari penelitian di lapangan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, yakni dilakukan wawancara terhadap Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Karang dan Dosen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung. Data sekunder diperoleh dari penelitian kepustakaan yang meliputi buku-buku literatur, peraturan perundang-undangan,dokumen-dokumen resmi dan lain-lain. Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut pertanggungjawaban pelaku tindak pidana membelanjakan uang ditinjau dari kemampuan HG selaku terdakwa dapat bertanggungjawab berdasarkan hal-hal, perbuatan terdakwa harus merupakan suatu tindak pidana yang diatur dalam suatu peraturan-peraturan yaitu melakukan perbuatan membelanjakan uang palsu. Hal ini berdasarkan prinsip asas legalitas dimana seorang tidak boleh dipidana tanpa ada aturan yang jelas melarangnya.Kata Kunci : pertanggungjawaban, pelaku tindak pidana, membelanjakan, uang palsu.
PERHITUNGAN KORONA, AUDIBLE NOISE DAN RADIO INTERFERENCE PADA SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500 KV DENGAN VARIASI JARAK ANTAR KAWAT DAN JARAK ANTAR SIRKIT Saraswati, Amalia; Sukmadi, Tejo; Handoko, Susatyo
Transmisi Vol 14, No 4 (2012): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.738 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.14.4.141-149

Abstract

Abstract Electric power delivering from power plant to load needs power transmission system with low energy loss and low voltage regulation. Extra high voltage can reduce the energy loss but it results corona. Corona produces corona loss and gives negative impact to the environment such as audible noise (AN) and radio interference (RI). Space conductor is one factor that affects the corona loss. In this final project will calculate corona loss, audible noise and radio interference under extra high voltage overhead lines 500 kV. The calculation will be held in the variation of cross arm and the variation of space conductor. Then, corona loss, AN and RI value will be compare to the permission value. Analysis result shows that corona loss value in single line configuration is smaller than corona loss value in double line configuration. Conductor space change has dominant influence to modify corona loss value, AN and RI value. It is more dominant than cross arm space change. Calculation with the configuration that suitable with SNI 04-6918-2002 shows that AN and RI value is lower than Perry Criteria and SPLN 46-1-1981 about AN maximum limitation guide and IEEE Radio Noise Design Guide about RI maximum limitation. Keyword : conductor space, cross arm space, corona, audible noise, radio interference