Denni Kartika Sari
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

THE PRODUCTION OF BREADFRUIT FLOUR: EFFECT OF HEATER TEMPERATURE TO THE DRYING RATE AND TIME OF THE BREADFRUIT Sari, Denni Kartika; Lestari, Retno Sulistyo Dhamar
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 6, No 1 (2017): June 2017 [Nationally Accredited]
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v6i1.7168

Abstract

The composition of mineral and vitamin from breadfruit is particularly known of having benefits compared to rice which is a main source of carbohydrate consumed by societies. The process of drying is one of the factors that affects foodstuffs quality. The aim of this research was to provide an understanding of drying phenomena from data experiment and discover the influence of drying air temperature to breadfruit drying time and rates. This research was conducted in several stages which are material preparation (breadfruit) by through downsizing process, then weigh the material (breadfruit) once every 5 minutes on each drying air  temperature variations (50 ºC, 60 oC, 70 oC, and 80 oC). The research were conducted using breadfruit with the best drying time which is obtained at 60 0C for 100 minutes. The lowest water content obtained was 0.4%, while the highest drying rate was 0.00144 Kg2/m2.s at 80 ºC of temperature.
Degradasi Senyawa Fenol dengan Metode Fotokatalitik di Reaktor Tabung Berbuffle Kustiningsih, Indar; Jayanudin, .; Sari, Denni Kartika
TEKNIKA Vol 12, No 1 (2016): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Degradasi fenol menggunakan reaktor berbuffle telah dilakukan. Limbah yang digunakan adalah limbah fenol sintetik yang terbuat dari serbuk fenol (Merck Pro Analys). Fotokatalis yang digunakan adalah TiO2 Degussa 25. dengan variasi pengaruh penggunaan buffle dan pH. Konsentrasi awal limbah yang digunakan yaitu 10 ppm, 20 ppm dan 40 ppm, sedangkan loading katalisnya yaitu 0.5 gr/L, 1 gr/L dan 1.5 gr/L. Analisa konsentrasi fenol Spectrofotometer Hach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buffle mempunyai peranan penting dalam hal pengontakkan antara limbah, energi foton dan katalis lebih baik dibandingkan dengan tidak menggunakan buffle. Persen penyisihan dengan tidak menggunakan buffle diperoleh 50.1% dan untuk menggunakan buffle diperoleh persen penyisihan sebesar 79.07%. Sedangkan loading katalis optimum untuk mendegradasi senyawa fenol adalah sebesar 1gr/L dengan pH terbaik yaitu pada pH 7. Pada kondisi optimum ini, dengan konsentrasi awal limbah 10 ppm diperoleh konsentrasi akhir sebesar 2,022ppm setelah degradasi selama 5 jam.
Pembuatan dan Karaktersasi Karbon Aktif Tempurung Kelapa dengan Aktivator Asam Fosfat serta Aplikasinya pada Pemurnian Minyak Goreng Bekas Dhamar Lestari, Retno Sulistyo; Sari, Denni Kartika; Rosmadiana, Afriyanti; Dwipermata, Bening
TEKNIKA Vol 12, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilai guna tempurung kelapa dapat ditingkatkan dengan menjadikannya sebagai bahan baku dalam pembuatan karbon aktif yang dapat digunakan sebagai adsorben dalam proses pemurnian minyak goreng bekas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk karakterisasi produk karbon aktif tempurung kelapa sesuai Standar Industri Indonesia No.0258-79 meliputi uji kadar zat mudah menguap, kadar air, kadar abu, dan kadar karbon terikat serta menentukan pengaruh ukuran partikel karbon aktif terhadap proses adsorpsi minyak goreng bekas. Metode penelitian meliputi pembuatan dan uji karbon aktif menggunakan furnace electric serta analisa bilangan asam pada minyak goreng sebelum dan sesudah adsorpsi. Hasil terbaik diperoleh pada karbon aktif 80 mesh pada konsentrasi asam fosfat 8% dengan kadar zat mudah menguap 2,9%, kadar air 1%, kadar abu 0,34%, dan kadar karbon terikat 96,7% serta penurunan bilangan asam menjadi 0,56 mgKOH/g. Adapun perbandingan luas permukaan karbon aktif sebelum aktivasi yaitu 46,247 m2/g, sedangkan setelah aktivasi sebesar 61,821 m2/g.
Pengrauh Ekstraksi Berbantu Gelombang Ultrasonik dan Variasi Pengeringan terhadap Sintesis Nanopartikel Perak Sari, Denni Kartika; Dhamar Lestari, Retno Sulistyo; Kustiningsih, Indar
TEKNIKA Vol 12, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nanopartikel perak memiliki karakteristik yang unik dan dapat diaplikasikan pada berbagai bidang seperti obat,katalisis,industry tekstil maupun pada bidang pengolahan limbah. Tujuan dari penelitian ini adalah biosintesis hijau dari nanopartikel perak menggunakan rumput laut Kappahycus alvarezi/Eucheuma Cottonii. Biosintesis nanopartikel dari bahan natural dari AgNPs memiliki banyak keuntungan diantaranya biosintesis AgNPs dari bahan alam lebih stabil, dan dapat mengurangi ion perak dalam pembentukan nanopartikel perak. Penggunaan gelombang ultrasonik diharapkan dapat meningkatkan yield dan mempersingkat waktu ekstraksi, penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan tahap pertama ekstraksi rumput laut dengan pengeringan oven adalah memvariasikan waktu 2,4,6, dan 8 menit, rasio ekstrak rumput laut dan AgNO3 1:10,1:151:20 , tahap kedua ekstraksi rumput laut dengan pengeringan sinar matahari memvariasikan waktu 2,4,6, dan 8 menit, rasio ekstrak rumput laut dan AgNO3 1:10,1:151:20. Tahap ketiga selanjutnya sebagai pembanding adalah sintesis nanopartikel perak dengan maserasi dan pemanasan dengan perbandingan 1:10,1:15 dan 1:20 . hasil menunjukan pada keseluruhan tahapan dan variasi menunjukkan terbentuknya ion perak dengan range panjang gelombang antara 210 hingga 310 nm. Namun belum membuktikan keberadaan nanopartikel perak. Hasil pengujian (Scanning Electron Microscopy) SEM menunjukkan ukuran partikel mencapai 20μm setelah dicoating. Hasil uji kandungan total fenolik terbaik pada pengeringan berbantu sinar matahari dengan lama ekstraksi berbantu ultrasonic selama 15 menit 0,02302 mg GAE/ekstrak.
Pengaruh Penambahan Surfaktan terhadap Karakteristik Mikrokapsul Melamin Urea Formaldehid Dhamar Lestari, Retno Sulistyo; Sari, Denni Kartika
TEKNIKA Vol 13, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mikroenkapsulasi merupakan salah satu cara untuk mengatur pelepasan bahan aktif dan melindungi bahan aktif yang dapat melarut secara konvensional dengan pelapisan dari bahan semi permeable, tidak larut dalam air, atau bahan berpori yang permeable. Dengan mengatur ketebalan dari dinding mikrokapsul, difusi dari senyawa aktif yang dienkapsulasi dapat terkontrol. Penelitian ini terfiri dari 2 tahap, yaitu pembuatan resin melamin urea formaldehid dan pembuatan mikrokapsul. Yang dipelajari dari penelitian ini adalah mendapatkan karakter dari mikrokapsul Melamin Urea Formaldehid (MUF) yang dibuat dengan kondisi proses yang berbeda.Pembuatan mikrokapsul MUF dilakukan dengan metode in-situ polimerisasi pada suhu 50 ˚C, pH 3, waktu homogenisasi 30 menit, dan waktu mikroenkapsulasi 2 jam dengan bahan yang digunakan terdiri dari larutan resin prepolimer melamin urea formaldehid, diazinon, minyak kelapa sawit, serta surfaktan sodium dodecyl sulfat (SDS) dan polivinil alkohol (PVA). Karakterisasi terhadap produk mikrokapsul yang dihasilkan dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikrokapsul MUF memiliki kisaran diameter 50 sampai 160 μm. Tanpa penambahan surfaktan, hasil mikrokapsul memiliki ketebalan 13,8 μm dan dengan penambahan SDS dan PVA tebal mikrokapsul yang dihasilkan sebesar 7,55 μmKata kunci : mikroenkapsulasi, mikrokapsul melamin urea formaldehid, diazinon
Pengaruh Suhu dan Waktu Pengeringan terhadap Mutu Rumput Laut Kering Sari, Denni Kartika; Kustiningsih, Indar; Dhamar Lestari, Retno Sulistyo
TEKNIKA Vol 13, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai salah satu penghasil rumput laut Eucheuma cottoni terbesar di Dunia maka di perlukan pengembanagn dalam penaganan hasil dari rumput laut yang dihasilkan salah satunya adalah tahap pengeringan rumput laut. Kandungan rumput laut merupakan salah satu bagian yang harus diperhatikan dalam pemrosesesan rumput laut. Mengingat manfaat rumput laut yang luas dalam industri kosmetik, pangan dan obat-obatan.Hasil penelitian ini bertujuan untuk menngetahui waktu dan suhu operasi dalam proses pengeringan serta memahami proses pengeringan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan massa kering rumput laut dalam 150 gram sebesar 12,75 gram serta kondisi optimum dalam proses pengeringan rumput laut, yaitu lama waktu pengeringan 4 jam dengan suhu 65 oC yang dinyatakan dengan nilai moisture content sebesar 0,16 kg H2O/kg RL dengan laju pengeringan sebesar 3,63 kg H2O/m2.jam dan sisa kadar air dalam rumput laut sebesar 1,36%
Uji Adsorbsi Zeolit Alam Bayah dan Pengaruh Sinar Ultraviolet terhadap Degradasi Limbah Methylene Blue Kustiningsih, Indar; Sari, Denni Kartika
TEKNIKA Vol 13, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah zat warna yang dihasilkan dari industri tekstil merupakan senyawa organik yang sulit terurai, berbahaya dan dapat mencemari lingkungan perairan.. Tujuan penelitian inia dalah untuk mengetahui kemampuan zelit alam bayah dan sinar UV terhadap degradasi limbah methylene blue. Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan, yaitu aktivasi zeolit, adsorbsi limbah methylene blue dengan menggunakan zeolite alam bayah berbantu sinar UV. Analisa yang digunakan adalah analisa BET dan spektrofotometer UV-VIS. Pada penelitian ini hasil adsorbsi terbaik adalah dengan menggunakan zeolite teraktivasi dengan berbantu sinar UV sebesar 87,4 %.
THE PRODUCTION OF BREADFRUIT FLOUR: EFFECT OF HEATER TEMPERATURE TO THE DRYING RATE AND TIME OF THE BREADFRUIT Sari, Denni Kartika; Lestari, Retno Sulistyo Dhamar
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 6, No 1 (2017): June 2017 [Nationally Accredited]
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v6i1.7168

Abstract

The composition of mineral and vitamin from breadfruit is particularly known of having benefits compared to rice which is a main source of carbohydrate consumed by societies. The process of drying is one of the factors that affects foodstuffs quality. The aim of this research was to provide an understanding of drying phenomena from data experiment and discover the influence of drying air temperature to breadfruit drying time and rates. This research was conducted in several stages which are material preparation (breadfruit) by through downsizing process, then weigh the material (breadfruit) once every 5 minutes on each drying air  temperature variations (50 ºC, 60 oC, 70 oC, and 80 oC). The research were conducted using breadfruit with the best drying time which is obtained at 60 0C for 100 minutes. The lowest water content obtained was 0.4%, while the highest drying rate was 0.00144 Kg2/m2.s at 80 ºC of temperature.