Alfred Wijaya
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Langlangbuana

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis kriteria desain jalur pedestrian kawasan stasiun kereta api Padalarang Alfred Wijaya; Sally Octaviana Sari
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 5 No 1 (2020): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | Januari 2020 ~ April 2020
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.943 KB) | DOI: 10.30822/arteks.v5i1.363

Abstract

Analysis of pedestrian design criteria of Padalarang railway station area The Padalarang sub urban is currently known as high mobility area. There are railway station and terminal for public transportation. Recently, Padalarang has decreasing its physical and visual quality due to the growth of informal housing, informal sector, traditional market and terminal. The Transit Oriented Development is an approach which integrates vehicle network system and pedestrian lane modes. These inappropriate growths generate a lot of environment problems. One of them is the lack of pedestrian lane and its linkage with housing, such as markets, stations, terminals and other public facilities, meanwhile pedestrian lanes have an important role for supporting their main activity. Especially pedestrian lanes in Indonesia which recently are still in ongoing debate as an important issue in town planning. This research will deliberate about the design criteria of pedestrian lane system become more walkable and responsive, which oriented to sidewalk users. This research was conducted through case study and data collecting by surveying, observing and mapping the physical condition of the area nearby railway station, terminal and traditional market. This study is expected to be able to help government and stakeholders as a reference in assembling the area around Padalarang railway station.
Perancangan E-Sport Arena di Kota Bandung dengan Penerapan Arsitektur Metafora Algalif Abdul Aziz; Tyas Santri; Alfred Wijaya
Jurnal Tiarsie Vol 16 No 4 (2019): Jurnal TIARSIE 16.4
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.887 KB) | DOI: 10.32816/tiarsie.v16i4.69

Abstract

Perkembangan e-sport di Indonesia semakin pesat. Mulai dari anak-anak hingga dewasa banyak yang menggandrungi e-sport, hal ini bisa terlihat dari semakin banyaknya pengunjung rental playstation untuk bermain game online. E-sport telah menjadi salah satu cabang olah raga dan sudah disahkan oleh KEMENPORA sejak tahun 2014. Pada tahun 2018 pada ajang ASIAN GAMES yang diselenggarakan di Jakarta-Palembang e-sport sudah mulai dipertandingkan. Dengan semakin berkembangnya e-sport maka dibutuhkan area atau fasilitas olah raga yang dapat mewadahi aktifitas atlit e-sport profesional maupun orang yang tertarik terjun di industri e-sport. Kajian ini merupakan proses merancang fasilitas yang dapat mewadahi aktifitas olah raga e-sport yaitu e-sport arena yang berlokasi di kota Bandung dengan penerapan arsitektur metafora. E-Sport arena ini sendiri bertujuan guna memfasilitasi dan mewadahi atlit e-sport professional untuk meningkatkan kemampuan di bidang e-sport baik untuk berlatih maupun bertanding, serta juga memberikan kesempatan bagi mereka yang tertarik terjun berprofesi di industri e-sport guna menjadi atlit professional. Melalui kajian perancangan e-sport arena ini diharapkan dapat memberikan masukan alternatif desain rancangan e-sport arena bagi pemerintah jika ingin membangun fasilitas olah raga e-sport dan bagi kalangan akademik untuk menambah referensi desain atau rancangan arsitektur e-sport arena.
Penataan Jalur Pedestrian Berbasis Transit Oriented Development Pada Revitalisasi Kawasan Stasiun Kereta Api Alfred Wijaya; Sally Octaviana Sari
Jurnal Tiarsie Vol 15 No 2 (2018): Jurnal TIARSIE 15.2
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.772 KB) | DOI: 10.32816/tiarsie.v15i2.33

Abstract

Stasiun Padalarang menjadi simpul transportasi massal seiring fungsinya sebagai moda transportasi antar kota. Kawasan sekitar stasiun Padalarang mengalami penurunan kualitas fisik dan visual akibat perkembangan sektor informal yang tidak terkendali dan pertumbuhan bangunan liar dan tidak tertata. Penrunan kualitas fisik juga terjadi akibat adanya beberapa bangunan yang tidak digunakan lagi. Di lain pihak, kawasan stasiun Padalarang akhirnya mengalami ‘mati suri’, sehingga membutuhkan upaya revitalisasi. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan vitalitas kawasan dicapai melalui kegiatan revitalisasi. Istilah revitalisasi diperkenalkan oleh Calthorpe (1993) dan digunakan oleh perancang kota untuk meningkatkan vitalitas kawasan dengan pemenuhan kebutuhan yang berorientasi pada manusia. Salah satu indikator keberhasilan revitalisasi adalah peningkatan intensitas penggunaan jalur pedestrian. Pengumpulan data dilakukan melalui pemetaan dan observasi terhadap aktivitas sirkulasi dan kondisi lapangan/lokasi di sekitar Stasiun Padalarang.