Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KELIMPAHAN DAN PENYEBARAN POPULASI Mangifera casturi SEBAGAI USAHA KONSERVASI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN LANGKA KHAS KALIMANTAN SELATAN Sari, Sasi Gendro
EnviroScienteae Vol 10, No 1 (2014): EnviroScienteae Volume 10 Nomor 1, April 2014
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v10i1.1963

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan, penyebaran, karakterisasi secara morfologi dan local level knowledge masyarakat Banjar terhadap usaha konservasi dan pemanfaatan Mangifera casturi sebagai tanaman buah khas Kalimantan Selatan. Karakterisasi pohon secara morfologi dilakukan langsung di lapangan. Penelitian survey berupa studi lingkungan ini dilakukan dengan survey PRA (Partisipatory Rural Appraisal) dengan teknik wawancara semi struktural yang berpedoman pada daftar pertanyaan. Kelimpahan pohon Kasturi yang tersebar di Desa Limamar, Desa Kalampaian Tengah, Desa Akar Begantung dan Desa Mangkalawat sejumlah 122 pohon dengan memilih lokasi pohon yang mengumpul. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengamatan dan monitoring secara bertahap. Sebagian besar lokasi tempat tumbuhnya berada di kebun/tegalan. Pada umumnya pohon Kasturi memiliki diameter batang berkisar 1–1,5 meter yang menunjukkan umur pohon Kasturi lebih dari 50 tahun. Rata-rata tinggi pohon berkisar antara 20–25 meter. Oleh karena itu, pohon Kasturi lebih mendominasi dibandingkan tumbuhan yang ada disekitarnya. Masyarakat Banjar terutama yang berada di lokasi keempat desa tersebut belum pernah melakukan usaha pelestarian pohon Kasturi. Beberapa responden berencana akan menebang pohon Kasturi untuk ditanami tanaman budidaya seperti karet, jeruk atau padi. Hal ini bisa berakibat pohon Kasturi yang semula status kepunahannya adalah punah in situ akan meningkat menjadi punah. Bagian pohon yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar adalah buah yang langsung dikonsumsi ataupun dijual, sebesar 98%. Hanya sejumlah 2% batang pohon Kasturi digunakan untuk kayu rumah atau kayu bakar.
PENGARUH PENAMBAHAN ABU LAYANG BATU BARA PADA TANAH GAMBUT TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM (Amaranthus blitum L) SERTA ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERATNYA Sunardi Sunardi; Gunawan Gunawan; Sasi Gendro Sari
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.029 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v3i1.2026

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan abu layang batu bara pada tanah gambut sebagai media tanam tanaman bayam (Amaranthus Blitum L) berdasarkan analisis pertumbuhan tanaman serta kandungan logam beratnya. Analisis pertumbuhan tanaman meliputi ketinggian tanaman, jumlah daun serta berat kering setelah pemanenan serta analisis logam berat meliputi logam krom, kadmium serta timbal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan abu layang pada media tanam tanah gambut dengan penambahan abu layang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman bayam yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan berat kering tanaman meskipun kurang signifikan. Hasil penelitian juga mengindikasikan bahwa sayuran yang ditanam pada media tanah gambut yang diberi penambahan abu layang relatif aman dikonsumsi dengan indikasi tidak adanya pengaruh pada kandungan logam berat Cr, Cd dan Pb pada tanaman bayam. Kata kunci: abu layang, bayam, logam berat, gambut 
Efisiensi Serapan Nitrogen pada Pertumbuhan Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) setelah Pemberian Sludge Industri Karet Remah Abdul Hafiz; Sasi Gendro Sari; Chatimatun Nisa
Bioscientiae Vol 17, No 1 (2020): BIOSCIENTIAE Volume 17 No. 1
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.173 KB) | DOI: 10.20527/b.v17i1.3129

Abstract

The availability of industrial crumb rubber sludge at PT. Bumi Jaya is quite much (1 ton/4 months), but it has underutilized optimally. High nitrogen content in industrial crumb rubber sludge has the potential to be used as an alternative nitrogen fertilizer, but keep in mind that an efficient use of appropriate plants need nitrogen uptake value in the plant tissue. This research aimed to determine the benefit or potential of industrial crumb rubber sludge as the nitrogen fertilizer alternative with measuring the nitrogen uptake efficiency on the growth of cowpea. The research was done from October to November 2016 in the greenhouse of basic laboratory of Lambung Mangkurat University. Sludge dose which was used in fertilizer were 60 g, 120 grams and 180 g/5 kg or equivalent dose of 10 ton/ha. The observed variables include nitrogen uptake efficiency, the soil C/N ratio and growth of cowpea plant on day 15th, 30th, and 45th after planting. On day 45th the plant was harvested and then fresh weight, dry weight, number of root nodules, plant tissue N of cowpea and soil C/N ratio were measured. The results showed that the efficiency of nitrogen uptake and growth observation variables of cowpea were optimum on sludge dose of 120 grams compared to the other doses. Sludge dose of 120 grams showed the best C/N ratio (12.04) among the other treatments.