Muhammad Dito
Student of Urban and Regional Planning Department Faculty of Engineering Brawijaya University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Spasial dalam Ketahanan Pangan tingkat Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat AR. Rohman Taufiq Hidayat; Muhammad Dito; Gunawan Prayitno
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v14i2.29346

Abstract

Kerawanan pangan berdampak pada stabilitas sosial ekonomi wilayah. Populasi provinsi jawa barat tumbuh 1,54% setiap tahun nya tanpa diikuti peningkatan produksi pangan secara linear. Kondisi ini berpeluang memicu kekurangan persediaan beras dan kerawan pangan. Pada tingkat provinsi, kota/kabupaten dapat bekerja sama untuk mencapai ketahanan pangan. Oleh sebab itu, penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi status ketahanan pangan kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan indikator WFP dan Permentan no 65 tahun 2010. Indikator tersebut berjumlah 9 indikator dan menggunakan konsep swasembada pangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa 25 kota dan kabupaten berada pada kondisi sangat tahan pangan. Hanya 2 kota/kabupaten yang memiliki status tahan pangan. 8 kota/kabupaten memiliki hubungan yang tinggi yang berpusat di Kabupaten Sumedang (hot spot dengan Gi * 1.6021). Sedangkan 19 kabupaten/kota memiliki low value dan berpusat di Kabupaten Cirebon (Cold spot dengan Gi* value * - 1.67778). Kota/kabupaten dapat menggunakan hasil pengelompokan tersebut untuk mencapai mempertahankan dan memperbaiki status ketahanan pangan dengan cara kerjasama antar wilayah. Terutama dalam hal pemenuhan ketersediaan beras