Hanifah Heppy Findiasari
Akper Kesdam IV/ Diponegoro Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REVITALISASI KADER POSYANDU LANSIA SABAR NARIMO SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI PTM PADA LANSIA DSN. LEMPUYANGAN DESA GEBUGAN KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG Margiyati Margiyati; Novita Wulan Sari; Andre Dwi Susilo; Hanifah Heppy Findiasari; Jihan Rifi Marwiriyanti; Novia Ariani; Pinta Ika Herdiyana
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 2 No. 1 (2020): Juni : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.787 KB) | DOI: 10.55606/pkmsisthana.v2i1.33

Abstract

Indonesia sedang mengalami transisi menuju struktur penduduk tua (ageing population) sebagai dampak peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH). Peningkatan jumlah lansia ini diikuti dengan peningkatan ragam penyakit degeneratif, seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung koroner. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan terjadi transisi epidemiologi dari penyakit menular ke peningkatan penyakit tidak menular (PTM) sehingga kaum lansia cenderung mempunyai penyakit yang multipatologis. Kementerian Kesehatan mencatat, angka sakit pada kaum lansia terhitung cukup besar, mencapai 25,05 persen pada 2014. Permasalahan meningkatnya populasi lansia memerlukan bentuk pelayanan kesehatan tersendiri salah satunya penyelenggaraan Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia (posyandu lansia). Hasil pengkajian di Posyandu Lansia Sabar Narimo terdapat sekitar 100 lansia yang terdaftar di dusun Lempuyangan, namun karena keterbatasan kader pelaksanaan posyandu hanya sebatas pengukuran tekanan darah dengan metode kunjungan rumah. Mayoritas kader tidak mengetahui pelayanan posyandu dengan sistem 5 meja. Beberapa lansia mengalami stroke karena hipertensi kronis yang baru diketahui saat masuk RS. Intervensi keperawatan yang disusun untuk mengatasi masalah defisiensi kesehatan komunitas karena tingginya angka kejadian PTM pada lansia disertai kurang optimalnya program pelayanan kesehatan melalui posyandu lansia setempat adalah dilaksanakannya revitalisasi posyandu lansia sebagai upaya pengendalian PTM berbasis pemberdayaan masyarakat. Analisis fenomena tersebut menjadi latar belakang tim pengabdian masyarakat Akper Kesdam IV/Diponegoro bekerjasama dengan Puskesmas Bergas untuk melaksanakan kegiatan bertema, “Revitalisasi Kader Posyandu Lansia Sabar Narimo Sebagai Upaya Pengendalian PTM Pada Lansia Di Dusun Lempuyangan Desa Gebugan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang”. Hasi kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu lansia dalam pelaksanaan pelayanan posyandu 5 meja.
REVITALISASI KADER POSYANDU LANSIA SABAR NARIMO SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI PTM PADA LANSIA DSN. LEMPUYANGAN DESA GEBUGAN KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG Margiyati Margiyati; Novita Wulan Sari; Andre Dwi Susilo; Hanifah Heppy Findiasari; Jihan Rifi Marwiriyanti; Novia Ariani; Pinta Ika Herdiyana
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 2 No. 1 (2020): Juni : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/pkmsisthana.v2i1.33

Abstract

Indonesia sedang mengalami transisi menuju struktur penduduk tua (ageing population) sebagai dampak peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH). Peningkatan jumlah lansia ini diikuti dengan peningkatan ragam penyakit degeneratif, seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung koroner. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan terjadi transisi epidemiologi dari penyakit menular ke peningkatan penyakit tidak menular (PTM) sehingga kaum lansia cenderung mempunyai penyakit yang multipatologis. Kementerian Kesehatan mencatat, angka sakit pada kaum lansia terhitung cukup besar, mencapai 25,05 persen pada 2014. Permasalahan meningkatnya populasi lansia memerlukan bentuk pelayanan kesehatan tersendiri salah satunya penyelenggaraan Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia (posyandu lansia). Hasil pengkajian di Posyandu Lansia Sabar Narimo terdapat sekitar 100 lansia yang terdaftar di dusun Lempuyangan, namun karena keterbatasan kader pelaksanaan posyandu hanya sebatas pengukuran tekanan darah dengan metode kunjungan rumah. Mayoritas kader tidak mengetahui pelayanan posyandu dengan sistem 5 meja. Beberapa lansia mengalami stroke karena hipertensi kronis yang baru diketahui saat masuk RS. Intervensi keperawatan yang disusun untuk mengatasi masalah defisiensi kesehatan komunitas karena tingginya angka kejadian PTM pada lansia disertai kurang optimalnya program pelayanan kesehatan melalui posyandu lansia setempat adalah dilaksanakannya revitalisasi posyandu lansia sebagai upaya pengendalian PTM berbasis pemberdayaan masyarakat. Analisis fenomena tersebut menjadi latar belakang tim pengabdian masyarakat Akper Kesdam IV/Diponegoro bekerjasama dengan Puskesmas Bergas untuk melaksanakan kegiatan bertema, “Revitalisasi Kader Posyandu Lansia Sabar Narimo Sebagai Upaya Pengendalian PTM Pada Lansia Di Dusun Lempuyangan Desa Gebugan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang”. Hasi kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu lansia dalam pelaksanaan pelayanan posyandu 5 meja.