Novita Wulan Sari
Akademi Keperawatan Kesdam IV/Diponegoro Semarang

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA LANSIA DI MASYARAKAT Novita Wulan Sari; Tuti Anggarawati
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 4 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.736 KB) | DOI: 10.55606/jufdikes.v4i1.4

Abstract

Latar belakang: Peningkatan usia harapan hidup pada lansia mengindikasikan terjadinya masalah berbagai kesehatan, diantaranya masalah biologis, psikologis dan sosial. Kondisi tersebut menyebabkan seorang lansia lebih rentan untuk mengalami berbagai masalah kesehatan termasuk gangguan tidur . Gangguan tidur yang paling sering ditemukan pada lansia adalah insomnia. Salah satu tindakan komplementer yang dapat dilakukan perawat untuk menangani insomnia adalah dengan terapi musik gamelan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh terapi musik gamelan terhadap derajat insomnia pada lansia. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experimental pretest posttest control group design. Jumlah sampel sebanyak 12 lansia yang diambil dengan teknik purposive sampling dan dibagi ke kelompok intervensi (n=12) dan kontrol (n=12). Bentuk intervensi berupa pemberian terapi musik gamelan sebanyak 8 kali selama 2 bulan. Instrumen yang digunakan adalah KSPBJ-IRS (Kelompok Studi Psikiatri Biologi Jakarta-Insomnia Rating Scale). Data dianalisa dengan uji Mann-Whitney. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan hasil pengukuran derajat insomnia pada kelompok intervensi memiliki mean pre test 20 (derajat ringan) dan post test 18 (tidak ada keluhan insomnia). Hasil analisis dengan uji independent t pada kelompok intervensi menunjukkan nilai p=0,002 yang artinya ada perbedaan signifikan antara pre dan post test (p<?, ?=0,05). Hasil yang berbeda diperoleh pada kelompok kontrol yaitu nilai mean pre test 22 (insomnia ringan) dan post test 22 (insomnia ringan,) nilai p=0,310 yang artinya tidak ada perbedaan signifikan antara derajat insomniai pre dan post test (p> ?, ?=0,05). Hasil penelitian membuktikan terapi musik gamelan berpengaruh terhadap penurunan derajat insomnia pada lansia. Saran : terapi musik gamelan digunakan sebagai intervensi keperawatan pada lansia yang mengalami insomnia.
Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Novita Wulan Sari; Margiyati Margiyati; Ainnur Rahmanti
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 03 (2020): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v3i03.240

Abstract

Abstrak. Lansia merupakan kelompok usia yang rentan akan masalah kesehatan. Pertambahan usia pada lansia mengakibatkan sistem dan fungsi mengalami penurunan. Penurunan ini mengakibatkan munculnya penyakit tidak menular salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi merupakan tekanan darah yang melebihi nilai dari 140 mmHg dan 90 mmHg dengan pengukuran berulang saat seseorang dalam kondisi istirahat. Peran yang dapat perawat berikan dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberdayakan masyarakat sekitar, dalam hal ini adalah memberdayakan kemandirian lansia. Salah satu pemberdayaan yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk terapi kelompok yaitu self-help group (SHG). Metode dalam penelitian ini adalah quasi-experiment dengan bentuk rancangan pre-post test with control group. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 47 orang. Metode SHG diberikan dalam 3 sesi selama 3 minggu. Materi yang diberikan berupa konsep SHG, peraturan dalam menjalankan terapi kelompok SHG, pengetahuan tentang hipertensi, cara penyelesaian masalah terkait hipertensi, dan cara mencegah kekambuhan agar hipertensi tidak muncul lagi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh tekanan darah sistole pada kelompok intervensi dan kontrol secara signifikan terhadap tekanan darah lansia dengan nilai signifikansi p = 0,001 (p<0,05). SHG secara efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Intervensi ini dapat direkomendasikan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Absctract The elderly were an age group that is vulnerable to health problems. Increasing age in the elderly causes the system and function to decline. This decrease resulted in the emergence of non-communicable diseases one of which is hypertension. Hypertension is a blood pressure that exceeds values ​​of 140 mmHg and 90 mmHg with repeated measurements when a person is at rest. The role that nurses can provide in overcoming these problems is to empower the surrounding community, in this case were to empower the independence of the elderly. One of the empowerments that can be done were by forming group therapy, namely self-help group (SHG). The method in this study were a quasi-experiment with a pre-post test with control group design. The sampling technique used was purposive sampling with 47 respondents. The SHG method was given in 3 sessions for 3 weeks. The material provided in the form of the concept of SHG, regulations in conducting SHG group therapy, knowledge about hypertension, how to solve problems related to hypertension, and how to prevent recurrence so that hypertension does not appear again. The results of this study indicate that there was significant influence of systolic blood pressure in the intervention and control groups on elderly blood pressure with a significance value of p = 0.001 (p <0.05). SHG were effective in reducing blood pressure in the elderly with hypertension. This intervention can be recommended as one of the nursing interventions to reduce blood pressure in the elderly with hypertension.
PENERAPAN TERAPI BERMAIN MENGAMBAR DEKORATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI WILAYAH BINAAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG: THE IMPLEMENTATION OF DECORATIVE PLAYING THERAPY TOWARDS FINE MOTOR DEVELOPMENT OF CHILDREN OF 4-5 YEARS IN THE REGION OF PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG Badriyatul Hasanah; Novita Wulan sari
JURNAL KEPERAWATAN SISTHANA Vol. 4 No. 2 (2019): September : Jurnal Keperawatan Sisthana
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV DIPONEGORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.884 KB)

Abstract

Fine motor is the child's ability in relation to physical skills involving small muscles, eye, and hand coordination. Decorative drawing is one of the methods that is used to improve children's fine motor skills by decorating images on paper that involve nerve muscle elements, the brain, and the ability of the child's fingers. The purpose of the study is to apply decorative drawing therapy towards the fine motor development of children aged 4-5 years in the region of Puskesmas Rowosari Semarang. This study belongs to descriptive case studies. The subject of this case study used two respondents who had normal fine motor development. Data were collected by observation and measured by Denver II sheet before and after therapy. The results of the case study were found in subject I with normal fine motor development of 70% increasing to a high of 78%, while in subject II with normal fine motor development 73% increased to high by 82%. It is suggested to Puskesmas Rowosari Semarang to use decorative drawings to improve children's fine motor skills as playing therapy in toddler posyandu activities.
PESIAR DAN IJIN BERMALAM MENURUNKAN KECEMASAN MAHASISWA BARU AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO: CRUISE AND NIGHT PERMISSION REDUCE ANXIETY OF NEW STUDENTS OF AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO Tuti Anggarawati; Novita Wulan Sari; Zara Bunganingrum; Lutfiana Dwi Arsih
JURNAL KEPERAWATAN SISTHANA Vol. 5 No. 1 (2020): Maret : Jurnal Keperawatan Sisthana
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV DIPONEGORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.393 KB)

Abstract

The incidence of depression and anxiety that increases at the age of more than 15 years cannot be separated from the role and identity of students. Someone who has just entered the world of campus will be different from the condition of students who have been around for a long time with the world of campus. This condition is coupled with the position of students who have to live in dormitories where their friends in their environment do not match what they want and there are regulations that must be implemented as residents of the dormitory. Not a few students who experience social anxiety while undergoing college. The impact that arises due to anxiety is very influential on the lives of students. Cruise activities and overnight permits are intended to relieve temporary fatigue from the hectic academic activities by doing personal activities outside the dormitory. The purpose of this study was to determine the effect of cruises and overnight permits on reducing anxiety for new students. This research method is a quasi-experimental one group pre-test post-test design. The research sample uses total sampling. This study uses the DSS-21 instrument. The results showed that the highest level of anxiety during the pre-test was at the moderate level of anxiety as many as 19 children (29%), after the post-test showed the highest results at the normal level of anxiety as many as 28 children (43%), with a p-value is 0.000. The conclusion is that there is an effect of cruises and overnight permits on reducing anxiety in new students. The results of this study can be used for new students who experience anxiety due to facing new situations.
PENERAPAN TERAPI SEFT SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH BINAAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG: THE APPLICATION OF SEFT SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) THERAPY TOWARDS REDUCING BLOOD PRESSURE IN HYPERTENSION PATIENTS IN THE ESTABLISHED AREA OF ROWOSARI PUSKESMAS SEMARANG Aprillya Dwi Sarweni; Novita Wulan Sari
JURNAL KEPERAWATAN SISTHANA Vol. 5 No. 2 (2020): September : Jurnal Keperawatan Sisthana
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV DIPONEGORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.992 KB) | DOI: 10.55606/sisthana.v5i2.69

Abstract

Hypertension is situation where blood pressure exceeding the limit of normal with blood pressure 140/90 mmHg and which includes non contagious disease. Complementary therapy can reduce the risk of hypertension complications. SEFT therapy one of a complementary therapy that can be used to overcome the problem of increasing blood pressure. The purpose of this study was to carried out SEFT therapy towards decreasing blood pressure in hypertension patients in the built area of Puskesmas Rowosari Semarang. This type of researAch is descriptive using the case study approach method. The criteria used in the case study: primary hypertension patients, hypertension sufferers were able to communicate well, hypertension patients who did not take anti-hypertension drugs. Case study analysis was carried out by processing data through observation of blood pressure before and after SEFT therapy. The results of the case study showed that there was a decrease of blood pressure. Before therapy the blood pressure of the subject I was 170/110 mmHg decreased to 120/80 mmHg and in subject II before therapy, blood pressure 160/100 decreased to 140/80 mmHg. The recommendation is with control of blood pressure by using SEFT therapy, the society can apply this therapy.
PENERAPAN TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI WILAYAH BINAAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG: THE IMPLEMENTATION OF FOOT SOAK THERAPY WITH WARM WATER TOWARDS INSOMNIA IN ELDERLY IN THE REGION OF PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG Sri Rahmah Putri Nirmala; Novita Wulan Sari
JURNAL KEPERAWATAN SISTHANA Vol. 6 No. 1 (2021): Maret : Jurnal Keperawatan Sisthana
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV DIPONEGORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.551 KB) | DOI: 10.55606/sisthana.v6i1.74

Abstract

Elderly is an end stage in the span of human life. Age that is not young makes the elderly vulnerable to degenerative diseases such as insomnia. Insomnia is a condition where a person has difficulty sleeping, especially sleeping at night. Foot soak therapy is a therapy using warm water which aims to overcome insomnia. The purpose of this case study is to describe the application of foot bath therapy with warm water to insomnia in the elderly. This type of research belongs to descriptive using the case study approach method. The subjects used were two respondents with criteria for elderly who were over 60 years old and experienced mild, moderate and severe insomnia. The form of intervention was the application of foot soak therapy with warm water for 2 days. The measuring instrument used was an insomnia rating scale questionnaire. The results of the case study showed that there was a decrease in the score of insomnia after doing foot bath therapy with warm water, proven in subject I from a score of 28 (weight) to a score of 25 (mild) and in subject II from a score of 26 (mild) to a score of 24 (mild).
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI MASYARAKAT Novita Wulan Sari; Tuti Anggarawati
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 3 No. 2 (2021): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyrakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (970.275 KB) | DOI: 10.55606/pkmsisthana.v3i2.10

Abstract

Latar belakang: Lansia merupakan kelompok usia 60 tahun ke atas dimana telah mengalami penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Peningkatan usia yang dialami lansia mengakibatkan penyakit degenerative seperti hipertensi. Penyakit tekanan darah tinggi ataupun hipertensi ini menyebabkan aliran darah tidak lancar, maka diperlukan suatu tindakan penanganan salah satunya adalah senam lansia. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh senam lansia terhadap derajat hipertensi pada lansia. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experimental pretest posttest control group design. Jumlah sampel sebanyak 12 lansia yang diambil dengan teknik purposive sampling dan dibagi ke kelompok intervensi (n=12) dan kontrol (n=12). Bentuk intervensi berupa pemberian senam lansia sebanyak 8 kali selama 2 bulan. Instrumen yang digunakan adalah tensimeter/sphygmomanometer air raksa atau jarum Data dianalisa dengan uji Mann-Whitney. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan hasil pengukuran derajat hipertensi pada kelompok intervensi memiliki mean pre test 156/95 dan post test 148/93. Hasil analisis dengan uji independent t pada kelompok intervensi menunjukkan nilai p=0,000 yang artinya ada perbedaan signifikan antara pre dan post test (p<?, ?=0,05). Hasil yang berbeda diperoleh pada kelompok kontrol yaitu nilai mean pre test 152/95 dan post test 152/95, nilai p=0,420 yang artinya tidak ada perbedaan signifikan antara derajat hipertensi pre dan post test (p> ?, ?=0,05). Hasil penelitian membuktikan senam lansia berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Saran : senam lansia digunakan sebagai intervensi keperawatan pada lansia yang mengalami hipertensi.
KOMBINASI SELF-HELP GROUP (SHG) DAN SELF-HYPNOSIS DALAM PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA RW XVIII KELURAHAN METESEH KOTA SEMARANG Novita Wulan Sari; Margiyati; Arya Adi Cahyono; Doni Eko Setiawan; Grenada Nabella Putri; Isna Nur Rochmawatun; Ratih Ajeng Ningrum
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 1 No. 1 (2019): Juni : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.907 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang sering ditemukan pada lansia dengan umur di atas 60 tahun. Hipertensi terjadi dikarenakan kekakuan pada arteri hingga akhirnya tekanan darah cenderung tinggi. Populasi orang dewasa di dunia sekitar 25% terkena hipertensi dan akan cenderung meningkat 29% pada tahun 2025. Prevalensi hipertensi bahkan lebih tinggi di beberapa negara berkembang. Kurangnya kepedulian warga serta ketidakmauan lansia dalam memeriksakan tekanan darahnya membuat sebagian besar lansia tidak menyadari betapa pentingnya pemeriksaan tekanan darah secara dini. Data pengkajian di RW XVIII Kelurahan Meteseh menunjukkan bahwa lansia di daerah tersebut kurang kesadaran dalam memeriksakan tekanan darahnya. Data laian menunjukkan bahwa beberapa lansia di wilayah tersebut masih mengkonsumsi makanan tinggi lemak, asin, kurang aktivitas. Beberapa lansia juga mengalami obesitas serta stress. Intervensi keperawatan dilaksanakan untuk mengatasi masalah defisiensi kesehatan komunitas lansia di atas diantaranya melalui kegiatan “Kombinasi Self-Help Group (SHG) dan Self-Hypnosis dalam Perawatan Hipertensi pada Lansia” oleh Tim Pengabdian Masyarakat Akper Kesdam IV/Diponegoro.
PELATIHAN KONSELOR SEBAYA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA REMAJA DI SMP ISLAM NURUL HUDA Margiyati Margiyati; Novita Wulan Sari; Lusi Arifirohwati; Robin Herlex Pattola; Ruwita Dwiyanti; Veni Yudha Widiyanti; Vivi Rahmawati
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 1 No. 2 (2019): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang rawan dan kritis karena perkembangan emosi dan perilaku yang masih belum stabil. Banyak perilaku sehat serta perilaku tidak sehat berkembang selama masa remaja. Data menunjukkan berbagai ragam perilaku yang bersifat larangan banyak dilakukan oleh remaja seperti perilaku merokok, mengkonsumsi alkohol, seks bebas, pola makan tidak sehat dan kurang berolahraga. Meningkatnya perilaku hidup tidak sehat dan kenakalan remaja ini juga didapatkan di SMP Islam Nurul Huda. Data hasil pengkajian menunjukkan 25% siswa laki-laki merokok di luar lingkungan sekolah, 2% siswa pernah melakukan hubungan seks di luar nikah saat berpacaran, 10% sering membolos sekolah, 35% sering makan makanan tidak sehat. Kepala sekolah menyampaikan Trias UKS belum optimal dijalankan sehingga edukasi baik tentang kesehatan fisik ataupun psikologis remaja kurang terfasilitasi. Lokasi sekolah tampak kotor, sampah dibuang sembarangan, dan kamar mandi tidak bersih. Kehidupan di sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai PHBS dan berpotensi sebagai agent of change untuk mempromosikan PHBS khususnya baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Perilaku ini perlu diedukasikan dengan strategi yang tepat pada remaja salah satunya melalui teman sebaya yang telah dilatih menjadi konselor. Kelompok konselor sebaya menjadi salah satu strategi baru untuk mengedukasi remaja karena periode remaja merupakan periode yang sangat dekat dengan peer group, membutuhkan pengakuan dari kelompok atau teman sebaya dan membutuhkan identitas baru yang bisa meningkatkan harga dirinya sehingga menjadi suatu pilihan yang tepat dalam upaya membentengi remaja dari pengaruh negative lingkungan dan membentuk perilaku hidup sehat pada remaja. Analisis fenomena tersebut menjadi latar belakang tim pengabdian masyarakat Akper Kesdam IV/Diponegoro bekerjasama dengan Puskesmas Rowosari untuk melaksanakan kegiatan bertema, “Pelatihan Konselor Sebaya sebagai Upaya Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Remaja di SMP Islam Nurul Huda”. Hasil yang didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan terkait PHBS pada remaja, serta terbentuk kader kesehatan remaja yang berfungsi sebagai konselor sebaya du SMP Islam Nurul Huda.
GERAKAN LANSIA ANTI OSTEOPOROSIS DI DUSUN LEMPUYANGAN DESA GEBUGAN KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG Novita Wulan Sari; Margiyati; Tria Friska; Yusuf Ariadi; Tantri Suryani; Seno Aji P; Mutiara Putri R
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 2 No. 1 (2020): Juni : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1662.346 KB) | DOI: 10.55606/pkmsisthana.v2i1.32

Abstract

Lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap suatu penyakit menular maupun tidak memular. Salah satu penyakit yang rentan muncul pada usia lansia adalah osteoporosis. Masyarakat atau populasi osteoporosis yang rentan terhadap fraktur adalah populasi lanjut usia yang terdapat pada kelompok di atas usia 85 tahun, terutama terdapat pada kelompok lansia tanpa suatu tindakan pencegahan terhadap osteoporosis. Proses terjadinya osteoporosis sudah di mulai sejak usia 40 tahun dan pada wanita proses ini akan semakin cepat pada masa menopause. Sekitar 80% penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi. Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis. Penyakit osteoporosis yang kerap disebut penyakit keropos tulang ini ternyata menyerang wanita sejak masih muda. Tidak dapat dipungkiri penyakit osteoporosis pada wanita ini dipengaruhi oleh hormon estrogen. Peran perawat dalam menangani masalah osteoporosis adalah dengan aktivitas fisik yaitu senam osteoporosis.