Moch Irfan Hadi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KOMPLEKS LINIER ALKYL BENZENE SULFONATE (LAS) DAN KADMIUM (Cd) TERHADAP PENINGKATAN AKUMULASI, ABSORBSI DAN TOKSISITAS KADMIUM (Cd) PADA Cyprinus carpio L. Moch Irfan Hadi; Eva Agustina; Funsu Andiarna; Nadlir Nadlir; Misbakhul Munir
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 4 No. 2 (2019): Maret
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.809 KB) | DOI: 10.29080/alard.v4i2.477

Abstract

Deterjen merupakan salah satu hasil produk teknologi dengan menggunakan bahan kimia pengaktif permukaan (surfaktan) Alkyl Benzene Sulfonat (ABS) sebagai penghasil busa. ABS memiliki efek destruktif (buruk) terhadap lingkungan yakni sulit diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga diganti dengan bahan aktif yang memiliki sifat lebih ramah lingkungan yaitu Linier Alkylbenzene Sulfonate (LAS). Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh komplek Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS) dan logam kadmium (Cd) dengan berbagai variasi konsentrasi terhadap absorbsi, akumulasi dan toksisitas logam kadmium (Cd) pada ikan mas (Cyprinus Carpio L). Sampel yang digunakan adalah ikan Cyprinus carpio L. dengan usia kurang lebih 3 bulan dengan asumsi bahwa ikan sudah berkembang secara seksual (mature). Cyprinus carpio L yang digunakan berkelamin jantan dengan panjang ±15cm dan berat badan ±100 gram. Penelitian ini menggunakan 6 variasi kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol, maka dengan rumus diatas didapatkan r (ulangan) minimal 4 kali, maka dengan jumlah kelompokan 7 didapatkan besar sampel 28 ekor. Hasil penelitian ini adalah akumulasi lebih banyak ditemukan pada kelompok perlakuan Cd dan LAS. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah didapatkan perbedaan akumulasi variasi perlakuan antara kelompok kontrol, Cd dan kombinasi LAS-Cd. Terjadinya akumulasi logam berat pada berbagai organisme dapat menimbulkan kerusakan pada lingkungan dan kesehatan pada manusia.
Karakteristik Demografi ODHA di Papua Mirna Widiyanti; Moch Irfan Hadi; Setyo Adiningsih; Muhammad Yusuf Alamudi; Mei Lina Fitri Kumalasari
Journal of Health Science and Prevention Vol. 3 No. 1 (2019): JHSP Vol 3 No 1 - 2019
Publisher : State Islamic University of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.931 KB) | DOI: 10.29080/jhsp.v3i1.175

Abstract

HIV dan AIDS merupakan salah satu permasalahan di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI sampai dengan maret 2017, sebanyak 407 kota/kabupaten dari 507 kota/kabupaten dan lebih dari 87 ribu orang mengidap AIDS. Berbeda apabila dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya, Papua mengalami epidemi HIV meluas tingkat rendah dengan prevalensi HIV sebesar 2.3 %. Jumlah penderita HIV lebih banyak terjadi pada perempuan usia reproduktif dibandingkan pada laki-laki. Meskipun HIV tersebar meluas di kelompok populasi umum baik untuk laki-laki maupun perempuan, kegiatan seks komersial memberikan kontribusi yang besar terhadap epidemi di semua wilayah Papua. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik demografi ODHA Di Papua Sebagai Baseline Data Di Indonesia. Penelitian dilakukan di tiga wilayah di Papua yaitu Kabupaten Nabire, Kab./Kota Jayapura, dan Kab. Jayawijaya dengan jumlah responden sebanyak 264 orang. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil terdapat perbedaan karakteristik demografi ODHA di tiga wilayah Papua (Kabupaten Nabire, Kab./Kota Jayapura, dan Kab. Jayawijaya). Dari hasil penelitian dibutuhkan strategi penanganan ODHA yang berbeda di masing-masing wilayah.
Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Indonesia: Studi Literatur Moch Irfan Hadi; Mei Lina Fitri Kumalasari; Estri Kusumawati
Journal of Health Science and Prevention Vol. 3 No. 2 (2019): JHSP Vol 3 No 2 - 2019
Publisher : State Islamic University of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.821 KB) | DOI: 10.29080/jhsp.v3i2.238

Abstract

Stunting adalah suatu keadaan dimana indeks tinggi badan menurut umur di bawah -2 SD berdasarkan dari standar WHO. Keadaan ini adalah manifestasi jangka panjang dari faktor konsumsi diet berkualitas yang rendah, penyakit infeksi yang terjadi berulang dan factor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stunting dipengaruhi oleh tingkat asupan energi, riwayat durasi penyakit infeksi, berat badan lahir, tingkat pendidikan ibu dan tingkat pendapatan keluarga. Metode penelitian ini adalah studi literature dengani berbagai referensi, seperti artikel atau jurnal penelitian, review jurnal, annual report, buku dan data-data yang mendukung dengan kejadian stunting yang diterbitkan dari tahun 2009 - 2019. Pencarian dilakukan menggunakan mesin pencari google di internet dengan kata kunci yang terkait, seperti: stunting, faktor resiko, penyakit infeksi, imunisas dan vaksin. Pencarian database dilakukan di PubMed, PLoS, Reaserchgate, WHO dan Depkes RI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah memberi saran kepada pemerintah, instansi kesehatan, dan pihak terkait untuk berkolaborasi menerapkan kebijakan untuk mengurangi risiko stunting. Selain itu, masyarakat disarankan mendapatkan pendidikan yang berkualitas, memberikan asupan nutrisi yang seimbang serta meningkatkan derajat kesehatan anak dan pengembangan EST (Eco Support Theory) dalam rangka mengurangi stunting di Indonesia.
Kandungan Kadmium Dalam Darah Pada Konsumen Ikan Hasil Tambak Dengan Pencemaran Lindi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) moch irfan hadi
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 1, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/ghs.v1i4.54

Abstract

Lindi yang berasal dari penampungan sampah dapat berdampak pada semakin tingginya tingkat pencemaran air tambak di sekitar TPA sampah dengan bahan pencemar salah satunya adalah kadmium. Ikan yang hidup di tempat tersebut sangat mudah mengalami biakumulasi kadmium dan akibatnya kadmium akan ikut dikonsumsi oleh manusia yang pada akhirnya akan menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari hubungan dari pencemaran lindi dan konsumsi ikan hasil tambak dengan kadar kadmium dalam darah. Penelitian ini berlokasi di Dukuh Jawar Kelurahan Tambakdono Kecamatan Pakal Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian crossectional yang analisis datanya dilakukan secara analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang mengkonsumsi ikan hasil tambak dari sekitar TPA Benowo. Jumlah sampel dari penelitian ini adalah 33 responden untuk kelompok terpapar, yaitu responden yang mengkonsumsi ikan hasil tambak di sekitar TPA Benowo. Sedangkan responden kelompok pembanding sejumlah 19 responden. Diketahui bahwa kadar kadmium dalam outlet IPAL TPA sampah telah melampaui nilai baku mutu kadmium dalam air limbah industri untuk dibuang ke saluran irigasi yaitu sebesar 0,1 mg/l. Pada tambak di sekitar TPA Benowo kadar kadmium dalam airnya telah melampaui baku mutu, dimana nilai seharusnya adalah dibawah 0,01 mg/l. Diketahui juga faktor jarak menjadi penentu dari kadar kadmium yang ada dalam air tambak di sekitar TPA Benowo. Pada ikan hasil tambak diketahui bahwa kandungan kadmiumnya masih dibawah ambang batas yang ditetapkan, meskipun demikian perlu kewaspadaan karena kadmium merupakan logam yang akumulatif. Diketahui juga bahwa rata-rata kadar cadmium darah pada kelompok terpapar sebesar 3,27 µg/L sedangkan rata-rata cadmium darah pada kelompok pembanding sebesar 0,56 µg/L. Dengan menggunakan uji regresi ganda diketahui hubungan antara konsumsi ikan hasil tambak dengan kadar kadmium dalam darah responden adalah sangat kuat, ini ditunjukkan dengan nilai R sebesar 0,820. Kata kunci: kadar kadmium dalam lindi, kadar kadmium dalam ikan, kadar kadmium dalam air tambak dan kadar kadmium darah.