Brian Aldiki
Program Studi S1 PWK, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI KONSEP TOD PADA STASIUN LRT DI KOTA BEKASI (STUDI KASUS : STASIUN LRT JATICEMPAKA – GATEWAY PARK) Brian Aldiki; Suryono Herlambang
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 1, No 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v1i2.4586

Abstract

The city of Bekasi with a population that has reached nearly 3 million residents is appropriate to improve the spatial planning system and modal transport planning system along with its supporting infrastructure in order to create an orderly and planned city condition.  Transit oriented development, is a function of a mixed land and transit area, where the merger of land includes a region with complete functions, can be reached on foot, and close to the transit area. This research is included in applied research. The research method used is descriptive method with comparative analysis and weighting analysis using a scorecard analysis issued by ITDP through TOD Standard 2.1. Referring to the Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) there are 8 TOD principles with 21 performance appraisal metrics that must be applied in developing the TOD area. Then the overall points will be added to determine the ranking of the TOD obtained. If the results of the assessment do not reach a minimum point (55 points) then development cannot be said to be a TOD. Based on the results of the assessment that has been carried out it is proven that the development of the TOD Area at Gateway Park has not yet entered the lowest standard of the TOD area. Even though 51 points have been obtained by the developer, this is still ineffective considering that the development is too exclusive and not integrated with the surrounding area. AbstrakKota Bekasi dengan jumlah penduduknya yang sudah mencapai angka hampir 3 juta penduduk sudah selayaknya untuk memperbaiki sistem perencanaan spasial hingga sistem perencanaan angkutan moda beserta infrastruktur pendukungnya agar terciptanya kondisi kota yang teratur dan terencana. Transit oriented development, merupakan penggabungan fungsi dari suatu lahan campuran dan kawasan transit, dimana penggabungan lahan tersebut meliputi sebuah kawasan dengan fungsi yang lengkap, dapat dijangkau dengan berjalan kaki, serta dekat dengan kawasan transit. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian terapan. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam adalah metode deskriptif dengan analisis komparatif dan analisis pembobotan menggunakan scorecard analysis yang dikeluarkan oleh ITDP melalui TOD Standard 2.1. Penelitian ini akan memberikan hasil kesesuaian konsep pengembangan kawasan TOD dengan standar dan kebijakan yang berlaku. Mengacu kepada Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) dalam pedomannya yang berjudul TOD Standard 2.1, terdapat 8 prinsip TOD dengan 21 metrik kinerja penilaian yang harus diterapkan dalam pengembangan kawasan TOD. Kemudian hasil poin keseluruhan akan dijumlahkan untuk menentukan ranking TOD yang didapatkan, Jika hasil penilaian tidak mencapai poin minimal (55 poin) maka pengembangan tidak dapat dikatakan sebagai pengembangan yang berorientasi transit. Berdasarkan hasil penilaian yang sudah dilakukan terbukti bahwa pengembangan Kawasan TOD di Gateway Park belum dapat memasuki standar terendah kawasan TOD yang dikeluarkan oleh ITDP. Walaupun sebesar 51 poin sudah didapatkan pihak pengembang, namun hal ini masih tidak efektif mengingat pembangunannya yang terlalu eksklusif dan tidak saling terintegrasi dengan Kawasan sekitarnya.