Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

RENCANA PENGEMBANGAN THEME PARK DI JAKARTA INTERNATIONAL EQUESTRIAN PARK DALAM RANGKA OPTIMALISASI LAHAN PASCA ASIAN GAMES Muhammad Naufal; Priyendiswara A.B. Priyendiswara; Liong Ju Tjung
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 1, No 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v1i2.4601

Abstract

Jakarta International Equestrian Park or JIEP (Indonesian: Horse racing Pulomas) is a sports venue located in Pulomas, Jakarta, Indonesia. JIEP is owned by PT Jakarta Propertindo (JAKPRO) and is managed by PT Pulomas Jaya. Built in the 1970 's. On August 2016, the horse race was renovated for the 2018 Asian Games. After renovations, the arena was inaugurated on August 2, 2018. The Arena will be used as the venue for the 2018 Asian Games with a land area of 35 hectares. This final task rises from the problem of the study object, which is the inoptimisation of land use in the area and has not been using by general public. So the initiation was created to conduct a study of the development plan which needed on the area that owns the 22 hectares of landbanks. The purpose and objectives of this study is to create a development plan use by doing feasibility studies, so JIEP can be utilized and optimized. The analysis used is location and site analysis, best practice, market, space requirement, and last is investment analysis. The Output of this analysis is a plan of development in the form of masterplan and cashflow.AbstrakJakarta International Equestrian Park atau JIEP (Indonesian : Pacuan Kuda Pulomas) adalah tempat olahraga berkuda yang terletak di Pulomas, Jakarta, Indonesia. JIEP dimiliki oleh PT Jakarta Propertindo (JAKPRO) dan dikelola oleh PT Pulomas Jaya. Dibangun pada tahun 1970-an. Kemudian pada bulan Agustus 2016, pacuan kuda ini direnovasi untuk digunakan nantinya pada Asian Games 2018. Setelah renovasi, arena diresmikan pada 2 Agustus 2018. Arena ini akan digunakan sebagai tempat untuk Asian Games 2018 dengan luas lahan seluas 35 hektar. Tugas akhir ini bermula dari permasalahan pada objek studi yaitu ketidak optimalan penggunaan lahan pada kawasan tersebut dan belum dimanfaakan oleh masyarakat umum. Sehingga tercipta inisiasi untuk melakukan studi terhadap rencana pengembangan yang dibutuhkan pada kawasan yang memiliki landbank seluas 22 hektar tersebut. Maksud dan tujuan studi ini adalah membuat rencana pengembangan sehingga kawasan dapat dimanfaatkan dan dioptimalkan penggunaannya dengan melakukan studi kelayakan. Studi kelayakan tersebut terdiri dari beberapa analisis, yaitu analisis lokasi dan tapak, best practice, pasar, kebutuhan ruang, dan terakhir adalah analisis investasi. Output dari analisis ini kemudian adalah rencana pengembangan dalam bentuk masterplan dan cashflow.