Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kawasan Kebisingan Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, Provinsi Jawa Barat Nissa Putri Ramadhan; Melati Ferianita Fachrul; Widyatmoko Widyatmoko
Journal of Environmental Engineering and Waste Management Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.366 KB) | DOI: 10.33021/jenv.v4i2.767

Abstract

This research was conducted to determine the Husein Sastranegara International Airport Noise Area in Bandung with the Weighted Equivalent Continuous Perceived Noise Level (WECPNL) method. There are 12 measurement points determined based on the International Civil Aviation Organization (ICAO) at a distance of 650 m parallel to the runway, and 1000 m, 2000 m, 3000 m and 4000 m from the end of the runway. Noise intensity measurements using the Environment Meter CEM DT-8820, tripod and GPS. Data analysis was done in the study using the Weighted Equivalent Continuous Perceived Noise Level (WECPNL) method. Based on Government Regulation No. 40 of 2012 concerning the Development of Environmental Conservation in the Airport it is known that the location in the Noise Zone Level 1 is 70 £ WECPNL < 75, the Noise Zone Level 2 is 75 £ WECPNL < 80 and the Noise Zone Level 3 is WECPNL ³ 80. In the Noise Zone Level 3 there are school buildings, offices, parks and residential areas. At Noise Level 1 there are school buildings, parks and residential areas. The results of the study concluded that the highest WECPNL index value is on the runway 650 m WECPNL index value of 72,6, 1000 m distance of WECPNL index value of 68,7, 2000 m distance of WECPNL index value of 66,7, distance of 3000 m value the WECPNL index is 66,5 and the distance of 4000 m the value of the WECPNL index is 66,6. The WECPNL index results at Bandung Husein Sastranegara International Airport have a Level 3 Noise Zone and a Noise Level 1 Area which have school buildings and settlements that should not be all owed. Therefore, it is necessary to apply the concept of sound suppression in the form of planting trees and usage of building materials.
Pemodelan Unified Modeling Language pada Sistem Aplikasi Pariwisata (SiAP) Widyatmoko Widyatmoko; Natalinda Pamungkas
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Prodi Ilmu Komputer Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/bite.v4i1.1871

Abstract

Telepon seluler merupakan teknologi komunikasi yang paling berkembang saat ini. Banyaknya fasilitas yang diberikan salah satunya adalah untuk mengakses lokasi pariwisata yang berada disekitar pengguna. Didasarkan pada masalah tersebut maka perlu kiranya dirancang suatu sistem yang memudahkan penelusuran lokasi wisata dengan memanfaatkan teknologi telepon seluler. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum tentang penggunaan pemodelan Unified Modeling Language dalam menunjang pembuatan sistem aplikasi pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan deskriptif dimana dengan mengamati obyek penelitian secara langsung dengan tujuan untuk menghasilkan toeri dan konsep baru pada obyek yang diamati dalam penelitian, dengan demikian data yang diperoleh dapat menguji hasil data yang diteliti sebagai sandaran untuk mengambil sebuah keputusan. Pemodelan UML penelitian ini menggunakan class diagram, use case diagram, sequence diagram dan activity diagram, yang mana bisa membantu urutan dalam membuat aplikasi. Karena metode yang digunakan masih terbatas diharapkan ada beberapa tahapan diagram lainnya agar kedapannya bisa ditambahkan agar metode bisa lebih jelas dan sempurna. Hasil dari penelitian Sistem Aplikasi Pariwisata (SiAP) ini mampu mempermudah pengguna dan menampilkan informasi tempat wisata, serta sarana prasarana pendukung baik itu hotel dan kuliner juga lokasi pengguana berada dan tujuan wisata dalam bentuk peta wisata yang dinamis. Penggunaan metode black-box test menggambarkan bahwa fungsi aplikasi yang dibuat 100% berhasil