Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI INTERNET TERHADAP RENDAHNYA MINAT BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 RUTENG MANGGARAI BARAT : Indonesia Florianus Gandur; Damianus Tola; Stefanus H. Gusti Ma
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Al-Idarah Vol. 5 No. 1 (2020): Vol 5 No 1 Tahun 2020
Publisher : STIT PRINGSEWU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54892/jmpialidarah.v5i1.65

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemajuan teknologi internet berpengaruh terhadap rendahnya minat belajar siswa pada SMP Negeri 4 Ruteng Manggarai Barat.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 4 Ruteng. Dengan sampel sebanyak 25 responden.Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Dari hasil uji t menunjukan bahwa variabel kemajuan teknologi internet dengan variabel rendahnya minat belajar siswa memiliki hubungan yang positif dan signifikan.. Hal tersebut di lihat dari nilai thitung > ttabel dengan tingkat signifikan 0,05, (4,103 > 1,713, sig. 0,00 < 0,05). Hasil uji koefisien determinasi (R????) sebesar 0,821 atau 82,1% menunjukan bahwa besar sumbangan variabel kemajuan teknologi internet terhadap rendahnya minat belajar siswa pada SMP Negeri 4 Ruteng Manggarai Barat. Kata Kunci: Teknologi, Siswa, Internet, Belajar, Minat Abstract The aim of this research is to know the effect of internet technology advances to the lack of student learning interest on students of SMP Negeri 4 Ruteng, Manggrai Barat. The research types used is associatif research. Meanwhile, the technique for gathering data is questionnaire. The population for this research are students of SMP Negeri 4 Ruteng. The sample of this study are 25 respondent. Data analysis used is a simple regretion. Based on the result of t test shows that the variable of internet technology advance and the variable of the lack of students learning interest have positive relation and significant. It can be seen through thitung > ttabelwith the level of significant 0,05, (4,103 > 1,713, sig. 0,00< 0,05). The result of coofecient determination test (R????) is 0,821 or 82,1% shows that it has big effect on internet technology advances to the lack of students learning interest on students of SMP Negeri 4Ruteng, Manggarai Barat. Keywords: technology, students, internet, learning interest
Perlindungan Hukum bagi Debitur Macet Kredit dan Mengalamai Perampasan di Jalan: Legal Protection for Debtors with Bad Credit and Experiencing Robbery on the Street Yohanes Pande; Karolus Charlaes Bego; Hamzah Mardiansyah; Stefanus H. Gusti Ma; Christina Bagenda
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 5: MEI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i5.5342

Abstract

Salah satu klausul penting dalam perjanjian kredit adalah terkait jaminan kredit. Berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, diketahui bahwa bank wajib mempunyai keyakinan bahwa debitur akan mengembalikan hutangnya sesuai dengan yang diperjanjikan. Keyakinan tersebut didasarkan atas hasil analisa kreditur terhadap watak, kemampuan, modal, agunan dan prospek usaha debitur. Terkait dengan jaminan kredit, agunan merupakan salah satu bentuk dari jaminan kebendaan. perlindungan hukum terhadap debitur apabila terjadi kredit macet, terutama terhadap debitur yang mengalami musibah sehingga tidak memiliki kemampuan untuk membayar kredit, dapat teratasi dengan jalan Rescheduling, Reconditioning, Restructuring atau kombinasi ketiganya dan jalan yang terakhir yaitu Eksekusi. Artinya, perlindungan hukum terhadap debitur tetap dilakukan oleh kreditur sepanjang pihak debitur mempunyai itikad baik dan peristiwa yang menyebabkan terjadinya kredit macet tidak dilakukan secara sengaja oleh debitur. Dan pihak kreditur juga tidak boleh secara sepihak ingin merampas atau mengambil barang jaminan atau mengambil barang (kendaraan) yang beli secara kredit apabila pihak debitur mengalami macet kredit.