Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS TITIK IMPAS DAN LABA USAHATANI MELALUI PENDEKATAN PENGELOLAAN PADI TERPADU DI KABUPATEN LEBAK- BANTEN Rachman, Benny; Saryoko, Andy
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 11, No 1 (2008): Maret 2008
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Break Even Point Analysis and Profitability of Paddy Farming System through Integrated Paddy Management in Lebak District — Banten. In the last decade, national rice production tend to stagnant in line with deterioted and declining soil fertility due to high intensity. An effort to solve the problem can be done trough integrated crop (paddy) management (ICM), wick as sinergistic amoung component of technologies in paddy farming sytem included fertilizyng efficiency. The assesment aims to analyze profitability of ICM and break even point. The assesment conducted in sawah agroecosystem, Lebak district in wet season 2004/2005 and wet season 2005/2006. The result of the study indicated that implementation of ICM can increase rice production, and net profitability, respectively 38%, and 70%. As an implication of integrated crop (paddy) management is quite feasible to be implemented with considering spesific agroecosystem. Key words : ICM, break even point, paddy, ex post, ex ante, non adopteDalam dekade terakhir, produksi beras nasional cenderung mengalami pelandaian seiring dengan terjadinya deteriosasi dan penurunan kesuburan tanah akibat intensifikasi yang berkelanjutan. Salah satu upaya mengatasi kondisi tersebut dapat ditempuh melalui pendekatan pengelolaan tanaman (padi) terpadu (PTT), yang merupakan bentuk sinergisme antar komponen intensifikasi budidaya padi termasuk efisiensi pemupukan. Kajian ini dimaksudkan untuk menganalisis perolehan Laba Usahatani dan Titik Impas dari penerapan pengelolaan padi terpadu. Kajian dilakukan di wilayah agroekosistem sawah Kabupaten Lebak MH 2004/2005 dan MH 2005/2006. Hasil analisis mengindikasikan bahwa penerapan pengelolaan padi terpadu mampu meningkatkan produksi, dan keuntungan bersih masing-masing 38%, dan 70%. Sebagai implikasinya pengelolaan padi terpadu dinilai sangat layak untuk dimplementasikan secara masif dengan mempertimbangkan kesesuain agroekosistem. Kata kunci : PTT, titik inipas, padi, ex post, ex ante, non adopter
PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHATANI PADI MELALUI PENDEKATAN PTT DI LOKASI PRIMA TANI PROVINSI BANTEN Ariani, Mewa; Saryoko, Andy; Muttakin, Syahrial
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 12, No 3 (2009): November 2009
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Profit Increase for Rice Farming Implementing Integrated Crop Management Approachat Prima Tani Locations in Banten Province. One of the technological implementation approaches closelyguided in PRIMA TANI program related to rice farm operations is the Integrated Crop management (ICM). Thisapproach is expected to be capable of increasing the rice productivity and farming efficiency that will have animpact on the farmer’s welfare. The objective of this study was to investigate how far the impact of ICM on thefeasibility and profitability of rice farming. The study was conducted in Prima Tani locations in Serang, Lebakand Pandeglang Regencies in Banten Province from August to October 2008. Data and information were collectedfrom interviewing ICM cooperator and non-cooperator paddy farmers (90 respondents) by using a structuredquestioner. The study results show that the rice farm operations implementing ICM approach is more profitable(R/C = 2.4) and more efficient (1.74) compared to that without ICM technology assistance. It can therefore beconcluded that ICM assistance has positive impacts on the efficiency or feasibility of paddy farm operations and iscapable of increasing the profit of paddy farm operations.Key words : ICM, Prima Tani, paddy farming, BantenABSTRAKSalah satu pendekatan penerapan teknologi yang dikawal atau didampingi dalam program Prima Taniberkaitan dengan usahatani padi sawah adalah Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Pendekatan PTT diharapkanmampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani padi yang selanjutnya akan memberi dampak padapeningkatan dan kesejahteraan petani. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauhmana dampak dari PTTterhadap kelayakan dan keuntungan usahatani padi. Penelitian dilakukan di lokasi Prima Tani Kab. Serang,Lebak dan Pandeglang pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2008. Data dan informasi dikumpulkan dariresponden koperator dan non koperator Prima Tani melalui wawancara (90 responden) dengan menggunakankuesioner terstruktur. Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani padi dengan pendekatan PTT lebihmenguntungkan (R/C = 2.4) dan lebih efisien dengan nilai NKB 1,74 dibandingkan dengan usahatani padi yangdilakukan tanpa pendampingan teknologi PTT. Dapat disimpulkan bahwa pendampingan atau pengawalan PTTberdampak positip pada efisiensi atau kelayakan usahatani dan mampu meningkatkan keuntungan usahatani padi.Kata kunci : PTT, Prima Tani, Usahatani Padi, Banten
ANALISIS KEUNTUNGAN DAN SENSITIVITAS USAHA BENIH PADI DI PROVINSI BANTEN Saryoko, Andy; Rachman, Benny
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 12, No 3 (2009): November 2009
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Profitability and Sensitivity Analyses of Paddy Seed Farming in Banten Province. Paddy seed industries in Banten Province is still categorized as low, characterized by (i) most farmers produce and use their own seeds, (ii) the available seeds have not fulfilled the needs, (iii) farmers have various perceptions on the use of labeled seeds, and (iv) local seed breeders have not yet developed. The objectives of this assessment are to analyze the feasibility and sensitivity of paddy seed breeding against price and production changes. The study was conducted in Serang Regency, Banten Province from March to August 2007. The approaches used were tabularized descriptive analysis, feasibility analysis, break even point, and sensitivity analysis. The study results show that: (1) paddy seed breeding was profitable (B/C =1.71), (2) the minimum production and price that must be achieved in order to remain profitable were 1.587 kg/ha and Rp.1, 477/kg, respectively, and (3) seed breeding was relatively insensitive to price and production changes. Therefore, local seed breeders need to be developed in order to increase the availability of labeled seeds.Key words : Labeled seed, feasibility, sensitivity, local seed producerABSTRAKIndustri perbenihan padi di Provinsi Banten masih dikategorikan rendah yang dicirikan oleh (i) sebagian besar petani menggunakan dan memproduksi sendiri benih, (ii) benih yang tersedia belum memenuhi kebutuhan (iii) beragamnya persepsi petani terhadap penggunaan benih berlabel dan (iv) belum berkembangnya penangkar benih di daerah. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dan sensitivitas usaha perbanyakan benih padi terhadap perubahan harga dan produksi. Kajian dilakukan di kabupaten Serang, Provinsi Banten sejak bulan Maret sampai Agustus 2007. Pendekatan yang digunakan adalah analisis deskriptif tabulatif, analisis kelayakan usaha, titik impas harga dan produksi serta analisis sensitivitas. Hasil kajian menunjukkan : (1) usaha perbanyakan benih padi menguntungkan dan layak untuk dikembangkan (B/C=1.71), (2) produksi dan harga minimun yang harus dicapai agar usaha perbanyakan benih tetap menguntungkan adalah 1.587 kg/ha dan Rp.1.477/kg; dan (3) usaha perbanyakan benih padi relatif tidak sensitif terhadap perubahan harga dan penurunan produksi. Untuk itu, penangkar benih lokal perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan ketersediaan benih padi berlabel.Kata kunci : Benih berlabel, kelayakan, sensitivitas, penangkar benih lokal
PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHATANI PADI MELALUI PENDEKATAN PTT DI LOKASI PRIMA TANI PROVINSI BANTEN Mewa Ariani; Andy Saryoko; Syahrial Muttakin
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 12, No 3 (2009): November 2009
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v12n3.2009.p%p

Abstract

The Profit Increase for Rice Farming Implementing Integrated Crop Management Approachat Prima Tani Locations in Banten Province. One of the technological implementation approaches closelyguided in PRIMA TANI program related to rice farm operations is the Integrated Crop management (ICM). Thisapproach is expected to be capable of increasing the rice productivity and farming efficiency that will have animpact on the farmer’s welfare. The objective of this study was to investigate how far the impact of ICM on thefeasibility and profitability of rice farming. The study was conducted in Prima Tani locations in Serang, Lebakand Pandeglang Regencies in Banten Province from August to October 2008. Data and information were collectedfrom interviewing ICM cooperator and non-cooperator paddy farmers (90 respondents) by using a structuredquestioner. The study results show that the rice farm operations implementing ICM approach is more profitable(R/C = 2.4) and more efficient (1.74) compared to that without ICM technology assistance. It can therefore beconcluded that ICM assistance has positive impacts on the efficiency or feasibility of paddy farm operations and iscapable of increasing the profit of paddy farm operations.Key words : ICM, Prima Tani, paddy farming, BantenABSTRAKSalah satu pendekatan penerapan teknologi yang dikawal atau didampingi dalam program Prima Taniberkaitan dengan usahatani padi sawah adalah Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Pendekatan PTT diharapkanmampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani padi yang selanjutnya akan memberi dampak padapeningkatan dan kesejahteraan petani. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauhmana dampak dari PTTterhadap kelayakan dan keuntungan usahatani padi. Penelitian dilakukan di lokasi Prima Tani Kab. Serang,Lebak dan Pandeglang pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2008. Data dan informasi dikumpulkan dariresponden koperator dan non koperator Prima Tani melalui wawancara (90 responden) dengan menggunakankuesioner terstruktur. Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani padi dengan pendekatan PTT lebihmenguntungkan (R/C = 2.4) dan lebih efisien dengan nilai NKB 1,74 dibandingkan dengan usahatani padi yangdilakukan tanpa pendampingan teknologi PTT. Dapat disimpulkan bahwa pendampingan atau pengawalan PTTberdampak positip pada efisiensi atau kelayakan usahatani dan mampu meningkatkan keuntungan usahatani padi.Kata kunci : PTT, Prima Tani, Usahatani Padi, Banten
ANALISIS TITIK IMPAS DAN LABA USAHATANI MELALUI PENDEKATAN PENGELOLAAN PADI TERPADU DI KABUPATEN LEBAK- BANTEN Benny Rachman; Andy Saryoko
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 11, No 1 (2008): Maret 2008
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v11n1.2008.p%p

Abstract

Break Even Point Analysis and Profitability of Paddy Farming System through Integrated Paddy Management in Lebak District — Banten. In the last decade, national rice production tend to stagnant in line with deterioted and declining soil fertility due to high intensity. An effort to solve the problem can be done trough integrated crop (paddy) management (ICM), wick as sinergistic amoung component of technologies in paddy farming sytem included fertilizyng efficiency. The assesment aims to analyze profitability of ICM and break even point. The assesment conducted in sawah agroecosystem, Lebak district in wet season 2004/2005 and wet season 2005/2006. The result of the study indicated that implementation of ICM can increase rice production, and net profitability, respectively 38%, and 70%. As an implication of integrated crop (paddy) management is quite feasible to be implemented with considering spesific agroecosystem. Key words : ICM, break even point, paddy, ex post, ex ante, non adopteDalam dekade terakhir, produksi beras nasional cenderung mengalami pelandaian seiring dengan terjadinya deteriosasi dan penurunan kesuburan tanah akibat intensifikasi yang berkelanjutan. Salah satu upaya mengatasi kondisi tersebut dapat ditempuh melalui pendekatan pengelolaan tanaman (padi) terpadu (PTT), yang merupakan bentuk sinergisme antar komponen intensifikasi budidaya padi termasuk efisiensi pemupukan. Kajian ini dimaksudkan untuk menganalisis perolehan Laba Usahatani dan Titik Impas dari penerapan pengelolaan padi terpadu. Kajian dilakukan di wilayah agroekosistem sawah Kabupaten Lebak MH 2004/2005 dan MH 2005/2006. Hasil analisis mengindikasikan bahwa penerapan pengelolaan padi terpadu mampu meningkatkan produksi, dan keuntungan bersih masing-masing 38%, dan 70%. Sebagai implikasinya pengelolaan padi terpadu dinilai sangat layak untuk dimplementasikan secara masif dengan mempertimbangkan kesesuain agroekosistem. Kata kunci : PTT, titik inipas, padi, ex post, ex ante, non adopter
ANALISIS KEUNTUNGAN DAN SENSITIVITAS USAHA BENIH PADI DI PROVINSI BANTEN Andy Saryoko; Benny Rachman
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 12, No 3 (2009): November 2009
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v12n3.2009.p%p

Abstract

Profitability and Sensitivity Analyses of Paddy Seed Farming in Banten Province. Paddy seed industries in Banten Province is still categorized as low, characterized by (i) most farmers produce and use their own seeds, (ii) the available seeds have not fulfilled the needs, (iii) farmers have various perceptions on the use of labeled seeds, and (iv) local seed breeders have not yet developed. The objectives of this assessment are to analyze the feasibility and sensitivity of paddy seed breeding against price and production changes. The study was conducted in Serang Regency, Banten Province from March to August 2007. The approaches used were tabularized descriptive analysis, feasibility analysis, break even point, and sensitivity analysis. The study results show that: (1) paddy seed breeding was profitable (B/C =1.71), (2) the minimum production and price that must be achieved in order to remain profitable were 1.587 kg/ha and Rp.1, 477/kg, respectively, and (3) seed breeding was relatively insensitive to price and production changes. Therefore, local seed breeders need to be developed in order to increase the availability of labeled seeds.Key words : Labeled seed, feasibility, sensitivity, local seed producerABSTRAKIndustri perbenihan padi di Provinsi Banten masih dikategorikan rendah yang dicirikan oleh (i) sebagian besar petani menggunakan dan memproduksi sendiri benih, (ii) benih yang tersedia belum memenuhi kebutuhan (iii) beragamnya persepsi petani terhadap penggunaan benih berlabel dan (iv) belum berkembangnya penangkar benih di daerah. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dan sensitivitas usaha perbanyakan benih padi terhadap perubahan harga dan produksi. Kajian dilakukan di kabupaten Serang, Provinsi Banten sejak bulan Maret sampai Agustus 2007. Pendekatan yang digunakan adalah analisis deskriptif tabulatif, analisis kelayakan usaha, titik impas harga dan produksi serta analisis sensitivitas. Hasil kajian menunjukkan : (1) usaha perbanyakan benih padi menguntungkan dan layak untuk dikembangkan (B/C=1.71), (2) produksi dan harga minimun yang harus dicapai agar usaha perbanyakan benih tetap menguntungkan adalah 1.587 kg/ha dan Rp.1.477/kg; dan (3) usaha perbanyakan benih padi relatif tidak sensitif terhadap perubahan harga dan penurunan produksi. Untuk itu, penangkar benih lokal perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan ketersediaan benih padi berlabel.Kata kunci : Benih berlabel, kelayakan, sensitivitas, penangkar benih lokal
Rancang Bangun Prototipe Modul Komunikasi LoRa tipe E32 Pada Sensor Tinggi Genangan Air Lahan Sawah Rahmat H. Anasiru; Arief Wicaksono; Andy Saryoko; Adi Prayoga
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.01.08

Abstract

Efisiensi penggunaan air pada budidaya tanaman padi merupakan hal yang sangat penting ditengah semakin tingginya persaingan pemanfaatan sumberdaya air. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk  meningkatkan efisiensi tersebut adalah dengan cara pemantauan ketinggian air di petakan lahan sawah, untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk pemberian air irigasi apabila diperlukan. Hal ini dikenal dengan pengairan basah kering AWD (alternate wetting and drying). Untuk luasan penanaman yang besar dibutuhkan suatu metode pengumpulan dan penyajian data ketinggian air dari tiap petak sawah yang efektif, hal ini sangat sulit untuk dilakukan dengan cara konvensional. Pada penelitian ini, pembuatan prototipe alat multisensor pengukuran ketinggian air di lahan sawah secara elektronik dilakukan dengan menggunakan sensor jarak. Rangkaian sensor ini memiliki sumberdaya baterai Li-ion dan terhubung dengan sel surya, data dari tiap sensor selanjutnya akan dikirim ke rangkaian master dengan komunikasi melalui modul Lora dan akan diupload ke platform IoT Ubidots dengan menggunakan modem. Sistem penghematan daya dilakukan dengan cara mengkondisikan mikrokontroller, sensor dan Lora ke mode hemat daya sehingga rangkaian sensor dapat bertahan tanpa sumberdaya matahari selama 4.13 hari. Selain itu pula, sistem mampu mengukur jarak ketingian air dari sensor yang berada pada rentang 53-60 cm. Tegangan baterai tepada alat ini berada pada nilai tertinggi 3.78V dan terendah 3.65V.
Rancang Bangun Multi Sensor Pengukur Tinggi Muka Air Untuk Lahan Sawah Rahmat Hanif Anasiru; Arief Wicaksono; Andy Saryoko; Adi Prayoga
Rona Teknik Pertanian Vol 14, No 2 (2021): Volume 14, No.2, Oktober 2021
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v14i2.22836

Abstract

Abstrak. Penghematan air untuk irigasi permukaan adalah salah satu cara mengurangi efek lingkungan dari budidaya tanaman padi. Dalam sistem AWD(Alternate Wetting Drying) lahan sawah digenangi secara berselang, ketinggian air dari permukaan tanah dimonitor sesuai dengan rekomendasi AWD. Metode ini terbukti dapat mengurangi penggunaan air tanpa mengurangi hasil panen. Perkembangan saat ini pada platform cloud IOT sensor-sensor dapat berhubungan langsung dengan sistem yang menyimpan data dalam kapasitas yang besar, data ini selanjutnya dapat didownload dan diproses. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain sistem multi sensor alat pengukur ketinggian permukaan air  yang memiliki catu daya yang bersumber pada energi matahari dan dilegkapi dengan baterai Li-Ion dan berbentuk ringkas. Komunikasi dari masing masing sensor ke rangkaian master dilakukan melalui komunikasi radio. Mode hemat daya yang menonaktifkan sensor dan modul radio pada kondisi stanby dapat menghemat pemakaian baterai, tanpa penyinaran matahari baterai dapat bertahan 11,6 hari dibadingkan dengan 3,2 hari pada mode non hemat daya.Tegangan baterai dan pembacaan ketinggian permukaan air diupload ke ThinkSpeak IoT cloud oleh rangkaian master, untuk dianalisa lebih lanjut. Design of Paddy Field Water Level Multi Censor Abstract. Water conservation for field irrigation is an important key to reducing environmental effects from paddy cultivation. In the AWD (Alternate Wet Drying) method, the rice field is alternately flooded and non-flooded, water height is always measured to adjust with AWD recommendation. This method proved for reducing water usage without decreasing yield. With recent development from IoT Cloud platform, sensors can interface directly to cloud systems and store much data so it can be downloaded and processed later. In this study, electronic water height multiple sensors based on infrared technology is equipped with solar panel and Li-Ion battery storage designed with a compact form. Communication from sensors to master done by radio wave. Power saving method which turnoff sensors and radio power in the standby condition can conserve battery to stand the power without sunlight 11.6 days compared to 3.2 days in non-power-saving design. Battery voltage and water level reading from each sensor is uploaded to Think Speaks cloud IoT dashboard, this data can be analyzed later for other purposes.