Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Tepung Black Soldier Fly (Hermtia Illucens) dalam Pakan Komersil terhadap Performans, Kadar Protein dan Lemak Ayam Kampung Jantan Super Lailia Dwi Kusuma Wardhani; Roeswandono Roeswandono; Dian Ayu Kartikasari
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v6i2.1670

Abstract

Ayam Kampung Jantan Super merupakan salah satu ternak penghasil daging yang cukup potensial untuk memenuhi kebutuhan masyarakat asal protein hewani. Penggunaan pakan ternak yang berkualitas merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan peternakan. Pakan yang berkualitas itu sendiri terdiri dari beberapa komponen penting salah satunya adalah protein. Maggot atau larva dari lalat Black Soldier Fly (Hermatia illucens) merupakan salah satu pakan yang memenuhi persyaratan sumber protein. Protein terlibat dalam pembentukan jaringan tubuh dan terlibat aktif dalam metabolisme vital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh penambahan tepung maggot atau Black Soldier Fly (Hermtia illucens) pada pakan komersil terhadap performans, kadar protein dan lemak daging ayam jantan kampung super. Sebanyak 24 ekor ayam kampung digunakan sebagai sampel dengan empat perlakuan. Komposisi pakan tiap perlakuan berbeda dengan P0 menggunakan 100% pakan komersil, P1 pakan komersil 90% dan tepung manggot 10%, P2 pakan komersil 80% dan tepung manggot 20%, P3 pakan komersil 70% dan tepung manggot 30%. Perlakuan selama 28 hari. Pemeriksaan hasil berupa data performans meliputi penghitungan berat badan dan konsumsi pakan, serta kadar protein dan lemak. Data hasil dianalisis melalui Analysis of Varian (ANOVA). Hasil penelitian didapatkan data adanya perbedaan yang nyata pada kelompok control dengan kelompok perlakuan pada tiap parameter perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung manggot pada pakan komersil dapat meningkatkan performa ayam, meningkatkan kadar protein dan menurunkan kadar lemak pada daging ayam kampung jantan super. Kata Kunci : tepung black soldier fly, performans, kadar protein, kadar lemak, ayam kampung jantan super
Pencegahan Penyakit Salmonellosis melalui Video Animasi Lagu Edukasi pada Anak SD SMP dan SMA di Kota Surabaya Nabilla azaria Hutomo; bima satria moekti; mega utami eka mukti; drh. Lailia Dwi Kusuma Wardhani, M. Si.; Lailia Dwi Kusuma Wardhani
Abdimas Toddopuli: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/atjpm.v2i1.416

Abstract

Salmonellosis adalah penyakit infeksi bakteri golongan Salmonella sp. Salmonellosis adalah penyakit yang menular lewat konsumsi produk hewani atau biasa disebut food-borne disease. Infeksi salmonellosis di Indonesia tiap tahun berkisar 600.000-1,3 juta kasus dengan kematian sebanyak 20.000 jiwa. Perkembangan teknologi begitu pesat. Proses edukasi menggunakan berbagai media, salah satunya media audio visual yaitu video animasi. Penyampaian edukasi dengan media video lebih efektif dan efisien dibanding tanpa menggunakan media. Penulis pada penelitian ini melakukan kegiatan pemberian edukasi pencegahan penyakit Salmonellosis secara online melalui video animasi lagu kepada anak-anak dan dilanjutkan dengan pengisian kuisioner. Sebanyak 50 anak dari berbagai campuran tingkat pendidikan sekolah SD,SMP dan SMA di kota Surabaya Provinsi Jawa Timur menjadi peserta. Kegiatan ini mendapat respon yang baik diharapkan setelah menonton video, peserta dapat melakukan kegiatan anjuran kesehatan penyakit Salmonellosis sehingga dapat mengurangi dan mencegah penularan penyakit Toxoplasmosis.
Anatomi Komparatif Skeleton Appendiculare Pada Itik (Anas Platyrhynchos) dan Entok (Cairina Moschata) Fadli A. Gani; Chika Nahara Ramadhanty; Sri Wahyuni; Muhammad Jalaluddin; Mustafa Sabri; Hamny Sofyan; Lailia Dwi Kusuma Wardhani; Mulyadi Adam
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 7, No 2 (2023): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v7i2.26102

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik morfologi dan morfometri tulang-tulang pembentuk skeleton appendiculare antara itik (Anas platyrhynchos) dan entok (Cairina moschata). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa itik jantan (n=3) berumur 1 tahun dengan bobot badan 2-3 kg dan entok jantan (n=3) berumur 1 tahun dengan bobot badan 3-4 kg. Itik dan entok disembelih lalu dilakukan pemisahan (preparir) bulu, kulit, otot-otot dan organ-organ visceral. Setelah proses preparir, preparat direndam dalam larutan deterjen selama enam hari. Tulang-tulang penyusun skeleton appendiculare itik dan entok dipisahkan dari tulang tubuh lainnya. Proses pengawetan tulang dilakukan dengan merendam tulang-tulang dalam larutan formalin 5 % selama tiga hari kemudian dikeringkan pada suhu ruang. Setelah kering dilakukan pengamatan secara morfologi dan morfometri. Data morfologi dianalisis secara deskriptif sedangkan data morfometri dianalisis dengan uji t (P0,05). Berdasarkan pengamatan tulang-tulang pembentuk skeleton appendiculare terbagi atas dua kelompok tulang, yaitu ossa membri thoracici dan ossa membri pelvinae. Secara morfologi tulang-tulang pembentuk skeleton appendiculare itik dan entok memiliki bentuk yang sama, akan tetapi beberapa tulang entok lebih besar dibandingkan tulang-tulang itik. Secara morfometri ukuran beberapa tulang entok berbeda nyata dengan tulang-tulang itik (P0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tulang-tulang pembentuk skeleton appendiculare itik dan entok memiliki bentuk yang sama namun beberapa tulang berbeda ukurannya.  Kata kunci:  Itik, entok, skeleton appendiculare, morfologi dan morfometri. ABSTRACT This study aims to identify the morphological characteristics and morphometry of skeleton appendiculare ducks (Anas platyrhynchos) and muscovy ducks (Cairina moschata). The sample used in this study was drakers (n = 3) aged 1 year with a body weight of 2-3 kg and male muscovy (n = 3) aged 1 year with a body weight of 3-4 kg. Each of duck was slaughtered and then separated (for preparir section) to removed feathers, muscles, and visceral organs. After the preparation process the sample was soaked in detergent solution for six days. The skeletal bones that form ducks and muscovy ducks skeleton appendiculare were separated from other bones and subsquently. Soaked in 5% formalin solution for three days then drying it at room temperature. After drying, morphology and morphometry of bones were observed. Morphological data were analyzed descriptively while morphometric data were analyzed by student t test. Based on observations, the bones forming the appendicular skeleton were divided into two groups of bones, namely the thoracic bones and the pelvinae membrane. Morphologically the bones forming the appendiculare skeleton of ducks and Muscovy ducks have the same shape, but some Muscovy duck bones were larger than the bones of ducks. Morphometrically, the sizes of some Muscovy duck bones were significantly different from those of ducks (P0.05). The conclusion of this study is that the bones forming the appendiculare skeleton of ducks and Muscovy ducks have the same shape but several bones differ in size.Keyword:  Ducks, muscovy duck, skeleton appendiculare, morphology, and morphometry.