Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KONTRIBUSI GURU SENI BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN KREATIFITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI Naomi Diah Budi Setyaningrum
Jurnal Sitakara Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v4i2.3255

Abstract

ABSTRAKTari merupakan bentuk aktifitas manusia, seharusnya dapat menjadi salah satu bentuk aktifitas yang dapat dilakukan oleh siswa dalam menyalurkan energinya, sehinga mereka dapat menumbuhkembangkan daya kreativitasnya melalui kegiatan seni tari. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan tari yakni: Tujuan pendidikan tari adalah membina ekspresi artistiknya dengan baik serta dapat menumbuh kembangkan daya kreatifitasnya. Selain dapat menumbuh kembangkan  kreatifitasnya dengan kegiatan seni tari diharapkan dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa serta menjadi sarana perkembangan motoriknya secara utuh. Guru seni budaya memiliki tanggung jawab dalam proses pembelajaran, salah satunya seni tari, dan tanggung jawab bagaimana dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran seni tari di sekolah, yang memiliki kontribusi terhadap perkembangan kreatifitas seni tari. Pembelajaran tari harus dirancang secara kreatif, yang memungkinkan terjadinya interaksi mandiri antara guru dan siswa.Dalam melahirkan suatu karya tari yang kreatif, maka diperlukan seorang guru (pendidik), yang memahami pembelajaran tari bagi kepentingan dunia pendidikan. Hal tersebut dikarenakan pengajaran sebagai ujung tombak dari dari penyampaian kurikulum pengajaran yang akan diberikan guru pada siswanya.Kata Kunci: Kontribusi guru, pengembangan kreatifitas, seni tari.
BUDAYA LOKAL DI ERA GLOBAL Naomi Diah Budi Setyaningrum
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 20, No 2 (2018): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.191 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v20i2.392

Abstract

Budaya lokal akan lebih bermakna karena mampu mendorong semangat kecintaan pada kehidupan manusia dan alam semesta. Sementara teknologi sebagai hasil kebudayaan yang bersifat fisik tanpa spritualitas nilai-nilai yang terkandung dalam adat istiadat, agama, kesenian akan kehilangan fungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Nilai-nilai, norma, etika yang terkandung dalam aturan adat tercermin dalam budaya lokal semestinya merupakan referensi –referensi yang bermanfaat di era globalisasi. Menggunakan  data kualitatif penelitian ini dianalisis secara deskkriptif. Merujuk pada pemikiran   Alvin Boskoff menunjukan bahwa faktor-faktor yang menjadi tantangan bagi Budaya Lokal adalah perubahan tata nilai-nilai budaya dalam masyarakat, serta matinya bentuk-bentuk seni tradisi dibeberapa wilayah Nusantara, yang disebabkan oleh teknologi di era global. Budaya lokal adalah salah satu komponen yang memberikan jati diri kita sebagai sebuah komunitas yang spesial, yang eksis di antara bangsa-bangsa di dunia ini. Maka dipandang perlu menumbuhkan kesadaran bagi generasi muda untuk lebih memahami budaya yang dimilikinya. Dengan cara memberdayakan kearifan lokal yang tumbuh di kantong-kantong budaya di seluruh persada Nusantara.
STRUKTUR GERAK TARI ZAPIN RODAT DI SANGGAR SENI TARI TRADISIONAL DINDA BESTARI PALEMBANG M. Alwi Dwi Prasetyo; Naomi Diah Budi Setyaningrum; Nofroza Yelli; Nurdin Nurdin
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol 7, No 2 (2022): September
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v7i2.2466

Abstract

Tari Zapin Rodat adalah salah satu tari kreasi baru yang ada di Sanggar Seni Tari Tradisional Dinda Bestari Palembang. Tari Zapin Rodat adalah tarian yang berasal dari gabungan antara kombinasi Zapin Melayu dan rodat Palembang, yang dimana kesenian Melayu digabungkan dengan kesenian Palembang atau berpijak pada kebudayaan Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur gerak awal, gerak inti, dan gerak akhir Tari Zapin Rodat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dimulai dari  observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tarian Zapin Rodat ini diciptakan pada tahun 2019 dan ditampilkan dalam acara pertunjukan pagelaran seni tari atau workshop dan juga bisa ditampilkan di setiap acara hajatan pernikahan di Palembang. Tari Zapin Rodat ini ditarikan oleh 10 penari laki-laki dan memiliki 16 macam ragam gerak, menggunakan tata busana yaitu tanjak, baju telok belango, celana panjang, rumpak, dengan menggunakan properti yaitu keprok dan alat musik yang digunakan yaitu terbangan.
Pembelajaran Tari Kreasi “Salune Nue” Melalui Metode Demonstrasi Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Kota Sungai Penuh Citra Emalia; Naomi Diah Budi Setyaningrum; Deria Sepdwiko
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 2 No 3 (2023): Volume 2 Nomor 3. Page: 307 - 439
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/anthor.v2i3.153

Abstract

The problem in this study is the Learning of the Creative Dance "Salune Nue" Through the Demonstration Method for Class IX Students of SMP Negeri 8 Kota Sungai Lilin. This study aims to find out how the creation of the "Salune Nue" dance is taught using the demonstration method. The method used is descriptive qualitative. The sample in this study were students of class IX.A, totaling 34 students. Data collection techniques used in this study were tests and documentation.Research in the teaching and learning process must be carried out systematically and continuously so that it becomes meaningful information in decision-making by conducting an assessment to find out the abilities possessed by students in achieving the competencies that have been determined. Where the test used uses the properties of coconut trees and chrysanthemums, in carrying out the test students are asked toform groups where each group consists of 5 students whose results are then displayed in front of the class accompanied by music and the correct floor pattern. Based on the results of the documentation shown through photos of studentactivities, shows that the learning the "Salune Nue" creative dance was given directions by the teacher on how to practice the "Salune Nue" creative dance.