Jefri Naldi
Lecturer Of Pharmacy, Faculty Of Pharmacy And Health, Helvetia Institute Of Health Medan, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sedative Test of Ethanol Extract of Putri Malu Leaves (Mimosa Pudica Linn.) in Mice (Mus Musculus) With Standardized Herbal Medicine Lelap as Comparison Jefri Naldi; Indra Ginting; Singgar Ni Rudang; Suci Ramadayanti
Journal La Medihealtico Vol. 3 No. 2 (2022): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v3i2.579

Abstract

Dense activity and with increasing age experienced by each community, is one of the causes of decreased sleep quality and trigger sleep disorders. The use of medicinal plants is increasingly in the community such as Sensistive plant leaves. This study aims to determine the sensitive plants and to know the comparison of the work activities of the sensitive plants leaves with a deep sleep. This research was an experimental study with a complete random design in a unidirectional pattern. Test animals used 15 male mice, divided into 5 groups randomly consisting of 3 animals. First Group was given a 0.5% CMC suspension, Second group was given a deep suspension, Third group was given an sensitive plants leaves extract with 5% concentration, fourth group was given an sensitive plants leaves extract of 10% concentration, fifth group was given an sensitive plants leaves extract of 20%. Data obtained by Anova test, followed by Duncan's different test to see the real difference in each experimental group. Administration of sensitive plants leaves extract of 5% leaves did not make a significant difference with sleep, but at a concentration of 10%, 20% gave a significant difference with sedative test on mice that were given a deep sleep. Suspension of sensitive plants leave has a sedative effect on mice, at a concentration of 10%, 20% has the same sedative effect as deep sleep, and research needs to be done on other parts of the sensitive plants leaves that has a stronger sedative effect.
Identifikasi Bakteri dan uji Sensitivitas Bakteri terhadap Antibiotik serta Evaluasi kualitatif Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran napas bawah di RSUD Dr. Pirngadi Medan Jefri Naldi; Siti Fatimah Hanum
Jurnal Dunia Farmasi Vol 5, No 3 (2021): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v5i3.4980

Abstract

Pendahuluan: Laporan WHO (World Health Organization) tahun 2012 menyebutkan bahwa infeksi saluran napas bawah terutama pneumonia menduduki peringkat keempat sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia dan sekaligus penyebab utama kematian dari golongan penyakit infeksi. Tujuan: dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi saluran napas bawah, sensitivitas (kepekaan) bakteri terhadap beberapa antibiotic serta mengevaluasi secara kualitatif penggunaan antibiotik pasien infeksi saluran napas bawah di ruang rawat inap paru dan ruang rawat inap penyakit dalam RSUD dr.Pirngadi Medan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dan dilakukan secara prospektif terhadap pasien infeksi saluran pernapasan bawah di ruang rawat inap penyakit paru dan ruang rawat inap penyakit dalam RSUD dr.Pirngadi Medan. Hasil: Bakteri penyebab pada pasien infeksi saluran napas bawah yaitu P. aeruginosa (25,53%), K. pneumoniae (17,02%), Proteus sp (14,89%), S. aureus (12,77%), E. coli (10,64%), S. pneumoniae (10,64%), H.influenzae (8,51%). Uji sensitivitas antibiotik terhadap bakteri penyebab infeksi saluran napas bawah menunjukkan bahwa gentamisin merupakan antibiotik yang paling sensitif. Antibiotik yang resisten terhadap bakteri penyebab infeksi saluran napas bawah adalah kloramfenikol. Kesimpulan: Evaluasi kualitatif penggunaan antibiotik pada pasien infeksi saluran napas bawah di ruang rawat inap paru dan penyakit dalam tidak rasional sebesar 34 % pasien (kategori 1-kategori 6), sedangkan yang rasional sebesar 66 %
FORMULASI DAN EVALUASI SIFAT FISIK SEDIAAN KRIM LULUR DARI EKSTRAK BUNGA ROSELLA Fahma Shufyani; Jefri Naldi; Mawaddah Rahmah
Journal Healthy Purpose Vol. 1 No. 2: November 2022
Publisher : PT. Bangun Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56854/jhp.v1i2.129

Abstract

Krim lulur merupakan sediaan kosmetik yang bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati pada kulit. Salah satu bahan alami yang dapat diformulasikan untuk krim lulur adalah bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan kandungan antioksidan yang mencegah radikal bebas. Tujuan; untuk mengetahui apakah ekstrak bunga rosella dapat diformulasikan sebagai sediaan krim lulur dengan konsentrasi 3%, 6% dan 9%.. Metode; secara eksperimental. Dengan melakukan evaluasi sifat fisik yaitu uji organoleptik, uji pH, uji iritasi, uji daya sebar, uji stabilitas, uji tipe emulsi dan uji kesukaan. Hasil; Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memenuhi evaluasi sifat fisik yaitu memiliki tekstur semi padat, warna formula F0 putih, FI ungu muda, FII ungu dan FIII ungu gelap. Setiap sediaan memiliki homogenitas yang baik, pH berkisar antara 4,6- 6,2. Krim lulur tidak mengiritasi kulit, Memenuhi persyaratan uji daya sebar. Stabilitas sediaan yang baik, tipe emulsi miyak dalam air (m/a), sukarelawan hanya kurang suka pada sediaan FII (6%). Kesimpulan; ekstrak bunga rosella (hibiscus sabdariffa L.) dapat diformulasikan sebagai sediaan krim lulur dan tidak mengiritasi kulit.