Kasus pneumonia baru di kota Wuhan, Cina muncul pada akhir tahun 2019. Pneumonia tersebut disebabkan sebuah virus yang dinamakan COVID-19. Hingga 22 Mei 2020, sebanyak 1069 kasus di Jawa Tengah serta 1 kasus di Kabupaten Pati dengan jumlah 7 PDP dan 55 ODP. Pemerintah daerah melakukan upaya dengan memberikan edukasi keliling dan menggunakan sarana masjid. Pemberian edukasi harus dibarengi dengan pendampingan melalui salah satu program relawan Kemendikbud yaitu Balai Erona. Tujuan pendampingan untuk mengetahui pengetahuan dan perilaku masyarakat sebelum dan sesudah diberikan edukasi serta menganalis peran pendampingan di Pati. Pendampingan dilakukan terhadap 6 keluarga dengan total 12 orang. Metode pendampingan dilakukan dengan membagikan kuesioner pengetahuan masyarakat dan perilaku masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19 pre dan post yang disediakan dari Relawan Kemdikbud. Hasil yang didapatkan yaitu peningkatan pengetahuan tanda gejala demam sebanyak 8,3%, batuk dan sesak nafas 33,3%, sakit tenggorokan 8,4%, kelelahan 16,7% dan tidak ada peningkatan pengetahuan pada tanda gejala hidung tersumbat, sakit kepala dan diare serta peningkatan pengetahuan terkait masa inkubasi 16,6%. Sedangkan perilaku pencegahan penularan COVID-19 meningkat 8,3% pada item cuci tangan setelah berpergian, jaga jarak dan minum suplemen. Terjadi peningkatan 16,7% pada item konsumsi makanan sehat. Responden yang selalu cuci tangan setelah berpergian meningkat 8,3%. Hal ini dipengaruhi faktor lingkungan, kewaspadaan terhadap penyakit atau tingkat motivasi responden. Perlunya memberdayakan anggota keluarga yang sudah memiliki kesadaran tinggi terkait perilaku pencegahan penularan COVID-19.