Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Maladaptif Siswa di Smp N 3 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Khairunisa, Prima; Hartati, Elis
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku maladaptif remaja adalah ketidakmampuan remaja dalam menyesuaikan diri terhadap aturan yang berlaku di lingkungan sosial. Perilaku maladaptif pada remaja yang juga merupakan siswa ditunjukkan dengan pelanggaran tata tertib sekolah. Faktor yang mempengaruhi perilaku remaja yaitu perhatian, kasih sayang, empati dan simpati . Studi pendahuluan pada 10 siswa menunjukkan bahwa 7 diantaranya pernah melanggar tata tertib kategori ringan seperti mencontek dan terlambat ke Sekolah, sedangkan 3 siswa lain melanggar tata tertib kategori berat seperti merokok di Sekolah dan membolos lebih dari 5 kali. Hasil wawancara dengan guru bidang kurikulum menyebutkan bahwa orangtua dan keluarga bisa menjadi salah satu penyebab utama perilaku maladaptif remaja karena orangtua yang mayoritas berpendidikan rendah kurang peduli pada perilaku siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga emosional dengan perilaku maladaptif. Desain yang digunakan adalah desain deksriptif korelatif dengan metode cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 135 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64% siswa mendapatkan dukungan keluarga cukup dan 62,2% siswa memiliki perilaku maladaptif sedang. Hasil uji statistik Spearman Rank dengan nilai alpha 0,005 diperoleh p value : 0,000 dan koefisien korelasi -0,528. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku maladaptif, dengan arah hubungan terbalik, yaitu semakin baik dukungan keluarga maka akan semakin ringan perilaku maladaptif yang ditunjukkan siswa. Hasil tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi Sekolah untuk melibatkan keluarga dalam mendidik siswa agar dapat membentuk siswa dengan kepribadian baik dan berperilaku baik ataupun adaptif terhadap aturan.
Studi Deskriptif Spiritual Well Being Warga Binaan Pemasyarakatan Laki-laki berdasarkan Usia di Lembaga Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah: Studi Pendahuluan Fijianto, Dwi; Andriany, Megah; Hartati, Elis
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 13, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.349 KB)

Abstract

Abstrak. Lembaga Pemasyarakatan Laki-laki di Indonesia mengalami kelebihan daya tampung Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kondisi ini mengakibatkan terjadinya masalah psikososial yang berdampak terhadap spiritual well being WBP laki-laki. Penelitian sebelumnya menjelaskan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi spiritual well being, namun subjek pada penelitian sebelumnya bukan WBP laki-laki yang mengalami masalah psikososial dan tidak berfokus pada salah satu faktor yaitu usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat spiritual well being WBP laki-laki berdasarkan usia WBP. Jenis penelitian kuantitatif, dilakukan studi observasional dengan metode penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode purposive sampling. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat untuk mengetahui presentase usia dan spiritual well being WBP laki-laki. Jumlah sampel sebanyak 115 responden WBP laki-laki dengan kriteria inklusi WBP laki-laki berusia 17-55 tahun, WBP laki-laki yang bisa membaca, WBP laki-laki yang kooperatif, dan WBP laki-laki yang beragama Islam. Instrumen pengambilan data menggunakan Spiritual Well Being Scale (SWBS) Ellison. Hasil penelitian menunjukkan spiritual well being WBP laki-laki meningkat ketika usia dewasa akhir dan lansia awal. Simpulan penelitian ini adalah dengan bertambahnya usia, spiritual well being WBP laki-laki mengalami peningkatan. Kata kunci: spiritual well being , usia WBP laki-laki. Descriptive Study Spiritual Well Being of Male Inmates Guidance by Age at the Correctional Institution of the Ministry's Regional Office Law and Human Rights in Central Java: Preliminary Studies Abstract. Male Correctional Institutions in Indonesia experience an over capacity for inmates. The condition causes psychosocial problems that affect the spiritual well being of male inmates. Previous research explained about several factors influencing spiritual well being, but the subject was not male inmates who experience psychosocial problems and did not focus on age. This study aims to determine the level of spiritual well being of male inmates based on the age of inmates. This type of quantitative research, an observational study with cross sectional research methods. The sampling technique uses non probability sampling with a purposive sampling method. Data analysis was performed by univariate analysis to determine the percentage of age and spiritual well being of male inmates. The total sample of 115 respondents were male inmates with inclusion criteria of male inmates aged 17-55 years, male inmates who could read, male inmates who were cooperative, and male inmates who were Muslim. The data collection instrument used Ellison's Spiritual Well Being Scale (SWBS). The results showed the spiritual well being of male inmates increases when late adulthood and early elderly. The conclusion of this study is that with increasing age, the spiritual well being of male inmates has increases.Keywords: age of male inmates, spiritual well being,
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL OLEH PEER GROUP TERHADAP PENGETAHUAN MENGGOSOK GIGI KELAS 4 DAN 5 DI SDN KALICARI 01 SEMARANG Megawati, Riris Risca; Hartati, Elis; Supriyono, Mamat
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi karies pada tahun 2007 yaitu dari 43,4% (2007) menjadi 53,2% (2013). Kemampuan menyikat gigi secara baik dan benar merupakan kunci untuk pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Perawat komunitas berpartisipasi membantu kesehatan anak di sekolah. Fungsi perawat komunitas di sekolah adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang menggosok gigi. Pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan memerlukan media, seperti media audiovisual karena mudah dimengerti oleh anak usia sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan dengan media audiovisual oleh peer group terhadap pengetahuan menggosok gigi kelas 4 dan 5 di SDN Kalicari 01 Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasy Eksperimental dengan rancangan pre and post test without control. Populasi penelitian ini dengan jumlah 121 siswa. Sampel yang diambil menggunakan teknik non probability sampling yaitu sampling jenuh (total sampling). Penelitian ini menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks test. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil p-value 0,0001 (p-value 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan dengan media audiovisual oleh peer group sangat efektif terhadap pengetahuan menggosok gigi kelas 4 dan 5. Pendidikan kesehatan lebih berpengaruh jika dilakukan oleh Peer Group karena anak usia sekolah lebih mudah belajar hal yang baru dari teman sebayanya, terutama jika diberikan secara berulang kali karena akan meningkatkan tingkat kesadaran siswa terhadap masalah kesehatan gigi.Kata Kunci : media audiovisual, peer group, pengetahuan menggosok gigi
GAMBARAN LOKASI DAN TINGKAT NYERI MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT RAWAT INAP RUMAH SAKIT Muin, Muhammad; Hartati, Elis; Rofi'i, Muhamad; Wijaya, Arif; Mudrikah, Mudrikah; Apriyanto, Nanang; Wicaksono, Unggul W.; Yuwanti, Yuwanti; Arifin, Zainal
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 7 No 2 (2020): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v7i2.1061

Abstract

Rumah sakit adalah tempat kerja yang tidak terbebas dari bahaya bagi pekerja di dalamnya, terutama perawat. Bahaya kerja yang tidak dikenali, diantisipasi dan dilakukan upaya untuk mengendalikannya dapat menyebabkan penyakit dan cidera. Masalah kesehatan yang banyak dikeluhkan oleh perawat diantaranya adalah nyeri muskuloskeletal. Faktor karakteristik pribadi, kondisi kesehatan maupun perilaku dan lingkungan kerja dapat mempengaruhi terjadinya nyeri muskuloskeletal pada perawat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran lokasi dan tingkat nyeri muskuloskeletal pada perawat di ruang rawat inap RS. Metode penelitian dengan kuantitatif deskriptif, pengambilan data menggunakan kuesioner Nordic Body Map. Populasi penelitian adalah perawat ruang rawat inap RS Nasional Diponegoro Semarang, sampel diambil dengan teknik purposive sampling berjumlah 41 perawat. Data univariat dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan 34 (82,9%) perawat merasakan nyeri pada salah satu bagian tubuh, dimana leher atas merupakan bagian tubuh yang paling banyak mengalami nyeri dengan kategori agak sakit mencapai 16 (39%) perawat, sedangkan nyeri kategori sakit paling banyak pada leher atas dan pinggang mencapai 5 (12,2%) perawat. Diharapkan perawat dan RS melakukan upaya untuk mencegah dan menangani nyeri muskuloskeletal yang terjadi pada perawat agar kesehatan dan produktivitas kerja mereka dapat dipertahankan.
SUPPORTIVE GROUP THERAPY: ALTERNATIF INTERVENSI PENATALAKSANAAN MASALAH PSIKOGERIATRI PADA LANSIA DENGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Widyastuti, Rita Hadi; Andriany, Megah; Ulliya, Sarah; Rachma, Nurullya; Hartati, Elis
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 7 No 3 (2020): September
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v7i3.1024

Abstract

Prevalensi lansia dengan penyakit Tidak Menular semakin meningkat. Kondisi tersebut menimbulkan dampak fisik maupun psikologis. Alternatif solusi yang dapat digunakan untuk mencegah masalah psikologis khususnya stres pada lansia dengan Penyakit Tidak Menular adalah Supportive Group Therapy. Terkait hal itu, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan Supportive Group Therapy guna menurunkan tingkat stres pada lansia dan meningkatkan ketrampilan kader dalam penatalaksanaan masalah psikogeriatri. Metode yang digunakan dalam program ini meliputi pelatihan dengan metode ceramah dan praktik mendekteksi dini stres dan implementasi Supportive Group Therapy. Hasilnya menunjukkan bahwa 35 lansia dengan penurunan tingkat stres mengalami penurunan nilai Depression, Anxiety, Stress Scale (DASS-42). dan terjadi peningkatan ketrampilan kader dalam melakukan deteksi dini stres dan pelaksanaan Supportive group therapy. Supportive group therapy dapat menjadi alternatif intervensi dalam penatalaksanaan masalah psikogeriatri pada Lansia dengan Penyakit Tidak Menular.
Intervensi Terapi Audio dengan Murottal Surah Ar-Rahman terhadap Perilaku Anak Autis Mayrani, Eva Dwi; Hartati, Elis
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol. 08 No. 2 (2013)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2013.8.2.470

Abstract

Behavioral disturbances which usual happen on children with autism are social interaction, communication, motor behavior, and emotion disturbances. This research aims to identify and describe the influences of audio therapy with surah Ar-Rahman murrotal in children with autism. The numbers of sample in this study were 18 children selected by purposive sampling method based on inclusion and exclusion criteria. Instrument which used to measure pretest and posttest was checklist of behavioral in children with autism. The average of pretest and posttest value were 5.06 and 4.06 and total of respondent with behavioral disturbance decreased after got the therapy. The results showed that audio therapy with surah Ar-Rahman murottal decreased behavioral disturbances of the children with autism in social interaction, motor behavior, and emotion aspects. The study can be a reference and consideration for parents and Special Schools to implement the audio therapy with surah Ar-Rahman murottal as a companion therapy that is cheap and does not cause side effects.
Pengalaman klien systemic lupus erythematosus dalam melakukan yoga di kota semarang Hartati, Elis
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol. 07 No. 3 (2012)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2012.7.3.405

Abstract

Systemic lupus erythematosus (SLE) is a disease that can lead to disruption of all organs of the body. The one of preventive effort to reduce complaints in SLE is yoga. The aim of this research is to identify the client's experience of SLE in doing Yoga. Qualitative research method with phenomenology approach was used in this study. Study participants are 4 peoples. Data was analyzed by Colaizzi. The results revealed that the perceived benefits of yoga consists of three themes, namely physiological, psychological, and social. Physiological do not feel the complaint include lupus; relaxed; sleep needs are met; physically fresh; fever is reduced, more cheerful; improve laboratory results; reduces stiff; agency cape not; recover energy; lowering blood pressure. Psychological form of peace; obtain positive energy; friends with lupus; eliminating prejudice; closer to God. Social benefits that learning about life; improve interactions with others. Nurses are expected to increase the knowledge and benefits of yoga, to help establish social support on the client SLE 
Sexual Harassment Experiences among Visually Impaired Male Adults Working as Masseurs in PERTUNI Community in Semarang Kusumaningrum, Ervia; Hartati, Elis
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 15, No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2020.15.3.1070

Abstract

Data show that Central Java ranks 6th for the number of people with disabilities in Indonesia. The Indonesian union for the blind (PERTUNI) community in Semarang reported having 105 people as its members. One of the problems that occur amongst people in PERTUNI is sexual harassment, which results in a negative impact on both their physical and psychological health. This study aimed to identify sexual harassment experiences among visually impaired (blind) adults working as masseurs in the PERTUNI community, Semarang.  This research was a qualitative study with a phenomenological approach. The participants were six blind people selected using a purposive sampling technique. The results showed six themes, i.e., helplessness, the fulfillment of daily needs, harassment, the potential for abuse, disruption= of psychological health and avoiding immoral acts. This study concluded that most blind people working as masseurs had experienced sexual harassment in various forms. It is recommended that PERTUNI provides sexual health education as a preventive action to sexual harassment. 
Pengalaman mahasiswa melaksanakan model precede proceed dalam memberdayakan masyarakat tembalang Hartati, Elis; Andriany, Megah
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol. 07 No. 2 (2012)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2012.7.2.362

Abstract

Empowerment is important in planning, deciding and managing resources in community to improve capacity and the economic, ecological, and social independence. Precede Proceed model used by nursing students in nursing process in Tembalang as pilot project areas. The aims of this study was identified empowerment process, individuals; family; groups with special need and community support to improve quality of life, benefits of empowerment, and obstacles that occur in empowering community. This study used four participants. The data analysis process based on Colaizzi’s. Application of empowerment has two themes: play group, and elderly pos yandu. Individuals, family, groups with special need and community supports to improve quality of life has three themes: goals, objectives, and who is involved. The benefits of empowerment has three themes: useful for students, community, and health center. The obstacles occured in empowerment community has two themes: resources in the community, and implementation of precede proceeds
EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK MONZAT DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI PADA ANAK SEKOLAH USIA DASAR Alvi Ratna Yuliana; Sri Endang Pujiastuti; Elis Hartati
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 9, No 1 (Maret 2020) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v9i1.514

Abstract

Musik klasik monzart , dapat menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri sehingga dapat digunakan untuk  terapi meningkatkan kecerdasan emosi pada anak. Penelitian ini bertujuan melihat efektifitas Pemberian Terapi Musik Klasik monzart  dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosi pada Anak Usia sekolah Dasar.penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperimental design tipe non equivalent control group design. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan kuisioner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon signed ranks test dan Mann-Whitney U test.Hasil penelitian didapatkan bahwa 1) hasil skor total kecerdasan emosi perlakuan pada kelas kontrol dan pada kelas intervensi didapatkan bahwa harga sig adalah 0,001 atau < 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor nilai total kecerdasan emosi pada kelas kontrol dan pada kelas intervensi dengan perlakuan pemberian terapi musik klasik, 2) Berdasarkan hasil uji data analisis didapatkan hasil bahwa nilai p-value kelompok instrument melebihi ?=0,05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh terapi masik klasik yakni Mozart  terhadap kecerdasan emosional anak usia sekolah. Dalam hal ini nilai  p-value = 0,001 kelompok instrument lebih besar dari ?=0,05, 3) Kata Kunci: Efektivitas Pemberian Musik Klasik, Kecerdasan Emosional, Anak SD