Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Hubungan Kadar Gula Darah Sewaktu (GDS) Dengan Kadar Ureum Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Dr. H Bob Bazar Skm Lampung Selatan Primastuti Feny Septianingtyas; Rina Kriswiastiny; Zulfian Zulfian; Deviani Utami
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 4 (2022): Volume 2 Nomor 4 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.133 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i4.4029

Abstract

ABSTRACT Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia that occurs due to abnormalities in insulin secretion, insulin action, or both (American Diabetes Association, 2017). DM is classified as a non-communicable disease where the sufferer is automatically unable to control the level of sugar in their blood. Globally, an estimated 422 million adults lived with diabetes in 2014, compared to 108 million in 1980. The International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017 reports that the DM epidemic in Indonesia is still showing an increasing trend. Type 2 DM in Indonesia itself is ranked seventh in the world after China, India, the United States, Brazil, Russia and Mexico. WHO predicts an increase in the number of DM sufferers in Indonesia by around 21.3 million in 2030 from 8.4 million in 2000. To determine the relationship between the time blood sugar levels value with urea levels in type 2 Diabetes mellitus patients at Hospital DR.H. Bob Bazar South Lampung in 2020. This type of research is correlative analytic with cross sectional method using purposive sampling as many as 201 samples of type 2 DM patients who meet the inclusion criteria. Data collection began in January 2021. The data used were secondary data in the form of medical records. The data were evaluated using the Spearman test. The research sample was 201 patients with type 2 diabetes with a minimum value of the GDS levels contained in the data 120 mg / dl, the maximum value of the GDS levels found in the data was 392 mg / dl and the average GDS level was 227 mg / dl, for urum levels. The highest urea level values found in the data were 117, the lowest urea levels were found in data 13 and the mean urea levels were 44.32. The results of the Spearman correlation obtained the value of p = 0.000 and the value of r = 0.695, because the value of p = 0.000 <0.05 so that it can be stated that Ha is accepted and Ho is rejected, then there is a relationship between the two variables studied, with r = 0.695 which means that there is a relationship or relationship strong between GDS levels and urea levels in type 2 DM patients at the DR. H. Bob Bazar, SKM South Lampung in 2020. There is a relationship between GDS levels and Ureum levels in type 2 DM patients at DR.H Hospital. Bob Bazar, SKM South Lampung in 2020 with results of p = 0.000 and r = 0.695. Keywords: Diabetes Mellitus, Time Blood Sugar Levels , Urea    ABSTRAK Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya (American Diabetes Association, 2017). DM tergolong penyakit yang tidak menular dimana penderitanya secara otomatis tidak dapat mengendalikan tingkat gula dalam darahnya. Secara global, diperkirakan 422 juta orang dewasa hidup dengan diabetes pada tahun 2014, dibandingkan dengan 108 juta pada tahun 1980. International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017 melaporkan bahwa epidemi DM di Indonesia masih menunjukkan kecenderungan yang meningkat. DM tipe 2 di Indonesia sendiri menduduki peringkat ketujuh didunia setelah China, India, Amerika serikat, Brazil, Rusia dan Mexico. WHO memprediksikan kenaikan jumlah penderita DM di Indonesia sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 dari 8,4 juta pada tahun 2000. Tujuan Untuk mengetahui hubungan antara nilai GDS dengan kadar ureum pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit DR.H. Bob Bazar Lampung Selatan tahun 2020. Jenis Penelitian ini adalah analitik korelatif dengan metode cross sectional menggunakan purposive sampling sebanyak 201 sampel pasien DM tipe 2 yang memenuhi kriteria inkulsi. Pengambilan data dimulai pada bulan Januari 2021. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa rekam medik. Data dievaluasi dengan uji Spearman. Didapatkan sampel penelitian berjumlah 201 pasien DM tipe 2 dengan nilai minimal dari Kadar GDS yang terdapat di data 120 mg/dl , nilai maksimal dari kadar GDS yang terdapat di data 392 mg/dl dan rerata Kadar GDS yaitu 227 mg/dl, untuk kadar urum didapatkan nilai kadar ureum yang tertinggi yang terdapat di data yaitu 117 , nilai terendah kadar ureum yang terdapat di data 13 dan nilai rerata kadar ureum adalah 44.32 . hasil korelasi Spearman didapatkan nilai p=0,000 dan nilai r=0,695, karena nilai p=0,000 < 0,05 sehingga dapat dinyatakan Ha diterima dan Ho ditolak maka terdapat hubungan antara kedua variabel yang diteliti, dengan r=0,695 dapat diartikan terdapat hubungan atau berhubungan kuat antara kadar GDS dengan kadar ureum pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit DR. H. Bob Bazar, SKM Lampung Selatan tahun 2020. Terdapat hubungan antara kadar GDS dengan Kadar Ureum pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit DR.H. Bob Bazar, SKM Lampung Selatan tahun 2020 dengan hasil p=0,000 dan r = 0,695. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Kadar GDS, kadar ureum
Korelasi Kadar Gula Darah Sewaktu (GDS) Dengan Jumlah Trombosit Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Dr.H Bob Bazar SKM Lampung Selatan Rina Kriswiastiny; Zulfian Zulfian; Deviani Utami; Fristy Dhea Laorenzi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 4 (2022): Volume 2 Nomor 4 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.949 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i4.4028

Abstract

ABSTRACT Chronic hyperglycemia and insulin resistance in people with type 2 diabetes mellitus cause vascular damage that begins with endothelial dysfunction due to the process of glycosylation and oxidative stress in endothelial cells, where endothelial dysfunction is a condition where the endothelial loses its physiological function such as increasing vasodilation, fibrinolysis, and anti-platelet aggregation. The endothelial layer plays a role in facilitating physical barriers between blood vessel walls and the lumen, by secreting a number of mediators to regulate platelet aggregation, coagulation and fibrinolysis. To determine the relationship between the time blood sugar levels value and the platelet count in type 2 Diabetes mellitus patients at Hospital DR.H. Bob Bazar South Lampung. This research design is correlative analytic with cross sectional method using purposive sampling as many as 201  samples of type 2 Diabetes mellitus  patients who match with the inculsion criteria. Data collecting begin in January 2021. The data on this research used secondary data in the form of medical records. After the dat collected, data will evaluated by the Spearman test.  The research sample was 201 patients with type 2 diabetes with a minimum value of the time blood sugar levels  levels contained in the data 120 mg / dl, the maximum value of the time blood sugar levels  levels found in the data was 392 mg / dl and the average time blood sugar  level was 227 mg / dl, for the number of platelets. obtained the maximum value of the number of platelets contained in the data is 556,000, the minimum value of the number of platelets in the data is 110,000 and the mean value of platelet count is 266,363. The results of the Spearman correlation showed that the value of p = 0.071 and the value of r = 0.128, because the value of p = 0.071> 0.05 so that it can be stated that Ha is rejected and Ho is accepted or there is no relationship between the two variables studied, with r = 0.128 which means there is no relationship or a weak correlation between  time blood sugar levels and platelet counts in type 2 Diabetes mellitus patients at  DR. H. Bob Bazar, SKM Hospital  South Lampung. There is no relationship between time blood sugar  levels and platelet counts in type 2 Diabetes Mellitus patients at DR.H. Bob Bazar, SKM Hospital  South Lampung in 2020 with results of p = 0.071 and r = 0.128. Keywords: Diabetes Mellitus, Time Blood Sugar Levels , Platelet  ABSTRAK Hiperglikemia kronik dan resistensi insulin pada penderita DM tipe 2 meyebabkan kerusakan vaskuler yang diawali dengan terjadinya disfungsi endotel akibat proses glikosilasi dan stres oksidatif pada sel endotel, dimana disfungsi endotel merupakan kondisi endotel kehilangan fungsi fisiologisnya seperti meningkatkan vasodilatasi, fibrinolysis, dan anti agregasi trombosit. Lapisan endotel berperan untuk memfasilitasi hambatan fisik antara dinding pembuluh darah dengan lumen, dengan cara menysekresikan sejumlah mediator guna mengatur agregasi trombosit, koagulasi dan fibrinolysis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara nilai GDS dengan jumlah trombosit pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit DR.H. Bob Bazar Lampung Selatan. Jenis Penelitian ini adalah analitik korelatif dengan metode cross sectional menggunakan purposive sampling sebanyak 201 sampel pasien DM tipe 2 yang memenuhi kriteria inkulsi. Pengambilan data dimulai pada bulan Januari 2021. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa rekam medik. Data dievaluasi dengan uji Spearman. Didapatkan sampel penelitian berjumlah 201 pasien DM tipe 2 dengan nilai minimal dari Kadar GDS yang terdapat di data 120 mg/dl , nilai maksimal dari kadar GDS yang terdapat di data 392 mg/dl  dan rerata Kadar GDS yaitu 227 mg/dl, untuk  jumlah trombosit didapatkan  nilai maksimal Jumlah trombosit yang terdapat di data yaitu 556.000 , nilai minimal Jumlah trombosit yang terdapat di data 110.000 dan nilai rerata Jumlah trombosit adalah 266.363. hasil korelasi Spearman  didapatkan nilai p=0,071 dan nilai r=0,128, karena nilai p=0,071 > 0,05 sehingga dapat dinyatakan Ha ditolak dan Ho diterima atau tidak terdapat hubungan antara kedua variabel yang diteliti, dengan r=0,128 dapat diartikan tidak terdapat hubungan atau berhubungan lemah  antara kadar GDS dengan jumlah trombosit  pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit DR. H. Bob Bazar, SKM Lampung Selatan. Tidak terdapat hubungan antara kadar GDS dengan jumlah trombosit pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit DR.H. Bob Bazar, SKM Lampung Selatan tahun 2020  dengan hasil p=0,071 dan r=0,128. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Kadar GDS, Jumlah Trombosit
Intensitas Bermain Game Online dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Bio Lerianza; Deviani Utami; Supriyati Supriyati; Achmad Farich
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.222

Abstract

Background: The development of internet technology, including in Indonesia, is very rapid. One of the fastest-growing internet technologies is online gaming. Basically, students playing online games are only limited to entertainment for relieving tired after daily learning activities. Playing online games with high intensity can cause addiction or dependency continuously which will later influence the level of student concentration of learning. Purposes Knowing the relationship between the intensity of playing online games and learning motivation with learning achievement in the Students of the Faculty of General Medicine, University of Malahayati Force 2018. Methodology: The design of this study used an observational analytic approach with a cross-sectional design. The sampling technique in this study used a purposive sampling method and obtained a total sample of 118 people. Data analysis uses Spearman's correlation test. Result Spearman correlation bivariate statistical test results obtained each value of p-value = 0,000 in the intensity of playing online games and p-value = 0,000 in learning motivation. Conclusion: There is a significant relationship between the intensity of playing online games and learning motivation with learning achievement in the Students of the Faculty of General Medicine, University of Malahayati Force 2018
Kualitas Tidur dan Kestabilan Emosi dengan Hasil Prestasi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Candra Farid Rifai; Deviani Utami; Supriyati Supriyati; Achmad Farich
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.223

Abstract

Learning Achievement can be influenced by external and internal factors. The phenomenon of sleep deprivation and emotional stability fluctuations in medical students at Malahayati University has an impact on the quality of student lectures, so the Grade Point Average values cannot reach optimal values. So this is the concern of researchers to find out whether the relationship between these two factors affects the value of the student Grade. The research aims to determine the relationship between sleep quality and emotional stability with student achievement in the faculty of medicine Malahayati University Generation of 2018. The Respondents This research were students of the medical faculty of Malahayati University Generation 2018, a total of 168 students. The Sample is 118 students that use a purposive sampling technique. The questionnaire was used as a sleep quality questionnaire, emotional stability, and a second-semester transcript. Correlation test shows the relationship between sleep quality and learning achievement with P-Value 0,013 (<0,05) and emotional stability and learning achievement are 0,017 which means there is the relationship between sleep quality and emotional stability with achievement study.
Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati Hesty Ahisya; Deviani Utami; Supriyati Supriyati; Achmad Farich
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.229

Abstract

Latar Belakang: Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah gaya belajar. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seseorang dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir dan memecahkan soal. Prestasi belajar adalah cerminan hasil nilai yang dicapai dari pembelajaran pada akhir program studi. gaya belajar memberi pengaruh positif terhadap prestasi belajar atau nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan antara gaya belajar visual, auditory, read/write, dan kinesthetic dengan hasil prestasi belajar pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati angkatan 2018.Metode: Desain penelitian ini menggunakan pendekatan analitik observasional dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode simple random sampling dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 118 orang . Analisis data menggunakan uji one way ANOVA. Hasil: Nilai rata-rata IPK dari 118 responden mahasiswa angkatan 2018 Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati yaitu 2,90 dengan standar deviasi 0,39. Sebagian besar gaya belajar responden adalah gaya belajar kinesthetic sebanyak 68 orang (57,6%). Ada perbedaan yang bermakna secara statistik antara gaya belajar visual, auditory, read/write, dan kinesthetic terhadap hasil prestasi belajar mahasiswa dengan diperoleh nilai p-value=0,000. Kesimpulan: Ada perbedaan yang bermakna secara statistik antara gaya belajar visual, auditory, read/write, dan kinesthetic dengan hasil prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati Angkatan 2018
Tingkat Kecanduan Smartphone dan Self Efficacy dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Beta Gustilawati; Deviani Utami; Supriyati Supriyati; Achmad Farich
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.230

Abstract

Background: The use of smartphones by students have positive and negative impacts on the learning process. The ease in obtaining information with smartphones makes students motivated to participate in the learning process in class. Learning achievement is influenced by characteristics that indicate the factors originating from within students, one of which is self-efficacy which refers to self-confidence in the abilities possessed. Methods: The design of this study was observational analytic with a cross-sectional design. The sampling technique in this study used a purposive sampling method and obtained a total sample of 118 people. Data analysis used the Spearman trial test. Research Results: The result of Spearman correlation bivariate statistical test obtained that each p-value = 0.024 in smartphone addiction and p-value = 0,000 in self-efficacy.Conclusion: There is a significant relationship between smartphone addiction and self-efficacy with learning achievement of the students in the Medical Faculty, University of Malahayati, class of 2018
Perbandingan Nilai Laju Endap Darah Antara Pengukuran Metode Manual Westergren Dan Alat Automatik Pada Sampel Darah Sitrat Penderita Tb Paru Di Rsud. Dr. Dradjat Prawiranegara Serang Destri Siti Juleha; Deviani Utami; Ade Utia Detty
Malahayati Nursing Journal Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.524 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v3i3.4372

Abstract

ABSTRACTBackground: Erythrocytes Sedimentation Rate (ESR) is a test to determine the rate of erythrocytes settling blood containing anticoagulants in a vertical tube within a certain time. ESR is generally used to check and monitor for tissue damage, inflammation and indicate disease. ESR examination can be done by manual and automatic methods. LED levels in pulmonary TB patients generally have increased.Objectives: Knowing the difference in the measurement results of the erythrocytes sedimentation rate (ESR) between the Westergen manual and automatic methods in patients with pulmonary tuberculosis.Methods: Laboratory experiments with a post-test-only approach. The number of samples was 30 people and was taken by purposive sampling. The research data were obtained from the results of the ESR examination using the Westergren manual and automatic methods. Results: Examination of the sedimentation rate of healthy respondents used the Westergren method had an average of 9,40 mm/hour while in the automatic method 10,15 mm/hour. The examination of sedimentation rate of pulmonary tuberculosis respondents with the Westergren method had an average of 66,13mm/hour, while the Automatic method was 67,80 mm/hour. There was no significant difference in the mean value of ESR between the measurement method used manual Westergren and Automatic methods in patients with pulmonary tuberculosis ( p = 0,878).   Conclusion: There is no significant difference in the mean value of ESR between measurements using the manual Westergren method and automatic in patients with pulmonary tuberculosis. Keywords: Erythrocytes Sedimentation Rate, Method, Westergren, Automatic  PERBANDINGAN NILAI LAJU ENDAP DARAH ANTARA PENGUKURAN METODE MANUAL WESTERGREN DAN ALAT AUTOMATIK PADA SAMPEL DARAH SITRAT PENDERITA TB PARU DI RSUD. Dr. DRADJAT PRAWIRANEGARA SERANG TAHUN 2020 Latar Belakang: Laju Endap Darah (LED) adalah pemeriksaan untuk menentukan kecepatan eritrosit mengendap dalam darah yang berisi antikoagulan pada suatu tabung vertikal dalam waktu tertentu. LED pada umumnya digunakan untuk mendeteksi dan memantau adanya kerusakan jaringan, inflamasi dan menunjukan adanya penyakit. Pemeriksaan LED dapat dilakukan dengan metode manual dan automatik. Kadar LED pada penderita TB Paru umumnya mengalami peningkatan.Tujuan: Mengetahui perbedaan hasil pengukuran Laju Endap Darah (LED) antara metode manual Westergen dan Automatik pada Penderita TB Paru. Metodologi: Eksperimen laboratorik dengan pendekatan post test only. Jumlah sampel 30 orang dan diambil dengan purposive sampling. Data penelitian diperoleh dari hasil pemeriksaan LED menggunakan metode manual Westergren dan Automatik.  Hasil: Pemeriksaan Laju Endap Darah pada responden sehat metode Westergren memiliki rata-rata 9,40 mm/jam sedangkan pada metode Automatik 10,15 mm/jam. Pemeriksaan Laju Endap Darah pada responden TB Paru metode Westergren memiliki rata-rata 66,13 mm/jam sedangkan pada metode Automatik 67,80 mm/jam. Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai LED yang signifikan antara pengukuran menggunakan metode manual Westergren dan Automatik pada penderita TB Paru (p = 0,878). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai LED yang signifikan antara pengukuran menggunakan metode manual Westergren dan Automatik pada penderita TB Paru.Kata kunci: Laju Endap Darah, Metode, Westergren, Automatik
Gambaran Gejala Klinis Pasien Terkonfirmasi Covid-19 Di Rsud H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Ribka Wulandari; Deviani Utami; Akhmad Kheru
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 6 (2022): Volume 4 Nomor 6 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.592 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i6.6507

Abstract

ABSTRACT Covid-19 is an infectious disease caused by the newly discovered corona virus. There are several symptoms that are often caused by Covid-19, including: fever, dry cough, shortness of breath, muscle aches, stuffy nose, flu, headache, conjunctivitis, sore throat, diarrhea and skin rashes. The heaviest cases in COVID-19 patients can cause acute respiratory distress syndrome (ARDS), sepsis and septic shock, multi-organ failure, including acute kidney or heart failure and even death. To find out the description of the clinical symptoms of patients with confirmed COVID-19 at H. Abdul Moeloek Hospital Bandar Lampung in 2021. The  type of research used in this research is descriptive quantitative with this research design using cross-sectional. Sampling was done by purposive sampling method and 300 people met the inclusion criteria. Data analysis using univariate test. It is known that most of the respondents were male (52.3%), aged 46-55 years (20.7%), the most common symptom was cough (75.33%), did not have comorbidities (68%). ), the most chest X-ray images in Covid-19 patients were infiltrates (80.3%), had normal. From the results of the univariate analysis, it was found that the clinical symptom description in patients with confirmed Covid-19 at the H. Abdul Moeloek Hospital Bandar Lampung illustrates that the moderate symptom group is the highest severity with the most common symptoms being cough, fever, shortness of breath and anosmia. Of the 300 samples of confirmed COVID-19 patients, 37 patients died from comorbidities, namely hypertension experienced in the late elderly (56-65 years) and seniors (> 65 years). It is recommended that the public is expected to increase their knowledge about the clinical symptoms of confirmed COVID-19 patients, handling confirmed COVID-19 patients, using masks, maintaining distance, how to wash hands, and vaccinating.  Keywords: Knowledge, education, COVID-19, vaccination COVID-19. ABSTRAK Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penanganan COVID-19 yang harus dilaksanakan salah satunya vaksin COVID-19. Tujuan vaksinasi adalah mengurangi penularan, menurunkan angka kesakitan, kematian, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat dan melindungi masyarakat dari COVID-19. Namun berdasarkan hasil presurvei didapatkan 7 (70%) dari 10 (100%) orang tidak patuh dilakukan vaksinasi COVID-19. Diketahui hubungan tingkat pengetahuan dan pendidikan terhadap kepatuhan divaksinasi COVID-19 pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Tahun 2021. Penelitian kuantitatif menggunakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 214 responden dengan kuesioner selanjutnya dianalisis menggunakan uji Chi- Square. Didapatkan distribusi pengetahuan dan pendidikan dari 214 responden paling banyak pengetahuan baik 117 (54,7%) responden, pendidikan tinggi 112 (52,3%) responden, dan distribusi kepatuhan didapatkan terbanyak patuh divaksinasi COVID-19 132 (61,7%) responden. Dari hasil analisis univariat diperoleh bahwa gambaran gejala klinis pada pasien yang terkonfirmasi Covid-19 di RSUD H. Abdul Moeloek Bandar Lampung menggambarkan bahwa kelompok gejala sedang menjadi tingkat keparahan tertinggi dengan gejala tersering batuk,demam,sesak serta anosmia. Dari 300 sampel pasien terkonfirmasi covid-19 sebanyak 37 pasien meninggal akibat penyakit penyerta yaitu hipertensi yang dialami pada usia lansia akhir (56-65 tahun) dan manula ( > 65 tahun ). Disarankan bagi masyarakat diharapkan menambah pengetahuan mengenai  gambaran gejala klinis pasien yang terkonfirmasi COVID-19, penanganan pasien terkonfirmasi COVID-19, penggunaan masker, menjaga jarak, cara mencuci tangan, serta melakukan vaksinasi.Kata Kunci: Pengetahuan, pendidikan, COVID-19, vaksinasi COVID-19
Penyuluhan Tentang Covid-19 Pada Kader Posyandu Di Puskesmas Pinang Jaya Bandar Lampung Zulhafis Mandala; Dwi Rizki Ramadika; Ni Putu Sudiadnyani; Ratna Purwaningrum; Deviani Utami; Selvia Anggraeni
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.3716

Abstract

ABSTRAK Dalam kehidupan era globalisasi saat ini terjadi suatu wabah yaitu pandemi COVID-19 dimana munculnya patogen baru yang berkembang secara  pesat. COVID - 19 dapat menyebar dari orang ke orang terutama ketika orang yang terinfeksi melakukan kontak dekat dengan orang lain. Salah satu upaya untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 adalah dengan melakukan pencegahan COVID-19 yang diperlukan pemahaman dan pengetahuan serta perilaku yang baik dan benar dari seluruh elemen termasuk anggota masyarakat.Tujuan kegiatan penyuluhan ini untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dan perlindungan diri serta menjalankan protokol kesehatan selama masa pandemik COVID-19. Kegiatan ini dilakukan di Puskesmas Pinang Jaya Bandar Lampung. Kegiatan ini diawali dengan memberikan pertanyaan seputar pengetahuan tentang COVID-19. Dilanjutkan dengan memberikan materi menggunakan power point dan memberikan leaflet. Hasil kegiatan ini adalah didapatkan peningkatan pengetahuan tentang COVID-19 sebanyak 90%. Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan pengetahuan guna menjalankan menjalankan kehidupan sehari-hari. Kata Kunci : Penyuluhan, COVID-19, Protokol Kesehatan  ABSTRACT In the current era of globalization, an epidemic has occurred, namely the COVID-19 pandemic, in which the emergence of new pathogens is developing rapidly. COVID-19 can spread from person to person especially when an infected person comes into close contact with other people. One of the efforts to break the chain of the spread of COVID-19 is to prevent COVID-19 which requires good and correct understanding and knowledge and behavior from all elements including members of the community. The purpose of this outreach activity is to add insight and knowledge for the community and to increase awareness community to make efforts to prevent and protect themselves and to carry out health protocols during the COVID-19 pandemic. This activity was carried out at the Pinang Jaya Bandar Lampung Community Health Center. This activity begins with asking questions about knowledge about COVID-19. Followed by providing material using power points and giving leaflets. The result of this activity was a 90% increase in knowledge about COVID-19. This activity is the first step to increase knowledge in order to carry out daily life. Keywords: Counseling, COVID-19, Health Protocol
Program Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masa Pandemi Dikelurahan Bakung Selvia Anggraeni; Afrizal Abdul Aziz; Deviani Utami; Abdurrohman Izzudin; Rinto Hadiarto; Zulhafis Mandala
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 2 April 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i2.3704

Abstract

ABSTRAK Mewabahnya penyebaran penyakit Corona Virus Diseases-19 atau dikenal dengan Covid19 yang menyebabkan bencana bagi masyarakat hingga mengakibatkan kematian ribuan jiwa diseluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Munculnya wabah penyakit ini mendorong pentingnya untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat tentang prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, masyarakat perlu mengetahui dengan pasti penularan dan cara pencegahan Covid-19 agar tidak terus mewabah. Masyarakat sangat disarankan untuk tinggal di rumah saja, harus menggunakan masker, pekerja/karyawan bekerja dari rumah (Work From Home/WFH), selalu mencuci tangan dan menerapkan PHBS. PHBS merupakan starategi yang dapat mencegah penyebaran Covod-19. Masyarakat terus dihimbau untuk meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, karena perilaku masyarakat sangat berperan penting dalam penurunan angka penyebaran Covid-19. PHBS merupakan salah satu starategi dalam pencegahan penyebaran Covid -19 yang sangat efektif dan mudah dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Rekomendasi pemerintah terus menghimbau gerakan PHBS menjadi kunci pencegahan penyebaran Covid-19 pada masa pandemik ini. Melakukan PHBS diharapkan penyebaran Covid-19 dapat dihambat sehingga kejadian tidak bertambah. Oleh karena pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, perlu dilakukan pemberian informasi secara terus menerus sehingga dapat meningkatkan pengetahuan seluruh lapisan masyarakat untuk menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.Kata Kunci: PHBS,COVID19ABSTRACT The outbreak of the Corona Virus Diseases-19 or known as Covid19, which caused disasters for the community, resulted in the death of thousands souls throughout the world, including in Indonesia. The emergence of this disease outbreakencouraging the importance of providing education to the public about behaviorclean and healthy life (PHBS). In addition, people need to know for suretransmission and ways to prevent Covid-19 so that it does not continue to plague. Society immenselyIt is advisable to stay at home only, must use a mask, workers / employeeswork from home (Work From Home / WFH), always wash hands and applyPHBS. PHBS is a strategy that can prevent the spread of Covod-19.The community continues to be urged to improve behavior in a clean and healthy life. Keywords:PHBS , COVID19