Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Demam Typhoid Dengan Pemanfaatan Antiseptik Jus Daun Sirih Hijau Sebagai Pencuci Buah Dan Sayur Yusianti Silviani; Hari Saktiningsih
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 4 NOMOR 2 SEPTEMBER 2020 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.824 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v4i2.6605

Abstract

Buah-buahan dan sayuran mentah memiliki potensi terkontaminasi Salmonella penyebab tipes. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan dan memberdayakan masyarakat untuk membuat antiseptik daun sirih yang dapat digunakan untuk mencuci buah dan sayur guna menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella sp sebagai penyebab tipes. Metode yang digunakan yaitu ceramah, demonstrasi, praktek pembuatan antiseptik daun sirih hijau, dan diskusi. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilaksanakan pada tanggal 23-24 November 2019 dengan diikuti 72 Ibu-Ibu PKK di Desa Jetis Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Hasil yang didapatkan adalah peningkatan pengetahuan mengenai pencegahan demam typhoid sebanyak 24%, dan respon terhadap pembuatan antiseptic jus daun sirih hijau sebanyak  97%.
PENGARUH PERBEDAAN SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN SPUTUM TERHADAP JUMLAH BAKTERI TAHAN ASAM Dwi Handayani; Yusianti Silviani
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 13 No. 2, Juli 2022
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.601 KB) | DOI: 10.34035/jk.v13i2.859

Abstract

Tuberkulosis merupakan suatu penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri TB yaitu Myobacterium Tuberculosis. Sampai saat ini, Tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan besar untuk pemerintah Indonesia. Untuk kepentingan diagnosis dengan cara pemeriksaan sputum mikroskopis langsung, terduga pasien TB diperiksa contoh uji sputum dengan pewarnaan Ziehl Neelsen. Namun, di beberapa daerah di Indonesia, jauhnya fasilitas kesehatan terkadang mengharuskan sampel BTA mengalami penundaan pemeriksaan karena melalui proses pengiriman terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh perbedaan suhu dan lama penyimpanan sputum terhadap jumlah Bakteri Tahan Asam. Desain penelitian ini adalah desain penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian dilakukan dengan 5 perlakuan yaitu penyimpanan selama 0 jam, 24 jam pada suhu 2-8oC, 24 jam pada suhu 25oC, 48 jam pada suhu 2-8oC dan 48 jam pada suhu 25oC. Berdasarkan pengamatan mikroskopis dan pengolahan data, diperoleh hasil p value > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh dari perbedaan suhu dan lama penyimpanan terhadap jumlah BTA +. Tuberculosis is a direct infectious disease caused by the TB bacteria, named Myobacterium tuberculosis. Until now, Tuberculosis (TBC) is still a big challenge for the Indonesian government. For the purpose of diagnosis by direct microscopic examination of sputum, suspected TB patients are examined for sputum samples with Ziehl Neelsen staining. However, in some areas in Indonesia, the distance from health facilities sometimes requires that Acid-Fast Bacilli samples undergo a delay in examination because they go through the delivery process first. Therefore, the purpose of this study was to determine the effect of differences in temperature and storage time on the amount of Acid-Fast Bacilli +. The design of this study is a laboratory experimental research design with a completely randomized design. The study was conducted with 5 treatments, that stored for 0 hours, 24 hours at a temperature of 2-8oC, 24 hours at a temperature of 25oC, 48 hours at a temperature of 2-8oC and 48 hours at a temperature of 25oC. After microscopic observation and data processing, the results obtained p value > 0.05, then Ho is accepted and Ha is rejected. From these results it can be concluded that there is no effect of differences in temperature and storage time on the amount of acid-fast bacilli +.
Effectiveness of Jambi Forest Honey and Klanceng Honey in Inhibiting Escherichia coli and Klebsiella pneumonia ESBL Ardy Prian Nirwana; Yusianti Silviani
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 8 No. 3 (2022): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v8i3.3317

Abstract

Bacterial resistance to antibiotics is a global problem that occurs around the world, both in hospitals and in communities. Antibiotic resistance can affect therapeutic outcomes, therapeutic costs, the spread of disease, and length of illness. The purpose of this study is to find out the potential of Jambi forest honey and Klanceng Honey in inhibiting the growth of ESBL-producing Escherichia coli and Klebsiella pneumonia. This study used experimental laboratory using posttest with control approach, conducted at the STIKES Nasional Bacteriology laboratory. The results showed that Jambi forest honey and Klanceng honey had better potential to inhibit the growth of ESBL-producing Escherichia coli and Klebsiella pneumonia than cefotaxime and ceftriaxone, but less than ceftazidime. On the other hand, honey samples had weaker inhibition potential against positive control (ciprofloxacin for K pneumoniae and chloramphenicol for E coli).
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PALA (Myristica fragrans Houtt) TERHADAP Staphylococcus epidermidis Marcelina Wandan Wisdyafanny; Yusianti Silviani
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v12i1.221

Abstract

Acne vulgaris atau jerawat dapat disebabkan oleh bakteri, salah satunya  Staphylococcus epidermidis yang akan menghasilkan enzim lipolitik yang mengubah sebum menjadi massa padat, kemudian akan menyumbat saluran kelenjar sebasea. Daun pala mengandung senyawa saponin, triterpenoid, tanin, dan flavonoid sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun pala (Myristica fragrans Houtt) terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksperimental untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun pala (Myristica fragrans Houtt) terhadap Staphylococcus epidermidis. Sumber data penelitian ini adalah data primer yaitu berdasarkan hasil zona hambat terhadap Staphylococcus epidermidis dengan pemberian ekstrak etanol daun pala (Myristica fragrans Houtt) dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun pala dapat digunakan sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Rata-rata diameter zona hambat ekstrak daun pala yang terbentuk pada konsentransi 20% yaitu sebesar 10,45 mm, pada konsentrasi 40% yaitu sebesar 11,4 mm, pada konsentrasi 60% yaitu sebesar 11,9 mm, pada konsentrasi 80% yaitu sebesar 12,35 mm, dan pada konsentrasi 100% yaitu sebesar 12,6 mm. Konsentrasi 100% mampu menghambat Staphylococcus epidermidis dengan rata-rata diameter zona hambat paling luas yaitu sebesar 12,6 mm.
upaya Penanggulangan Plak pada Gigi Menggunakan Pasta Gigi Herbal Non Paraben di Panti Asuhan Bethshan Sukoharjo Tri Harningsih; Yusianti Silviani; Adelio Szaky Putra Indito; Afrilia Rahmawati; Ajeng Viona Putri Anjarani
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.1998

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan promotif dan preventif terkait penanggulangan plak pada gigi menggunakan pasta gigi herbal non paraben. Kesehatan gigi merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Pengabdian masyarakat ini mengangkat tema mengenai kesehatan gigi yang dilaksanakan di Panti Asuhan Bethshan Sukoharjo. Kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan cara menggosok gigi yang baik dan benar. Masalah kesehatan gigi dan mulut paling banyak dialami oleh anak usia balita hingga remaja. Tujuan pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada hakekatnya adalah memperkenalkan dengan dunia kesehatan gigi serta segala persoalan mengenai gigi, sehingga mampu memelihara kesehatan gigi. Metode yang digunakan dengan penyuluhan, pemberian media untuk sikat gigi, dan praktek secara langsung. Evaluasi kegiatan pengabdian dilakukan dengan cara mengukur nilai pre tes dan post test peserta. Hasil uji t-test dipereloh nilai signifikansi sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan ada perubahan pengetahuan nilai pretest dan postest dari kegiatan ini. Hasil pengisian angket kepuasan mitra diperoleh nilai rata-rata 93,4 sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini sangat memuaskan bagi peserta kegiatan. Muara dari kegiatan ini yaitu kesadaran dalam kesehatan gigi di Panti Asuhan Bethshan memiliki perilaku hidup positif dan sehat dalam melakukan aktivitas rutinnya.
PEMANFAATAN PERASAN KUNYIT ( Curcuma domestica Val.) DAN OPEN KINETIC CHAIN EXERCISE SEBAGAI ALTERNATIF ANTINYERI OSTEOARTHRITIS Yusianti Silviani; Sevy Astriana; Abdullah Burhan Yuniarta; Afita Indah Puspitasari; Alifa Purwahari Putri; Dyah Ayu Novita Sari; Farmasiriana Deli Tantias; Julita Niassinta; Karisma PuriMahaliya; Nur Mutianingsih; Rizky Fadzillah Sungkar; Yordha Maharani Wahono Putri
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2019): MEI
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v3i1.323

Abstract

Latar Belakang: Kunyit (Curcuma Domestica Val.) Adalah obat tradisional yang banyak digunakan masyarakat selama beberapa generasi sehingga dipercaya berkhasiat dan aman. Kunyit dapat mengurangi peradangan, mengurangi kekakuan, dan sendi bengkak. Kunyit mengandung curcumin yang dapat digunakan sebagai obat alami untuk Osteoartritis, solusi untuk menggantikan obat antiinflamasi nonsteroid NSAID. Osteoartritis (OA) biasanya menyerang sendi panggul, lutut, tangan dan kaki pada orang tua. Tujuan: Dari konseling ini agar lansia mengetahui manfaat kunyit dan memanfaatkan latihan kunyit dan rantai kinestetik terbuka sebagai pengobatan alternatif untuk Osteoartritis. Metode: Yang digunakan adalah konseling dengan presentasi, distribusi pre-test dan post-test, demonstrasi dan diskusi. Konseling dihadiri oleh 57 lansia dari Posyandu ADHIYUSWO V Desa Bentakan, Baki, Sukoharjo dengan skor post-test 98% peserta meningkat dibandingkan dengan skor pre-test dan sisanya 2% peserta tetap. Hasil: Keaktifan lansia dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dan dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh panitia dengan benar, ini menunjukkan bahwa lansia telah memperoleh pengetahuan yang lebih baik tentang manfaat kunyit, osteoartritis, dan latihan rantai kinetik terbuka. Perpanjangan ini disertai dengan distribusi produk jus kunyit yang ditambahkan dengan madu kepada peserta lansia.
Sputum Sample Quality and Delay of TCM Examination and Microscopic Results from Tuberculosis Suspect Patient Yusianti Silviani; Ardy Prian Nirwana; Didik Wahyudi
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 14 No 2 (2023): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v14i2.319

Abstract

Tuberculosis (TB) is a disease with a mortality rate equivalent to 11 deaths/hour caused by Mycobacterium tuberculosis. Technological developments have been able to detect TB with the GeneXpert® MTB/RIF TCM (Rapid Molecular Test) examination. The aim of this study was to determine the effect of sputum sample quality and examination delays on TCM and microscopic results in patients suspected of having tuberculosis. The research design used in this study used experimental analytics with a cross-sectional approach. The sample in this study was 40 samples taken using quota sampling. Samples were examined using Microscopic and TCM methods. In the microscopic method, 3 treatment delays are carried out, namely immediately, 5 hours and 24 hours. The results showed that all samples experienced a decrease in the number of BTA + but a decrease in grade did not occur in all samples. The decrease in consistency began to appear at a delay of 5 hours. A decrease in BTA microscopic grading often occurs when the delay is from 5 hours to 24 hours. From the results of the Friedman test, a value of α= 0.000 (< 0.05) was obtained so that it can be concluded that there is no difference in the results of microscopic examination with TCM, but there is an influence of sputum quality on BTA results (+) and there is an influence of delay time on microscopic examination of BTA.