Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH KEDALAMAN AIR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus) farida farida; Didik Susanto; Rachimi .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.928 KB) | DOI: 10.29406/jr.v6i2.2237

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kedalaman air yang terbaik dalam pemeliharaan larva ikan baung. Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan terdiri dari empat perlakuan kedalaman air yaitu A (15 cm), B (20 cm), C (25 cm) dan D (30 cm) dengan tiga kali ulangan. Analisis statistik menggunakan ANAVA (Analysis of Varians) dan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan satu dengan perlakuan yang lainnya dilakukan Uji Lanjutan yaitu Uji Beda Nyata jujur (BNJ) dan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kedalaman air yang berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan berat mutlak dan panjang mutlak serta kelangsungan hidup larva ikan baung yang berbeda sangat nyata. Dari hasil penelitian diperoleh data kedalaman air untuk pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak dan kelangsungan hiduup yang terbaik pada perlakuan A(15 cm) yaitu berat mutlak sebesar 0,32 g, panjang mutlak sebesar 1,79 cm dan kelangsungan hidup sebesar 64,75%.
SUHU YANG BERBEDA TERHADAP KECEPATAN PENYERAPAN KUNING TELUR DAN SINTASAN LARVA IKAN ARWANA SILVER (Osteoglossum bicirrhosum) Beri Adrian Yahya; Rachimi .; Farida .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v6i2.2240

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu optimal dalam pemeliharaan larva ikan arwana silver (Oesteoglossum bicirrhosum) pada kecepatan penyerapan kuning telur (york) dan sintasan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Mini Hatchrey Pribadi Jl. Mungguk Batu Kecamatan Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan suhu perlakuan A (26°C), B (28°C), C (30°C), dan D (32°C). Parameter pengamatan yang dilakukan adalah mengukur laju penyerapan kuning telur, pertumbuhan panjang, efesiensi pemanfaatan kuning telur, dan sintasan. Hasil dari pengamatan menunjukan perlakuan suhu pemeliharaan dengan kecepatan tertinggi pada suhu perlakuan 30°C (0,0069mm³/jam). Pertumbuhan panjang pada suhu perlakuan 30°C (0,0137mm), sedangkan efesiensi pemanfaatan kuning telur pada perlakuan suhu 26°C (4,73%) dan sintasan pada semua perlakuan menunjukan hasil 100%. Serta suhu optimal setelah dilakukan analisis regresi kuadratik pada variabel pengamatan pada suhu 31°C. Hal ini dipengaruhi oleh suhu pemeliharaan. Semakin meningkatnya suhu maka aktivitas metabolisme juga meningkat akan mempercepat laju penyerapan kuning telur dan pertumbuhan larva arwana silver.
EFEKTIVITAS SERBUK LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PATOGENITAS DAN HISTOLOGI IKAN BIAWAN (Helostoma teminchii) YANG DIUJI TANTANG BAKTERI Aeromonas hydrophila eko prasetio; rachimi .; yuda suhardi
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.692 KB) | DOI: 10.29406/jr.v7i1.1308

Abstract

Motile Aeromonad Septicemia (MAS) dilaporkan sebagai salah satu penyakit oportunis pada ikan air tawar yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophilla. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas serbuk lidah buaya sebagai immonostimulan pada pada ikan biawanyang diinfeksi penyakit MAS. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan 5 perlakuan 3 ulangan yaitu perlakuan kontrol positif dengan dosis 0 g/kg pakan, Kontrol negatif dengan 0 g/kg pakan, 20 g/kg pakan, 30 g/kg pakan dan 40 g/kg pakan.Ikan uji diberikan pakan perlakuan selama 7 hari sebelum uji tantang dan 14 hari setelah uji tantang. Uji tantang dilakukan dengan menyuntikan suspensi bakteri dengan dosis 108 sel/cfu sebanyak 0,1 ml secara intramuscular.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa lidah buaya memberikan patogenitas bakteri Aeromonas hydrophilla yang berbeda pada ikan biawan. Gejala klinis ikan pasca infeksi diantaranya radang, radang dan hemoragi, tukak, dan sembuh. Uji histologi hati juga menggambarkan tingkat kerusakan hati yang berfariasi berupa degenerasi sel, nekrosis, melanomakroflag, hipatopangkreas dan kongesti.Dengan  pakan yang mengandung serbuk lidah buaya memberikan tingkat kesembuhan yang signifikan serta mengurangi tingkat mortalitas. Dosis serbuk lidah buaya 40 g/kg menunjukkan hasil terbaik dibandingkan dengan dosis yang lain. Kata kunci:Lidah buaya, Ikan Biawan , Aeromonas hydrophila,Patogenitas, Histologi
PENGARUH SERBUK DAUN KRATOM (Mitragyna speciosa) PADA PENGANGKUTAN SISTEM KERING INDUK IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Nurul Suci Afsari; Rachimi .; Tuti Puji Lestari
Jurnal Borneo Akuatika Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v3i1.2716

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk daun kratom sebagai anestesi pada pengangkutan sistem kering induk ikan nila serta menentukan dosis terbaik serbuk daun kratom sebagai anestesi pada ikan nila. Rancangan yang  digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan kosentrasi serbuk daun kratom yang berbeda yaitu 0,00 gram/l, 0,25 gram/l, 0,50 gram/l dan 0,75 gram/l, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serbuk daun kratom pada pengangkutan sistem kering induk ikan nila dengan kosentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata p>0,05 terhadap masa induksi, masa sedatif dan tingkat kelangsungan hidup ikan nila, dengan kosentrasi tercepat waktu induksi pada dosis 0,75 gram/l memiliki nilai sebesar 12,71±0,83cd dengan waktu rata-rata 20 menit, dan masa sedatif tercepat pada dosis 0,25 gram/l memiliki nilai sebesar 13,22±0,37b dengan waktu rata-rata 27 menit, sedangkan kelangsungan hidup terbaik yaitu 0,25 gram/l dan 0,50 gram/l dengan rata-rata kelangsungan hidup (83,33%±28,87b).
SUHU YANG BERBEDA TERHADAP KECEPATAN PENYERAPAN KUNING TELUR DAN SINTASAN LARVA IKAN ARWANA SILVER (Osteoglossum bicirrhosum) Beri Adrian Yahya; Rachimi .; Farida .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.969 KB) | DOI: 10.29406/jr.v6i2.2240

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu optimal dalam pemeliharaan larva ikan arwana silver (Oesteoglossum bicirrhosum) pada kecepatan penyerapan kuning telur (york) dan sintasan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Mini Hatchrey Pribadi Jl. Mungguk Batu Kecamatan Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan suhu perlakuan A (26°C), B (28°C), C (30°C), dan D (32°C). Parameter pengamatan yang dilakukan adalah mengukur laju penyerapan kuning telur, pertumbuhan panjang, efesiensi pemanfaatan kuning telur, dan sintasan. Hasil dari pengamatan menunjukan perlakuan suhu pemeliharaan dengan kecepatan tertinggi pada suhu perlakuan 30°C (0,0069mm³/jam). Pertumbuhan panjang pada suhu perlakuan 30°C (0,0137mm), sedangkan efesiensi pemanfaatan kuning telur pada perlakuan suhu 26°C (4,73%) dan sintasan pada semua perlakuan menunjukan hasil 100%. Serta suhu optimal setelah dilakukan analisis regresi kuadratik pada variabel pengamatan pada suhu 31°C. Hal ini dipengaruhi oleh suhu pemeliharaan. Semakin meningkatnya suhu maka aktivitas metabolisme juga meningkat akan mempercepat laju penyerapan kuning telur dan pertumbuhan larva arwana silver.
EFEKTIVITAS SERBUK LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PATOGENITAS DAN HISTOLOGI IKAN BIAWAN (Helostoma teminchii) YANG DIUJI TANTANG BAKTERI Aeromonas hydrophila eko prasetio; rachimi .; yuda suhardi
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.692 KB) | DOI: 10.29406/jr.v7i1.1308

Abstract

Motile Aeromonad Septicemia (MAS) dilaporkan sebagai salah satu penyakit oportunis pada ikan air tawar yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophilla. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas serbuk lidah buaya sebagai immonostimulan pada pada ikan biawanyang diinfeksi penyakit MAS. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan 5 perlakuan 3 ulangan yaitu perlakuan kontrol positif dengan dosis 0 g/kg pakan, Kontrol negatif dengan 0 g/kg pakan, 20 g/kg pakan, 30 g/kg pakan dan 40 g/kg pakan.Ikan uji diberikan pakan perlakuan selama 7 hari sebelum uji tantang dan 14 hari setelah uji tantang. Uji tantang dilakukan dengan menyuntikan suspensi bakteri dengan dosis 108 sel/cfu sebanyak 0,1 ml secara intramuscular.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa lidah buaya memberikan patogenitas bakteri Aeromonas hydrophilla yang berbeda pada ikan biawan. Gejala klinis ikan pasca infeksi diantaranya radang, radang dan hemoragi, tukak, dan sembuh. Uji histologi hati juga menggambarkan tingkat kerusakan hati yang berfariasi berupa degenerasi sel, nekrosis, melanomakroflag, hipatopangkreas dan kongesti.Dengan  pakan yang mengandung serbuk lidah buaya memberikan tingkat kesembuhan yang signifikan serta mengurangi tingkat mortalitas. Dosis serbuk lidah buaya 40 g/kg menunjukkan hasil terbaik dibandingkan dengan dosis yang lain. Kata kunci:Lidah buaya, Ikan Biawan , Aeromonas hydrophila,Patogenitas, Histologi
PENGARUH KEDALAMAN AIR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus) farida farida; Didik Susanto; Rachimi .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.928 KB) | DOI: 10.29406/jr.v6i2.2237

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kedalaman air yang terbaik dalam pemeliharaan larva ikan baung. Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan terdiri dari empat perlakuan kedalaman air yaitu A (15 cm), B (20 cm), C (25 cm) dan D (30 cm) dengan tiga kali ulangan. Analisis statistik menggunakan ANAVA (Analysis of Varians) dan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan satu dengan perlakuan yang lainnya dilakukan Uji Lanjutan yaitu Uji Beda Nyata jujur (BNJ) dan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kedalaman air yang berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan berat mutlak dan panjang mutlak serta kelangsungan hidup larva ikan baung yang berbeda sangat nyata. Dari hasil penelitian diperoleh data kedalaman air untuk pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak dan kelangsungan hiduup yang terbaik pada perlakuan A(15 cm) yaitu berat mutlak sebesar 0,32 g, panjang mutlak sebesar 1,79 cm dan kelangsungan hidup sebesar 64,75%.