Gebyar Catur Wahyuning Rohmawati
Universitas Airlangga

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Moderate Intensity Exercise Effect Reproductive Cycle on High Calories Diet in Mice (Mus Musculus) Gebyar Catur Wahyuning Rohmawati; Lilik Herawati; Siti Khaerunnisa; Astika Gita Ningrum
Halaman Olahraga Nusantara : Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol 5, No 1 (2022): Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.803 KB) | DOI: 10.31851/hon.v5i1.6328

Abstract

Asupan glukosa yang berlebihan dapat menyebabkan penimbunan lemak yang dapat meningkatkan aromatisasi androgen menjadi kadar estrogen. Kadar estrogen yang tinggi dapat mengganggu umpan balik sekresi GnRH, memperpanjang siklus reproduksi, dan mempengaruhi rahim. Sebagai suatu kondisi, sangat penting untuk mendorong olahraga ringan untuk mengurangi akumulasi lemak dan mengembalikan fungsi GnRH. Latihan fisik yang baik memiliki durasi istirahat yang cukup sehingga intensitas, frekuensi, dan waktu yang dibutuhkan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh asupan glukosa terhadap berat badan dan rahim dengan atau tanpa olahraga ringan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Tikus betina sehat, dibagi menjadi 3 kelompok, kontrol negatif, diet tinggi kalori, dan diet tinggi kalori dengan olahraga sedang. Pemberian diet tinggi kalori menggunakan sonde dekstrosa 40% sebanyak 0,325 ml/g BB. Olahraga sedang adalah renang dengan beban 6% BB. Mencit berenang bersama 3 kali seminggu selama 4 minggu. Durasi renang minggu pertama 5 menit, minggu kedua 7 menit, minggu ketiga 11 menit dan minggu keempat 15 menit. Hasil dari penelitian ini adalah berat uterus (p=0,051) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Namun, berat uterus pada kelompok diet tinggi kalori (0,19gr) lebih tinggi daripada diet tinggi kalori dengan kelompok olahraga sedang (0,14 gr) dan kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim. Mencit berenang bersama 3 kali seminggu selama 4 minggu. Durasi renang minggu pertama 5 menit, minggu kedua 7 menit, minggu ketiga 11 menit dan minggu keempat 15 menit. Hasil dari penelitian ini adalah berat uterus (p=0,051) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Namun, berat uterus pada kelompok diet tinggi kalori (0,19gr) lebih tinggi daripada diet tinggi kalori dengan kelompok olahraga sedang (0,14 gr) dan kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim. Mencit berenang bersama 3 kali seminggu selama 4 minggu. Durasi renang minggu pertama 5 menit, minggu kedua 7 menit, minggu ketiga 11 menit dan minggu keempat 15 menit. Hasil dari penelitian ini adalah berat uterus (p=0,051) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Namun, berat uterus pada kelompok diet tinggi kalori (0,19gr) lebih tinggi daripada diet tinggi kalori dengan kelompok olahraga sedang (0,14 gr) dan kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim. minggu ketiga 11 menit dan minggu keempat 15 menit. Hasil dari penelitian ini adalah berat uterus (p=0,051) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Namun, berat uterus pada kelompok diet tinggi kalori (0,19gr) lebih tinggi daripada diet tinggi kalori dengan kelompok olahraga sedang (0,14 gr) dan kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim. minggu ketiga adalah 11 menit dan minggu keempat adalah 15 menit. Hasil dari penelitian ini adalah berat uterus (p=0,051) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Namun berat badan rahim pada kelompok diet tinggi kalori (0,19gr) lebih tinggi daripada diet tinggi kalori dengan kelompok olahraga sedang (0,14 gr) dan kelompok kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim. 14 gr) dan kelompok kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim. 14 gr) dan kelompok kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim.