Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah Mandiri di Lingkungan Kampung Sampora Euis Sartika; Sri Murniati; Iin Karnisah; Siti Yuliah; Agus Binarto; Fatmi Hadiani
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 10, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v10i2.981

Abstract

Volume sampah di kampung Sampora meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. TPS tidak dapat menampung sampah, akibatnya menumpuk dan menimbulkan pemandangan yang kurang enak serta bau yang kurang sedap. Begitu juga dengan kesadaran dan pengetahuan  masyarakat terhadap sampah, masih rendah. Sampah dibuang sembarangan atau  dibakar,  asap pembakaran menimbulkan polusi. Polban sebagai salah satu instansi, turut mengambil peran dalam  membantu menyelesaikan permasalahan ini melalui kegiatan PKM. Bedasarkan hasil survey, tim PKM Polban mengambil langkah solusi sebagai berikut : edukasi masyarakat, unit terkecil yakni keluarga  untuk terbiasa dengan pilah sampah  melalui program 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pelatihan pemanfaatan sampah anorganik, membuat produk daur ulang yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari atau dijual untuk menambah penghasilan. Pelatihan sampah organik, membuat pupuk untuk penghijauan, dan pendirian bank sampah untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPS. Metode yang digunakan adalah : pelatihan, bimtek, pendampingan, dan fasilitasi yang dilakukan sesuai protokol kesehatan sehubungan dengan pandemi.  Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa  kesadaran dan kepedulian masyarakat meningkat, sebagian masyarakat sudah mulai memilah sampah, memanfaatkan pupuk sampah  organik untuk tanaman. Sampah anorganik yakni  kresek dan botol minuman (sampah dominan)  untuk kerajinan : bunga, tas, dompet, dan lain sebagainya. Berdirinya bank sampah selain dapat mengurangi sampah anorganik juga dapat memberi penghasilan tambahan bagi nasabahnya.  Kegiatan PKM ini diharapkan dapat memberi implikasi pada peningkatan  kepedulian masyarakat terhadap sampah dan membangun kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah. Berdasarkan hasil analisis kuesioner,  terdapat perbedaan tingkat pengetahuan, perilaku terhadap pengelolaan sampah dan ketersedian sarana kebersihan sebelum dan setelah kegiatan PKM. 
Algoritma Prim dalam Penentuan Lintasan Terpendek dan Lintasan Tercepat pada Pendistribusian Logistik Bulog Jawa Barat Anie Lusiani; Euis Sartika; Endang Habinuddin; Agus Binarto; Irfani Azis
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 12 (2021): Prosiding 12th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.243 KB)

Abstract

Algoritma Prim dalam Penentuan Lintasan Terpendek dan Lintasan Tercepat pada Pendistribusian Logistik Bulog Jawa Barat
P PENINGKATAN TARAF EKONOMI MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGELOLA SAMPAH PADA MASA PANDEMI DI RW 09 PADA MASA PANDEMI: Pemberdayaan Masyarakat dalam Mengelola Sampah Euis Sartika; Sri Murniati Murniati; Fatmi Hadiani; Agus Binarto; Retno Dwi Jayanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan sampah meningkat di masa pandemic, akibat melonjaknya sampah domestik selama work from home (WfH) dan aktivitas belanja online sebesar 27%-35%, walaupun dapat menggerakkan perekonomian, tetapi sampah kemasan menumpuk. Desa Sukamenak RW 09, memiliki permasalahan sampah dan belum mempunyai sistem pengolahan sampah mandiri. Polban sebagai instansi perguruan tinggi, membantu menyelesaikan permasalahan sampah di wilayah ini, melalui Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan program antara lain : edukasi, pelatihan, Bimtek, pendampingan, fasilitasi, dan evaluasi. Kegiatan meliputi sosialisasi pemilahan sampah dengan konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle), pelatihan pengolahan sampah anorganik menjadi produk daur ulang, pelatihan sampah organic menjadi pupuk, pelatihan pembuatan paving blok, dan pembentukan bank sampah. Kegiatan dimulai dengan identifikasi kemampuan awal masyarakat melalui kuesioner, hasil menunjukkan, sekitar 70% masyarakat mempunyai pengetahuan yang baik tentang sampah, namun sikap dan tindakan penanganan sampah sekitar 20%. Salah satu penyebabnya, belum pernah dilakukan sosialisasi pemanfaatan sampah. Pelatihan sampah anorganik terfokus kresek / plastic ( sampah dominan) yang disetrika sehingga menjadi bahan lain yang lebih tebal untuk dijadikan tas, dompet, sandal, bunga, dan lain sebagainya dan bernilai ekonomi. Pupuk dari sampah organic, dimanfaatkan sebagai media tanam untuk tanaman sayuran atau dapat dijual dalam skala besar dengan kemasan menarik. Bank sampah “RW 09 Berseri” diharapkan dapat meminimalisir volume sampah yang masuk TPA, tabungannya dapat diambil. Diharapkan setiap keluarga melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah, sebagian sampah anorganik dijadikan produk daur ulang, sebagian lagi ditabung, dan sisanya dibuang. Pemanfatan sampah plastik dalam skala besar adalah pembuatan paving blok, yang mempunyai kualitas lebih kuat, ringan, dan tahan bantingan. Kata Kunci: Sampah Organik, Sampah Anorganik, Bank Sampah, 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
Increasing Food Security Through Waste Management In Pandemic Time Euis Sartika; Sri Murniati; Siti Yuliah; Fatmi Hadiani; Agus Binarto; Retno Dwi Jayanti
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 11 No.1 (Januari, 2023) Ethos: Jurnal Penelitian Dan Pangabdian Kepada Masyarakat (Sains & Tekno
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v11i1.8486

Abstract

The abstract of the During the pandemic, people's activities were dominantly carried out at home, resulting in increased online shopping activities and their packaging which caused accumulation of household waste. The RW 05 area of Sukamenak Village, Margahayu District, Bandung does not yet have independent waste management, coupled with the low awareness and knowledge of residents about waste. Some residents were affected by layoffs, as a result of which the fulfillment of food needs was disrupted. This is the starting point for the waste problem in RW 05. Bandung State Polytechnic (Polban), takes a role in helping to solve this problem. PKM activities aim is to increase public knowledge in sorting household waste through the 3R program (Reuse, Reduce, Recycle), effective management of inorganic and organic waste, Budikdamber (Cultivating Fish in Ember) aimed at increasing family food security, and building a bank The methods used are training, technical guidance in the field, mentoring, and evaluation. The results of the activity show that inorganic waste management produces daily necessities and can be sold to increase income. Organic waste is processed into liquid fertilizer and solid fertilizer for yard greening. Catfish and kale from Budikdamber can increase family food security, especially meeting protein and vegetable needs. The construction of the "Suka Berseri RW 05" waste bank can reduce the volume of waste and residents can withdraw their savings at any time. The results of the questionnaire show that people's awareness and knowledge on waste management increased significantly.
Penerapan K-Means Cluster dan Evaluasi Clustering pada Pesebaran Kasus Covid-19 Euis Sartika; Sri Murniati; Agus Binarto; Endang Habinuddin
Statistika Vol. 22 No. 2 (2022): Statistika
Publisher : Department of Statistics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/statistika.v22i2.1229

Abstract

ABSTRAK Indonesia menduduki negara dengan kasus positif Covid-19 tinggi. Jumlah penduduk yang besar berpotensi dalam penularan virus. Diperlukan upaya untuk mengurangi penularan virus ini, salah satunya adalah mengetahui karakteristik data pasien Covid-19 untuk tiap provinsi dan mengelompokkannya berdasarkan kesamaan karakteristik dari pasien, sehingga dapat diketahui karakteristik dari masing-masing kelompok pasien. Analisis yang paling tepat dalam mengatasi permasalahan ini adalah K-Means Cluster, yang bertujuan mengelompokkan n objek berdasarkan p variabel yang memiliki kesamaan karakteristik diantara objek-objek yang diklasifikasikan ke dalam satu atau lebih cluster, sehingga objek yang berada dalam satu cluster akan mempunyai kesamaan sifat. Data penelitian adalah kasus Covid-19 untuk 34 Provinsi di Indonesia tahun 2021. Penelitian ini bertujuan menerapkan metode K-Means Cluster sehingga diketahui karakteristik cluster tiap provinsi yang terbentuk berdasarkan tingkat sebaran kasus Covid-19, dan mengetahui variable yang paling berpengaruh pada cluster yang terbentuk.Variabel dalam penelitian ini adalah pasien terkonfirmasi, pasien sembuh, pasien meninggal, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, usia lansia, dan sarana kesehatan.. Informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi alternatif untuk pencegahan Covid-19 pada kelompok provinsi berdasarkan kesamaan sifat pasien yang terjangkit Covid-19 dan ciri khas dari tiap kelompok. Sehingga diharapkan dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan, pesebaran kasus Covid-19 di 34 provinsi Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam tiga klaster. Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak, kepadatan penduduk tertinggi, jumlah penduduk lansia terbesar, dan sarana kesehatan terbanyak terdapat pada klaster 1 juga menunjukkan jumlah pasien terkonfirmasi, jumlah pasien sembuh, dan jumlah pasien meninggal tertinggi. Variable-variabel yang paling mendominasi dalam K-Means cluster ini adalah jumlah penduduk, kepadatan penduduk , jumlah penduduk lansia, dan sarana Kesehatan. Kata Kunci: Covid-19, analsis cluster, K-Means cluster ABSTRACT Indonesia is the country with the highest number of positive Covid-19 cases. A large population has the potential to transmit the virus. Efforts are needed to reduce the transmission of this virus, one of which is knowing the characteristics of the Covid-19 patient data for each province and grouping them based on the similarity of the characteristics of the patients, so that the characteristics of each group of patients can be known. The most appropriate analysis in overcoming this problem is the K-Means Cluster, which aims to group n objects based on p variables that have similar characteristics among objects classified into one or more clusters, so that objects in one cluster will have similar properties. . The research data are Covid-19 cases for 34 provinces in Indonesia in 2021. This study aims to apply the K-Means Cluster method so that the characteristics of the clusters of each province formed based on the level of distribution of Covid-19 cases are known, and determine the variables that have the most influence on the clusters formed. The variables in this study are confirmed patients, recovered patients, deceased patients, population, population density, elderly age, and health facilities. Information from the results of this study is expected to provide an alternative for Covid-19 prevention in provincial groups based on the similarity of patient characteristics. infected with Covid-19 and the characteristics of each group. So that it is expected to break the chain of the spread of Covid-19 in Indonesia. The results show that the distribution of Covid-19 cases in 34 provinces of Indonesia can be grouped into three clusters. Provinces with the highest population, highest population density, largest number of elderly population, and highest number of health facilities are in cluster 1 also showing the highest number of confirmed patients, number of recovered patients, and highest number of patients dying. The most dominating variables in this K-Means cluster are population, population density, number of elderly people, and health facilities. Keywords: Covid-19, cluster analysis, K-Means cluster