Hermawan, Vevi
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IMPLEMENTASI MODEL GUIDED DISCOVERY DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM POSING SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KECEMASAN MATEMATIS: Guided Discovery: Kemampuan Problem Posing: Kecemasan Matematis Vevi Hermawan
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 5 No. 1 (2020): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.812 KB) | DOI: 10.23969/symmetry.v5i1.3074

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan tuntutan pemerintah yang menginginkan kurikulum 2013 berjalan, tetapi tidak diikuti oleh para siswa yang masih pasif dalam pembelajaran serta rendahnya motivasi belajar siswa akan pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan problem posing dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery dan mendeskripsikan kecemasan matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery. Menurut metodenya, penelitian ini merupakan penelitian campuran menggunakan desain eksplanasi sekuensial. Populasi dan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP (di Kota bandung) sebanyak 2 kelas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan problem posing dan angket skala kecemasan. Tes yang digunakan berupa tes tipe uraian. Skala kecemasan matematika siswa berisikan pernyataan-pernyataan kecemasan siswa terhadap pelajaran matematika. Tes terlebih dahulu diujicobakan kepada 10 siswa kelas IX. Berdasarkan hasil uji coba tersebut didapat koefisien realibitasnya tinggi. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan bantuan SPSS 21.0 For Windows. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian normalitas, homogenitas dan kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan : (1) Penurunan kecemasan matematika siswa kelas eksperimen tidak lebih baik atau sama dengan kelas kontrol. (2) peningkatan kemampuan problem posing kelas eksperimen tidak lebih baik atau sama dengan kelas kontrol. (3) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. (4) tidak ada korelasi antara penurunan kecemasan matematika dan kemampuan kognitif.
KESIAPAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI KOTA KARAWANG JAWA BARAT: Mathemathics learning, Character education Drs. H. Ramlan M.Sn.; Vevi Hermawan
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 2 No. 1 (2017): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.169 KB) | DOI: 10.23969/symmetry.v2i1.394

Abstract

Matemathic learning process which involve moral knowing, moral feeling, and moral action will produce intelligent and characterless nation. This really depends on the teacher, because the character education implementation should start from the class. This research aim to find of the elementary school’s teachers readiness, on mathematics learning implementation which based on character education. The research method in this research used descriptive analysis cualitative, with focus group discussion as the data collection technique. Viewed from the knowledge aspect and the readiness of the teacher on teaching matemathics, can be concluded that the elementary school teacher are not ready to implement the matemathics learning process which based on character education. The elementary school teachers are recommended to improve their competences by doing some study of the concepts and policies which is related to the character education development. The concept and the policies are : Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010-2025; Desain Induk Pendidkan Kaakter Tahun 2010; and Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Tahun 2010.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT ACHIEVEMEN DIVISONS (STAD) Vevi Hermawan; Agus Dede Anggiana; Syifa Septianti
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 6 No. 1 (2021): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.757 KB) | DOI: 10.23969/symmetry.v6i1.4126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menganalisis konsep kemampuan pemahaman matematis, (2) Menganalisis konsep model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD), (3) Menganalisis kemampuan pemahaman matematis melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Divisons (STAD). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustaan atau library research. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Dengan teknik yang digunakan pada penelitian ini Editing, Organizing dan Finding. Analisi data yang digunakan pada penelitian ini adalah Deduktif, Induktif, dan Histori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Kemampuan pemahaman matematis merupakan kemampuan individu untuk memahami, menjelaskan, serta mengungkapkannya kembali suatu materi pelajaran, dalam pelajaran matematika individu dapat menggunakan konsep, dapat menserjemahkan ke dalam bentuk lain misalnya dari kata-kata menjadi simbol, tabel, grafik, atau bentuk lainnya serta dapat menginterpretasikan ke bentuk penjelasan ringkasan, dan mengaplikasikannya pada kasus yang sederhana atau khusus, (2) Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) menuntut peserta didik secara aktif yang terdiri dari lima langkah, yaitu: penyajian materi, pembagian kelompok,tes individual,perhitungan skor individu, dan rekognisi kelompok , (3) Kemampuan pemahaman matematis di tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) mengalami peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Divison (STAD).
PENGARUH PENERAPAN QUANTUM TEACHING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA PADA MAHASISWA CALON GURU: Penalaran: Quantum Teaching: Saintifik Vevi Hermawan; Agus Dede Anggiana
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 4 No. 2 (2019): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.066 KB) | DOI: 10.23969/symmetry.v4i2.2113

Abstract

Matematika adalah salah satu ilmu hitung. Mempelajari Matematika berarti mempelajari perhitungan. Jarang sekali orang yang menyukai ilmu ini dengan beragam alasan yang berbeda-beda. Menurut banyak orang matematika membosankan dan tidak menarik, sampai ada yang mengatakan mempelajari matematika akan membuat kepala pusing. Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit.Seperti yang dikemukakan Ruseffendi (1991:15), “Matematika (ilmu pasti) bagi anak–anak pada umumnya merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi, kalau bukan merupakan sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari–hari”. Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelasinteraksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik. Jika metode ini diterapkan, maka guru akan lebih mencintai dan lebih berhasil dalam memberikan materi serta lebih dicintai anak didik karena guru mengoptimalkan berbagai metode, apalagi dalam Quantum Teaching ada istilah ‘Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan hantarlah dunia kita ke dunia mereka’.Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa.Tetapi jauh dari itu, siswa juga di ajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa yang menggunakan penerapan Quantum Teaching, maka metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Rerata skor pretes siswa kelompok eksperimen (5,13) dan kelompok kontrol (5,21) relatif sama. Hal tersebut ditunjukkan oleh perbedaan rerata yang hanya 0,08. Namun rerata skor posttes siswa kelompok eksperimen (8,68) dan kelompok kontrol (7,13) berbeda sebesar 1,55. Kenaikan rerata skor posttes dari skor pretes kelompok eksperimen 3,55, dan kenaikan rerata skor posttes dari skor pretes kelompok kontrol hanya 1,92. Hasil Uji signifikansi terhadap perbedaan rerata skor postes kelompok eksperimen dengan rerata skor postes kelompok kontrol diperoleh bahwa, dalam tingkat keberartian α = 0,05 secara meyakinkan terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata skor postes kelompok eksperimen dengan rerata skor posttes kelompok kontrol. Peningkatan rerata hasil kemampuan penalaran mahasiswa kelas ekperimen lebih besar daripada rerata hasil kemampuan penalaran mahasiswa kelompok kontrol, sehingga dapat diketahui bahwa quantum teaching lebih berpengaruh secara signifikan daripada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan penalaran mahasiswa calon guru.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE 7E DI SEKOLAH MENENGAH: learning cycle 7e: berpikir kritis: studi literatur Sri Agustini Dalimunthe; Darta Darta; Thesa Kandaga; Vevi Hermawan
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 5 No. 2 (2020): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.309 KB) | DOI: 10.23969/symmetry.v5i2.3263

Abstract

This research is a qualitative research that provides information about mathematics learning in junior and senior high schools with the 7e learning cycle learning model for critical thinking skills. The purpose of this research is to describe critical thinking skills through the 7e learning cycle model. Data analysis techniques use deductive techniques, inductive techniques, and interpretation techniques. The results showed that Learning Cycle 7E learning model at the junior high school level, the indicator determining action was the largest and the lowest indicator was focusing on questions. In the high school level the interpretation indicator was the largest while the lowest was analysis indicators.
ANALISIS KESULITAN SISWA TERHADAP POKOK BAHASAN PANGKAT RASIONAL DAN BENTUK AKAR DI KELAS 1 SMU BINA DHARMA 2 BANDUNG: kesulitan siswa, pangkat rasional: akar Vevi Hermawan; Andrianto Andrianto
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 3 No. 2 (2018): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (835.692 KB) | DOI: 10.23969/symmetry.v3i2.1320

Abstract

Pada pembelajaran pokok bahasan pangkat rasional dan betuk akar, siswa dituntut untuk mengingat kembali pelajaran saat di SLTP seperti tentang bilangan berpangkat dengan bilangan pokok 10, pengertian perpangkatan, bilangan pokok, dan pangkat. Kesulitan siswa dalam mempelajari pokok bahasan tersebut lebih banyak disebabkan siswa lupa akan sifat-sifat bilangan tersebut. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui letak kesulitan siswa kelas 1 SMU Bina Dharma 2 Bandung dalam pembelajaran pokok bahasan pangkat rasonal dan bentuk akar. Sebagai subyek penelitian ini adalah siswa kelas I SMU Bina Dharma 2 Bandung. Setelah dipilih secara acak maka diperoleh kelas I-1 sebagai subyek penelitiannya. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif dan sebagai instrumen yang digunakan daam penelitian ini adalah tes. Hasil dari penelitian ini adalah pada sub pokok bahasan pangkat bulat positif dan negatif, siswa mengalami kesulitan menggunakan sifat-sifatnya, pada sub pokok bahasan bentuk akar siswa mengalami kesulitan dalam mengubah bentuk akar menjadi bilangan berpangkat, pada sub pokok bahasan merasionalkan bentuk akar siswa mengalami kesulitan dalam menentukan bentuk sekawan dari penyebut pecahan tersebut, dan pada sub pokok bahasan persamaan pangkat sederhana siswa mengalami kesulitan dalam mengubah suatu bilangan menjadi bilangan berpangkat