Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA: Pembelajaran Berbasis Masalah: Problem Based Learning: Pemecahan masalah Agus Dede Anggiana
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 4 No. 2 (2019): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.709 KB) | DOI: 10.23969/symmetry.v4i2.2061

Abstract

Dalam proses pembelajaran kemampuan pemecahan masalah masih kurang baik dalam pembelajaran matematika. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan model pembelajaran yang lebih memusatkan pada siswa agar lebih aktif dalam berpikir pada kemampuan pemecahan masalah, salah satunya yang diasumsikan dapat meningkatkannya yaitu Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuasi eksperimen dengan pendekatan dan desain kuantitatif. Instrumen yang digunakan tes kemampuan pemecahan masalah siswa berupa soal uraian yang terdiri dari enam butir soal setiap kemampuan. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMPN 1 Cisalak, sedangkan sampel diambil secara purposive dengan hasil pertimbangan kelas terpilih kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kelas kontrol diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Teknik analisis data menggunakan Uji perbedaan dua rata-rata, Uji Regresi linear, Uji anova satu dan dua jalur. Berdasarkan hasil analisis dan hasil pengolahan data diperoleh simpulan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa lebih baik pada kelas Eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional berdasarkan KAM.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT ACHIEVEMEN DIVISONS (STAD) Vevi Hermawan; Agus Dede Anggiana; Syifa Septianti
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 6 No. 1 (2021): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.757 KB) | DOI: 10.23969/symmetry.v6i1.4126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menganalisis konsep kemampuan pemahaman matematis, (2) Menganalisis konsep model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD), (3) Menganalisis kemampuan pemahaman matematis melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Divisons (STAD). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustaan atau library research. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Dengan teknik yang digunakan pada penelitian ini Editing, Organizing dan Finding. Analisi data yang digunakan pada penelitian ini adalah Deduktif, Induktif, dan Histori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Kemampuan pemahaman matematis merupakan kemampuan individu untuk memahami, menjelaskan, serta mengungkapkannya kembali suatu materi pelajaran, dalam pelajaran matematika individu dapat menggunakan konsep, dapat menserjemahkan ke dalam bentuk lain misalnya dari kata-kata menjadi simbol, tabel, grafik, atau bentuk lainnya serta dapat menginterpretasikan ke bentuk penjelasan ringkasan, dan mengaplikasikannya pada kasus yang sederhana atau khusus, (2) Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) menuntut peserta didik secara aktif yang terdiri dari lima langkah, yaitu: penyajian materi, pembagian kelompok,tes individual,perhitungan skor individu, dan rekognisi kelompok , (3) Kemampuan pemahaman matematis di tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) mengalami peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Divison (STAD).
PENGARUH PENERAPAN QUANTUM TEACHING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA PADA MAHASISWA CALON GURU: Penalaran: Quantum Teaching: Saintifik Vevi Hermawan; Agus Dede Anggiana
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 4 No. 2 (2019): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.066 KB) | DOI: 10.23969/symmetry.v4i2.2113

Abstract

Matematika adalah salah satu ilmu hitung. Mempelajari Matematika berarti mempelajari perhitungan. Jarang sekali orang yang menyukai ilmu ini dengan beragam alasan yang berbeda-beda. Menurut banyak orang matematika membosankan dan tidak menarik, sampai ada yang mengatakan mempelajari matematika akan membuat kepala pusing. Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit.Seperti yang dikemukakan Ruseffendi (1991:15), “Matematika (ilmu pasti) bagi anak–anak pada umumnya merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi, kalau bukan merupakan sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari–hari”. Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelasinteraksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik. Jika metode ini diterapkan, maka guru akan lebih mencintai dan lebih berhasil dalam memberikan materi serta lebih dicintai anak didik karena guru mengoptimalkan berbagai metode, apalagi dalam Quantum Teaching ada istilah ‘Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan hantarlah dunia kita ke dunia mereka’.Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa.Tetapi jauh dari itu, siswa juga di ajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa yang menggunakan penerapan Quantum Teaching, maka metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Rerata skor pretes siswa kelompok eksperimen (5,13) dan kelompok kontrol (5,21) relatif sama. Hal tersebut ditunjukkan oleh perbedaan rerata yang hanya 0,08. Namun rerata skor posttes siswa kelompok eksperimen (8,68) dan kelompok kontrol (7,13) berbeda sebesar 1,55. Kenaikan rerata skor posttes dari skor pretes kelompok eksperimen 3,55, dan kenaikan rerata skor posttes dari skor pretes kelompok kontrol hanya 1,92. Hasil Uji signifikansi terhadap perbedaan rerata skor postes kelompok eksperimen dengan rerata skor postes kelompok kontrol diperoleh bahwa, dalam tingkat keberartian α = 0,05 secara meyakinkan terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata skor postes kelompok eksperimen dengan rerata skor posttes kelompok kontrol. Peningkatan rerata hasil kemampuan penalaran mahasiswa kelas ekperimen lebih besar daripada rerata hasil kemampuan penalaran mahasiswa kelompok kontrol, sehingga dapat diketahui bahwa quantum teaching lebih berpengaruh secara signifikan daripada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan penalaran mahasiswa calon guru.
Analisis Self-Effficacy melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Sekolah Menengah: Self-Efficacy, Model Pembelajaran Berbasis Masalah Lia Saniah; Agus Dede Anggiana; Indra Rustiawan
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 7 No. 1 (2022): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.583 KB) | DOI: 10.23969/symmetry.v7i1.4998

Abstract

Salah satu aspek afektif yakni self-efficacy dipercaya dapat mensukseskan proses pembelajaran matematika. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengembangkan dan memfasilitasi untuk meningkatkan self-efficacy siswa adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), karena dengan model pembelajaran berbasis masalah siswa berorientasi terhadap masalah nyata (a real world problems). Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis implementasi model pembelajaran berbasis masalah untuk self-efficacy siswa sekolah menengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research) dengan metode dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menghimpun literatur yang berkaitan dengan variabel penelitian beberapa artikel kemudian diklasifikasikan dan dianalisis. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa Implementasi model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan dan memiliki dampak positif terhadap perkembangan self-efficacy siswa sekolah menengah, faktor yang dapat mempengaruhi hasil implementasi model pembelajaran berbasis masalah adalah kemampuan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajarannya.
Analisis Kemampuan Self-Concept melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write pada Siswa SMP Agus Dede Anggiana; Subaryo Subaryo; Vevi Hermawan
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 7 No. 2 (2022): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/symmetry.v7i2.6668

Abstract

The purpose of this study was to determine the self-concept of students who received mathematics learning using the Think Talk Write cooperative learning model better than students who received conventional learning. This research is a quasi-experimental research with nonequivalent control group research design. The population in this study were class VII students of SMPN 1 Baleendah. Sampling using purposive sampling technique. The research sample consisted of two classes, namely the control class and the experimental class. In the experimental class learning through cooperative learning model type Think Talk Write while in the control class learning using conventional learning. The data collection instrument used was a self-concept questionnaire. Data analysis using SPSS 20.0 for Windows software. The results of the study are that the Self-Concept of students who receive mathematics learning using the Think Talk Write cooperative learning model is better than students who receive conventional learning.
Lia Saniah Analisis Kemampuan Disposisi Matematis melalui Model Pembelajaran Probing Prompting pada Siswa Sekolah Menengah Lia Saniah; Agus Dede Anggiana
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 7 No. 2 (2022): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/symmetry.v7i2.6684

Abstract

This study aims to examine whether the achievement of the mathematical disposition of students who receive learning using the Probing-Prompting learning model is better than students who receive conventional learning. The method used in this research is quasi-experimental. The research sample consisted of two classes. Obtained class X MM 1 as the experimental class who received the Probing Prompting learning model and class X MM 2 as the control class who received the Problem Based Learning learning model. The instrument used in this study was a liqueur scale questionnaire. The collected data was then processed using IBM SPSS 23.0 for Windows software. The results showed that the mathematical disposition of students who received learning using the Probing Prompting model was better than students who received the Problem Based Learning learning model
ANALYSIS OF MATHEMATICAL LITERACY INCREASE AND LEARNING INDEPENDENCE THROUGH PROBLEM-BASED LEARNING Agus Dede Anggiana; Thesa Kandaga; Vevi Hermawan
International Conference on Health Science, Green Economics, Educational Review and Technology Vol. 4 (2022): International Conference on Health Science, Green Economics, Educational Review and T
Publisher : Universitas Efarina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.88 KB) | DOI: 10.54443/ihert.v4i.157

Abstract

Mathematical literacy ability is one of the abilities that must be possessed by students to solve problems in the form of word problems that are related to problems in the real world, so that find solutions to mathematical problems requires learning independence. The learning model that can improve mathematical literacy skills is the Problem-Based Learning (PBL) model. The PBL model involves students being active in finding solutions to everyday life problems. This study aims to analyze the increase in mathematical literacy skills and student learning independence through the PBL model. The research method used in this study is a systematic review method, namely identifying, evaluating, and concluding on research results that are similar to a particular research topic. Based on this research, it can be concluded that (1) The PBL model can improve mathematical literacy skills, (2) The PBL model can inscrease student learning independence.
Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa Dalam Penerapan Model Problem-Based Learning Vici Suciawati; Agus Dede Anggiana; Vevi Hermawan
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 8 No. 1 (2023): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/symmetry.v8i1.9449

Abstract

Mata pelajaran yang diajarkan di berbagai jenjang pendidikan adalah matematika, karena matematika berperan disegala aspek kehidupan. Salah satu kemampuan kognitif siswa yang harus ditingkatkan adalah kemampuan literasi matematis. Hasil tes PISA menunjukkan bahwa siswa Indonesia memiliki kemampuan literasi matematis yang rendah. Indonesia menduduki ranking 10 terbawah dari 79 negara yang terlibat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan literasi matematis siswa sekolah menengah. Metode penelitian yang digunakan adalah SLR (Systematic Literature Review). Hasil penelitian dari beberapa artikel yang telah di-review dapat disimpulkan bahwa model problem-based learning dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa ditinjau pada jenjang SMP maupun SMA.
Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMA Melalui Model Discovery Learning Berbantuan Geogebra Vevi Hermawan; Agus Dede Anggiana; Taufik Rahman
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 8 No. 1 (2023): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/symmetry.v8i1.9451

Abstract

Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan hal yang penting yang harus dimiliki oleh siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematis yaitu model discovery learning berbantuan GeoGebra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model discovery learning berbantuan GeoGebra lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttes control grup. Subjek pada penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Patokbeusi tahun ajaran 2021/2022. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal uraian tes kemampuan pemahaman konsep matematis. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan software SPSS Statistic 17.0 for windows. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model Discovery Learning berbantuan GeoGebra lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional
Kemampuan Literasi Matematis Siswa SMP melalui Model Problem-based Learning dengan Teknik MURDER Marsyalia Indah Purnama; Dahlia Fisher; Subaryo Subaryo; Agus Dede Anggiana
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education Vol. 8 No. 1 (2023): Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education
Publisher : Mathematics Education Study Program, FKIP, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/symmetry.v8i1.8252

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Problem-based Learning dengan Teknik MURDER terhadap kemampuan literasi matematis pada siswa SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen, dengan desain nonequivalent control group. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 52 Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diperoleh kelas VIII-5 sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan model Problem-based Learning dengan Teknik MURDER dan kelas VIII-6 sebagai kelas kontrol yang mendapatkan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi matematis siswa yang memproleh model Problem-based Learning dengan Teknik MURDER lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional, dengan nilai signifikansi 0,0235