Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembuatan Pestisida Nabati Ramah Lingkungan Berbasis Tumbuhan Pekarangan Legowo Kamarubayana; Marisi Napitupulu; Maya Preva Biantary; , Puji Astuti
TAAWUN Vol. 2 No. 01 (2022): TA'AWUN FEBRUARY 2022
Publisher : Pusat Penelitian Pengabdian Pada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fattah Siman Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/taawun.v2i01.239

Abstract

Produk-produk pestisida pertanian saat ini banyak ditawarkan ke masyarakat yang tanpa disadari memiliki kadar bahan berbahaya yang terlalu tinggi terikutkan dalam produk tersebut, yang tentunya hal ini dalam jangka panjang sangat berbahaya. Konsep ramah lingkungan merupakan konsep pertanian yang memprioritaskan keamanan seluruh komponen yang ada pada lingkungan ekosistem. Pertanian ramah lingkungan mengutamakan pupuk dan pestisida yang berasal dari tumbuhan terutama di sekitar pekarangan ataupun yang ada di sekitar lingkungan dengan biaya yang relatif murah dan peralatan yang sederhana tanpa meningalkan dampak negatif bagi lingkungan. Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman dan tentunya pestisida nabati ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman ataulingkungan. Tujuannya adalah pemanfaatan tumbuhan pekarangan yang ramah lingkungan dan menambah wawasan bagi masyarakat terutama petani. Pelaksanaan kegiatan difokuskan di Desa Handil Kopi Samarinda Kecamatan Samarinda Utara. Metode yang digunakan adalah dengan ceramah tentang materi, diskusi dan praktik langsung atau demostrasi. Pengaplikasian dapat langsung ke tanaman setelah selesai pembuatan pestisida nabatinya pada pagi dan sore hari. Hasil produksi dari pestisida nabati ini tergantung dari jenis OPT nya, seperti untuk pestisida nabatai bahan daun sirsak untuk hama kutu-kutuan, yang serai wangi untuk kutu-kutuan dan dan tikus, daun jeruk untuk khusus kutu-kutuan , dan campuran dari gadung racun, daun sirsak dan jaringau untuk ulat dan insektisida. Hasil yang di dapat langsung Pengeaplikasikan ke tanaman dengan konsentrasi 200 ml/15 liter air dan disemprotkan kebagian tanaman yang terserang hama.
Effect of NPK Mestibiru Fertilizer and Mamigro Fertilizer on the Growth and Yield of Mustard (Brassica rapa L.), Chia Tai Variety Hery Sutejo; Marisi Napitupulu; Wawan Setiawan; Abdul Fatah
Budapest International Research in Exact Sciences (BirEx) Journal Vol 4, No 1 (2022): Budapest International Research in Exact Sciences, January
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birex.v4i1.3996

Abstract

The objectives of the study were: to determine the effect of NPK Mestibiru fertilizer and Mamigro leaf fertilizer and their interaction on the yield of mustard greens; and to determine the proper dose of NPK Mestibiru fertilizer and Mamigro fertilizer concentration for mustard greens (Brassica rapa L), Chia Tai variety. The research was carried out for two months, starting from March 2021 to April 2021.  It was located in Melak village, Melak sub District, West Kutai Regency, East Kalimantan Province, Indonesia. The study used a factorial experiment in a completely randomized design (CRD) 3 x 3, with 4 replications.  Factor I was the dose of NPK Mestibiru fertilizer (B), consisting of 3 levels, namely: bo = no NPK Mestibiru fertilizer application or control; b1 = 200 kg/ha (5 g/polybag), and b2 = 400 kg/ha (10 g/polybag).  Factor II was the concentration of Mamigro fertilizer (M), consisting of 3 levels, namely: mo = no Mamigro fertilizer; m1 = 2 g/l.water, and m2 = 4 g/l.water.  Data analysis was counted by analysis of variance and continued with the BNT test at 5% level. The results indicated that: (1) Treatment of NPK Mestibiru fertilizer (B) had a significant to very significant effect on the plant height and number of leaves at aged 10, 20 and 30 days after planting, and fresh weight per plant;  (2) Mamigro (M) fertilizer treatment had a significant to very significant effect on the plant height and number of leaves at aged 10, 20, and 30 days after planting, and fresh weight per plant;  and (3) The interaction between NPK Mestibiru fertilizer and Mamigro fertilizer had no significant effect on the plant height and number of leaves at aged 10, 20, and 30 days after planting, but it had a very significant effect on the fresh weight per plant.  The highest plant fresh weight was produced in the combination of b2m2, which was 247.25 g, while the lowest one was produced in the treatment no NPK Mestibiru fertilizer and no Mamigro fertilizer (b0m0), which was only 98.50 g.
UJI EFIKASI EKSTRAK KASAR UMBI TEKI (Cyperus rotundus L.) DALAM MENGHAMBAT MIKROBA Propionibacterium acne Helda Syahfari; Marisi Napitupulu; Febi Irfandi
Agrika Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v17i1.4601

Abstract

Teki (Cyperus rotundus L.) mempunyai kandungan senyawa bioaktif pada umbi dan daunnya. Senyawa bioaktif tersebut dapat digunakan sebagai penolak serangga, antifungus, antimikroba, toksin dan menjadi pertahanan bagi tumbuhan terhadap predator. Saponin pada umbi teki termasuk kelompok antibakteri yang dapat mengganggu permeabilitas membran sel mikroba, yang mengakibatkan kerusakan membran sel dan menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam mikroba. Uji daya antibakteri ekstrak umbi teki terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne menunjukkan adanya zona hambat di sekitar kertas cakram pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100%, dan kontrol positif, sehingga ekstrak umbi teki berpotensi sebagai antibakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan fitokimia umbi teki dan uji efikasi antimikroba serta mengetahui konsentrasi hambat minimum dari ekstrak kasar umbi teki terhadap pertumbuhan mikroba Propionibacterium acne. Umbi gulma rumput teki diambil dari sekitar perkebunan warga Talang Sari Kota Samarinda. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak kasar ethanol, skrining fitokimia umbi rumput teki (kandungan alkaloid, flavonoid, fenolik, triterpenoid, saponin) serta uji aktivitas antimikroba (Propionibacterium acne). Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak kasar ethanol umbi teki adalah fenolik, flavonoid dan triterpenoid. Hasil uji aktivitas antibakteri diperoleh bahwa ekstrak kasar umbi teki yang diujikan pada bakteri Propionibacterium acne dengan konsentrasi 6%, 8%, 10%, 12%, 15% menghasilkan diameter zona hambat berturut-turut  8,6 mm, 10 mm, 11 mm, 11,6 mm, dan 12,6 mm. Nilai Minimum Inhibitory Concentration (MIC) adalah 6%. Teki (Cyperus rotundus L.) contains bioactive compounds in its tubers and leaves. These bioactive compounds can be used as insect repellents, antifungals, antimicrobials, toxins and as a defense for plants against predators. Saponins in teki tubers are an antibacterial group that can interfere with the permeability of microbial cell membranes, resulting in damage to cell membranes and causing the release of various important components from the microbes. Antibacterial activity test of teki extract against Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acne showed an inhibition zone around the disc paper at concentrations of 20%, 40%, 60%, 80%, 100%, and positive control, so that the nutmeg extract has the potential as an antibacterial for Staphylococcus. epidermidis and Propionibacterium acnes. The purpose of this study was to determine the phytochemical content of teki tuber and antimicrobial efficacy test and to determine the minimum inhibitory concentration of the crude extract of teki tuber on the growth of Propionibacterium acne microbes. The sedge weed bulbs were taken from around the plantations of Talang Sari residents, Samarinda City. Then proceed with the manufacture of simplicia, manufacture of crude ethanol extract, screening of nutgrass tuber phytochemicals (contains of alkaloids, flavonoids, phenolics, triterpenoids, saponins) and testing of antimicrobial activity (Propionibacterium acne). The results of the phytochemical tests showed that the bioactive compounds contained in the crude ethanol extract of teki tubers were phenolics, flavonoids and triterpenoids. The results of the antibacterial activity test showed that the crude extract of teki tubers tested on Propionibacterium acne bacteria with concentrations of 6%, 8%, 10%, 12%, 15% produced inhibition zone diameters of 8.6 mm, 10 mm, 11 mm, respectively. 11.6mm, and 12.6mm. Minimum Inhibitory Concentration (MIC) value was 6%.