p-Index From 2019 - 2024
0.817
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Biomed Science
Suhartik Suhartik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN BBLR DI RS BEN MARI MALANG Sofiana Nappu; Yusnita Julyarni Akri; Suhartik Suhartik
Biomed Science Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bayi Berat lahir rendah (BBLR) merupakan Bayi yang terlahir dengan salah satu masalah atau penyebab yang mempengaruhi tingginya angka kesakitan dan kematian bayi (neonatal). Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak, karena merupakan cerminan dari status kesehatan saat ini. Bayi berat lahir rendah memiliki resiko kematian pada usia dibawah 1 tahun, 17 kali lebih besar dari bayi yang dilahirkan dengan berat lahir normal. Hal ini kemungkinan karena pada BBLR kematangan organ-organ tubuh yang belum sempurna. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan paritas dan usia ibu dengan kejadian BBLR di RS Ben Mari Malang.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RS Ben Mari Malang pada Bulan Juli sampai Bulan Agustus 2019. Variabel bebas paritas, usia ibu dan variabel terikat kejadian BBLR. Jumlah populasi 30 dengan sampel 30 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pendekatan statistik deskriptif. Dengan menggunakan metode model regresi linier berganda.Nilai t hitung variabel paritas (X1) sebesar 6.131 ttabel 2.048 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara paritas (X1) dengan kejadian BBLR (Y). Nilai t hitung variabel usia ibu (X2) sebesar 5.097 ttabel 2.048 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu (X2) dengan kejadian BBLR (Y). Nilai F hitung sebesar 11,534 dari nilai F 0,05 (3,35) artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel paritas (X1), dan usia ibu (X2), dengan kejadian BBLR (Y). Nilai koefisien regresi (Rsquare) sebesar 0.648 artinya hubungan variabel bebas dengan kejadian BBLR sebesar 64,8%, sedangkan 35,2% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
HUBUNGAN PIJAT BAYI DENGAN FREKUENSI MENYUSU PADA BAYI USIA 1 – 6 BULAN Suhartik Suhartik; Endah Kusumawati
Biomed Science Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Babby massage is an art of health care that is proven to have many benefits, one of which is that regular massage can improve body health vagus nerovus tone where this process causes increasesd levels of gastrin and insulin absoption enzymes so that absorption of food is better and babies feel hungry faster and often suckle.This research design use correlation analityc method wich cross sectional approach. Population and sample are mothers breastfeeding infants aged 1-6 months. Sampling technicque using non-probability sampling with purposive sampling. The number of samples as many as 30 respondents. Data collection of independent (baby massage) and dependent variables (suckle frequency) using a questionnaire. Data processingby editing, coding, scoring, tabulating, data analysis using chi square using SPSS software 16.00The result of the study showed that more then some mothers breastfeed their babies at BPM M. Susyati TAR, Amd. Keb., S. Pdas many as 23 respondents (76,7%) with most of them having frequent feedings. While mothers who do not regulary massage their babies as many as 7 respondent (23,3%) have less frequency of breastfeeding as many as 5 respondent (16,7%). So there is a relationship between baby massage and breastfeeding frequency with a significant value of 0,0001, so the hypothesis is accepted.The conclusion of this study is that there is a relationship between baby massage and the frequency of breastfeeding in infants aged 1-6 months at BPM M. Susyati TAR, Amd Keb. S.Pd desa Ledokwetan Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro. Introduction, counseling and training to health works or infant mothers on infant massage can improve the implementationof infant massage so that it can help improve the growth and development program for infant and toddlers.
STUDY TENTANG KONDISI ANAK SAAT LAHIR, PEMENUHAN ASI SAAT BAYI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK LAKI-LAKI USIA 3 TAHUN PADA IBU YANG BEKERJA DI DESA SUKOREJO KECAMATAN BOJONEGORO Endah Kusumawati; Suhartik Suhartik
Biomed Science Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan tentang kondisi anak saat lahir pemenuhan asi dan imunisasi dengan pertumbuhan dan perkembangan anak laki-laki usia 3 tahun pada ibu yang bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi anak saat lahir, pemenuhan asi, dan imunisasi dengan tumbuh kembang anak laki-laki usia 3 tahun pada ibu yang bekerja di Desa Sukorejo Kecamatan Bojonegoro.Metode penelitian ini yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dengan menggunakan tehnik penarikan. Tehnik penarika sampel yang di gunakan adalah “purposive sample” dimana unit sample yang di ambil dengan pertimbangan tertentu yaitu pertumbuhan dan perkembangan anak laki-laki usia 3 tahun. Dalam penelitian ini di ambil sampel sebanyak 30 orang anak laki-laki usia 3 tahun pada ibu yang bekerja di Desa Sukorejo Kecamatan Bojonegoro untuk menjelaskan variabel yang di teliti, analisa data menggunakan analisis model regresi linier berganda.Hasilnya kondisi anak saat lahir  (X1) yaitu 0.63 2,052 artinya kondisi anak saat lahir (X1)  tidak berpengaruh terhadap dengan tumbuh kembang anak laki-laki usia 3 tahun (Y) secara signifikan. Untuk (X2) thitung  ttabel  yaitu thitung bernilai 3.04 dan ttabel 2,052 artinya (X2) berpengaruh terhadap (Y) secara signifikan. Untuk (X3) thitung   ttabel  yaitu thitung bernilai 1.29 dan thitung ttabel 2,052 artinya (X3) tidak berpengaruh terhadap (Y) secara signifikan.Kesimpulannya  bahwa kondisi anak saat lahir (X1), pemenuhan ASI (X2), dan imunisasi (X3) secara sendiri-sendiri atau persial mempunyai hubungan yang erat dengan pertumbuhan dan perkembangan nak laki-laki usia 3 tahun pada ibu yang bekerja di Desa Sukorejo Kecamatan Bojonegoro (Y).
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTEK SWASTA NY NURUL TULUNGAGUNG Defi Kristina Sari; Suhartik Suhartik
Biomed Science Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Atmarita (2004) Tingkat pendidikan dan pengetahuan gizi sangatberpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang atau masyarakat untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari, khususnya dalam  hal kesehatan dan gizi.Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu nifas dengan tingkat konsumsi zat gizi masa nifas.. Penelitian ini dilaksanakan di BPS Nurul Tulungagung   yang akan dilaksakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2020 . Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian Analitik yaitu dengan menggunakan metode pendekatan Cross sectional. Besar populasi yang digunakan adalah seluruh ibu nifas yaitu 36 responden, Sampel menggunakan total population, teknik sampling menggunakan total sampling, sedangkan alat ukur yang digunakan ialah Kuesioner dan form recall 1x24 jam..Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah data tingkat pendidikan lebih banyak 44,4% berpendidikan menengah. Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi ibu  nifas sebagian besar baik yaitu 47,2%. Tingkat konsumsi energi ibu sebagian besar sedang yaitu 61,1% dan tingkat konsumsi protein sebagian besar sedang yaitu 41,67%. Uji yang digunakan adalah uji chi squere dengan continuity correction. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dapat mempengaruhi tingkat konsumsi zat gizi ibu dalam memilih bahan makanan dan memenuhi kebutuhan gizi ibu. Dengan penelitian ini diharapkan bidan dapat meningkatkan memberikan penyuluhan tentang gizi ibu masa nifas di BPS Nurul