Mulkyan Mulkyan
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Konseling Behavior Dengan Teknik Overcorrection Untuk Megurangi Perilaku Membolos Siswa Mulkyan Mulkyan
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Mimbar
Publisher : Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/mimbar.v5i1.72

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menjelaskan tentang konseling behavior dengan tehnik overcorrection dalam mengurangi perilaku membolos siswa. Adapun sasaran tulisan ini adalah lembaga-lembaga pendidikan, sekolah, guru/tenaga pengajar, para orang tua untuk memberikan pembinaan dalam membentuk perubahan sikap kearah yang dari maladaptif menuju sikap dan perilaku adaptif. Secara ringkas, dari tulisan ini dapat dipahami tentang penerapan konseling behavior dengan tehnik overcorrction, tahapan proses dan tujun dalam mengurangi perilaku membolos siswa yang terdiri dari, pertama: melakukan asesmen (assessment), kedua: menentukan tujuan (goal setting), ketiga: mengimplementasikan teknik (technique implementation), keempat: evauasi mengakhiri konseling (evaluation termination). Dengan adanya tulisan ini diharapkan para guru, orang tua dan umumnya terhadap masyarakat dapat mendampingi anak didiknya agar tidak terjerumus dalam perilaku-perilaku yang tidak dibenarkan baik secara moral dan agama. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelian kepustakaan (library research).
Konseling dalam Konteks Agama Pluralisme Mulkyan Mulkyan; Suriati Suriati
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Mimbar
Publisher : Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Agama dalam konteks konseling pluralisme agama merupakan suatu sistem nilai yang bersifat universal. Agama yang bersifat universal, selanjutnya akan menciptakan daya cipta rasa kepada manusia dalam konteks realitas sosial yang ada. Meskipun perhatian umat tertuju sepenuhnya kepada adanya satu dunia yang tidak dapat dilihat (akhirat), namun agama juga melibatkan dirinya dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari di dunia. Agama senantiasa digunakan untuk menanamkan keyakinan ke dalam hati sanubari para pemeluknya terhadap berbagai permasalahan yang tidak mampu dijangkau akal fikiran manusia. Perbedaan keyakinan tidak menjadi kendala dalam proses pelayanan konseling. Hal tersebut bisa ditemukan dalam tulisan ini yang menyajikan pelayanan konseling perspektif islami dan barat. Agama dalam konteks konseling pluralisme agama merupakan suatu sistem nilai yang bersifat universal. Agama yang bersifat universal, selanjutnya akan menciptakan daya cipta rasa kepada manusia dalam konteks realitas sosial yang ada. Meskipun perhatian umat tertuju sepenuhnya kepada adanya satu dunia yang tidak dapat dilihat (akhirat), namun agama juga melibatkan dirinya dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari di dunia. Agama senantiasa digunakan untuk menanamkan keyakinan ke dalam hati sanubari para pemeluknya terhadap berbagai permasalahan yang tidak mampu dijangkau akal fikiran manusia. Tulisan ini bertujuan memperkenalkan dan menjelaskan tentang konseling dalam konteks pluralisme agama
Konseling Behavior Dengan Teknik Overcorrection Untuk Megurangi Perilaku Membolos Siswa Mulkyan Mulkyan
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Mimbar
Publisher : Universitas Islam Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/mimbar.v5i1.72

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menjelaskan tentang konseling behavior dengan tehnik overcorrection dalam mengurangi perilaku membolos siswa. Adapun sasaran tulisan ini adalah lembaga-lembaga pendidikan, sekolah, guru/tenaga pengajar, para orang tua untuk memberikan pembinaan dalam membentuk perubahan sikap kearah yang dari maladaptif menuju sikap dan perilaku adaptif. Secara ringkas, dari tulisan ini dapat dipahami tentang penerapan konseling behavior dengan tehnik overcorrction, tahapan proses dan tujun dalam mengurangi perilaku membolos siswa yang terdiri dari, pertama: melakukan asesmen (assessment), kedua: menentukan tujuan (goal setting), ketiga: mengimplementasikan teknik (technique implementation), keempat: evauasi mengakhiri konseling (evaluation termination). Dengan adanya tulisan ini diharapkan para guru, orang tua dan umumnya terhadap masyarakat dapat mendampingi anak didiknya agar tidak terjerumus dalam perilaku-perilaku yang tidak dibenarkan baik secara moral dan agama. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelian kepustakaan (library research).
Konseling dalam Konteks Agama Pluralisme Mulkyan Mulkyan; Suriati Suriati
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Mimbar
Publisher : Universitas Islam Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Agama dalam konteks konseling pluralisme agama merupakan suatu sistem nilai yang bersifat universal. Agama yang bersifat universal, selanjutnya akan menciptakan daya cipta rasa kepada manusia dalam konteks realitas sosial yang ada. Meskipun perhatian umat tertuju sepenuhnya kepada adanya satu dunia yang tidak dapat dilihat (akhirat), namun agama juga melibatkan dirinya dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari di dunia. Agama senantiasa digunakan untuk menanamkan keyakinan ke dalam hati sanubari para pemeluknya terhadap berbagai permasalahan yang tidak mampu dijangkau akal fikiran manusia. Perbedaan keyakinan tidak menjadi kendala dalam proses pelayanan konseling. Hal tersebut bisa ditemukan dalam tulisan ini yang menyajikan pelayanan konseling perspektif islami dan barat. Agama dalam konteks konseling pluralisme agama merupakan suatu sistem nilai yang bersifat universal. Agama yang bersifat universal, selanjutnya akan menciptakan daya cipta rasa kepada manusia dalam konteks realitas sosial yang ada. Meskipun perhatian umat tertuju sepenuhnya kepada adanya satu dunia yang tidak dapat dilihat (akhirat), namun agama juga melibatkan dirinya dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari di dunia. Agama senantiasa digunakan untuk menanamkan keyakinan ke dalam hati sanubari para pemeluknya terhadap berbagai permasalahan yang tidak mampu dijangkau akal fikiran manusia. Tulisan ini bertujuan memperkenalkan dan menjelaskan tentang konseling dalam konteks pluralisme agama