Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL Yulinda Aswan; Novita Aswan; Lola Pebrianthy
Jurnal Education and Development Vol 8 No 4 (2020): Vol.8.No.4.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.513 KB)

Abstract

Imunisasi merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit tidak akan sakit atau sakit ringan. Imunisasi yang diberikan kepada wanita usia subur dan ibu hamil adalah imunisasi TT yang berguna untuk mencegah terjadinya tetanus. Kasus tetanus banyak dijumpai di sejumlah negara tropis dan negara yang masih memiliki kondisi kesehatan rendah. Pada tahun 2018 WHO memperkirakan 59.000 kematian bayi karena tetanus, angka tersebut sudah menurun sebesar 90% jika dibandingkan dengan tahun 2019 dimana terjadi 787.000 kematian karena Tetanus Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan rancanganCross Sectional, Sampel diambil dengan teknikaccidental sampling. Jumlah sampel sebanyak 41 orang. Hasil penelitian menunjukkan dari 41 responden, mayoritas ibu berusia 26-35 tahun sebanyak 46%, mayoritas ibu dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 83%, mayoritas ibu multipara sebanyak 44%, Hasil analisis data menggunakan uji Chi Square. menunjukkan pengetahuan 0,012 (0,012 < 0,05), sikap 0,000 (0,000 < 0,05) memiliki hubungan yang signifikan dengan cakupan imunisasi TT, sedangkan akses fasilitas kesehatan 0,241 (0,241> 0,05) tidak memiliki hubungan dengan cakupan imunisasi TT.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERTUMBUHAN BAYIUSIA 7-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU BARINGIN Nur Aliyah Rangkuti; Yulinda Aswan; Nurdinayanti Harahap
Jurnal Education and Development Vol 10 No 1 (2022): Vol.10. No.1 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.253 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i1.3590

Abstract

Secara nasional, cakupan bayi mendapat ASI eksklusiftahun 2019 sebesar 67,74%, cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Danau Marsabut sebesar 36,50 %. payi yang mendapatkan ASI eksklusif berpeluang mengalami pertumbuhan normal 1,62 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi ASI non eksklusif. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan bayi usia 7-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Baringin Kecamatan Sipirok tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki bayi berusia 7-12 bulan berjumlah 43 orang dan keseluruhan dijadikan sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan bayi yang meliputi berat badan dengan nilai p 0,225 (< a 0,05) dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dengan tinggi badan dengan nilai p 0,092. Bagi ibu yang memiliki bayi agar memberikan ASI eksklusif pada bayi usia < 6 bulan dan menghindari pemberian makanan pendamping lain/ susu formula untuk memenuhi nutrisi bayi agar pertumbuhan bayi dapat dicapal dengan optimal. Disarankan kepada petugas kesehatan agar lebih aktif dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya kepada ibu yang memiliki bayi tentang ASI eksklusif dan pertumbuhan bayi yang normal.
PENINGKATAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG UNMED NEED MELALUI PEMBERIAN KIE KB Yulinda Aswan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 3 (2022): Vol. 4 No. 3 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i3.948

Abstract

ABSTRAK Sasaran langsung program KB salah satunya adalah pasangan usia subur yang kebutuhan KB tidak terpenuhi (unmet need). Lebih dari 80% peserta KB aktif memilih suntikan dan pil sebagai metode kontrasepsi dibanding metode lainnya yaitu suntikan (63,71%) dan pil (17,24%). Sementara 11 persen wanita kawin umur 15-49 tahun kebutuhan KB tidak terpenuhi (unmet need). Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian unmet need adalah faktor demografi, sosio ekonomi, pengetahuan, sikap, paparan media massa, takut efek samping penggunaan kontrasepsi. Penggunaan kontrasepsi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pengetahuan, dukungan suami, budaya, tingkat kesejahteraan, komunikasi, informasi, dan pendidikan. Kegiatan pengabdian kepada msyarakat ini bertujuan untuk peningkatkan pengetahuan WUS tentang KB. Metode kegiatan pengabdian adalah pemberian KIE secara langsung dengan menggunakan media leaflet. Intervensi dilakukan terhadap 30 orang. Pemberian kuesioner dilakukan sebagai bentuk evaluasi pengetahuan WUS tentang KB, di peroleh hasil sebelum pemberian penyuluhan rata-rata tingkat pengetahuan ibu sebesar 58% dan setelah diberikan penyuluhan menjadi 85%. Setelah diberikan KIE tentang KB diharapkan peserta yang mengikuti benar-benar mengerti dan menyebarluaskan informasi yang diterima kepada warga lain. Kata kunci : Pengetahuan, Unmed Need, KIE KB ABSTRACT One of the direct targets of the family planning program is couples of childbearing age whose family planning needs are not met (unmet need). More than 80% of active family planning participants chose injections and pills as a method of contraception compared to other methods, namely injections (63.71%) and pills (17.24%). Meanwhile, 11 percent of married women aged 15-49 years have unmet need for family planning. Some of the factors that influence the incidence of unmet need are demographic, socio-economic factors, knowledge, attitudes, exposure to mass media, fear of side effects of using contraception. Contraceptive use is influenced by many factors such as knowledge, husband's support, culture, welfare level, communication, information, and education. This community service activity aims to increase WUS' knowledge about family planning. The method of service activities is the submission of KIE directly using leaflet media. The intervention was carried out on 30 people. Giving a questionnaire was carried out as a form of evaluating WUS knowledge about family planning, obtaining the results before giving counseling the average level of mother's knowledge was 58% and after being given counseling it was 85%. After being given KIE about family planning, it is hoped that the participants will really understand and disseminate the information received to other residents. Keywords : Knowledge, Unmed Need, KIE KB
Pendidikan Kesehatan Tentang Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Posyandu Desa Sigumuru Kecamatan Angkola Barat Yulinda Aswan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 3 No 3 (2021): Vol. 3 No. 3 Desember 2021
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v3i3.537

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan Data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Indonesia 2020, dari 28.158 kematian balita, 72,0% (20.266 kematian) diantaranya terjadi pada masa neonatus. Dari seluruh kematian neonatus yang dilaporkan, 72,0% (20.266 kematian) terjadi pada usia 0-28 hari. Sementara, 19,1% (5.386 kematian) terjadi pada usia 29 hari – 11 bulan dan 9,9% (2.506 kematian) terjadi pada usia 12 – 59 bulan. Pada tahun 2020, penyebab kematian neonatal terbanyak adalah kondisi berat badan lahir rendah (BBLR). Penyebab kematian lainnya di antaranya asfiksia, infeksi, kelainan kongenital, tetanus neonatorium, dan lainnya. Berdasarkan hal tersebut tim pengabdian masyarakat mengadakan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap bagi bayi. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Pelaksanaan Penyuluhan Imunisasi Dasar dilaksanakan di Posyandu Desa Desa Sigumuru pada bulan Desember 2021. Penyuluhan ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari ibu balita, kader, bidan desa dan mahasiswa. Seluruh peserta antusias dalam mengikuti penyuluhan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta yang bertanya saat sesi tanya jawab. Pemberian kuesioner dilakukan sebagai bentuk evaluasi pengetahuan ibu bayi tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap, di peroleh hasil sebelum pemberian penyuluhan rata-rata tingkat pengetahuan ibu sebesar 58,96% dan setelah diberikan penyuluhan menjadi 80,68%. Setelah diadakan penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap diharapkan peserta yang mengikuti benar-benar mengerti dan menyebarluaskan informasi yang diterima kepada warga lain. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan; Imunisasi Dasar Lengkap; Bayi ABSTRACT Based on data obtained from the Indonesia Health Profile 2020, of 28,158 under-five deaths, 72.0% (20,266 deaths) of them occurred in the neonatal period. Of all reported neonatal deaths, 72.0% (20,266 deaths) occurred at the age of 0-28 days. Meanwhile, 19.1% (5,386 deaths) occurred at the age of 29 days – 11 months and 9.9% (2,506 deaths) occurred at the age of 12 – 59 months. In 2020, the most common cause of neonatal death is low birth weight (LBW). Other causes of death include asphyxia, infection, congenital abnormalities, neonatal tetanus, and others. Based on this, the community service team held counseling about the importance of complete basic immunization for infants. The method used is lecture, discussion and question and answer. The implementation of Basic Immunization Counseling will be held at the Posyandu in Sigumuru Village in December 2021. This counseling was attended by 25 participants consisting of mothers of toddlers, cadres, village midwives and students. All participants were enthusiastic in participating in the counseling, this was evidenced by the large number of participants who asked questions during the question and answer session. The questionnaire was administered as a form of evaluation of the mother's knowledge of the importance of complete basic immunization, the results obtained before giving counseling the average level of mother's knowledge was 58.96% and after being given counseling it became 80.68%. After the counseling on complete basic immunization is held, it is hoped that the participants who follow really understand and disseminate the information received to other residents. Keywords: Health Education; Complete Basic Immunizations; baby