Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS HUTAIMBARU Wiwi Wardani Tanjung; Nur Aliyah Rangkuti
Jurnal Education and Development Vol 8 No 1 (2020): Vol.8.No.1.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.716 KB)

Abstract

ASI eksklusif merupakan hal yang penting diberikan pada bayi. Pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi membuat pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian ASI eksklusif. Menurut badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) Hanya kurang dari 40% bayi berumur <6 bulan dapat menyusui eksklusif di seluruh dunia. Survei pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Hutaimbaru didapatkan cakupan pemberian ASI Eksklusif masih rendah yaitu sebanyak 25,5%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status pekerjaan ibu dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Hutaimbaru Tahun 2019. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini \ yaitu sebanyak adalah 57 orang. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling. Data dikumpulkan melalui data primer dan data sekunder. Data dianalisis secara univariat dan bivariat Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan status pekerjaan ibu dan dukungan keluarga dengan pemberian asi ( p- value < 0,005). Disarankan kepada hendaknya dapat meningkatkan rasa percaya diri dan menigkatkan motivasi dalam memberikan ASI pada bayi mereka dengan bertanya kepada petugas kesehatan tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi., dan diharapkan keluarga harus memberikan dukungan yang lebih agar ibu dapat memberikan ASI eksklusif terutama pada ibu yang bekerja
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI PUSKESMAS LABUHAN RASOKI Nur Aliyah Rangkuti; Mei Adelina Harahap
Jurnal Education and Development Vol 8 No 4 (2020): Vol.8.No.4.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.461 KB)

Abstract

Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik terhadap ibu maupun terhadap janin yang dikandungnnya selama masa kehamilan, persalinan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan dan nifas normal (Syafruddin,dkk, 2009). Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Usia Ibu Hamil Dengan Kehamilan Risiko Tinggi di Puskesmas Labuhan Rasoki Tahun 2020.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Labuhan Rasoki Tahun 2020 yaitu 160 orang. Sampel dalam penelitian ini ibu hamil sebanyak 62 orang. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang tentang kehamilan risiko tinggi yaitu sebanyak 33 orang (53,2%) dan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik yaitu 29 orang (46,8%). Sebagian besar ibu hamil berisiko tinggi memiliki usia ≤20 tahun dan ≥35 tahun yaitu sebanyak 33 orang (53,2%) dan usia 20 – 35 tahun berjumlah 29 orang (46,8%) ibu hamil. Sebagian besar responden yang memiliki kehamilan risiko tinggi adalah sebanyak 34 orang (54,8%) dan 28 orang (45,2%) yang mengalami kehamilan risiko rendah. Sehingga disimpulkan ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi dan ada hubungan usia ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi.
PENGARUH SENAM KEGEL TERHADAP FREKUENSI INKONTINENSIA URINE PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PIJORKOLING KOTA PADANGSIDIMPUAN Mei Adelina Harahap; Nur Aliyah Rangkuti
Jurnal Education and Development Vol 8 No 4 (2020): Vol.8.No.4.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.852 KB)

Abstract

Inkontinensia urine merupakan pengeluaran urine involunter (tidak disadari atau mengompol) pada waktu dan tempat yang tidak tepat diluar keinginan. Inkontinensia urine adalah pengeluaran urine secara spontan pada sembarang waktu diluar kehendak (involunter). Keadaan ini umumnya dijumpai pada manula. Terjadinya kelemahan atau penurunan otot dasar panggul inilah yang memicu terjadinya inkontinensia urine yaitu buang air kecil berkali-kali lebih dari 8 kali per hari. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh senam kegel terhadap frekuensi inkontinensia urine pada lansia. Jenis penelitian ini kuantitatif. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pre danpost test. Populasipenelitianini adalah seluruh lansia yang mengalami inkontinensia urine di puskesmas pijorkoling, penelitian ini dilakukan kepada 16 orang lansia dengan teknik Purposive sampling. HasilUjiWilcoxonpadapenelitianinimenunjukkanadanyapengaruh senam kegel terhadap frekuensi inkontinensia urine pada lansia dengan nilai mean sebelum intervensi 4,19 dan nilai sesudah intervensi 2.75. Hasil Penelitian ini menunjukkan ada pengaruh senam kegel terhadap frekuensi inkontinensia urine dengan nilai p-value(p=0,00). Kesimpulan: Penelitian ini diharapkan dapat dilaksanakan sebagai pengobatan alternatif yang dapat mengatasi inkontinensia urin selain pengobatan farmakologi.
PENGARUH BELLY DANCE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III Novita Sari Batubara; Nanda Masraini Daulay; Nur Aliyah Rangkuti
Jurnal Education and Development Vol 8 No 4 (2020): Vol.8.No.4.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.494 KB)

Abstract

Kecemasan ibu hamil muncul disebabkan oleh rasa takut dan salah satu rasa takut yang paling banyak dialami oleh ibu hamil adalah rasa cemas dan takut dalam menghadapi persalinan. Salah satu cara untuk mencegah dan mengurangi gangguan psikologis adalah dengan menari. Belly dance adalah gerakan tarian yang banyak menggunakan otot-otot perut, pinggang, punggung, pinggul, dan kaki, terutama paha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari belly dance untuk mengurangi tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasy experiment) pre-posttest without control group. Jumlah Sampel penelitian adalah 12 orang ibu hamil primigravida trimester III. Hasil penelitian Berdasarkan uji statistikpaired sample t test diketahui nilai signifikan sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara tingkat kecemasan responden sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Perbedaan rata-rata tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan intervensi sebesar 9,18. Artinya ada pengaruh antara belly dance dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III.
FAKTOR PENYEBAB PENGUNAAN KONTRASEPSI INTRA UTERIN DEVICE (IUD) PADA PASANGAN USIA SUBUR DI DESA GUNUNG HASAHATAN KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2020 Nur Aliyah Rangkuti; Elinda Tarigan
Jurnal Education and Development Vol 9 No 2 (2021): Vol.9.No.2.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.281 KB)

Abstract

Pengunaan Intra Uterin Device (IUD) pada pasangan usia subur masih menjadi perhatian utama dan menjadi masalah besar bagi kesehatan negara–negara di dunia termasuk negara berkembang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab penggunaan IUD pada pasangan usia subur di Desa Gunung Hasahatan Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan Tahun 2020. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 49 orang, dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui data primer dengan memberikan kuesioner kepada responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan faktor penyebab umur (p= 0,036) , paritas (p= 0,046), pengetahuan (p= 0,019), dukungan suami (p= 0,040) dan status kepercayaan (p= 0,027) dengan penggunaan kontrasepsi IUD. Faktor penyebab peran petugas KB (p= 0,348) tidak berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi IUD. Kesimpulan diperoleh bahwa ada hubungan umur, paritas, pengetahuan, dukungan suami, status kesehatan dengan penggunaan kontrasepsi IUD. Peran petugas KB tidak berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi IUD. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan upaya promosi kesehatan terutama mengenai kontrasepsi IUD secara intensif melalui komunikasi langsung kepada masyarakat dengan melibatkan suami dan keluarga.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERTUMBUHAN BAYIUSIA 7-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU BARINGIN Nur Aliyah Rangkuti; Yulinda Aswan; Nurdinayanti Harahap
Jurnal Education and Development Vol 10 No 1 (2022): Vol.10. No.1 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.253 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i1.3590

Abstract

Secara nasional, cakupan bayi mendapat ASI eksklusiftahun 2019 sebesar 67,74%, cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Danau Marsabut sebesar 36,50 %. payi yang mendapatkan ASI eksklusif berpeluang mengalami pertumbuhan normal 1,62 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi ASI non eksklusif. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan bayi usia 7-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Baringin Kecamatan Sipirok tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki bayi berusia 7-12 bulan berjumlah 43 orang dan keseluruhan dijadikan sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan bayi yang meliputi berat badan dengan nilai p 0,225 (< a 0,05) dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dengan tinggi badan dengan nilai p 0,092. Bagi ibu yang memiliki bayi agar memberikan ASI eksklusif pada bayi usia < 6 bulan dan menghindari pemberian makanan pendamping lain/ susu formula untuk memenuhi nutrisi bayi agar pertumbuhan bayi dapat dicapal dengan optimal. Disarankan kepada petugas kesehatan agar lebih aktif dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya kepada ibu yang memiliki bayi tentang ASI eksklusif dan pertumbuhan bayi yang normal.
DETEKSI DINI DAN UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSIDI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II BPADANGSIDIMPUANTAHUN 2019 Nur Aliyah Rangkuti; Yenni Farida Siregar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 1 No. 1 (2019): Vol. 1 No. 1 Desember 2019
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.184 KB)

Abstract

Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah mengalami peningkatanyang memberikan gejala berlanjut pada suatu organ target di tubuh. Hal ini dapatmenimbulkan kerusakan yang lebih berat, misalnya stroke (terjadi pada otak danmenyebabkan kematian yang cukup tinggi), penyakit jantung koroner (terjadikerusakan pembuluh darah jantung), dan hipertrofi ventrikel kiri (terjadi pada ototjantung). Hipertensi juga dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal, penyakitpembuluh lain dan penyakit lainnya. Tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, salahsatunya adalah stres. Stres merupakan suatu respon nonspesifik dari tubuh terhadapsetiap tekanan atau tuntutan yang mungkin muncul, baik dari kondisi yangmenyenangkan maupun tidak menyenangkan. Tujuan dari pengabdian ini Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang deteksi dini penyakit hipertensi di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Padangsidimpuan. Kegiatan ini berupa penyampaian informasi tentang penyakit hipertansi, cara pencegahan dan dilakukan tindakan pengukuran tekanan darah sebagai langkah awal untuk mengetahui tekanan. Jumlah peserta kegiatan berjumlah 40 orang. Warga binaan lapas terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan dan memberikan feedback. Warga binaan diharapkan mempunyai kesadaran untuk memelihara kesehatan terutama mencegah terjadinya penyakit hipertensi yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD Kepada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Klas II B Padangsidimpuan Yenni Farida Siregar; Nur Aliyah Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 1 No. 1 (2019): Vol. 1 No. 1 Desember 2019
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.85 KB)

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung semakin luas penularannya, penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dengan tanda-tanda tertentu dan disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes spp. Penyakit ini sering menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Kegiatan penyuluhan tentang pencegahan dan pengendalian penyakit DBD kepada warga binaan lapas dilaksanakan sebagai langkah awal dalam pencegahan terjadinya penyakit DBD di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Padangsidimpuan. Kegiatan berupa penyampaian informasi tentang penyakit DBD dan cara pencegahannya. Jumlah peserta kegiatan berjumlah 40 orang. Warga binaan lapas terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan dan memberikan feedback. Warga binaan diharapkan mempunyai inisiatif untuk bersama-sama memberantas tempat-tempat yang memiliki kemungkinan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Khususnya nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue sebagai penyebab penyakit DBD.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD Kepada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Klas II B Padangsidimpuan Yenni Farida Siregar; Nur Aliyah Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 1 No 1 (2019): Vol. 1 No. 1 Desember 2019
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung semakin luas penularannya, penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dengan tanda-tanda tertentu dan disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes spp. Penyakit ini sering menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Kegiatan penyuluhan tentang pencegahan dan pengendalian penyakit DBD kepada warga binaan lapas dilaksanakan sebagai langkah awal dalam pencegahan terjadinya penyakit DBD di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Padangsidimpuan. Kegiatan berupa penyampaian informasi tentang penyakit DBD dan cara pencegahannya. Jumlah peserta kegiatan berjumlah 40 orang. Warga binaan lapas terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan dan memberikan feedback. Warga binaan diharapkan mempunyai inisiatif untuk bersama-sama memberantas tempat-tempat yang memiliki kemungkinan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Khususnya nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue sebagai penyebab penyakit DBD.
DETEKSI DINI DAN UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSIDI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II BPADANGSIDIMPUANTAHUN 2019 Nur Aliyah Rangkuti; Yenni Farida Siregar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 1 No 1 (2019): Vol. 1 No. 1 Desember 2019
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah mengalami peningkatanyang memberikan gejala berlanjut pada suatu organ target di tubuh. Hal ini dapatmenimbulkan kerusakan yang lebih berat, misalnya stroke (terjadi pada otak danmenyebabkan kematian yang cukup tinggi), penyakit jantung koroner (terjadikerusakan pembuluh darah jantung), dan hipertrofi ventrikel kiri (terjadi pada ototjantung). Hipertensi juga dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal, penyakitpembuluh lain dan penyakit lainnya. Tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, salahsatunya adalah stres. Stres merupakan suatu respon nonspesifik dari tubuh terhadapsetiap tekanan atau tuntutan yang mungkin muncul, baik dari kondisi yangmenyenangkan maupun tidak menyenangkan. Tujuan dari pengabdian ini Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang deteksi dini penyakit hipertensi di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Padangsidimpuan. Kegiatan ini berupa penyampaian informasi tentang penyakit hipertansi, cara pencegahan dan dilakukan tindakan pengukuran tekanan darah sebagai langkah awal untuk mengetahui tekanan. Jumlah peserta kegiatan berjumlah 40 orang. Warga binaan lapas terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan dan memberikan feedback. Warga binaan diharapkan mempunyai kesadaran untuk memelihara kesehatan terutama mencegah terjadinya penyakit hipertensi yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.