Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PERTAHANAN MARITIM INDONESIA DITENGAH REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Aggria Purja; Edy Sulistyadi; Aries Sudiarso; Muhamad Asvial; Rudy AG Gultom; Afpriyanto Afpriyanto
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 6 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i6.2023.3062-3069

Abstract

Revolusi Industri 4.0 adalah suatu fenomena yang menggabungkan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Fokus utamanya adalah pada otomatisasi, dengan memanfaatkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, augmented reality, keamanan siber, dan kecerdasan buatan (AI). Dengan memanfaatkan teknologi informasi selama proses aplikasi, tingkat keterlibatan manusia dapat dikurangi, sehingga produktivitas dan efisiensi di tempat kerja meningkat. Salah satu aspek penting dari Revolusi Industri 4.0 adalah munculnya berbagai inovasi teknologi baru di berbagai bidang, termasuk industri pertahanan maritim di Indonesia. Revolusi ini membawa perubahan signifikan di berbagai sektor, mengubah industri, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan peluang kerja baru. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan integrasi sistem fisik dan digital, memungkinkan mesin dan komputer berkomunikasi dan membuat keputusan tanpa campur tangan manusia. Di Indonesia, pengembangan Industri 4.0 sedang aktif dipromosikan oleh Kementerian Perindustrian dengan tujuan meningkatkan daya saing industri Indonesia secara global. Namun, pengembangan industri pertahanan di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mewujudkan sistem pertahanan yang maju, dan pemanfaatan optimal teknologi Industri 4.0 masih harus dicapai. Secara keseluruhan, Revolusi Industri 4.0 menandai era transformasi di mana otomatisasi dan kemajuan teknologi memainkan peran penting. Ini memiliki potensi untuk mengubah industri, meningkatkan produktivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, juga menimbulkan tantangan dalam beradaptasi dengan perubahan dan memastikan kesiapan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan revolusi tersebut.
POTENSI STRATEGI PENGEMBANGAN PESAWAT TANPA AWAK OLEH PT.DIRGANTARA INDONESIA (DI) UNTUK MENDUKUNG SEKTOR PERTAHANAN YANG STRATEGIS. Fatmawati Fatmawati; Aries Sudiarso; Juprianto Juprianto; Khaerudin Khaerudin
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3286-3293

Abstract

Strategi pengembangan pesawat tanpa awak oleh PT. Dirgantara Indonesia (DI) untuk mendukung sektor pertahanan yang strategis. PT. DI iyalah perusahaan manufaktur pesawat terbang terkemuka di Indonesia, yang telah memproduksi berbagai jenis pesawat dan komponen dirgantara. Sebagai perusahaan dirgantara nasional, PT. DI pun berperan dalam membangun kapabilitas industri dirgantara di Indonesia melalui kerja sama dengan mitra internasional dalam hal pengembangan produk dan transfer teknologi. Artikel ini menampilkan beberapa studi dan penelitian terkait pengembangan pesawat tanpa awak. Salah satunya membahas analisis yuridis pengoperasian pesawat tanpa awak untuk kargo di wilayah Indonesia Timur oleh PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Studi ini membahas aspek hukum dan tanggung jawab penggunaan pesawat tanpa awak untuk angkutan kargo. Selain itu, terdapat studi yang membahas pengembangan sistem informasi pesawat tanpa awak berbasis aplikasi Android, pengembangan sistem penghitung jumlah kendaraan menggunakan citra aerial dari pesawat tanpa awak, dan pengembangan sistem pendaratan otomatis pada pesawat tanpa awak. Beberapa studi juga berfokus pada pelayanan penumpang pada pesawat tanpa awak dan pengembangan wahana pesawat tanpa awak untuk berbagai aplikasi. Pada artikel ini, disarankan beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan oleh PT. DI guna mengembangkan pesawat tanpa awak yang efektif dan aman, termasuk menambahkan kontrol surface ketiga, mengembangkan sistem kontrol otomatis, menggunakan UAV untuk pemetaan konflik, dan memperhatikan faktor sosial dan budaya. Upaya penyelesaian meliputi riset dan inovasi, kemitraan dan kolaborasi, pemenuhan regulasi, analisis pasar, keamanan dan privasi, serta edukasi dan kesadaran publik.
PENGGUNAAN NANOMATERIAL DALAM TEKNOLOGI PERTAHANAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI PERTAHANAN INDONESIA Andy Ferdiyasto; Aries Sudiarso; I. B. Putera Jandhana; Sovian Aritonang; Afpriyanto Afpriyanto
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3199-3206

Abstract

Penggunaan nanomaterial dalam teknologi pertahanan negara menawarkan peluang besar bagi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan populasi besar dan wilayah luas. Keunggulan nanomaterial, seperti berat ringan dan kekuatan tinggi, sensorik sensitif, dan efisiensi konversi energi, dapat meningkatkan efektivitas pertahanan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur untuk mengeksplorasi penggunaan nanomaterial dalam berbagai bidang pertahanan, termasuk alat pelindung diri, sistem sensor dan deteksi, material amunisi, serta pelapis dan pelindung kapal. Namun, pengembangan nanomaterial juga dihadapkan pada tantangan, seperti masalah keamanan, regulasi, dampak lingkungan, dan kerjasama antarlembaga. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat, termasuk penelitian komprehensif, regulasi yang jelas, mitigasi dampak lingkungan, dan kolaborasi yang kuat, untuk memastikan penggunaan nanomaterial yang aman dan berkelanjutan. Dengan demikian, Indonesia dapat meningkatkan daya saing industri pertahanan, memperkuat kemampuan pertahanan, dan menjaga kedaulatan serta keamanan negara di tengah perkembangan teknologi yang cepat.
STRATEGI JOINT DEVELOPMENT BADAN USAHA MILIK NEGARA INDUSTRI PERTAHANAN PROGRAM ALUTSISTA YANG EFEKTIF DAN EFISIEN Sailenius Amelion Wihyawari; Aries Sudiarso; I. B Putra Jandhana
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3228-3238

Abstract

Implementasi strategi Joint Development BUMNIP dalam sektor industri pertahanan melibatkan kolaborasi beberapa BUMN. Namun, perbedaan dalam kepentingan dan struktur organisasi setiap BUMN menyulitkan penyelarasan tujuan, strategi, dan keputusan bersama yang efektif dan efisien. Untuk mengatasi hal ini, BUMN industri pertahanan perlu menerapkan prinsip-prinsip GCG, memperkuat industri pertahanan nasional, dan mempertimbangkan kebijakan negara serta revitalisasi industri pertahanan. Selain itu, kerjasama pertahanan dan joint development dengan mitra dalam­ dan luar negeri, serta perkembangan kebijakan industri pertahanan juga perlu dipertimbangkan. Penggunaan drone dalam industri pertahanan, kemandirian alutsista, dan peran holding company juga menjadi faktor penting. Implementasi kebijakan pengadaan alutsista dalam kerangka MEF, strategi government relations, serta pembentukan kerjasama industri pertahanan dan pemberdayaan industri mikro dan kecil juga relevan. Konsep kerjasama industri pertahanan mitra laut, revitalisasi industri pertahanan melalui alih teknologi, dan pengembangan industri pertahanan mandiri juga diperlukan. Kerjasama dengan mitra seperti Korea Selatan, peningkatan kemampuan industri pertahanan untuk kemandirian, dan kerjasama Indonesia-Turki dalam pembuatan medium tank juga menjadi strategi penting bagi BUMN industri pertahanan
ANALISIS FENOMENA SUPPLY CHAIN INDUSTRI PERTAHANAN NASIONAL MENGGUNAKAN SYSTEM THINKING DAN SWOT Pangestika Kansil; Aries Sudiarso; I. B. Putra Jandhana; Afpriyanto Afpriyanto; M. Taufiq Ramadhan
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 9 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i9.2023.4342-4350

Abstract

Industri pertahanan dalam negeri menghadapi beberapa permasalahan yang ada, baik dari segi manajerial maupun dari segi finansial. Sehingga industri pertahanan nasional dinilai kurang mampu bersaing dengan industri pertahanan dari negara lain. Untuk membangun segi manajerial tersebut dibutuhkan supply chain industri pertahanan yang terorganisir dengan baik agar permintaan alat peralatan pertahanan dan keamanan dapat diproduksi dengan baik dan maksimal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis strategi pengembangan rantai pasok industri pertahaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil rekondisi diperoleh nilai IFAS yaitu 3,01 sedangkan EFAS yaitu 3,1. Nilai tersebut lebih besar dari 2, maka strategi yang tepat untuk diterapkan yaitu strategi SO (Strenght-Opportunity), dimana berada dikuadran I dengan strategi agresif. Sehingga strategi yang sesuai dengan kelemahan supply chain industri pertahanan di Indonesia adalah strategi SO. Strategi SO yang bisa diaplikasikan yaitu menggunakan kebijakan baru mengenai anggaran industri pertahanan yang mendukung pengembangan dan kemajuan teknologi, membuat kebijakan industri pertahanan melalui KKIP untuk pengadaan kontrak jangka panjang, serta memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam domestik untuk pengolahan bahan mentah sampai barang jadi dengan manajemen rantai pasok. Hasil akhir dari analisa SWOT berupa alternatif strategi yang nantinya bisa dipakai sebagai pertimbangan dalam menentukan STP: segmentasi – targeting – positioning.