Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISA DAM BREAK BENDUNGAN TANJU DI KABUPATEN DOMPU N, Aditya Febrianto; Saadi, Yusron; Setiawan, Ery
MEDIA BINA ILMIAH Vol 15, No 6: Januari 2021
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v15i6.991

Abstract

Besides being useful for meeting various needs, a dam also has a very big potential for danger.  In order to know the impact of the collapse of the Tanju Dam, it is necessary to make an approach through a dam failure analysis or Dam Break analysis. The collapse of the Tanju Dam was simulated by a scenario due to overtopping and piping using the HEC-RAS v.5 application. The maximum possible rainfall or probable maximum precipitation (PMP) by the Hersfield method is 143.16 mm and the maximum design flood discharge or probable maximum flood (PMF) is 485.44 m3 / s. Based on the results of runoff modeling, the collapse of the tanju dam due to overtopping occurred within a period of 4.83 hours with a peak discharge due to the collapse of the dam of 8674.2 m3 / s and with a total inundation area of 703.52 hectares, where for Dompu Regency there are 7 villages affected in total an area of 464.38 ha, while the inundation area of 239.14 hectares in Bima Regency and the time it takes to get to the estuary is 7 hours. Based on the results of modeling runoff due to piping with a peak discharge of 8582.1 m3 / s, the total inundation area is 697.35 hectares, where for Dompu Regency there are 7 affected villages with a total area of 458.90 hectares, while the inundation area is 238.45 ha in Bima Regency.
ANALYSIS OF WATER BALANCE AT HEADWORK IN THE RABALAJU WATERSHED ON SUMBAWA RIVER BASIN Hamzanwadi, Robi; Sulistiyono, Heri; Setiawan, Ery
MEDIA BINA ILMIAH Vol 15, No 7: Februari 2021
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v15i7.966

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Rabalaju merupakan salah satu DAS yang berada di Wilayah Sungai (WS) Sumbawa. DAS Rabalaju memiliki luas Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu 240,27 km2 dengan luas efektif yaitu 191.01 km2 (70% dari luas Total DAS). DAS Rabalaju memiliki prasarana sumber daya air yaitu berupa 42 Bendung dan 2 Embung. DAS rabalaju merupakan salah satu DAS yang aliran airnya selalu ada atau sungainya bersifat pherenial sehingga sering mengakibatkan banjir pada saat musim penghujan. Pengaturan air di DAS ini sangat penting agar mengurangi dampak daya rusak air. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi status neraca air pada masing-masing bangunan air.  Penelitian dimulai dari pengumpulan data sekunder berupa data curah hujan, evaporasi maupun data spasial DAS. Kemudian menganalisis curah hujan wilayah serta evaporasi wilayah, dan selanjutnya mengitung debit ketersediaan air, debit kebutuhan air, luas tanam dan intensitas tanam. Sehingga didapatkan neraca air pada masing-masing bangunan air.  Dari Hasil perhitungan didapatkan bahwa terdapat 25 bangunan air berstatus defisit dan 19 bangunan air bersifat surplus. Hal ini menujukan bawa DAS Rabalaju secara umum kekurangan air sehingga diperlukan pengaturan air yang efektif pada DAS ini serta membuat tampungan berupa embung di hulu-hulu sungai utama dan cabang sungai.
OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBER AIR UNTUK IRIGASI PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KREMIT: Optimization of Water Resourcess for Irrigation in Kremit Watershed Muh Bagus Budianto; Siti Kholilaturrohmi; Ery Setiawan
Spektrum Sipil Vol 9 No 1 (2022): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v9i1.237

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Kremit merupakan salah satu DAS yang ada di Pulau Lombok. Di sepanjang Sungai Kremit terdapat tiga bendung yang melayani areal irigasi seluas 1.773 ha. Permasalahan pada DAS Kremit adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan air dan ketersediaan air di hulu dan hilir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan potensi air pada DAS Kremit. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode optimasi dengan program linier. Optimasi dilakukan dengan mempertimbangkan asas keseimbangan dan keadilan dengan memaksimumkan luas tanam untuk mendapatkan keuntungan usaha tani. Output yang dihasilkan optimasi berupa luas tanam tiap musim, pemberian air dan keuntungan yang diperoleh pada keandalan 80% dan 50%. Hasil analisis menunjukkan pemanfaatan sumberdaya air pada DAS Kremit untuk irigasi dengan pola tanam padi-padi/palawija-palawija dengan debit andalan Q80 sebesar Rp. 116.918.174.838,-, dengan luas tanam 982 ha pada musim tanam pertama, 1.625 ha pada musim tanam kedua (385 ha padi dan 1.240 ha palawija) dan 1.773 ha untuk musim tanam ketiga. Sedangkan keuntungan yang diperoleh untuk Q50 sebesar Rp 133.726.364.036,-, dengan luas tanam 1.773 ha pada setiap musim tanam.
EVALUASI PENYIMPANGAN DATA HUJAN SATELIT TRMM JAXA DALAM ANALISIS CURAH HUJAN RANCANGAN DI WILAYAH SUMBAWA: Evaluation of TRMM JAXA Satellite Rainfall Data on Design Rainfall Analysis in Sumbawa Humairo saidah; Agustono Setiawan; Ery Setiawan; Salehudin Salehudin
Spektrum Sipil Vol 10 No 1 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.305

Abstract

Pemanfaatan data hujan satelit sebagai salah satu alternatif penyedia jasa semakin dirasakan manfaatnya, utamanya bagi daerah yang memiliki stasiun penakar hujan terbatas. Salah satu satelit penyedia data hujan yang cakupan wilayahnya termasuk Indonesia adalah TRMM JAXA. Penelitian ini menguji seberapa jauh kedekatan data hujan dari TRMM JAXA dibandingkan data hujan pengukuran. Tahapan dimulai dengan mengumpulkan data hujan dilanjutkan dengan perhitungan hujan rancangan, dan mengukur penyimpangannya dengan nilai RMSE dan BIAS. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa data hujan dari satelit TRMM JAXA di Wilayah Sumbawa cenderung underestimate dan memiliki tingkat akurasi yang cukup dibandingkan data hujan pengamatan dengan penyimpangan rerata sebesar -0.05. Besaran hujan rancangan yang dihasilkan dari analisis frekuensi menggunakan data hujan satelit TRMM JAXA memiliki penyimpangan yang cukup besar yaitu sebesar 21%.
PENERAPAN ISOCHRONE DAN KURVA TIME-AREA UNTUK HIDROGRAF LIMPASAN: Applied of isochrone and time-area curve for determining runoff hidrograph Ery Setiawan
Spektrum Sipil Vol 4 No 1 (2017): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perhitungan limpasan dari suatu daerah tangkapan dapat ditentukan dengan beberapa metode, baik secara empirik maupun konseptual tergantung dari beberapa faktor, diantaranya adalah anggapan yang digunakan dan kemampuan metodenya. Hidrograf limpasan dengan metode fungsi tampungan didasarkan pada model hidrograf satuan Clark yang menggunakan konsep fungsi tampungan linier dengan dua parameter yaitu konstanta tampungan (k) dan waktu konsentrasi (tc). Tujuan penelitian ini adalah menentukan hidrograf limpasan suatu daerah studi berdasarkan kurva time-area dan isochrone-nya. Metode yang digunakan adalah menggunakan sekumpulan kejadian hujan dengan interval waktu 5-menitan dan durasi waktu Δt ≥ 60 menit sebagai input (masukan) untuk menentukan hidrograf limpasan dari persamaan fungsi tampungan linier model Clark. Lokasi studi yang digunakan adalah daerah aliran sungai (DAS) Jangkok Hulu di titik pengamatan TMA Aiknyet. Hasil analisis menunjukkan bahwa hidrograf limpasan dipengaruhi oleh nilai konstanta tampungan k, sedangkan perubahan nilai k dipengaruhi oleh perubahan waktu konsentrasi, luas daerah tangkapan dan hujan efektif yang terjadi, isochrone dan kurva time-area. Disarankan penggunaan data hujan dan aliran untuk beberapa kejadian dengan durasi waktu Δt < 60 menit karena diindikasikan dapat memberikan hasil yang signifikan dan lokasi lain sebagai pembanding (validasi).