Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KARAKTERISTIK LAJU RESAPAN LUBANG BIOPORI PADA BEBERAPA JENIS SAMPAH ORGANIK NEGARA, I DEWA GEDE JAYA; SETIAWAN, AGUSTONO; SAIDA, HUMAIRO; GUNAWAN, ADRI
GANEC SWARA Vol 15, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Mahasaraswati Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v15i1.204

Abstract

      Many efforts have been made by various parties in overcoming the problem of waste and flooding, in residential areas that are starting to develop, one of which is by utilizing organic waste as a biopore filler to improve soil absorption and produce compost. The biopore infiltration hole technology can utilize organic waste to fill biopore media, which is used as a food source by biota in the soil layer. This study aims to determine the rate of biopore infiltration in the use of several types of organic waste such as (1) straw, (2) leaves and (3) household waste. Biopori is made from pipapvc 4 ”and 1 m in length with installation into the ground 80 cm and the rest above the soil surface 20 cm for testing purposes with a total of 12 test points and tested after 7 days to 21 days. For biopore holes without filler, the highest absorption rate was 85 cm / hour and the lowest was 42,167 cm / hour. The type of straw waste obtained infiltration rate of 179.34 cm / hour and the lowest infiltration rate of 86,770 cm / hour, with an average of 113.56 cm / hour. In the filler with leaf litter, the highest infiltration rate was 100,111 cm / hour and the lowest was 59,743 cm / hour, with an average value of 84.69 cm / hour. Whereas for household waste, the lowest absorption rate was 38 cm / hour and the highest was 100,111 cm / hour, and the average was 52,979 cm / hour. At the age of 7 days the waste has the highest absorption rate and after the waste is 21 days old it should be replaced with a new one.
Koreksi Bias Data Hujan Luaran GCM ECHAM5 Untuk Prediksi Curah Hujan Bulanan dan Musiman Pulau Lombok: Bias Correction for GCM ECHAM5 Model Rainfall Data Output in Estimating Monthly and Seasonally Rainfall for Lombok Island Humairo Saidah; Agustono Setiawan; Lilik Hanifah; Eko Pradjoko; Agus Suroso
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 7 No. 2 (2021): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v7i2.289

Abstract

This study aims to evaluate the ability of the ECHAM5 GCM model output data in estimating monthly rainfall on the island of Lombok. The data used in this study are ECHAM5 monthly rainfall data and automatic rainfall recorder (ARR) measurement rain data for 2000-2018 obtained from ARR Gunung Sari. Correction of bias is conducted by using the mean ratio method and the regression method. The method that produces the best approach is then used to obtain rain data projections and a simple regression method. Evaluation and validation used the Pearson correlation coefficient (r), Root Mean Square Error (RMSE) and Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) values. The results obtained are that the daily and monthly rainfall data from the ECHAM5 model cannot be directly used to replace the rain measurement data because of its very low accuracy. The downscaling technique performed on daily and monthly rainfall data using the average ratio method does not show satisfactory performance where the efficiency figures produced are still low even gave a slight increasing number. However, the ECHAM5 model data can be used to obtain rainfall projections on a monthly and seasonal scale with a good and satisfactory correlation.  Key words: mean ratio method; global climate model; ECHAM5; monthly rainfall.
KINERJA CAMPURAN BETON ASPAL WEARING COURSE DENGAN TAMBAHAN SERBUK SERAT PELEPAH BATANG PISANG: Performance of Asphalt Concrete Wearing Course Mixtures with additional Banana Stems Fiber Powder Desi Widianty; Mudji Wahyudi; Agustono Setiawan
Spektrum Sipil Vol 5 No 1 (2018): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkerasan yang awet dan tahan lama dapat dicapai bila memiliki kualitas perkerasan jalan yang baik / tinggi. Kualitas perkerasan jalan sangat dipengaruhi oleh bagaimana memilih material dan penggunaan persentase yang tepat sehingga memiliki kualitas yang tinggi dan memenuhi standar/persyaratan dalam suatu campuran beraspal. Aspal sebagai bahan pengikat dan pengisi antar agregat dituntut memiliki kemampuan dalam mempertahankan sifat fisiknya. Kualitas aspal dapat ditingkatkan dengan menambah bahan aditif. Serbuk serat pelepah batang pisang dapat dijadikan sebagai bahan aditif pada aspal murni (aspal 60/70). Metode yang dilakukan untuk membuat campuran beton aspal dengan menambah 0,1% serbuk serat pelepah batang pisang dari total berat aspal untuk setiap variasi kadar aspal murni 5%; 5,5%; 6%; 6,5%; dan 7%. Dilanjutkan dengan menambah agregat untuk membuat benda uji campuran beton aspal (AC-WC). Benda uji dibuat masing–masing sebanyak 3 (tiga) sampel untuk setiap variasi kadar aspal. Pemeriksaan benda uji meliputi pemeriksaan volumetrik berupa VMA, VIM, dan VFB serta pemeriksaan mekanis berupa stabilitas, flow dan marshall quetions. Hasil pemeriksaan tersebut dijadikan dasar untuk menentukan besarnya kadar aspal optimum. Berdasarkan analisis dan pembahasan didapatkan bahwa campuran beton aspal yang menggunakan aspal dengan tambahan serbuk serat pelepah batang pisang, memiliki nilai VMA dan VIM semakin menurun seiring meningkatnya kadar aspal. Nilai VFB dan flow semakin meningkat seiring meningkatnya kadar aspal. Sedangkan nilai stabilitas dan marshall quetions sampai batas tertentu stabilitas dan MQ nya naik namun kemudian semakin tinggi kadar aspalnya nilainya semakin turun. Dari lima variasi kadar aspal, prosentase kadar aspal 5,5% yang menghasilkan nilai yang paling optimum.
OPTIMASI PARAMETER DESAIN IRIGASI TETES SEDERHANA TYPE DRIPLINE: Optimizing of Simple Dripline Pipe Design Parameter Humairo Saidah; Agustono Setiawan; lalu Wirahman
Spektrum Sipil Vol 3 No 1 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keseragaman tetesan adalah parameter yang krusial dalammengukur kinierja jaringan irigasi tetes. Semakin tinggi koefisien keseragaman tetesan menunjukkan kinerja jaringan yang semakin baik. Dan kinerja terbaik dari jaringan irigasi tetes dapat diperoleh dengan mengoptimasi parameter-parameter yang mempengaruhi, seperti panjang dan kemiringan pipa lateral, diameter dan jarak antar emitter, serta panjang durasi penetesan. Penelitian ini dijalankan dengan metode eksperimental di Laboratorium dengan cara mengamati dan mengukur langsung hasil tetesan di masing-masing emitter menggunakan pipa lateral dari PVC. Kemudian perhitungan koefisien keseragaman dihubungkan terhadap parameter aliran pipa dripline untuk mendapatkan parameter yang menghasilkan keseragaman terbaik. Penelitian menghasilkan bahwa keseragaman tetesan optimum diperoleh pada kemiringan pipa lateral terbaiknya yaitu 0.2% dan panjang pipa lateral kurang dari 12 meter. Sementara semakin besar diameter lubang penetes menghasilkan keseragaman tetesan yang semakin menurun, dan semakin besar jarak antar penetes menghasilkan keseragaman tetesan yang semakin baik.
Penyuluhan Lingkungan Bersih Dengan Pengelolaan Sampah 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Di Desa Sisik Kabupaten Lombok Tengah Agustono Setiawan; Lalu Wirahman W.; Akmaluddin Akmaluddin; Mudji Wahyudi; Zaedar Gazalba
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.008 KB)

Abstract

Pembangunan yang cukup pesat di Desa Sisik Kab. Lombok Tengah memberikan berbagai dampak bagi masyarakat, dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak negatif adalah meningkatkan timbulan sampah. Meningkatnya timbulan sampah yang tidak diimbangi dengan pengelolaan sampah yang baik menyebabkan sampah berserakan, sehingga menimbulkan berbagai dampak lingkungan. Sampah tersebut menjadi sumber berbagai penyakit, menyebabkan bau tidak enak, menyebabkan pemandangan kurang bagus, dan menyebabkan banjir. Masyarakat desa saat ini mempunyai kesulitan tempat untuk membuang sampah, oleh karena itu perlu upaya mengurangi jumlah sampah. Program pengelolaan sampah “3R” (reduce-reuse-recycle) merupakan program yang cocok untuk dikembangkan di desa ini. Program mendaur ulang sampah (recycle) menjadi barang yang lebih berguna sangat cocok, apalagi hasil daur ulang sampah bisa di jual dan menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah “3R”, sehingga dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Metode yang dilakukan adalah ceramah/diskusi di lokasi kegiatan dengan alat peraga serta praktek pengelolaan sampah.. Secara umum, kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan harapan, karena didukung oleh beberapa faktor, antara lain: keseriusan aparat desa untuk mendorong warganya mengikuti kegiatan penyuluhan ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi yang diberikan bagi kehidupan mereka, ketertarikan masyarakat tentang kegiatan pengelolaan sampah sangat luar biasa. Dari ceramah dan diskusi serta praktek yang dilakukan selama penyuluhan, ditarik kesimpulan bahwa masyarakat di desa ini belum mengetahui pengertian pengelolaan sampah “3R”, karena belum pernah ada sosialisasi tentang hal tersebut. Oleh karena itu, masyarakat menyambut antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan dan akan berusaha menerapkannya demi kepentingan mereka sendiri.
UNJUK KERJA HIDROGRAF SATUAN SINTETIK NAKAYASU, ITB 2 DAN LIMANTARA UNTUK DAERAH ALIRAN SUNGAI BERBENTUK MEMANJANG Humairo Saidah; Agustono Setiawan; Lilik Hanifah; Agus Suroso; Anid Supriyadi
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.768 KB) | DOI: 10.22225/pd.11.2.5013.157-165

Abstract

Estimated flood discharge value for water structure design, ideally determined based on the frequency analysis of measured discharge data. However, the measured discharge data is often not recorded or if the length is limited. So, it needs the technique in getting the design flood value from rain data through the Synthetic Unit Hydrograph (SUH) method. This study examined the suitability of the three (3) SUH methods (Nakayasu, Limantara and ITB2) in generating the design flood discharge and compared it with the Observed Unit Hydrograph (OUH) of the elongated shape watersheds, namely Sidutan and Reak. The main values that are compared are peak discharge, peak time, and base time of HSS to the HSO value. The results obtained from the Sidutan watershed and the Reak watershed are both elongated shape watershed, have almost the same length as the main river, but the area of the Sidutan watershed is greater than Reak watershed. The average OUH of both watersheds indicated that both Qp and Tb of the Sidutan watershed are greater than Reak, but the time peak hydrograph (Tp) was reached at almost the same time. The SUH method that produced unit hydrographs closest to OUH is Nakayasu, then ITB2 and Limantara, respectively.
EVALUASI PENYIMPANGAN DATA HUJAN SATELIT TRMM JAXA DALAM ANALISIS CURAH HUJAN RANCANGAN DI WILAYAH SUMBAWA: Evaluation of TRMM JAXA Satellite Rainfall Data on Design Rainfall Analysis in Sumbawa Humairo saidah; Agustono Setiawan; Ery Setiawan; Salehudin Salehudin
Spektrum Sipil Vol 10 No 1 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.305

Abstract

Pemanfaatan data hujan satelit sebagai salah satu alternatif penyedia jasa semakin dirasakan manfaatnya, utamanya bagi daerah yang memiliki stasiun penakar hujan terbatas. Salah satu satelit penyedia data hujan yang cakupan wilayahnya termasuk Indonesia adalah TRMM JAXA. Penelitian ini menguji seberapa jauh kedekatan data hujan dari TRMM JAXA dibandingkan data hujan pengukuran. Tahapan dimulai dengan mengumpulkan data hujan dilanjutkan dengan perhitungan hujan rancangan, dan mengukur penyimpangannya dengan nilai RMSE dan BIAS. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa data hujan dari satelit TRMM JAXA di Wilayah Sumbawa cenderung underestimate dan memiliki tingkat akurasi yang cukup dibandingkan data hujan pengamatan dengan penyimpangan rerata sebesar -0.05. Besaran hujan rancangan yang dihasilkan dari analisis frekuensi menggunakan data hujan satelit TRMM JAXA memiliki penyimpangan yang cukup besar yaitu sebesar 21%.
Pelatihan Pemanfaatan Ban Bekas sebagai Pondasi Tahan Gempa di Desa Jenggala, Kabupaten Lombok Utara: Training on the Utilization of Used Tires as Earthquake-Resistant Foundations in Jenggala Village, North Lombok Regency Tri Sulistyowati; Didi Supriyadi Agustawijaya; Miko Eniarti; Ismail Hoesain Muchtaranda; Agustono Setiawan; Ngudiyono Ngudiyono
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2023): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v8i3.4808

Abstract

Jenggala Village is one of the villages in North Lombok Regency that was affected by the 2018 Lombok earthquake. Most damage to buildings and houses was caused by noncompliance with earthquake-resistant building standards. As the lower structure, the foundation is essential to distribute the structure's load, preferably given a layer that dampens vibrations. Used tires are an alternative material that can reduce seismic vibrations and be used as an earthquake-resistant house foundation. This community service project aims to raise public awareness about earthquake-resistant houses by using used tires as a foundation to reduce seismic vibrations. The methods used in this service activity are the lecture approach, discussion, question-and-answer sessions, and demonstrations with the foundation model made from used tires. The approach used is a participatory approach that is oriented towards efforts to increase community participation. The preparation stage, the implementation stage, and the evaluation stage are the activity stages. Based on the results of the community service activities, it was shown that the participants understood the training material for making earthquake-resistant foundations from used tires because the material was easy to obtain and very easy to manufacture. Partners have high motivation to participate in training. They are willing to share the training results with other community members so that using used tires as earthquake-resistant house foundations can support the post-earthquake rehabilitation and reconstruction process in all earthquake-affected areas in North Lombok Regency.
ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI PADA PROYEK PLTMH KOKOQ BABAK BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH: Analysis of Construction Project Delays at PLTMH Kokoq Babak Batukliang Utara Central Lombok District Akhmad Aminullah; Agustono Setiawan; I Gede Putu Warka
Spektrum Sipil Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i2.152

Abstract

Penyelesaian proyek yang lebih lama dari jadwal yang telah disusun tentu saja akan membawa dampak langsung membengkaknya dana yang dibutuhkan untuk membiayai proyek. Tentu saja hal ini akan mengurangi reputasi pengembangnya sebagai pemilik proyek. Maka aspek-aspek yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek perlu dianalisis lebih seksama. Dengan menguasai aspek-aspek tersebut tentunya akan memudahkan pihak-pihak terkait mengambil langkah pemecahan yang efisien. Dalam menganalisa aspek-aspek yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan jadwal proyek, aspek-aspek yang ditinjau adalah aspek-aspek teknis. Untuk mendapatkan data-data yang akurat sehubungan dengan materi Studi yang dilakukan, dibuat kuesioner yang diedarkan pada para responden yang terdiri dari Pihak-pihak yang terlibat langsung di dalam proyek. Data hasil isian kuesioner diuji perbedaan antar nilai rata-ratanya dengan uji F. Bila terdapat perbedaan antar Nilai rata-ratanya, nilai rata-ratanya akan diuji kembali dengan uji Least Significant Difference (LSD), Kemudian Metode kerjanya dievaluasi dengan membuat Time Schedule dengan Microsoft Project. Dari hasil uji F dan uji LSD, faktor yang paling menentukan keterlambatan pelaksanaan proyek adalah faktor Lain-lain yang terdiri dari aspek Keluhan dari tetangga, aspek Kurangnya Koordinasi dan aspek perubahan Konstruksi. Dan Penjadwalan dengan Microsoft Project menghasilkan Time Schedule yang lebih rinci sehingga alokasi waktu dan tenaga lebih jelas.
PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN TPS 3R DI KELURAHAN KARANG PULE: Planning and 3R Waste Management in Karang Pule Village Krisnanda Faundra Putra; Lalu Wirahman W; Agustono Setiawan
Spektrum Sipil Vol 6 No 1 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i1.157

Abstract

Di daerah perkotaan, dimana jumlah penduduk semakin besar dan kepadatan semakin tinggi, perlu dikembangkan pengelolaan sampah dengan konsep pengelolaan sampah secara terpadu untuk mengurangi laju timbulan sampah dari sumber. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data jumlah timbulan sampah serta komposisi sampah di Kelurahan Karang Pule. Data ini digunakan untuk merencanakan tempat pengolahan sampah dengan konsep berbasis 3R. Dari hasil penelitian diperoleh rata – rata volume timbulan sampah yang ada di Kelurahan Karang Pule adalah sebesar 0,0045 m3/orang/hari dan 0,0262 m3/warung/hari besar timbulan sampah adalah sebesar 66,81 m3/hari dengan komposisi sampah di Karang Pule ialah 62,72% sampah organik, 15,33% sampah anorganik daurulang, 18,32% sampah anorganik tidak didaurulang, dan 3,14% sampah Bahan Beracun Berbahaya (B3). Luas lahan yang digunakan sebagai TPS3R sebesar 805 m2 . metode pengomposan yang digunakan adalah metode Aerator bambu dengan jumlah Aerator sebanyak 34 unit. Pengumpulan dan pengangkutan menggunakan 9 unit gerobak