muhammad nurbani
IAIN SALATIGA

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peristiwa Populernya Hadis Mauḍū‘ "Palsu" muhammad nurbani
Holistic al-Hadis Vol 4 No 1 (2018): January - June 2018
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v5i1.1927

Abstract

Hadis palsu adalah hadis yang di buat oleh manusia disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. Semua Ulama' sepakat memproduksi hadis palsu hukumnya haram. Pembuatan Hadis palsu biasanya untuk kepentingan pribadi dan salah satu kharakter hadis palsu kecenderungan amalnya sedikit tetapi pahalanya besar. Ulama-Ulama telah memberikan rambu-rambu guna menyeleksi hadis ini palsu atau tidak dengan ilmu, nama ilmu tersebut ialah Al-jarh wa ta'dil, dengan ilmu ini kita dapat mengetahui seluk beluk hadis tersebut, agar kita lebih selektif dalam memahami hadis. Karena hadis merupakan hujjah bagi umat muslim setelah al-Quran. Awal kemunculan hadis palsu yaitu pada masa khalifah sayyidina Ali. Banyak kitab-kitab hadis yang telah dikodifikasikan, yang telah diseleksi dari mulai periwayat, matan dan isnad. Hadis tidak hanya sebagai hujjah kedua setelah al-qur’an tetapi juga sebagai penjelas dari al-Qur’an tersebut. Dan intinya keadaan hadis palsu tidak bisa untuk menjadi pegangan hukum syari’at islam. Hadis palsu sangat berlawanan dengan hadis-hadis lainnya, maka tidak boleh membuat hadis palsu entah itu dinisbatkan kepada nabi Muhammad saw, sahabat nabi, atau para tabi’in. Tulisan ini untuk melacak fenomena populernya hadis hadis palsu yang marak di lingkungan masyarakat. Memberikan keterangan-keterangan guna si pembaca mengetahui dan memahami, ketika menemukan hadis bahwa hadis ini palsu atau tidak palsu. Saya berharap dengan tulisan ini masyarakat akan lebih selektif dalam menilai sebuah hadis.
Urgensi Pembahasan Taubat dalam Perspektif Hadis muhammad nurbani
Holistic al-Hadis Vol 5 No 1 (2019): June 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v5i1.3231

Abstract

Humans are not beings who avoid mistakes and sin like an angel. And of course everyone has made a mistake. There is no one in this world who is free from mistakes. Therefore, God opens the door to repentance as much as possible for servants or people who regret and realize the mistakes they have made. Even though there are people who are free from sin"Ma'sum" are only a few people, and they are Apostles and Prophets. The rest will always be in a state between kindness andcrime. Until one day good will emerge as the winner who giveshumans become noble and noble beings. and at other times the evil will be the victor who brings the humiliation that ultimately falls into sin. Humans will not be free of deliberate or unintentional mistakes. So every human action must contain an element of error. God is very happy if His servants want to repent and God will forgive all the mistakes that have been made. And the best people who realize that they have done something wrong will immediately apologize to God through forgiveness and repentance. Faster, better before death comes. Repentance means remorse and returning to the right path. Repentance itself is a manifestation of the return of the Servant to accept God's commandment and explain the Prohibition.