Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING INCLUDED BY DISCOVERY (ALID) PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA NEGERI 7 SURAKARTA Desy Fajar Priyayi; Sajidan - -; Baskoro Adi Prayitno
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 2 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v3i2.9724

Abstract

Model pembelajaran accelerated learning included by discovery (ALID) adalah model pembelajaran yang dikembangkan dengan mengintegrasikan model pembelajaran accelerated learning dan discovery menjadi satu keterpaduan saling melengkapi kelebihan dan kelemahan masing-masing. Penelitian pengembangan model bertujuan untuk: 1) mengembangkan model pembelajaran ALID untuk meningkatkan hasil belajar, 2) mengetahui kelayakan model pembelajaran ALID dalam meningkatkan hasil belajar, dan 3) menguji keefektifan produk model dalam meningkatkan hasil belajar. Penelitian pengembangan model menggunakan prosedur menurut Borg&Gall yang telah dimodifikasi menjadi sembilan tahapan yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk model awal, 4) uji coba permulaan, 5) revisi produk pertama, 6) uji lapangan terbatas, 7) revisi produk kedua, 8) uji lapangan operasional dan 9) revisi produk ketiga. Analisis data yang digunakan selama pengembangan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif serta uji T. Hasil penelitian menunjukkan: 1) pengembangan model pembelajaran  ALID dilakukan dengan memperhatikan karakteristik dari model yaitu adanya sintak, sistem sosial, sistem pendukung, peran siswa, peran guru, dampak instruksional, dan dampak pengiring, 2) hasil pengembangan model pembelajaran ALID layak untuk diterapkan pada materi jaringan tumbuhan. Kelayakan model pembelajaran ALID berdasarkan penilaian dari ahli dan praktisi memperoleh kategori sangat baik sedangkan penilaian siswa memperoleh kategori baik, 3) model pembelajaran ALID mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Kelas yang menerapkan model ALID memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan kelas baseline yang menggunakan model ceramah bervariasi baik pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik.. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan yang signifikan dari rerata hasil belajar kognitif antara kelas baseline dengan kelas uji coba (sig 0,00 < 0,05).
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS POEW MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI PENCEMARAN Kelik Adi Cahyono; Sajidan - -; Sarwanto - -
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 3 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v3i3.9660

Abstract

Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar, grafis,sound, animasi, video dan lain-lain yang terintegrasi dan telah dikemas menjadi file digital (komputerasi),digunakan agar pesan atau materi pembelajaran diterima secara optimal oleh siswa. Penelitian pengembanganini bertujuan untuk mengetahui:(1) kelayakan multimedia interaktif berbasis POEW menggunakanMacromedia Flash pada materi pencemaran, (2) efektifitas multimedia interaktif berbasis POEWmenggunakan Macromedia Flash pada materi pencemaran terhadap hasil belajar, (3) perbedaan hasil belajarsiswa sebelum dan setelah diterapkanmultimedia interaktif berbasis POEW pada materi pencemaran.Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) yang mengadaptasikan model Borg& Gall yang dimodifikasi yaitu: (1) melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, (2)melakukan perencanaan, (3) mengembangkan bentuk produk awal, (4) melakukan uji coba terbatas, (5)melakukan revisi terhadap produk utama, (6) uji coba lapangan, (7) melakukan revisi terhadapproduk.Sedangkan hasil belajar psikomotorik dan afektif serta keterlaksanaan sintaks diperoleh melaluiobservasi yang dilakukan oleh tiga orang pengamat.Hasil penelitian menunjukkan: 1) kelayakan multimediainteraktif berbasis POEW ini mendapatkan nilai 83,66setelah dilakukan uji coba lapangan dan berkategori“Sangat Baik”, 2) pencapaian hasil belajar peserta didik setelah diterapkan multimedia interaktif berbasisPOEW ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam kategori “Sedang”, 3) setelah dilakukan ujisecara statistik diperoleh adanya perbedaan hasil belajar siswa, sebelum dan setelah diterapkan multimediainteraktif berbasis POEW.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI TWO-TIER MULTIPLE CHOICE QUESTION UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA MATERI KINGDOM PLANTAE Mufida - Nofiana; Sajidan - -; Puguh - Karyanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 2 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v3i2.9694

Abstract

Evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tujuan pembelajaran yang salah satunya adalah penguasaan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Penguasaan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada materi kingdom plantae membutuhkan kemampuan seperti menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Pengukuran kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi kingdom plantae dapat dilakukan dengan instrumen evaluasi two-tier multiple choice question. Penelitian pengembangan instrumen evaluasi bertujuan untuk mengetahui (1) karakteristik instrumen evaluasi two-tier multiple choice question yang mampu mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi, (2) kelayakan instrumen evaluasi two-tier multiple choice question sebagai evaluasi formatif, (3) respon siswa terhadap instrumen evaluasi two-tier multiple choice question yang diterapkan di SMA. Penelitian pengembangan instrumen evaluasi menggunakan model Research and Development (R&D) mengacu pada Borg and Gall (1983) yang telah dimodifikasi. Sampel pengembangan meliputi 4 validator ahli, 20 siswa pada uji terbatas, 64 siswa pada uji lapangan, dan 64 siswa pada uji korelasi penggunaan instrumen evaluasi. Analisis data dilakukan dengan rumus persentase dan uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan (1) karakteristik instrumen evaluasi two-tier multiple choice question antara lain dikembangkan berdasarkan indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi Anderson dan Krathwohl (2001) meliputi menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan; memiliki validitas dengan interpretasi minimal “cukup”; dan reabilitas “tinggi” (2) kelayakan produk instrumen evaluasi dijamin melalui validitas isi yang “baik”; validitas konstruk yang “baik”; validitas butir soal dengan interpretasi minimal “cukup”, tingkat kesukaran soal dengan proporsi 15% mudah: 80% sedang: 5% sulit; daya pembeda soal dengan interpretasi minimal “cukup”, dan kepraktisan penggunaan yang “baik” (3) respon siswa terhadap penerapan instrumen evaluasi didapatkan melalui uji korelasi antara instrumen bentuk two-tier multiple choice question dengan bentuk multiple choice question. Terdapat korelasi antara kedua bentuk instrumen tersebut dengan nilai sebesar 0,15. Artinya siswa memberikan respon yang sama dalam mengerjakan kedua bentuk soal tersebut. Instrumen evaluasi two-tier multiple choice question dapat digunakan sebagai alternatif instrumen evaluasi formatif di skeolah dengan penerapan lebih lanjut.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS INKUIRI BERWAWASAN POTENSI LOKAL MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU Fitri - Wijarini; Sajidan - -; Baskoro Adi Prayitno
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 2 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v3i2.9738

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat produk, mengetahui kelayakan, dan mengetahui efektivitasmultimedia interaktif berbasis inkuiri berwawasan potensi lokal menggunakan macromedia flash pada materitumbuhan lumut dan paku. Penelitian ini menggunakan model pengembangan R&D Borg and Gall yangmeliputi tahap: research and information collection, planning, develop preliminary form of product, expertjudgement, revisi produk, preliminary field testing, dan uji coba lapangan. Uji coba lapangan dilakukan dalamseting eksperimen yang melibatkan 3 kelas. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik cluster randomsampling terdiri dari satu kelas. Kelas kontrol (X.3) belajar menggunakan model konvensional, kelas Media(X.4) belajar menggunakan media yang telah dikembangkan, dan kelas Agregasi (X.5) belajar denganmenggunakan model, modul, dan media yang telah dikembangkan. Teknik pengumpulan data menggunakanmetode tes untuk data prestasi belajar kognitif, angket dan lembar observasi untuk prestasi belajar afektif danprestasi belajar psikomotor. Hasil penialaian media oleh ahli media, ahli materi, dan praktisi adalah 97.83,87.96, dan 93.6. Penggunaan multimedia interaktif berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa, sehinggaefektif digunakan dalam pembelajaran.
PENGEMBANGAN MODUL INKUIRI TERBIMBING BERBASIS POTENSI LOKAL PADA MATERI TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA ) DAN TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) Tri - Novana; Sajidan - -; Maridi - -
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 2 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v3i2.9720

Abstract

The objectives of this research were to develop an Guided Inquiry Module Based on Local Potentials to  Bryophyte and Pteridophyte Materials, to know feasibility an Guided Inquiry Module Based on Local Potentials to  Bryophyte and Pteridophyte Materials, and to distinguish an Guided Inquiry Module Based on Local Potentials to  Bryophyte and Pteridophyte Materials on the  learning achievement of X class students and baseline class. Research  method used were Research and Development. Steps of this work were as follows: analyzing  the problems and potentials of the development of  Guided Inquiry Module Based on Local Potentials to  Bryophyte and Pteridophyte Materials,  collecting data, designing a particular product, validating the products  by experts,  and empirically  testing products for  mass production. The population were all student in grade Xth State Senior High School 3 Surakarta academic year 2012/2013. Learning Implementation using 3 classes that were  grade X1, X3, and X5. The 1th class, grade X1 learnt using local potentials inquiry based module and 2th class, grade X3 using conventional learning, and grade X5 learnt using local potentials inquiry based module, collaborative inquiry model.  The data analized by descriptive statictic. Guided Inquiry Module Based on Local Potentials to  Bryophyte and Pteridophyte Materials developed by analyzing  the problems and potentials of the development of Guided Inquiry Module Based on Local Potentials to  Bryophyte and Pteridophyte Materials,  collecting data, designing a particular product, validating the products  by experts,  and empirically  testing products for  mass production. A Guided Inquiry Module Based on Local Potentials to  Bryophyte and Pteridophyte Materials  was finally developed under  the proper criteria, meaning that a Guided Inquiry Module Based on Local Potentials to  Bryophyte and Pteridophyte Materials was feasible as learning source. The use of a Guided  Inquiry Module Based on Local Potentials to  Bryophyte and Pteridophyte Materials brought  good  effect on student learning achievement.
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PREDICT, PLANNING, OBSERVE, EXPLAIN, WRITE(P2OEW) PADA MATERI PENCEMARANKELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA Andini Dewi Sekarningrum; Sajidan - -; Sarwanto - -
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 3 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v3i3.9658

Abstract

Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model danperangkat pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tepatuntuk diterapkan dalam pembelajarandapat meningkatkan kualitas dalamproses pembelajaran. Inovasi dalam pengembangan model dan perangkatpembelajaran perlu dilakukan agar pembelajaran menjadi bermakna. Penelitian pengembangan ini bertujuanuntuk mengetahui: (1) kelayakan model pembelajaran P2OEW pada materi pencemaran, (2) efektivitasproduk model pembelajaran P2OEW pada materi pencemaran terhadap hasil belajar, (3) perbedaan hasilbelajar siswa sebelum dan setelah diterapkanmodel pembelajaran P2OEW pada materi pencemaran.Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) yang mengadaptasikan model Borg& Gall yang dimodifikasi yaitu: (1) melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, (2)melakukan perencanaan, (3) mengembangkan bentuk produk awal, (4) melakukan uji coba terbatas, (5)melakukan revisi terhadap produk utama, (6) uji coba lapangan, (7) melakukan revisi terhadap produk. Hasilpenelitian menunjukkan: (1) kelayakan model pembelajaran P2OEW berkategori “Sangat Baik” setelahdilakukan uji coba lapangan, (2) peningkatan hasil belajar siswa cukup signifikan yaitu dalam kategori“Sedang” setelah diterapkan model pembelajaran P2OEW, (3) adanya perbedaan hasil belajar siswa setelahdilakukan uji secara statistik, yaitu perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan modelpembelajaran P2OEW.