Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Perbandingan Antena Mikrostrip Array Dual Band Dengan Pencatuan Microstrip Line Dan Emc (electromagnetically Coupled) Citra Andrieyani; Bambang Sumajudin; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Antena merupakan suatu perangkat yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam komunikasi wireless. Antena mikrostrip single patch atau antena tunggal memiliki karakteristik bandwidth yang sempit dan gain antena yang kecil. Pada tugas akhir ini membahas tentang perancangan antena mikrostrip array yang bekerja pada dua frekuensi kerja atau dual band yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz yang dapat diaplikasikan untuk WiFi atau Wireless Fidelity sesuai dengan standar IEEE 802.11n. Metode yang digunakan untuk mendapatkan frekuensi dual band ini adalah dengan penambahan slot pada sisi patch. Teknik array dapat mengatasi kekurangan antena mikrostrip yang memiliki bandwidth yang sempit. Selain dapat memperlebar bandwidth, teknik array juga dapat meningkatkan nilai gain. Perancangan ini menggunakan antena mikrostrip array (disusun) dengan patch rectangular dan dilakukan penambahan slot pada sisi patch agar mendapatkan frekuensi resonan yang berbeda. Bahan patch dan groundplane yang digunakan adalah cooper yang memiliki ketebalan 0,035 mm, dan untuk substrat bahan yang digunakan adalah Epoxy Fr-4 yang memiliki ketebalan 1,6 mm dan 𝜀𝑟 = 4,4. Teknik catuan menggunakan teknik catuan microstrip line dan akan dibandingkan dengan teknik catuan EMC. Hasil yang didapatkan pada tugas akhir ini adalah antena mikrostrip array 4 elemen dengan teknik catuan feed line memiliki hasil yang lebih baik jika diaplikasikan pada WiFi. Antena dengan teknik catuan feed line ini memiliki bandwidth sebesar 75 MHz – 184,4 MHz sesuai dengan standar IEEE 802.11n dan memiliki gain sebesar 4,321 dB sehingga tercapai tujuan untuk meningkatkan nilai bandwidth dan gain yang besar. Sedangkan pada catuan EMC, walaupun pada teknik catuan EMC memiliki gain yang sangat besar yaitu sebesar 11,54 dB namun bandwidth yang didapatkan sangat sempit yaitu sebesar 14,9 MHz – 27,5 MHz. Kata kunci : Antena Mikrostrip, Dual Band, Antena Array, WiFi, EMC, Microstrip line Abstract Wireless communication system or commonly called fast wireless development with the support of the large number of requests for large bandwidth and high data transfer. At present, wireless standardization has reached the fifth generation, namely 802.11ac where the bandwidth obtained reaches 160 MHz and works at a frequency of 5 GHz. This study aims to compare the microstrip array antenna at the frequency of 2.5 GHz and 5.2 GHz with a microstrip line and Electromagnetically Coupled (EMC) technique. This design uses a microstrip antenna that will be arrayed (arranged) with patch rectangular with patch material and the groundplane is cooper which has a thickness of 0.035 mm, and for the substrate the material used is Epoxy Fr-4 which has a thickness of 1.6 mm and ε_r = 4 , 4 and to obtain dual band frequencies using the reactive loaded oatch antenna technique or adding load. The load referred to here is a slot. The purpose of adding slots is to produce two resonant frequencies. Keywords: Microstrip array antenna , rectangular, feedline, EMC.
Perancangan Dan Realisasi Antena Biconical Ultra Wide Band Untuk Medeteksi Kotoran Pada Makanan Cair Bagus Kurnia; Bambang Sumajudin; Yusuf Nur Wijayanto
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Food radar adalah sistem sensor yang dibuat untuk makanan emulsi dan pumpable seperti makanan bayi, yogurt, atau produk olahan tomat. Sistem bisa mendeteksi benda asing yang lebih padat (logam, batu, dan kaca) dan kontaminan seperti kayu, plastik, tulang, benda lain yang ada di sayuran dan serangga. Sistem membutuhkan satu meter pipa yang terdiri sebuah panel operator, unit pembuangan, penyangga pipa,dan unit sensor. Food radar menggunakan microwaves di dalam pipa atau di luar pipa yang bisa mengutupi diameter pipa. Ketika ada sesuatu datang melewati pipa yang mempunyai dielektrik yang berbeda dari dielektrik makanan maka dielektrik benda asing akan mengubah noise level dan dari situlah diketahui bahwa ada benda asing. Jadi makanan yang melewati pipa menjadi acuan dan jika ada benda lain yang melewati sistem maka benda tersebut akan terdeteksi sebagai benda asing. Kemudian ada sebuah algoritma yang mengirimkan sinyal untuk membuat katup terbuka dan membuang benda asing tersebut. Salah satu hal yang sangat penting dalam sistem ini adalah antena sebagai media untuk meradiasikan gelombang elektromagnetik. .Pada perancangan ini dibutuhkan antena biconical yang bekerja di frekuensi Ultra Wide Band (UWB) 8 GHz sampai 12 GHz. Kata kunci: Ultra Wide Band (UWB), Antena Biconical. Abstract Food radar is a system sensor that is made for emulsion food and pumped like baby food, yogurt, or tomato processed products. The system can protect more dense foreign objects (metals, rocks and glass) and contaminants such as wood, plastic, bone, other objects in vegetables and insects. The system requires one meter pipe consisting of panel operators, dispensing units, pipe supports, and sensor units. Radar food uses microwaves in pipes or outside pipes that can cover the diameter of the pipe. When something comes through a pipe that has a dielectric that is different from a food dielectric, the dielectric of a foreign object will change the noise level and that is where a foreign body is known. So food that passes through the pipe becomes a reference and there are other objects through the system so that the object will be carried as a foreign object. Then there is an algorithm that sends signals to make the valve open and throw away the objects. One of the things that is very important in this system is the antenna as a medium for radiating electromagnetic waves. . In this design, bicycal antennas that work on Ultra Wide Band (UWB) 8 GHz to 12 GHz are needed. Keywords: Ultra Wide Band (UWB), Antenna Biconical.
Perancangan Dan Realisasi Harmonic Suppression Antenna Untuk Aplikasi Wireless Energy Harvesting Ni Putu Kartika Dewi; Bambang Sumajudin; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Teknologi gelombang radio saat ini sedang berkembang dengan cepat di dunia. Radio Frequency Identification (RFID) merupakan salah satu teknologi yang menggunakan gelombang radio secara otomatis untuk mengidentifikasi orang atau benda. Teknologi RFID ini adalah proses pengidentifikasian tanpa kabel, jika sebelumnya telah dikenal penggunaan kode batang (barcode) dimana proses identifikasinya dilakukan secara bersentuhan, namun RFID ini menawarkan keunggulan sebagai bentuk penyempurnaan dari penggunaan barcode sebelumnya. Untuk mendukung teknologi RFID diperlukan suatu antena yang memiliki spesifikasi berukuran kecil dan praktis, bahan yang relatif sederhana, biaya produksi yang relatif murah sehingga mampu mendukung performansi yang baik untuk aplikasi RFID. Perancangan antena patch square spiral dengan menggunakan defected ground structure (DGS) yang bekerja pada band UHF dengan bentuk DGS yaitu dumbbell-shape dan direalisasikan dengan substrat FR-4 Epoxy yang memiliki konstanta dielektrik Ô‘r = 4,3 dan ketebalan h = 1,6 mm. Hasil simulasi antena bekerja pada frekuensi 924 MHz dengan nilai VSWR adalah 1,249, bandwidth 27 MHz, dan nilai gain adalah -12,89 dBi. Pada antena yang telah dilakukan proses pengukuran didapatkan nilai VSWR pada frekuensi 924 MHz adalah 1,502 dan bandwidth 37 MHz. Gain antena hasil pengukuran sebesar -10,52 dBi, polarisasi yang dihasilkan adalah ellips dengan pola radiasi omnidirectional. Berdasarkan hasil pengukuran beberapa parameter antena yang dirancang belum memenuhi spesifikasi sehingga belum sesuai untuk aplikasi RFID reader pada band UHF. Kata kunci: Antena, mikrostrip, UHF, square spiral, RFID, DGS Abstract Radio wave technology is currently developing rapidly in the world. Radio Frequency Identification (RFID) is one technology that uses radio waves automatically to identify people or objects. RFID technology is the process of identifying wirelessly if previously it was known to use barcodes where the identification process was carried out in contact, but this RFID offers excellence as a form of improvement from the previous barcode usage. RFID technology required specification such as, the antenna that has small dimension and practical specifications is required, a relatively simple material, relatively inexpensive production costs so that it can support good performance for RFID applications. The design of square spiral antenna using defected ground structure (DGS) at UHF bands frequency with use dumbbell-shaped DGS and realized with epoxy FR-4 substrate which has a dielectric constant Ô‘r = 4,3 and thickness h = 1,6 mm. Based on simulation results VSWR value at the frequency of 924 MHz is 1,249 and 27 MHz bandwidth. Gain antenna simulation result of -12,89 dBi. Based on the measurement process obtained VSWR value at the frequency 924 MHZ is 1,502 and 37 MHz bandwidth. Antenna gain measured is -10,52 dBi, the resulting polarization is an ellips with an omnidirectional radiation pattern. Based on the measurement results from of the antenna parameters designed have not been so the antenna is not suitable for RFID reader application on the UHF band. Keywords: Antenna, microstrip, UHF, square spiral, RFID, DGS
Analisis Performansi Penyusunan Polarisasi Circular Pada Sistem Antena Mimo 4x4 Patch Rectangular Ahmad Rizaldy Rahman; Bambang Sumajudin; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi Fifth Generation (5G) memberikan layanan live streaming dengan latency kurang dari 1ms. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna, teknologi 5G mengadopsi penggunaan sistem Multiple Input Multiple Output (MIMO) dengan memperhatikan aspek mutual coupling yang rendah agar daya yang dipancarkan tidak diterima oleh antena lainnya. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menyiapkan spektrum frekuensi 3,5 GHz untuk pengaplikasian 5G di Indonesia. Tugas akhir ini dilakukan kajian terhadap pengaruh penyusunan polarisasi circular pada sistem antena MIMO 4x4 dengan melihat return loss, mutual coupling, dan bandwidth. Menggunakan spesifikasi antena MIMO mikrostrip patch rectangular yang bekerja pada frekuensi 3,5 GHz sesuai dengan frekuensi yang akan digunakan di Indonesia dan menggunakan metode truncated. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh dari penyusunan polarisasi circular pada sistem antena MIMO 4x4 patch rectangular. Pengaturan polarisasi pada elemen patch sirkular untuk antena MIMO pada konfigurasi polarisasi cross-polarization dapat meningkatkan nilai return loss pada elemen antena. Selain itu, Hasil mutual coupl
Optimisasi Bentuk Feed Line Untuk Meningkatkan Performansi Antena Mikrostrip Segitiga Dual Band Gifari Muhammad; Bambang Sumajudin; Hepi Ludiyati
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini, dilakukan optimisasi terhadap antena mikrostrip patch segitiga dengan difokuskan pada feed line atau lebih tepatnya microstrip feed line. Optimisasi dilakukan dengan perubahan bentuk feed line, yaitu bentuk normal, mengecil dan membesar dan Duroid RT5880 dan jenis substrat pada feed line, yaitu FR4, Taconic TLC32, dan Duroid RT5880. Tujuannya ialah mendapatkan bentuk feed line dan nilai permitivitas relatif substrat yang optimal terhadap parameter kinerja antena yaitu gain, bandwidth dan nilai return loss pada dua daerah frekuensi kerja dengan frekuensi inisial awal pada 2,4 GHz. Perubahan kinerja antena yang difokuskan pada optimasi ini adalah nilai 𝑺 𝑺𝟏𝟏𝟏�� fungsi frekuensi, gain dan bandwidth. Dari hasil optimisasi, diperoleh bahwa bentuk dan substrat feed line yang optimal ialah bentuk feed line mengecil pada substrat FR-4 Epoxy dan Taconic, dengan nilai return loss tertinggi 19,86 dB, nilai gain tertinggi 1,092 dBi, dan nilai bandwidth tertinggi 60,3 MHz pada band 1 (2,4 GHz), serta nilai return loss tertinggi 13,90 dB, nilai gain tertinggi 3,890 dBi, dan nilai bandwidth tertinggi 109,7 MHz pada band 2 (6,4 GHz).Kata kunci: antena mikrostrip segitiga, optimisasi feed line, dual bandfrequency, substrat.