Ramdani A.I
Faculty of Agriculture, Borneo Tarakan University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SEBARAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN DI KOTA TARAKAN DAN PREDIKSI POTENSI BAHAYA EROSI BERBASIS (SIG) Nur Indah Mansyur, S.P., M.P; Ramdani A.I
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v4i2.2145

Abstract

ABSTRACTLand use analysis is useful to identify the mechanisms of changes that occur in a land through a spatial approach in the Geographical Information System. The spatial approach is carried out by using the Arcgis program to analyze geographic data into map units. This study aimed to (1) determine the design of a Geographical Information System (GIS) in an inventory of the use and erosion potential hazards of agricultural land in Tarakan, and (2) inform the use and erosion potential hazards of agricultural land in Tarakan. this study took spatial data from the Public Works and Spatial Planning Office (DPUTR) of Tarakan, Digital Elevation Model (DEM) data to analyze the slope and height of Tarakan and field surveys using GPS. The results showed that the area of agricultural land use in Tarakan in general was 75.33%, dominated by forest land use 38.91%, non-residental open land 25.72%, agriculture 9.35% and plantation land 1.35%. In the land use system, it was never separated from the type of land cover. There were 10 types of land cover in Tarakan including urban forest, dry land forest, swamp/peat forest, mixed garden, dry land/fields, open land, shrubs, orchid botanical gardens, meadows and rice fields. Tarakan had the potential for erosion hazards which could be seen from the slope factor. From 2012-2020, there was an erosion of the area of the slope in each class, namely flat, sloping, steep, rather steep and very steep as well as a reduction in height from 124 MASL in 2012 to 107 MASL in the year 2020. With the existence of land cover and the potential danger of erosion, the land management approach in Tarakan must prioritize aspects of land intensification and conservation, so that the ecosystem can be maintained in a sustainable manner.Keywords : Land Use, Geographical Information System (GIS), Erosion Hazard Potential ABSTRAKAnalisis penggunaan lahan berguna untuk mengidentifikasi mekanisme perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu lahan melalui pendekatan spasial dalam Sistem Informasi Geografis. Pendekatan spasial dilakukan dengan menggunakan program Arcgis untuk menganalisis data  geografis kedalam satuan peta. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui rancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam inventarisasi penggunaan dan potensi bahaya erosi lahan pertanian di Kota Tarakan, dan (2) menginformasikan penggunaan dan potensi bahaya erosi lahan pertanian di Kota Tarakan.. Penelitian ini mengambil data spasial dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tarakan, data Digital Elevation Model (DEM) untuk menganalisis kemiringan lereng serta ketinggian Kota Tarakan dan survey lapangan menggunakan GPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas penggunaan lahan pertanian di Kota Tarakan secara umum 75,33%, didominasi penggunaan lahan hutan 38,91%, lahan terbuka non pemukiman 25,72%, pertanian secara khusus 9,35% dan lahan perkebunan 1,35%. Dalam sistem penggunaan lahan tidak pernah terlepas dari jenis tutupan lahan, tutupan lahan di Kota Tarakan terdapat 10 jenis tutupan meliputi hutan kota, hutan lahan kering, hutan rawa/gambut, kebun campuran, tegalan/ladang, lahan terbuka, semak belukar, kebun raya anggrek, padang rumput dan sawah. Kota Tarakan memiliki potensi bahaya erosi dapat dilihat dari faktor kemiringan lereng dari tahun 2012-2020 terjadi pengikisan luas kemiringan lereng di setiap kelasnya yaitu datar, landai, curam, agak curam dan sangat curam serta terjadinya pengurangan ketinggian dari 124 mdpl tahun 2012 menjadi 107 mdpl ditahun 2020. Dengan adanya tutupan lahan dan potensi bahaya erosi tersebut maka pendekatan pengelolaan lahan di Kota Tarakan harus lebih mengedepankan aspek intensifikasi dan konservasi lahan, agar ekosistem dapat terpelihara secara berkelanjutan.Kata kunci : Penggunaan Lahan, Sistem Informasi Geografis (SIG), Potensi Bahaya Erosi