Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EDUKASI PANGAN MANDIRI DALAM PEMENUHAN GIZI KELUARGA KELURAHAN PAMUSIAN DI TENGAH WABAH COVID-19 Nur Indah Mansyur; Eko Hary Pudjiwati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v5i2.2444

Abstract

Pandemi Covid-19 memberikan dampak buruk pada perekonomian masyarakat dan pemenuhan kebutuhan pangan yang berkualitas, disebabkan pendapatan masyarakat yang menurun sehingga daya beli menurun. Kelurahan Pamusian merupakan salah satu kelurahan di Kota Tarakan yang terdampak Covid-19. Kebutuhan pangan yang bergizi harus terpenuhi apalagi di masa pandemi, untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari virus Covid-19. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya ibu-ibu PKK Kelurahan Pamusian tentang pentingnya pemenuhan pangan yang beragam, bergizi dan seimbang, (2) meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang pemanfaatan pekarangan khususnya teknik budidaya tanaman. Kegiatan pengabdian dilaksanakan menggunakan metode pendekatan penyuluhan dan pendampingan. Penyuluhan dan pendampingan dalam kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu PKK Kelurahan Pamusian dalam pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal sehingga dapat memenuhi pola konsumsi pangan beragam, bergizi berimbang dan aman
ADVOKASI STRATEGI PEMULIHAN PASCA COVID-19 DI KABUPATEN TANA TIDUNG Daud Nawir; Nur Indah Noviyanti; Agus Tri Darmawanto; Gusriani Gusriani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v4i2.1863

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disevbabakan oleh corona virus dengan jenis baru.  Kasus ini pertama kali muncul di kota Wuhan China dengan kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya. Pada akhirnya Januari pemerintah China mengumumkan penyebab kasus yang terjadi diakibatkan oleh Coronavirus baru yang diberi nama SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Penularan COVID-19 pemerintah di ikuti oleh beberapa kebijakan dala upaya untuk mencegah dan menghentikan penyebaran COVID-19 melalui Pembatasn sosial yang meliputi, pembatasan kerumunan orang,pembatasan perjalanan, pemberlakukan isolasi, penundaan dan pembatalan acara, penutupan fasilitas dan pengaturan layanan publik. Hal ini berdampak pada Kesehatan, perekonomian, sosial dan pemerintahan. Pemerintah Indonesia telah menetapakn Coronavirus sebagai bencana nonalam. Penetapan yang dilakukan oleh pemerintah di ikuti oleh beberapa kebijakan dala upaya untuk mencegah dan menghentikan penyebaran COVID-19. Penutupan fasilitas dan pengaturan layanan publik. Hal ini berpengaruh terhadap aspek keseahtan, ekonomi, sosial dan pemerintahan. Kegiatan  Advokasi Startegi Pemulihan Pasca COVID-19 di Kabupaten Tana Tidung diharapakan dapat menjadi sumber data dan informasi dampak pandemic COVID-19 serta pengendalian, strategi mitigasi, penguatan pemerintahan daerah, kesiapsiagaan desa, dan keberlangsungan usaha yang didasarkan hasil diagnosis dampak pandemic Covid-19 pada aspek kehidupan kesehatan, sosial, ekonomi, budaya, politik dan pemerintahan di Kabupaten Tana Tidung.
Kajian Toleransi Salinitas Pada Perkecambahan Dan Pertumbuhan Awal Beberapa Genotipe Jagung Di Lahan Salin Tarakan Nur Indah Mansyur; Siti Zahara
Agropet Vol 12, No 2 (2015): Volume 12 No 02 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.447 KB)

Abstract

Penggunaan tanaman jagung yang toleran terhadap salinitas merupakan langkah praktis dan ekonomis, sehingga perlu perakitan varietas jagung toleran salinitas dan berdaya hasil tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon beberapa genotipe jagung respon beberapa genotipe jagung tahap perkecambahan dan pertumbuhan awal terhadap salinitas. Penelitian ini di laksanakan di Tarakan, mulai bulan Oktober sampai dengan Desember 2012, menggunakan Rancangan Acak Kelompok 2 faktor yaitu faktor genotip jagung (G) dan faktor  konsentrasi NaCl (K). Faktor Genotipe jagung (G) terdiri dari 4 aras yaitu : G1 (hasil persilangan varietas NK 33 x Bisi 12), G2 (hasil persilangan varietas NK 33 x DK 979), G3 (hasil persilangan P3 x Bisi 12), G4 (hasil persilangan DK 979 x Bisi 12). Faktor  Konsentrasi NaCl (K) yang terdiri dari 4 aras yaitu : K0 (NaCl 0 ppm), K1 (NaCl 500 ppm), K2 (NaCl  1000 ppm), K3 (NaCl 1500 ppm).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan salinitas (kosentrasi NaC) dan perbedaan genotip berpengaruh tidak nyata terhadap parameter laju perkecambahan (hari), persentase perkecambahan benih (%), dan tinggi bibit (cm). Perlakuan salinitas (kosentrasi NaCl) berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi bibit (cm) dan panjang akar utama bibit (cm), tetapi perbedaan genotip berpengaruh tidak nyata. 
SEBARAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN DI KOTA TARAKAN DAN PREDIKSI POTENSI BAHAYA EROSI BERBASIS (SIG) Nur Indah Mansyur, S.P., M.P; Ramdani A.I
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v4i2.2145

Abstract

ABSTRACTLand use analysis is useful to identify the mechanisms of changes that occur in a land through a spatial approach in the Geographical Information System. The spatial approach is carried out by using the Arcgis program to analyze geographic data into map units. This study aimed to (1) determine the design of a Geographical Information System (GIS) in an inventory of the use and erosion potential hazards of agricultural land in Tarakan, and (2) inform the use and erosion potential hazards of agricultural land in Tarakan. this study took spatial data from the Public Works and Spatial Planning Office (DPUTR) of Tarakan, Digital Elevation Model (DEM) data to analyze the slope and height of Tarakan and field surveys using GPS. The results showed that the area of agricultural land use in Tarakan in general was 75.33%, dominated by forest land use 38.91%, non-residental open land 25.72%, agriculture 9.35% and plantation land 1.35%. In the land use system, it was never separated from the type of land cover. There were 10 types of land cover in Tarakan including urban forest, dry land forest, swamp/peat forest, mixed garden, dry land/fields, open land, shrubs, orchid botanical gardens, meadows and rice fields. Tarakan had the potential for erosion hazards which could be seen from the slope factor. From 2012-2020, there was an erosion of the area of the slope in each class, namely flat, sloping, steep, rather steep and very steep as well as a reduction in height from 124 MASL in 2012 to 107 MASL in the year 2020. With the existence of land cover and the potential danger of erosion, the land management approach in Tarakan must prioritize aspects of land intensification and conservation, so that the ecosystem can be maintained in a sustainable manner.Keywords : Land Use, Geographical Information System (GIS), Erosion Hazard Potential ABSTRAKAnalisis penggunaan lahan berguna untuk mengidentifikasi mekanisme perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu lahan melalui pendekatan spasial dalam Sistem Informasi Geografis. Pendekatan spasial dilakukan dengan menggunakan program Arcgis untuk menganalisis data  geografis kedalam satuan peta. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui rancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam inventarisasi penggunaan dan potensi bahaya erosi lahan pertanian di Kota Tarakan, dan (2) menginformasikan penggunaan dan potensi bahaya erosi lahan pertanian di Kota Tarakan.. Penelitian ini mengambil data spasial dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tarakan, data Digital Elevation Model (DEM) untuk menganalisis kemiringan lereng serta ketinggian Kota Tarakan dan survey lapangan menggunakan GPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas penggunaan lahan pertanian di Kota Tarakan secara umum 75,33%, didominasi penggunaan lahan hutan 38,91%, lahan terbuka non pemukiman 25,72%, pertanian secara khusus 9,35% dan lahan perkebunan 1,35%. Dalam sistem penggunaan lahan tidak pernah terlepas dari jenis tutupan lahan, tutupan lahan di Kota Tarakan terdapat 10 jenis tutupan meliputi hutan kota, hutan lahan kering, hutan rawa/gambut, kebun campuran, tegalan/ladang, lahan terbuka, semak belukar, kebun raya anggrek, padang rumput dan sawah. Kota Tarakan memiliki potensi bahaya erosi dapat dilihat dari faktor kemiringan lereng dari tahun 2012-2020 terjadi pengikisan luas kemiringan lereng di setiap kelasnya yaitu datar, landai, curam, agak curam dan sangat curam serta terjadinya pengurangan ketinggian dari 124 mdpl tahun 2012 menjadi 107 mdpl ditahun 2020. Dengan adanya tutupan lahan dan potensi bahaya erosi tersebut maka pendekatan pengelolaan lahan di Kota Tarakan harus lebih mengedepankan aspek intensifikasi dan konservasi lahan, agar ekosistem dapat terpelihara secara berkelanjutan.Kata kunci : Penggunaan Lahan, Sistem Informasi Geografis (SIG), Potensi Bahaya Erosi
LAND RESOURCE CAPABILITY PULAU SEBATIK UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN WILAYAH PERBATASAN Nur Indah Mansyur
Jurnal Borneo Saintek Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Borneo Saintek
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borneo_saintek.v4i1.1903

Abstract

Pengembangan pertanian wilayah perbatasan Kalimantan Utara merupakan strategi membangun  ketahanan pangan masyarakat perbatasan. Salah satu faktor penting dalam  pengembangan pertanian wilayah perbatasan adalah sumberdaya lahan. Penelitian ini bertujuan mengkaji kemampuan lahan dan daya dukung lahan berdasarkan neraca bioproduk, yang diharapkan menjadi acuan bagi pengembangan pertanian  kawasan perbatasan khususnya di pulau Sebatik.  Data karakteristik lahan dan komponen bioproduk  diperoleh  melalui  survey lapangan. Penentuan kemampuan lahan dengan metode matching, sedangkan status daya dukung lahan dengan membandingkan ketersediaan lahan dengan kebutuhan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegalan 1 termasuk kelas IVl3e2, tegalan 2, sawah 1, sawah 2 dan hutan primer termasuk kelas IIIk2, dan perkebunan termasuk kelas IIIk212. Untuk memaksimalkan kemampuan lahan dapat dimanfaatkan untuk tanaman semusim, pertanian konservatif, agroforestry, hutan lindung, dan cagar alam. Status daya dukung lahan di pulau Sebatik adalah surplus.
SKRINING KELAYAKAN DAN PERENCANAAN KEHAMILAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU Nur Indah Noviyanti; Susanti Susanti; Gusriani Gusriani
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 1 NOMOR 2 TAHUN 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.704 KB) | DOI: 10.35334/neotyce.v1i0.2269

Abstract

Keluarga berencana (KB) merupakan pelayanan kesehatan bagi perempuan yang tujuannya untuk mencegah masalah kesehatan pada wanita. Tindakan dari pelayanan KB ini adalah agar terhindar dari kelahiran yang tidak diinginkan, menunda kehamilan, mengatur jarak kehamilan, serta menghentingkan kehamilan. Tujuan dari program KB yang dibentuk oleh pemerintah adalah untuk membentuk keluaraga yang sejahtera secara kesehatan, ekonomi dan sosial. Program KB ini dapat terlaksana dengan metode penggunaan alat kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Gunung lingkas merupakan salah satu kelurahan di kota Tarakan yang memiliki kepadatan jumlah penduduk yaitu 1369 jiwa dengan 390 kepala keluarga (KK), tingkat kesertaan akseptor KB aktif yang kurang/dibawah rata-rata, rendahnya partisipasi keluarga dalam kegiatan ketahanan keluarga, serta perekonomian yang cukup rendah.  Hal ini membuat perlunya dilakukan inovasi untuk menjembatangi pemerintah melalui Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), dan kader dapat bersinergi dalam meningkatkan layanan penyuluhan kepada masyarakat khususnya Psangan Usia Subur (PUS) untuk mendukung nawacita presiden.Permasalahan mitra yang ada di keluruhan Gunung Lingkas adalah rendahnyanya partisipan akseptor KB dan ditambah dengan masalah pandemi COVID-19 dan adaptasi kebiasaan baru yang mengakibatkan pembatasan pelayanan fasilitas kesehatan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan KB. Hal ini, mengakibatkan masyarakat lebih memilih untuk tidak melanjutkan akseptor KB.. Indikasi inilah yang menjadi pemicau kehamilan yang tidak diinginkan (unwated).  Kehamilan yang tidak diinginkan    menjadikan kehamilan yang tidak berkualitas yang berdampak luas terhadap kasus-kasus terkait peningkatan angka kematian dan kesakitan ibu dan anak, seperti kasus aborsi, perdarahan, anemia selama hamil, malnutrisi , premature, berat bayi lahir rendah, dan kurangnya pemenuhan kebutuhan psikologis karena anak yang terlahir tidak diinginkan. Untuk mencegah adanya “baby boom” dan kehamilan yang tidak diinginkan maka solusi yang ditawarkan adalah melakukan penyuluhan panduan pelayanan KB selama masa pandemic COVID-19 dan adaptasi kebiasaan baru. Selain itu pentingnya melakukan skrining kelayakan dan perencanaan kehamilan pada PUS agar terciptanya keluarga bahagia dan sejahtera. Pelaksanaan ini bertujuan untuk mengoptimalisasi peran PLKB dan Kader dalam melakukan penyuluhan Panduan pelayanan KB selama masa COVID-19 dan adaptasi kebiasaan baru. Hal ini tentunya akan meningkatkan aktifitas pelayanan KB di wilayah Kelurahan Gunung Lingkas.
The Effect Of Consuming Seaweed On Hemoglobin Levels Of Pregnant Women Gusriani; Wahida; Nur Indah Noviyanti; Nurasmi
International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP) Vol. 2 No. 2 (2022): May 2022
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.103 KB) | DOI: 10.51601/ijhp.v2i2.72

Abstract

Anemia of pregnancy is a condition of pregnant women with hemoglobin levels less than 11gr/dl in the first and third trimesters and less than 10.5gr/dl in the second trimester. Hemoglobin (Hb) is a red pigmented protein found in red blood cells. Increasing Hb can be done by using Seaweed, because seaweed contains iron, minerals, B complex vitamins, protein and others. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of seaweed consumption on increasing Hb levels in pregnant women. This research is a Quasy Experiment research with one group pretest-posttest design. Respondents were 10 pregnant women with anemia in Tarakan City, where samples were taken by purposive sampling. The Hb of pregnant women before being given seaweed was the majority 9.21 g/dl, the lowest Hb was 7 g/dl and the highest was 9.8 g/dl. The Hb of pregnant women after being given seaweed was the majority 10 g/dl, the highest Hb was 12.7 g/dl and the lowest was 7 g/dl. The results showed p value <0.0001 (p<0.05) with a change in the mean before being given the intervention from 8.94 g/dl to 10.93 g/dl after being given the intervention. Thus, seaweed is very effective in increasing Hb levels in anemic pregnant women. Anemia of pregnancy is a condition of pregnant women with hemoglobin levels less than 11gr/dl in the first and third trimesters and less than 10.5gr/dl in the second trimester. Hemoglobin (Hb) is a red pigmented protein found in red blood cells. Increasing Hb can be done by using Seaweed, because seaweed contains iron, minerals, B complex vitamins, protein and others. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of seaweed consumption on increasing Hb levels in pregnant women. This research is a Quasy Experiment research with one group pretest-posttest design. Respondents were 10 pregnant women with anemia in Tarakan City, where samples were taken by purposive sampling. The Hb of pregnant women before being given seaweed was the majority 9.21 g/dl, the lowest Hb was 7 g/dl and the highest was 9.8 g/dl. The Hb of pregnant women after being given seaweed was the majority 10 g/dl, the highest Hb was 12.7 g/dl and the lowest was 7 g/dl. The results showed p value <0.0001 (p<0.05) with a change in the mean before being given the intervention from 8.94 g/dl to 10.93 g/dl after being given the intervention. Thus, seaweed is very effective in increasing Hb levels in anemic pregnant women.
Pemupukan Terpadu Anorganik dan Organik Berbasis Asam Humat-Fulvat ada Lahan Marginal Nur Indah Mansyur; M Naim Eiddieansyah
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2666

Abstract

Konsep pemupukan terpadu adalah pemberian sejumlah pupuk untuk menjamin kesimbangan unsur hara dan optimum dalam tanah. Pemupukan terpadu organik dan anorganik memberikan dampak yang sangat baik bagi pertumbuhan, produksi tanaman dan keberlanjutan ekosistem. Pupuk organik pada pemupukan terpadu berperan ganda yaitu sebagai sumber unsur hara sekaligus pembenah tanah. Penelitian bertujuan mengevaluai penerapan pemupukan terpadu organik dan anorganik berbasis asam humat dan fulvat pada lahan marginal. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 7 perlakuan pupuk terpadu urea dan pupuk organik (B), yaitu: B0 (urea 300 kg/ ha); B1 (225 kg/ha+kotoran ayam 40 t/ha); B2 (225 kg/ha+kotoran ayam 80 t/ha); B3 (225 kg/ha+kotoran sapi 40 t/ha); B4 (225 kg/ha+kotoran sapi 80 t/ha); B5 (225 kg/ha+limbah udang 40 t/ha); B6 (225 kg/ha+limbah udang 80 t/ha). Aplikasi pupuk terpadu 3 kali yaitu sebelum tanaman, pada saat tanam, dan setelah tanam pada MT 1. Pada setiap perlakuan juga diberikan SP-36 dan KCl sebanyak 150 kg/ha SP-36 dan 50 kg/ha KCl, bersamaan pada aplikasi pertama. Hasil penelitian ini menunjukan aplikasi pupuk terpadu organik dan anorganik mampu meningkatkan pH, C-organik, N-total, asam humat dan fulvat tanah marginal, pertumbuhan dan produksi jagung. Setiap pupuk organik mengandung asam humat dan asam fulvat yang berbeda yang menjadi residu baik bagi perbaikan kesuburan tanah dan produksi jagung pada MT 2. Produksi jagung akibat aplikasi pupuk terpadu organik dan anorganik pada MT 2 lebih tinggi  daripada MT 1, produksi tertinggi diperoleh pada aplikasi pupuk terpadu urea 225 kg/ha + kotoran sapi sebesar 14,2 t/ha.Kata Kunci :Pemupukan terpadu, asam humat, asam fulvat, tanah marginal
Strategi Pemberdayaan Perempuan Melalui Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara Daud Nawir; Nur Indah Noviyanti; Widyastuti Cahyaningrum; Gusriani Gusriani
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1: Januari 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v2i1.1266

Abstract

Pemberdayaan merupakan proses sosial dengan instrumen yang digunakan pemerintah melakukan perubahan ekonomi, sosial, maupun budaya pada masyarakat. program pemberdayaan masyarakat dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan ataupun dampak yang diinginkan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan publik (masyarakat). Salah satu dampak ketidakadilan sistem ekonomi dan sistem politik adalah semakin meluasnya keberadaan kelompok masyarakat yang termarjinalkan, termasuk perempuan didalamnya. Perempuan semakin termarjinalkan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satu bentuknya adalah terpinggirnya peran perempuan untuk terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan politik yang berhubungan dengan kebijakan publik. Pemberdayaan masyarakat (perempuan) merupakan upaya mempersiapkan masyarakat (perempuan) seiring dengan langkah upaya memperkuat kelembagaan masyarakat agar mereka mampu mewujudkan kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan dalam suasana keadilan sosial yang berkelanjutan. Oleh karena itu pemberdayaan perempuan merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan derajat pada seseorang agar mampu melepaskan diri dari kemiskinan dan keterbelakangan. Metode yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah ini yaitu pendidikan Masyarakat, yaitu penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman serta kesadaran terkait strategi pemberdayaan perempuan melalui pengarusutamaan gender di Kabupaten Tana Tidung. Pengabdian ini dimulai dengan tahapan observasi profil Kab. Tana Tidung , selanjutnya menyiapkan mteri pendidikan kepada masyarakat dan yang ketiga menyampaiakn pendidikan kesehatan dengan judul Strategi Pemberdayaan Perempuan Melalui Pengarusutamaan Gender Di Kabupaten Tana Tidung.
Implementasi Strategi Kebijakan Pencegahan Kekerasan Pada Anak Di Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara Nur Indah Noviyanti; Daud Nawir; Widyastuti Cahyaningrum; Gusriani Gusriani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v5i2.3343

Abstract

Anak adalah seseorang yang berusia sebelum 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan dan belum menikah. Perlidungan anak terdapat 5 (lima) pilar yakni orangtua, keluarga , masyarakat, pemerintah derah dan negara. Menurut UNICEF (United Nations Children’s Fund) kekerasan terhadap anak merupakan kekerasan yang pada dasaranya dapat dikelompokan menjadi empat, yaitu kekerasan fisik, psikologis, seksual, dan ekonomi. Penyebab terjadinya pun beragam, rumah yang seyogyanya sebagai tempat berlindung, menjadi tempat yang paling dekat yang dapat menyebabakan kekerasan. Di Kalimantan Utara masih cukup memprihatinkan terutama masalah kekerasan pada anak (perkawinan anak, eksploitasi seksual dan masalah pekerja anak.) Data yang telah di rilis oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak pengendalian penduduk dan Keluarga berencana (DP3APKB) Provinsi Kalimantan Utara telah mencatat di tahun 2022, yaitu: Terdapat 94 kasus kekerasan pada perempuan, Kekerasan pada anak 132 kasus, Perkawinan pada anak 84 kasus. Metode yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah ini yaitu pendidikan Masyarakat, yaitu penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman serta kesadaran terkait pencegahan kekerasan pada anak di Kabupaten Tana Tidung. Adapun program pencegahan kekerasan terhadap anak yaitu: program pencegahan kekerasan anak dilingkungan keluarga, lingkungan amsyarakat, dan dilembaga pendidikan. Pencegahan pada anak di Indonesia dapat kita cegah bersama melalui peran serta seluruh pihak yang melibatkan 5 (lima) pilar ,yaitu: Orangtua, keluarga, masyarakat, pemerintah daerah dan negara. Hal ini untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya anak menjadi optimal dengan hak-hak mereka terpenuhi, maka potensi kreatifitas anak. Semua kekerasan yang diterima oleh anak akan memberikan dampak sepanjang hidupnya dan terekam dalam bawah sadar mereka