Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Gambaran Minat Ibu tentang Kunjungan ke Posyandu di Dusun Mamokeng Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2018 Maryam Lihi; Sal Sumedi Purwati; Megawati Kaimudin
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 8 (2018): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik8hkn18

Abstract

Puskesmas merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dilakukan dari dan bersama masyarakat, memberdayakan dan memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan balita. Berdasarkan data pendahuluan yang diperoleh dari Puskesmas Tulehu, jumlah ibu yang mengunjungi balita ke puskesmas pada tahun 2017 sebanyak 702 ibu dengan 392 bayi dan bayi laki-laki sebanyak 310 orang dan perempuan sebanyak 310 orang, dan data pada tahun 2018 mengalami penurunan. untuk 449 ibu balita dengan jumlah bayi dan balita laki-laki 216 orang dan perempuan 233 orang, dan data tahun 2018 turun menjadi 154 ibu balita. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui gambaran minat ibu berobat ke puskesmas di Dusun Mamokeng Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2018. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Crossectional Study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat ibu untuk berkunjung ke puskesmas diketahui bahwa mayoritas responden yang berkunjung ke puskesmas rendah yaitu sebanyak 59 orang (53,2%), sedangkan yang tertinggi sebanyak 52 orang (46,8%), dan Sedangkan hasil penelitian tentang pengetahuan ibu berkunjung ke puskesmas diketahui bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan baik berjumlah 77 orang (69,4%) sedangkan pengetahuan kurang sebanyak 12 orang (10,8%). Kata kunci: minat; kunjungan posyandu
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Kepemilikan Jamban di Dusun Latan Negeri Sepa Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah Maryam Lihi; Gariman Kurniawan; Fani Mandati; Nadria Salong
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik9314

Abstract

The latrine is one of the basic sanitation facilities needed in every household, to support the health of its occupants. The research objective was to determine the factors that influence the low latrine ownership in Latan Hamlet, Negeri Sepa, Amahai District, Central Maluku Regency in 2018. The design of this study was cross-sectional. The results showed that low latrine ownership was related to knowledge (p-value = 0,000), attitude (p-value = 0.011) and income (p-value = 0,000). Thus, knowledge, attitude and income influence the low ownership of latrines. Keywords: latrine; knowledge; attitude; income ABSTRAK Jamban merupakan salah satu fasilitas sanitasi dasar yang dibutuhkan dalam setiap rumah tangga, untuk mendukung kesehatan penghuninya. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kepemilikan jamban di Dusun Latan, Negeri Sepa, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah tahun 2018. Desain penelitian ini cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya kepemilikan jamban berhubungan dengan pengetahuan (p-value = 0,000), sikap (p-value = 0,011) dan pendapatan (p-value = 0,000). Dengan demikian, pengetahuan, sikap dan pendapatan berpengaruh terhadap rendahnya kepemilikan jamban. Kata kunci: jamban; pengetahuan; sikap; pendapatan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PIRU KECAMATAN SERAM BARAT KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT PROVINSI MALUKU Wiwi Rumaolat; Maryam Lihi
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 11, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik11206

Abstract

Tuberculosis is an infectious disease that is still a problem in Indonesia. The purpose of this study was to analyze the relationship between the level of education of the patient, the knowledge of the patient, the attitude of the officer, the supervisor of taking medication (PMO) and family support with the patient's recovery. The design of this study was cross-sectional. Data was collected through filling out a questionnaire, then analyzed in order to test the hypothesis. The results of the data analysis showed that the patient's recovery was related to the patient's education level, the patient's knowledge, the attitude of the staff, the supervisor who took medication, and family support. Keywords: pulmonary tuberculosis; recovery; education, knowledge, attitude of officers, supervisors taking medication, family support ABSTRAK Tuberkulosis adalah penyakit menular yang masih menjadi masalah di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan penderita, pengetahuan penderita, sikap petugas, Pengawas Minum Obat (PMO) dan dukungan keluarga dengan kesembuhan penderita. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dianalisis dalam rangka pengujian hipotesis. Hasil analisis data menunjukkam bahwa kesembuhan penderita berhubungan dengan tingkat pendidikan penderita, pengetahuan penderita, sikap petugas, pengawas minum obat, dan dukungan keluarga. Kata kunci: TB paru; kesembuhan; pendidikan, pengetahuan, sikap petugas, pengawas minum obat, dukungan keluarga
Analisis Spasial Akses Pelayanan Pengobatan Tuberkulosis Paru di Kabupaten Buru Ira Deseilla Pawa; Maryam Lihi
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13 (2022): Nomor Khusus Desember 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13nk442

Abstract

In Maluku Province, the incidence of pulmonary tuberculosis was 19,019 and in Buru District was 1,493. The purpose of this study is to map and analyze geographical and non-geographical barriers to access to pulmonary tuberculosis treatment services in Buru District, Maluku Province. This type of research was descriptive observational. The population in this study were health facilities that provide pulmonary tuberculosis treatment services in Buru District. The sample size in this study was the entire population, namely 12 pulmonary tuberculosis treatment facilities, consisting of 11 health centers and 1 hospital. Spatial analysis was carried out using overlapping analysis, proximity analysis, and network analysis. The results showed that 6 out of 12 locations of pulmonary tuberculosis treatment facilities were passed by collector roads, and 6 others were passed by local roads. Analysis of 3 km buffering from the health center and 10 km buffering from the hospital providing pulmonary tuberculosis treatment showed that most of the treatment facilities had not yet reached community settlements. The farthest distance to get to a medical facility in Buru Regency was 137 km with a maximum travel time of 210 minutes. Geographical barriers in Buru Regency were in the form of shrubs, rivers, lakes and swamps. Land use in Buru District was dominated by dry forest and shrubs. The most frequently used travel scenario was to use a motorized vehicle mode of transportation. All puskesmas and hospitals in Buru District provide treatment and examination for pulmonary tuberculosis because there are also program management officers and also a tuberculosis testing laboratory at each puskesmas and hospital.Keywords: access; service; pulmonary tuberculosis; spatial analysis treatment ABSTRAK Di Provinsi Maluku, kejadian tuberkulosis paru adalah 19.019 dan di Kabupaten Buru adalah 1.493. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan dan mengalisis hambatan geografis dan non-geografis terhadap akses pelayanan pengobatan tuberkulosis paru di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan pengobatan tuberkulosis paru di Kabupaten Buru. Ukuran sampel pada penelitian ini merupakan keseluruhan dari total populasi, yaitu 12 fasilitas pelayanan pengobatan tuberkulosis paru, yang terdiri dari 11 puskesmas dan 1 rumah sakit. Analisis spasial dilakukan dengan menggunakan analisis tumpang susun, analisis kedekatan, dan analisis jaringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 dari 12 lokasi fasilitas pengobatan tuberkulosis paru dilewati oleh jalan kolektor, dan 6 lainnya dilewati oleh jalan lokal. Analisis buffering 3 km dari puskesmas dan buffering 10 km dari rumah sakit yang menyediakan pengobatan tuberkulosis paru menunjukkan bahwa sebagian besar fasilitas pengobatan belum menjangkau pemukiman masyarakat. Jarak terjauh untuk menuju fasilitas pengobatan di Kabupaten Buru adalah 137 km dengan waktu tempuh maksimal, yaitu 210 menit. Hambatan geografis di Kabupaten Buru berupa semak belukar, sungai, danau dan rawa. Tata guna lahan di Kabupaten Buru didominasi oleh hutan kering dan semak belukar. Skenario perjalanan yang paling sering digunakan adalah menggunakan moda transportasi kendaraan bermotor. Seluruh puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Buru menyediakan pengobatan dan pemeriksaan tuberkulosis paru sebab tersedia pula petugas pengelolah program dan juga laboratorium pemeriksaan tuberkulosis pada tiap puskesmas dan rumah sakit.Kata kunci: akses; pelayanan; tuberkulosis paru; pengobatan analisis spasial
Gambaran Tentang Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Balita Di Dusun Tita Mandiri Desa Waisala Tahun 2023 Epi Dusra; Maryam Lihi
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 2 (2023): April : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v1i2.1563

Abstract

Immunization is an attempt to provide immunity to toddlers by injecting vaccines into the body so that the body makes antibodies to prevent certain diseases. The purpose of this study was to describe the administration of complete basic immunization in Tita Mandiri hamlet, Waisala village. This type of research is quantitative research with a descriptive approach. In this study, the population was mothers who had toddlers totaling 18 people. The sampling technique is to use total sampling where the entire population is used as a sample, namely 18 people. Data analysis used a computerized process which was analyzed univariately and presented in the form of tables and narratives. The results showed that 33.3% of children in the yes category received complete basic immunization and 66.7% did not receive complete basic immunization. It was concluded that there are still babies who have not received complete basic immunization in Tita Mandiri hamlet.
Gambaran Kelelahan Pada Nelayan Di Desa Waisarissa Kecamatan Kairatu Barat Kabupaten Seram Bagian Barat Ellen Lombonaung; Maryam Lihi
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): November : Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v2i3.1444

Abstract

Fatigue is a problem that needs attention. All types of work both formal and informal cause fatiguehWork. Fatiguehwork will reduce performance and increase work errors. Fishermen are one of the marine communities that need to receive government attention in the health sector, namely fishermen, because fishermen's work is dangerous to health. The purpose of this study was to describe work fatigue in fishermen in Waisarisa Village, Kairatu Barat District, West Seram Regency. The type of research used is descriptive research. with a total sample of 20 respondents. By way of sampling, namely Total Sampling. The data that has been collected is then tabulated in a table according to the variable to be measured. Data analysis was carried out through the stages of editing, coding, tabulation and statistical testing. The statistical test used was univariate. The results showed that 12 people (60%) had a work attitude that was considered the most at risk, and 35% had work fatigue. It was concluded that what can be described in this study shows that work attitudesrespondentor fisherman is best described with a heavy risk attitude. And in the most fatigue described there are respondents who experience a lot of fatigue at work.
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Namrole Epi Dusra; Maryam Lihi; Siti Rochmaedah
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v3i1.1573

Abstract

Anemia in pregnancy is anemia due to iron deficiency, iron deficiency anemia in pregnant women is a health problem experienced by women throughout the world, especially in developing countries. The purpose of this study was to describe the knowledge of pregnant women about anemia in the Working Area of ​​the Namrole Health Center. The design used in this study is an analytic research design with a descriptive approach. The population in this study were 80 people. The sampling technique in this study used total sampling. Which means that all populations were used as samples totaling 80 respondents. With data analysis, namely univariate, using a communization process and presented in the form of tables and narratives. It was found that pregnant women with good knowledge were 48 respondents, while 19 respondents had sufficient knowledge, and 13 respondents had less knowledge. It was concluded that almost all of the respondents' knowledge about anemia found in the study was in the good category.
HUBUNGAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS WAIMITAL Moh. Dahlan Sely; Maryam Lihi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): MARET : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v1i1.600

Abstract

Kepuasan pasien salah satunya diduga dipengaruhi oleh waktu tunggu pelayanan. Waktu tunggu pelayanan merupakan masalah yang sering menimbulkan keluhan pasien dibeberapa Rumah Sakit. Lamanya waktu tunggu pasien mencerminkan bagaimana Rumah Sakit mengelola komponen pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien. Tujuan penelitian ini adalah hubungan waktu tunggu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di puskesmas waimital. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan Potong Lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang berkunjung pada bulan januari yang berjumlah 243 pasien di Puskesmas Waimital. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Random Sampling dengan jumlah sampel atau responden yang ditemukan dalam penelitian ini sebanyak 148 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 79 orang yang menunggu ≤ 60 menit tetapi merasa puas sebanyak 64 orang (81,0%) dan sedangkan dari 69 orang yang menunggu > 60 menit tetapi puas sebanyak 5 (7,2%) menunggu yang ≤ 60 menit tetapi merasa tidak puas sebanyak 15 orang (19,0%) dan menunggu > 60 menit tetapi tidak merasa puas sebanyak 64 orang (92,8%). Berdasarkan hasil uji statistic dengan menggunakan uji chi-squer di peroleh nilai p value 0.000 < 0,05 artinya ada hubungan antara waktu tunggu dengan kepuasan pasien di Puskesmas Waimital. Kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara waktu tunggu dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Waimital yang ditemukan secara statistika.
Analisis Hubungan Karakteristik Rumah Tangga Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Dusun Tinanurui Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Ety Dusra; Epi Dusra; Maryam Lihi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022): MARET : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v2i1.787

Abstract

Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) rumah tangga merupakan tatanana awal dari pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). PHBS adalah seperangkat perilaku yang dipraktikkan secara sadar sebagai hasil dari pembelajaran, yang membuat individu atau keluarga dapat membantu diri mereka sendiri di bidang kesehatan dan mampu berperan aktif dalam program kesehatan masyarakat, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik (umur, pendidikan , pekerjaan, pendapatan) rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel menggunakan total sampling adalah rumah tangga di Dusun Tinanurui Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat. Hasil penelitian ini menggunankan Uji Chi-Squarae, Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan dan antara karakteristik rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu pendidikan p=0,000, dan pendapatan p=0,008, sedangkan yang tidak memiliki hubungan yaitu umur p=1,000, dan pekerjaan p=1,000. Pusat kesekatan masyarakat perlu mempersiapkan sosialisasi penerapan PHBS secara lengkap dan mempraktekkannya agar dapat mendorong rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
HUBUNGAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS WAIMITAL Moh. Dahlan Sely; Maryam Lihi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): MARET : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v1i1.600

Abstract

Kepuasan pasien salah satunya diduga dipengaruhi oleh waktu tunggu pelayanan. Waktu tunggu pelayanan merupakan masalah yang sering menimbulkan keluhan pasien dibeberapa Rumah Sakit. Lamanya waktu tunggu pasien mencerminkan bagaimana Rumah Sakit mengelola komponen pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien. Tujuan penelitian ini adalah hubungan waktu tunggu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di puskesmas waimital. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan Potong Lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang berkunjung pada bulan januari yang berjumlah 243 pasien di Puskesmas Waimital. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Random Sampling dengan jumlah sampel atau responden yang ditemukan dalam penelitian ini sebanyak 148 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 79 orang yang menunggu ≤ 60 menit tetapi merasa puas sebanyak 64 orang (81,0%) dan sedangkan dari 69 orang yang menunggu > 60 menit tetapi puas sebanyak 5 (7,2%) menunggu yang ≤ 60 menit tetapi merasa tidak puas sebanyak 15 orang (19,0%) dan menunggu > 60 menit tetapi tidak merasa puas sebanyak 64 orang (92,8%). Berdasarkan hasil uji statistic dengan menggunakan uji chi-squer di peroleh nilai p value 0.000 < 0,05 artinya ada hubungan antara waktu tunggu dengan kepuasan pasien di Puskesmas Waimital. Kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara waktu tunggu dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Waimital yang ditemukan secara statistika.