Tri Endang Prasasti
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISA EKONOMI PRA RANCANGAN PABRIK HAND SANITIZER ANTISEPTIC DARI TANAMAN TOGA KUNYIT (CURCUMA LONGA) Eka Farah Dewi Firda Ainurohmah; Galuh Citra Cahya Rohmana; Rafdi Ramadhan Amrozi; Tri Endang Prasasti; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.306

Abstract

Pendirian pabrik hand sanitizer merupakan salah satu solusi untuk mengatasi virus yang semakin bermacam-macam bentuknya dan semakin tidak terkendali. Dengan berdirinya pabrik hand sanitizer ini dapat menunjang kebutuhan antiseptik untuk mengatasi virus yang semakin banyak. Pabrik hand sanitizer ini menggunakan bahan baku tanaman toga kunyit (curcuma longa) dengan kapasitas pabrik 14.000 ton/tahun. Pabrik hand sanitizer direncanakan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan didirikan di kota Gresik. Pabrik direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam setahun dan 24 jam per hari dengan jumlah pegawai 168 orang. Hasil analisa ekonomi menunjukkan bahwa Total Capital Investment (TCI) pabrik hand sanitizer ini sebesar Rp 135.189.298.143, sedangkan Total Production Cost (TPC) sebesar Rp 110.373.517.192. Hasil perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Laba kotor yang akan diperoleh sebesar Rp 131.104.748.408 dan untuk laba bersih sebesar Rp 78.662.849.045. Dengan demikian, laju pengembalian modal Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 97%, sedangkan setelah pajak sebesar 58%. Lama pengembalian modal Pay Out Time (POT) 1,7 tahun serta Break Event Point (BEP) sebesar 44 %.
EVALUASI FOULING FAKTOR TERHADAP KINERJA HEAT EXCHANGER PADA GAS COOLER UNIT CO2 LIQUID PLANT Tri Endang Prasasti; Sigit Udjiana; Yuliman Muharram
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.278

Abstract

Alat penukar kalor atau yang biasa disebut dengan heat exchanger adalah suatu peralatan yang dapat digunakan untuk menukar kalor dari suatu fluida ke fluida lain yang punya perbedaan suhu, penukaran kalor tersebut dapat terjadi dengan kontak langsung atau secara kontak tidak langsung. Dilihat dari fungsinya yang sangat penting, maka alat ini digunakan secara luas dalam dunia perindustrian. Ada banyak macam heat exchanger seperti contohnya Plate Heat Exchanger (PHE).  Plate Heat Exchanger (PHE) merupakan salah satu jenis dari alat penukar kalor (Heat Exchanger) yang terdiri dari pelat dan rangka, PHE mempunyai proses perpindahan kalor yang terjadi diantara kedua fluida pada sisi-sisi pelat. Suatu alat penukar kalor akan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam keseluruhan rangkaian proses industri, karena jika ada kegagalan operasi, baik kegagalan mekanik maupun operasional maka dapat berakibat berhentinya operasi unit dalam suatu industri. Maka dari itu sebuah alat penukar kalor (Heat Exchanger) harus memiliki kinerja yang sangat baik sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan dapat bekerja secara penuh terhadap suatu unit yang sedang beroperasi. Salah satu faktor baik tidaknya suatu heat exchanger yaitu dengan melihat nilai fouling factor. Fouling adalah fenomena menempel dan menumpuknya abu pada dinding penghantar panas yang dipasang tepat di lingkungan dimana suhu gas pada bagian belakang furnace lebih rendah dibandingkan suhu untuk melunak abu. Hasil dari evaluasi ini adalah tetap mempertahankan nilai fouling 0,0003.