Felix Angestine
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI KINERJA ALAT GLYCOL FAN COOLER (E-230) PADA PROSES REGENERASI GLIKOL MINARAK BRANTAS GAS, INC Silvi Adelia Pravitasari; Felix Angestine; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.104

Abstract

Glycol fan cooler (E-230) pada Minarak Brantas Gas, Inc merupakan salah satu alat penukar panas dengan jenis air cooled heat exchanger tipe forced draft. Alat ini berfungsi untuk mendinginkan suhu triethylene glycol (TEG) hingga 110–120oF dengan menggunakan udara sekitar. Sehingga TEG dapat digunakan kembali untuk menyerap kandungan air pada gas alam. Glycol fan cooler (E-230) ini telah berdiri sejak tahun 1976. Pada Minarak Brantas Gas, Inc terdapat 2 glycol fan cooler, akan tetapi yang satu telah tidak difungsikan karena produksi gas yang terus menurun. Hal ini menyebabkan E-230 beroperasi selama 24 jam. Dikarenakan E-230 telah beroperasi 24 jam selama beberapa tahun terakhir maka diperlukan adanya evaluasi kinerja glycol fan cooler (E-230). Penelitian ini dilakukan guna mengetahui kelayakan dari alat glycol fan cooler (E-230). Berdasarkan hasil evaluasi terhadap efisiensi alat rata-rata sebesar 97,09%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa glycol fan cooler (E-230) masih layak beroperasi.Namun, nilai fouling factor rata-ratanya adalah 0,003 hr.ft2.oF/Btu, nilai ini melebihi batas maksimal nilai fouling factor untuk TEG. Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan secara berkala untuk menjaga kinerja glycol fan cooler (E-230) agar tetap beroperasi dengan baik.
PENENTUAN TEKANAN FEED OPTIMUM DALAM PEMURNIAN METANOL BERBASIS CHEMCAD Felix Angestine; Agung Ari Wibowo
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.95

Abstract

Dalam proses produksi metil asetat, masih terdapat metanol yang tersisa (tidak ikut bereaksi) di bagian produk. Hal ini dikarenakan jumlah metanol yang diumpankan berlebih agar kesetimbangan bergeser ke arah produk. Sehingga metanol ini dapat direcycle kembali untuk direaksikan dimana sebelum itu harus dilakukan distilasi agar diperoleh metanol dengan kemurnian yang lebih tinggi. Proses distilasi digunakan untuk memisahkan komponen–komponen penyusun dari suatu campuran berdasarkan titik didihnya. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tekanan feed optimum dengan melakukan trial tekanan dari 0,2 atm. Simulasi dilakukan menggunakan software ChemCAD  dengan model termodinamika NRTL. Dari simulasi yang dilakukan, didapatkan tekanan feed optimum pada 0,9 atm dengan kemurnian produk 99,3987% (b/b), jumlah yang dihasilkan 5.133,75 kg/jam dan konsumsi energi reboiler 6.413.140 kJ/jam.