Agung Ari Wibowo
Department Of Chemical Engineering, Politeknik Negeri Malang

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

STUDI KASUS SIMULASI REAKTOR EQUILIBRIUM PADA PRODUKSI METIL ASETAT MENGGUNAKAN SOFTWARE CHEMCAD Nimas Ayu Prawito Hapsari; Agung Ari Wibowo
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.74

Abstract

Produksi metil asetat dapat dilakukan melalui reaksi esterifikasi. Reaksi yang terjadi antara asam asetat dan metanol akan menghasilkan metil asetat dan air sebagai produk samping. Reaksi esterifikasi pada metil asetat berlangsung lama, sehingga katalis dibutuhkan untuk mempercepat laju reaksi.  Pada penelitian ini digunakan simulasi reaktor equilibrium dengan pendekatan ΔT sehingga keadaan kesetimbangan diprediksi menggunakan metode minimisasi energi bebas gibss. Simulasi ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah metil asetat yang maksimal sehingga dilakukan trial rasio umpan asam asetat : metanol sebesar 1:1 hingga 1:9, dan melakukan simulasi  ada suhu operasi yang berbeda. Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, hasil terbaik diperoleh pada rasio umpan 1:9, dengan suhu 35°C, pada tekanan 101.3 kPa dengan konversi sebesar 99.9%.
SIMULASI PENGARUH FEED TRAY PADA PRE-KOLOM DISTILASI EKSTRAKTIF DALAM PROSES PEMURNIAN METIL ASETAT MENGGUNAKAN CHEMCAD Nabilla Az-zahra Eka Pramono; Agung Ari Wibowo
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.67

Abstract

Metil asetat merupakan salah satu kelompok ester yang mengalami peningkatan kebutuhan setiap tahunnya. Metil asetat banyak digunakan sebagai solvent pada industri-industri kimia terutama industri cat. Metil asetat terbentuk dari reaksi kimia antara asam asetat dan metanol dengan menggunakan bantuan katalis berupa asam sulfat. Terdapat dua tahapan dalam proses pembuatan metil asetat yaitu tahap reaksi dan tahap pemisahan. Pada tahap pemisahan dibutuhkan bantuan alat berupa kolom distilasi. Kolom distilasi yang dapat digunakan yaitu distilasi reaktif, ekstraktif dan pressure swing. Pada penelitian ini menggunakan kolom distilasi ekstraktif dengan kondisi operasi pada tekanan 1 atm, 25 kolom dan reflux ratio sebesar 1,5 serta bottom product temperature pada 118,559°C. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh feed tray pada kolom distilasi dalam proses pemurnian metil asetat. Variabel yang digunakan berupa variabel berubah pada feed tray 4, 6, 8, 11, 13, 15, 17, 18 dan 20. Berdasarkan hasil simulasi, diperoleh kondisi optimum pada feed tray 18 dengan laju alir metil asetat sebesar 340.798 kmol/h dan beban reboiler sebesar 20.101.100 kJ/h.
SIMULASI CHEMCAD: PENGARUH SUHU UMPAN DALAM PEMURNIAN ISOPROPIL ALKOHOL DENGAN DISTILASI EKSTRAKTIF Mohammad Fariz Abidin; Agung Ari Wibowo
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.258

Abstract

Isopropil alkohol merupakan salah satu jenis alkohol yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan hand sanitizer dengan kandungan bahan aktif 75-80% v/v. Distilasi konvensional tidak bisa dilakukan karena isopropil alkohol yang digunakan memiliki kemurnian yang rendah dan memerlukan proses pemurnian khusus karena memiliki titik azeotrop dengan air pada fraksi mol 0,68. Salah satu metode yang dapat digunakan ialah distilasi ekstraktif dengan entrainer gliserol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu umpan masuk isopropil alkohol terhadap beban reboiler dan beban condenser. Simulasi ini menggunakan software ChemCAD 7.1.2 dengan memanfaatkan fitur sensitivity study dengan memvariasikan suhu umpan masuk isopropil alkohol antara 25oC hingga 100oC dengan 15 step. Hasil yang didapatkan menunjukkan suhu umpan masuk isopropil alkohol terbaik ialah pada suhu 80oC dengan beban reboiler sebesar 339.491 kJ/jam. Beban condenser cenderung konstan pada -378.735 kJ/jam dan tidak terpengaruh oleh variasi suhu umpan masuk isopropil alkohol.
STUDI KASUS PENGARUH TEKANAN FEED PADA PRE-PRESSURE SWING DISTILLATION METIL ASETAT BERBASIS CHEMCAD Lukito Krismantoro Pambudi; Agung Ari Wibowo
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.99

Abstract

Metil asetat adalah senyawa gugus ester karboksilat yang terbentuk dari proses esterfikasi dengan bahan baku asam asetat, metanol, dan asam kuat sebagai katalis. Dalam produksi metil asetat, produk yang dihasilkan membentuk campuran azeotropik. Komponen  azeotropik tidak dapat dipisah menggunakan distilasi sederhana, sehingga diperlukan metode pemisahan yaitu pressure swing distillation. Sebelum dilakukan pemisahan menggunakan metode pressure swing distillation, perlu adanya proses pemisahan awal yang disebut pre-pressure swing distillation. Dimana proses pre-pressure swing distillation dilakukan untuk menggurangi beban pemurnian metil asetat. Pre-pressure swing distillation memberikan pengaruh besar dalam pemurnian metil asetat, sehinga dalam simulasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan feed terhadap pre-pressure swing distillation dengan menggunakan proses simulasi software. Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan didapatkan tekanan optimum feed sebesar 2,5 atm dengan fraksi mol 0,1244, total mass rate 7633,46 kg/jam, energi reboiler 11266200 kJ/jam, suhu aliran atas 84,7291 oC, dan mass rate metil asetat 1903,37 kg/jam.
EFEK RASIO FEED / SOLVENT PADA DISTILASI EKSTRAKTIF ISOPROPIL ALKOHOL : STUDI SIMULASI CHEMCAD Sri Indah Nur Aini; Agung Ari Wibowo
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.223

Abstract

Isopropil alkohol merupakan bahan kimia yang banyak digunakan di industri salah satunya sebagai bahan baku antiseptic di hand sanitizer. Berdasarkan proses pemisahan isopropil alkohol-air terhalang oleh titik azeotrop sehingga tidak dapat dipisahkan menggunakan distilasi konvensional. Distilasi yang tepat untuk pemisahan campuran isopropil alkohol-air yaitu distilasi ekstraktif dengan bantuan gliserol sebagai solvent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan penambahan gliserol-isopropil alkohol terhadap kemurnian produk, beban reboiler, dan beban kondensor. Simulasi ini difokuskan pada variasi penambahan gliserol-isopropil alkohol dengan perbandingan 5:5 hingga 50:5, kemudian dilanjutkan dengan perbandingan 5:10 hingga 50:10. Hasil yang didapatkan bahwa semakin banyak penambahan isopropil alkohol akan menghasilkan kemurnian produk yang lebih tinggi. Kemurnian produk yang dihasilkan sebesar 96% mol dengan massa gliserol sebesar 1.728,6350 kg/jam dan massa isopropil alkohol sebesar 291,7360 kg/jam. Kemudian, semakin tinggi stage umpan solvent yang digunakan beban kondensor dan reboiler yang dihasilkan semakin tinggi yaitu sebesar 1.418,65 MJ/jam dan 2.249,42 MJ/jam.  
OPTIMASI PEMURNIAN ETANOL DENGAN DISTILASI EKSTRAKTIF MENGGUNAKAN CHEMCAD Muhammad Suharto; Agung Ari Wibowo; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i1.53

Abstract

Etanol pada beberapa dekade ini menjadi suatu bahan yang banyak diproduksi karena berbagai fungsinya. Pemisahan etanol-air tidak dapat dilakukan dengan distilasi konvensional karena adanya titk azeotrop. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan distilasi ekstraktif. Distilasi ekstraktif merupakan proses pemisahan campuran yang terkendala titik azeotrop dengan menambahkan zat ketiga yang bersifat non-volatile dan biasanya disebut sebagai solvent atau entrainer. Optimasi kolom konvensional dalam penelitian ini menggunakan kolom dengan 12  tray buble cap, sedangkan untuk optimasi kolom distilasi ekstraktif menggunakan solvent etilen glikol : DMSO (Dimetil Sulfoksida) 1:1 dengan suhu solvent 77⁰C dan kolom beroperasi pada tekanan 1 atmosfer. Hasil optimasi kolom distilasi konvensional mendapatkan kadar distilat sebesar 79,3148% mol pada kondisi suhu preheater 50⁰C, reflux ratio 3, bottom temperature 97⁰C, dan konsentrasi umpan 20%v/v. Berbeda dengan hasil optimasi kolom konvensional, hasil optimasidistilasi ekstraktif menghasilkan kadar distilat terbaik sebesar 99,9632% mol pada kondisi stage pelarut 6, rasio solvent:umpan 3.
STUDI KASUS SUHU UMPAN DISTILASI REKOVERI METANOL PADA PRODUKSI METIL ASETAT DENGAN KOLOM SCDS MENGGUNAKAN SIMULASI CHEMCAD Muhammad Ramadhani Nurhabibi; Agung Ari Wibowo
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.87

Abstract

Metanol dapat digunakan pada berbagai aplikasi dan sebagai bahan kimia pada industri. Salah satu aplikasinya metanol digunakan sebagai bahan baku pada proses pembuatan metil asetat. Pada industri metil asetat, metanol direaksikan dengan asam asetat untuk menghasilkan metil asetat. Proses pembuatan metil asetat dapat menghasilkan sisa reaktan berupa metanol. Sehingga metanol perlu dimurnikan agar dapat digunakan kembali sebagai reaktan dan direaksikan dengan asam asetat. Pemurnian metanol dilakukan dengan menggunakan distilasi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh suhu umpan terhadap kemurnian metanol pada alat distilasi rekoveri metanol. Simulasi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan ChemCAD dengan menggunakan fitur sensitivity study. Fitur ini memiliki fungsi untuk mengetahui perubahan satu variabel terhadap variabel lainnya. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah suhu umpan distilasi dan konsentrasi metanol yang dihasilkan. Range simulasi suhu yang digunakan adalah 44oC - 64oC.
SIMULASI PENGARUH PERFORMA REAKTOR ESTERIFIKASI METIL ASETAT TERHADAP NILAI FOULING FACTOR PREHEATER KOLOM DISTILASI Bintang Aditya Pratama; Agung Ari Wibowo
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.81

Abstract

Produksi metil asetat dapat dilakukan melalui reaksi esterifikasi. Reaksi yang terjadi antara asam asetat dan methanol akan menghasilkan metil asetat dan air sebagai produk samping. Pada penelitian ini digunakan simulasi reaktor equilibrium menggunakan software ChemCAD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai fouling factor terhadap efisiensi kinerja heat exchanger dengan melakukan variasi konversi reaksi pada reactor equilibrium dengan menggunakan software ChemCAD. Sedangkan  hasil efisiensi kinerja heat exchanger  terbaik terjadi pada konversi reaksi 0.9 dengan fouling factor yaitu 0.00768 Btu/jam.ft2.F sehingga semakin tinggi nilai konversi reaksi akan mempengaruhi jumlah fouling factor yang didapatkan dimana semakin kecil nilai fouling factor yang didapatkan maka efisiensi kinerja heat exchanger akan semakin tinggi.
TEKNOLOGI ENKAPSULASI: TEKNIK DAN APLIKASINYA Dini Asri Agustin; Agung Ari Wibowo
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.210

Abstract

Enkapsulasi adalah suatu proses yang mampu mempertahankan sifat fisik, kimia, dan biologis dari suatu senyawa aktif atau bahan inti dengan cara melapisinya di dalam suatu bahan penyalut. Selain itu enkapsulasi juga menawarkan solusi untuk mempermudah penanganan bahan dengan mengonversi bentuk bahan dari cairan menjadi solid serta memberikan manfaat control-release. Dengan demikian penggunaan suatu bahan dapat diperluas dan dimaksimalkan. Saat ini terdapat banyak pilihan proses enkapsulasi yang bisa digunakan seperti: koaservasi, ko-kristalisasi, spray drying, spray cooling, ekstrusi, dan lain sebagainya. Teknologi enkapsulasi sudah banyak dimanfaatkan di banyak bidang, di antaranya pada bidang industri makanan dan minuman, bidang pertanian, dan bidang farmasi. Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang enkapsulasi, teknik-teknik enkapsulasi yang bisa digunakan, serta penerapannya di berbagai bidang yang berbeda. Dari studi literatur yang dilakukan, didapatkan bahwa tidak semua teknik enkapsulasi bisa digunakan untuk suatu tujuan yang sama. Pemilihan teknologi enkapsulasi perlu mempertimbangkan jenis substansi yang akan dienkapsulasi dan tujuan penerapannya.
BRICKETTING POLY-STYRENE WASTE DENGAN METODE THERMAL DECOMPOSITION SEBAGAI BOILER FUEL RAMAH LINGKUNGAN Naila Adiba; Profiyanti Hermien Suharti; Agung Ari Wibowo
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.68

Abstract

Modernisasi saat ini berdampak besar bagi kemajuan teknologi, disisi lain terdapat banyak masalah yang ditimbulkan yaitu meningkatnya permasalahan limbah yang tidak terselesaikan dikarenakan pertumbuhannya semakin tidak terkendali, terutama limbah styrofoam (polystyrene). Produksi styrene pada tahun 1973 tercatat 25.000 ton, dan pada 2010 jumlahnya melonjak 1.000 kali menjadi 25 juta ton. Sampah plastik membutuhkan 100-500 tahun untuk terurai dan styrofoam sebagai limbah yang tidak dapat diurai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan rasio massa styrofoam : massa limbah makanan terhadap kapasitas panas dan lama nyala serta mengetahui nilai kalor tertinggi pada variabel terbaik. Styrofoam dapat diproses dengan Metode Dekomposisi Termal untuk memecah rantai polimernya yang panjang. Metode Dekomposisi Termal adalah proses pengolahan dimana styrofoam akan mengalami pemutusan ikatan dan pembentukan tar batubara. Penambahan limbah organik yaitu sisa makanan akan meningkatkan nilai kapasitas panas produk. Produk briket dianalisis dalam dua tahap di mana hasil konversi tertinggi dari analisis pertama akan diteliti lebih lanjut menurut analisis batubara. Hasil briket terbaik dengan perbandingan 2:1 (styrofoam : limbah makanan) dengan lama proses 5 menit dan suhu 450˚C dengan hasil nilai kalor 6352,072 kal/gram.