Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Media Gizi Indonesia (MGI)

Buang Air Sembarangan dan Stunting Inne Soesanti Soesanti; Dian Shofiya; Winarko Winarko; Mujayanto Mujayanto; Rahmania Rahmania
Media Gizi Indonesia Vol. 17 No. 1SP (2022): Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) Special Issue: Internation
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v17i1SP.193-199

Abstract

Desa Mergosari, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban mempunyai prevalensi balita stunting sebesar 25,7% pada tahun 2022. Salah satu faktor penyebab stunting adalah rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat di desa mergosari. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Informan dipilih secara purposif. Informan terdiri dari perangkat desa, bidan dan kader Posyandu. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui diskusi kelompok fokus dan observasi terkait penggunaan perilaku hidup bersih dan sehat. Analisa data dilakukan dengan cara triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan masih banyak warga desa yang melakukan buang air besar sembarangan seperti di tanah rerumputan meskipun mereka sudah mempunyai jamban atau closet di rumahnya. Buang air besar di rerumputan sudah dilakukan oleh warga masyarakat sejak dahulu bahkan dari generasi ke generasi. Hal ini menunjukkan perilaku tersebut sudah menjadi budaya. Buang air besar sembarangan dapat mengakibatkan banyaknya lalat dan cacing. Perilaku ini dapat menimbulkan resiko penyakit cacingan terutama jika anak-anak tidak menggunakan alas kaki ketika bermain di rumah serta tidak mencuci tangan dan kaki setelah bermain di luar rumah. Makanan tidak ditutupi oleh tutup saji akan dihinggapi oleh lalat dan dapat mengakibatkan diare. Perilaku buang air besar sembarangan telah menjadi budaya. Rekomendasi bagi pemerintah setempat supaya mengubah perilaku masyarakat untuk tidak melakukan buang air besar sembarangan sebagai upaya pencegahan stunting.
Komitmen Pimpinan Pada Penurunan Stunting Di Kabupaten Tuban Jawa Timur Dian Shofiya; Inne Soesanti; Rachmaniah; Winarko; Mujayanto; Sa’idah Zahrotul Jannah
Media Gizi Indonesia Vol. 17 No. 1SP (2022): Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) Special Issue: Internation
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v17i1SP.211-214

Abstract

Stunting menyebabkan lemahnya persaingan sumber daya manusia (SDM) suatu negara, karena selain tampilan fisik juga berdampak pada kemampuan kognitif. Hasil SSGI21 menyatakan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting tahun 2024 menjadi 14%. Untuk mencapai angka tersebut memerlukan komitmen ditingkat pusat sampai dengan desa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui komitmen pemerintah dan masyarakat desa dalam percepatan penurunan stunting. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Focus Group Discusion merupakan cara pengumpulan data secara kualitatif. Partisipan dalam FGD adalah kepala desa dan pamong desa, bidan desa, bidan Puskesmas, serta anggota TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) di tingkat desa. Penelitian dilakukan di 10 desa lokus stunting di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen pimpinan telah ada tetapi belum operasional. Komitmen pendanaan masih bersifat umum belum focus pada balita stunting dan keluarga beresiko stunting, sangat bergantung pada dana pemerintah pusat dan bersumber pada dana desa yang sangat terbatas berupa pemberian makanan tambahan di posyandu. Sumberdaya manusia telah banyak melakukan kegiatan tetapi belum semua terlibat dalam kegiatan percepatan penurunan stunting, misalnya bisang pendidikan dalam hal ini adalah PAUD. Saran yang dapat diberikan agar pimpinan desa melakukan sosialisasi kepada seluruh tim percepatan penurunan stunting, memfokuskan sekaligus menambah besarnya anggaran untuk balita stunting dan keluarga beresiko stunting dan melibatkan semua komponen masyarakat untuk melakukan percepatan penurunan stunting. Kata kunci : stunting, komitmen pimpinan, dana desa.