Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

A EDUKASI GIZI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DAN STATUS GIZI BADUTA DI DESA SUMBERWUDI KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN: PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DAN STATUS GIZI BADUTA Eny Sayuningsih; Mujayanto; Erlyna Jayeng Wijayanti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 3 No. 1 (2021): Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MP-ASI berupa makanan padat atau air yang diberikan secara bertahap sesuai dengan usia dan kemampuan pencernaan bayi. Pada usia 6-24 bulan ASI hanya menyediakan 1/3 dari kebutuhan gizinya sedangkan kebutuhan untuk energi dan nutrisi mulai melebihi apa yang disediakan oleh ASI sehingga makanan pendamping diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada saat yang tepat sangat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan nutrisi dan tumbuh kembang anak. Hasil analisis menunjukkan praktik pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) belum mampu dilakukan dengan benar seperti jumlah, frekuensi dan bentuk yang disebabkan berbagai alasan yang beragam. Oleh karena itu diperlukan suatu solusi yang konkret sebagai upaya untuk meningkatkan pemberian MP-ASI sehingga dapat meningkatkan perubahan status gizi pada baduta. Hasil pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan pengatahuan kepada fasilitator atau kader, ibu baduta dan keluarga tentang Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dan peningkatan pemahaman dalam pemberian informasi tentang asupan gizi pada balita. Sehingga pembinaan ini diaharapkan dapat melengkapi pengetahuan serta ketrampilan dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI). Metode pelaksanaan kegiatan meliputi pengukuran Berat Badan, Panjang Badan/Tinggi Badan dan status gizi ; Penyuluhan tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI), asupan gizi yang benar pada baduta dan hal-hal yang meningkatkan status gizi; Evaluasi hasil kegiatan.
Joint Action to Prevent Stunting and Obesity in the Tanah Kali Kedinding Health Center, Kenjeran District, Surabaya Riezky Faisal Nugroho; Mujayanto Mujayanto; Nuning Marina Pengge; Nurul Hindaryani; Erlyna Jayeng Wijayanti; Erika Martining Wardani
Surya Abdimas Vol. 6 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v6i4.2202

Abstract

Stunting in children is a serious problem because it is associated with the risk of future illness and the difficulty of achieving optimal physical and cognitive development. The prevalence of stunting in Surabaya is found in several working areas of the puskesmas, one of which is at the Tanah Kali Kedinding Health Center at 25.37%. Obesity is a condition in which the accumulation of excess or abnormal fat is bad for health. The World Health Organization (WHO) in 2014 noted that 1.9 billion adults were overweight with a prevalence of 39% having children under five were overweight and obese. The case of obesity in the city of Surabaya itself ranks second highest in East Java Province, which is as many as 98,344 cases. This activity aims to increase knowledge about stunting and obesity prevention for pregnant women and mothers under five. This service method uses increasing knowledge about stunting and obesity in everyday life for pregnant women and mothers of toddlers, measuring nutritional status in Toddlers and cooking demonstrations of healthy snacks using the Risoles menu of Tongkol Ragout Fresh Bread. The results obtained, namely pregnant women and mothers under five experienced an increase in knowledge about stunting and obesity respectively 80% and 82%, both of which were classified as good.
Buang Air Sembarangan dan Stunting Inne Soesanti Soesanti; Dian Shofiya; Winarko Winarko; Mujayanto Mujayanto; Rahmania Rahmania
Media Gizi Indonesia Vol. 17 No. 1SP (2022): Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) Special Issue: Internation
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v17i1SP.193-199

Abstract

Desa Mergosari, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban mempunyai prevalensi balita stunting sebesar 25,7% pada tahun 2022. Salah satu faktor penyebab stunting adalah rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat di desa mergosari. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Informan dipilih secara purposif. Informan terdiri dari perangkat desa, bidan dan kader Posyandu. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui diskusi kelompok fokus dan observasi terkait penggunaan perilaku hidup bersih dan sehat. Analisa data dilakukan dengan cara triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan masih banyak warga desa yang melakukan buang air besar sembarangan seperti di tanah rerumputan meskipun mereka sudah mempunyai jamban atau closet di rumahnya. Buang air besar di rerumputan sudah dilakukan oleh warga masyarakat sejak dahulu bahkan dari generasi ke generasi. Hal ini menunjukkan perilaku tersebut sudah menjadi budaya. Buang air besar sembarangan dapat mengakibatkan banyaknya lalat dan cacing. Perilaku ini dapat menimbulkan resiko penyakit cacingan terutama jika anak-anak tidak menggunakan alas kaki ketika bermain di rumah serta tidak mencuci tangan dan kaki setelah bermain di luar rumah. Makanan tidak ditutupi oleh tutup saji akan dihinggapi oleh lalat dan dapat mengakibatkan diare. Perilaku buang air besar sembarangan telah menjadi budaya. Rekomendasi bagi pemerintah setempat supaya mengubah perilaku masyarakat untuk tidak melakukan buang air besar sembarangan sebagai upaya pencegahan stunting.
Komitmen Pimpinan Pada Penurunan Stunting Di Kabupaten Tuban Jawa Timur Dian Shofiya; Inne Soesanti; Rachmaniah; Winarko; Mujayanto; Sa’idah Zahrotul Jannah
Media Gizi Indonesia Vol. 17 No. 1SP (2022): Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) Special Issue: Internation
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v17i1SP.211-214

Abstract

Stunting menyebabkan lemahnya persaingan sumber daya manusia (SDM) suatu negara, karena selain tampilan fisik juga berdampak pada kemampuan kognitif. Hasil SSGI21 menyatakan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting tahun 2024 menjadi 14%. Untuk mencapai angka tersebut memerlukan komitmen ditingkat pusat sampai dengan desa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui komitmen pemerintah dan masyarakat desa dalam percepatan penurunan stunting. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Focus Group Discusion merupakan cara pengumpulan data secara kualitatif. Partisipan dalam FGD adalah kepala desa dan pamong desa, bidan desa, bidan Puskesmas, serta anggota TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) di tingkat desa. Penelitian dilakukan di 10 desa lokus stunting di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen pimpinan telah ada tetapi belum operasional. Komitmen pendanaan masih bersifat umum belum focus pada balita stunting dan keluarga beresiko stunting, sangat bergantung pada dana pemerintah pusat dan bersumber pada dana desa yang sangat terbatas berupa pemberian makanan tambahan di posyandu. Sumberdaya manusia telah banyak melakukan kegiatan tetapi belum semua terlibat dalam kegiatan percepatan penurunan stunting, misalnya bisang pendidikan dalam hal ini adalah PAUD. Saran yang dapat diberikan agar pimpinan desa melakukan sosialisasi kepada seluruh tim percepatan penurunan stunting, memfokuskan sekaligus menambah besarnya anggaran untuk balita stunting dan keluarga beresiko stunting dan melibatkan semua komponen masyarakat untuk melakukan percepatan penurunan stunting. Kata kunci : stunting, komitmen pimpinan, dana desa.
AKSI KOMPETENSI BERSAMA DI PANTI ASUHAN YAYASAN PEMELIHARAAN ANAK DAN BAYI PERMATA HATI SURAKARTA Pratiwi Hermiyanti; Nurwening Tyas Wisnu; Yuni Ginarsih; Mujayanto; Ani Intiyati; Binti Yunariyah; Dwi Utari Widyastuti; Evi Pratami; Titi Maharrani; Mamik; Fitri Rokhmalia; Ervi Husni; Yohanes Kambaru Windi; Ira Rahayu Tiyar Sari; Wisnu Istanto; Luluk Widarti; Rahayu Sumaningsih; Dwi Wahyu Wulan Sulistyowati; Kharisma Kusumaningtyas; Klanting Kasiati; Setiawan; Sukesi; Rijanto; Wahyuningsih Triana
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmia Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i1.558

Abstract

Panti Asuhan merupakan tempat pemeliharaan bagi anak dan bayi yang sengaja diserahkan dikarenakan orang tua mengalami kesulitan ekonomi atau bahkan tanpa orang tua. Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi (YPAB) Permata Hati adalah salah satu Panti Asuhan yang memelihara anak dan bayi yang membutuhkan perlindungan dan pendidikan di Kota Surakarta. Pada masa pandemic covid-19, layanan kesehatan bagi anak dan bayi di YPAB Permata Hati jarang mendapatkan kunjungan dan pemeriksaan. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk membantu pelayanan kesehatan bagi anak dan bayi di YPAB Permata Hati Kota Surakarta dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan serta status gizi. Metode pelaksanaan yang dilakukan berupa pemeriksaan tumbuh kembang anak dan status gizi, penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, serta penyuluhan cara menyikat gigi yang benar. Hasil pemeriksaan status gizi dan tumbuh kembang anak dan bayi di YPAB Permata Hati Kota Surakarta terdapat 30 persen termasuk kurus dan 1 orang anak termasuk suspek perkembangan Denver II (lingkar kepala termasuk mikro). Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan cara sikat gigi yang benar diikuti secara antusias oleh anak-anak YPAB Permata Hati Kota Surakarta Orphanages are places of care for children and babies who are handed over due to parents who are experiencing economic difficulties or even without parents. The Permata Hati Child and Infant Care Foundation (YPAB) is one of the orphanages that care for children and babies who need protection and education in the city of Surakarta. During the Covid-19 pandemic, health services for children and infants at YPAB Permata Hati rarely received visits and checks. The purpose of this community service is to help provide health services for children and infants at YPAB Permata Hati Surakarta City in monitoring growth and development as well as nutritional status. The implementation method used is in the form of examining children's growth and development and nutritional status, counseling on Clean and Healthy Behavior, as well as counseling on how to brush their teeth properly. The results of examinations on the nutritional status and development of children and infants at YPAB Permata Hati, Surakarta, found that 30 percent were underweight and 1 person was suspected of developing Denver II (head circumference including micro). Counseling on Clean and Healthy Behavior and how to brush your teeth was enthusiastically followed by YPAB Permata Hati Surakarta children
Effectiveness of Official Counseling Practices To Understanding Efforts Of The First 1000 Days Of Life Prospective Brides In The Working Area Of Religious Affairs Office, Bengkulu City: Qualitative Study: Efektifitas Praktek Konseling Petugas Terhadap Upaya Pemahaman 1000 Hari Pertama Kehidupan Calon Pengantin di Wilayah Kerja Kantor Urusan Agama Kota Bengkulu: Studi Kualitatif Anang Wahyudi; Mujayanto
Media Gizi Indonesia Vol. 18 No. 1SP (2023): MEDIA GIZI INDONESIA (NATIONAL NUTRITION JOURNAL) Special Issue: The 2nd Ben
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v18i1SP.33-37

Abstract

Reducing the prevalence of stunting in children needs to involve cross-sectors, one of which is the KUA (Office of Religious Affairs) which has officers who give lectures related to religion. The model for health counselors, especially nutrition, is the empowerment of religious officers in the Office of Religious Affairs who will provide materials to the prospective bride and groom, after the religious officers of the prospective bride and groom receive provision of knowledge on nutritional health, which in this case is the first 1000 days of life to prevent stunting. The purpose of the KUA health counselor is to change the behavior of the prospective bride and groom towards healthy behavior. The working mechanism of this health counselor model is (1) the religious officers of the prospective bride and groom receive health knowledge, especially nutrition, provided by members of the community service, (2) these counselor officers convey their knowledge to the prospective bride and groom in the form of messages accompanied by service members public. The purpose of this study is to analyze the effectiveness of Officer Counseling practices on Understanding Efforts of 1000 HPK Candidate Brides in the Work Area of the Office of Religious Affairs in the City of Bengkulu and how the factors influence it. Qualitative descriptive research method with a focus group discussion approach. 
First 1000 Days of Life Education for Cadres at the Work Area Health Center in Sambikerep District, Surabaya Melina Sari; Dian Shofiya; Ani Intiyati; Taufiqurrahman; Nur Hatijah; Nuning Marina Pengge; Juliana Christyaningsih; Devi Eka Ratnasari; Atika Nuswantari; Mujayanto; Erlyna Jayeng Wijayanti; Khristine Saputri
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 12 (2022)
Publisher : Peneliti Teknologi Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59247/jppmi.v2i12.192

Abstract

The First 1000 Days of Life Movement (HPK) is also known as Scaling Up Nutrition (SUN) as a state effort to accelerate nutrition improvement, especially handling nutrition from 1000 days from pregnancy to two years of age. Pregnant women, nursing mothers, newborns and children under two years of age (baduta) are the target groups to improve the quality of life for the first 1000 days of humanity. For cadres as the spearhead of health workers who are directly involved with the community, there is still a low level of knowledge of cadres from an academic and technical perspective regarding the implementation of Posyandu. Providing 1000 HPK education is expected to be able to carry out posyandu activities optimally on target. The 1000 HPK cadre education activities showed an increase in scores for general knowledge of posyandu cadres, attitudes and actions of cadres and knowledge of balanced nutrition. The knowledge that the respondents had before being given education & training was good, this is probably due to the age characteristics that are in the range of 30-40 and the education of the respondents who graduated from high school allows the respondents to have good knowledge.
PERILAKU SEHAT DAN BERSIH PENGHUNI PANTI YAYASAN CINTA KASIH IBU TERESA SURABAYA Pratiwi Hermiyanti; Lembunai Tat Alberta; Darjati; Wisnu Istanto; Mujayanto; Khambali; Demes Nurmayanti; Hadi Suryono; Fitri Rokhmalia; Rachmaniyah; Iva Rustanti; Marlik; Putri Arida Ipmawati; Budi Yulianto
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i2.585

Abstract

Panti Yayasan Cinta Kasih (YCK) Ibu Teresa adalah salah satu panti berlokasi di Surabaya Barat yang merawat anak dan bayi serta orang tua lanjut usia yang membutuhkan perawatan dan pendidikan keluarga. Bantuan dari masyarakat sekitar terkait pangan sudah memenuhi kebutuhan di Panti YCK Ibu Teresa, namun pendidikan dasar kesehatan belum sepenuhnya diperoleh secara berkala bagi warga panti ini. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pengetahuan serta perilaku yang mendukung pendidikan dasar kesehatan pada anak dan orang tua lanjut usia. Metode pelaksanaan yang dilakukan berupa penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta penyuluhan cara menyikat gigi yang benar. Hasil pengabdian masyarakat penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan cara sikat gigi yang benar diikuti secara menyeluruh oleh warga YCK Ibu Teresa dan antusias dalam memberikan pertanyaan terkait materi yang diberikan. Diharapkan dalam waktu periodik dilakukan pengabdian masyarakat sejenis serta pelayanan kesehatan lainnya untuk merawat kesehatan warga YCK Ibu Teresa Surabaya. Yayasan Cinta Kasih (YCK) Ibu Teresa Orphanage is one of the orphanages located in West Surabaya that cares for children and babies as well as elderly parents who need family care and education. Assistance from the surrounding community regarding food has met the needs of the YCK Ibu Teresa Orphanage, but basic health education has not been yet fully provided on a regular basis for the residents of this orphanage. The purpose of this community service is to provide knowledge and behavior that supports basic health education for children and elderly parents. The implementation method used is in the form of counseling on Clean and Healthy Behavior (PHBS) as well as counseling on how to brush teeth properly. The results of the community service counseling on Clean and Healthy Behavior and the correct way to brush teeth were followed thoroughly by YCK Ibu Teresa residents, and enthusiastically ask questions related to the material presented. It is hoped that in the periodic time similar community service and other health services will be carried out to care health of YCK Ibu Teresa residents, Surabaya