Junengsih Junengsih
Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JPMFKI

OPTIMALISASI BINA KELUARGA REMAJA SEBAGAI UPAYA PERSIAPAN CALON IBU SEHAT PADA REMAJA PUTRI Junengsih junengsih; Erika Yulita Ichwan; Hetty Astri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2022.71

Abstract

Masa remaja merupakan masa peralihan (transisi) dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan besar dan cepat pada proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial serta sering menghadapi permasalahan yang sangat kompleks untuk dapat ditanggulangi sendiri. Keluarga merupakan basis pendidikan pertama bagi anak, guna menciptakan kondisi psikologi dan kognisi yang berkualitas. Pandemi COVID-19 telah berdampak pada sebagian besar aktivitas masyarakat termasuk pada kelompok terkecil yaitu keluarga dan anak. salah satu tingkatan keluarga yang rentan terhadap permasalahan adalah keluarga remaja. Periode transisi ini merupakan periode kritis tapi strategis untuk tepat dibina dan diarahkan. Indonesia telah mengalami pandemi covid-19 sejak Maret 2020. Kondisi ini menjadikan kita kesulitan untuk memberikan penyuluhan langsung kepada masyarakat. Adanya pembatasan sosial di masyarakat menjadikan kita harus melakukan inovasi dalam pengabdian masyarakat untuk meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan keluarga. Kegiatan ini dilalukan untuk memberikan edukasi persiapan menjadi calon ibu sehat melalui revitalisasi Bina Keluarga Remaja (BKR). Kegiatan dilakukan dimulai dengan sosialisasi, komitmen bersama, penguatan kapasitas kader dan remaja serta edukasi kepada orang tua. Terdapat peningkatan pengetahuan pada kader, remaja dan orang tua setelah kegiatan pengabmas berlangsung.
THE OPTIMIZATION OF DIABETES MELLITUS PREVENTION EDUCATION IN PONDOK MELATI SUB-DISTRICT Junengsih junengsih; Yusuf Nasirudin; Christina Natalia Devina; Yudhia Fratidina; Fauzia Yulfitria; Mardeyanti Mardeyanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 2 No 01 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2023.189

Abstract

Diabetes is the leading cause of blindness, heart attacks, stroke, kidney failure and foot amputations. With early prevention efforts, 80% of cases of diabetes can be prevented. The education is aimed at raising public awareness of the disease itself, acute and chronic DM complications and its prevention, as well as other management through routine blood sugar monitoring and DM disease management. In order to improve the knowledge and understanding of the elderly about hypertension and diabetes, one of the efforts made is to provide health education on hypertensive and diabetic diseases, as well as screening of the community in particular the elders in the district of Pondok Melati. by Bekasi. As for the stage of community service activities, this includes the preparation stage: approach to the people, meetings with Camat Pondok Melati, inventory and prioritize the handling of problems, make a schedule of settlement and take action to advance the agreement decided jointly. The second is the stage of implementation that includes education with the material: understanding of classification, signs and symptoms, complications, stimulation and physical exercise for the prevention of diabetes.The method of execution that is performed in the activity of service to the community, is by performing the service. In other words, provide knowledge about the prevention efforts of diabetes mellitus disease in the district of Pondok Melati Bekasi. The activities of implementation of devotion in the community began with anamnesies, blood sugar levels examination and discharge. To evaluate the process, there is enthusiasm and feedback from the target. And the evaluation results are done after the dissemination activity is completed. Implementation of the prevention of diabetes mellitus education in the district of Pondok Melati Bekasi, all participants as many as 37 people can follow the activities well so that the participants experience improvement of knowledge and attitude.
PEMBERDAYAAN KADER DAN KELUARGA BERBASIS RESPONSIF GENDER DALAM RANGKA PENCEGAHAN STUNTING SEJAK DINI Junengsih junengsih; Erika Yulita; Herlyssa Herlyssa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.288

Abstract

Stunting adalah stunting (kegagalan pertumbuhan) akibat kekurangan gizi kronis yang berlangsung sejak lahir hingga usia 24 bulan. Situasi ini tidak hanya berdampak pada penurunan tinggi badan anak, namun juga berdampak pada peningkatan angka kesakitan dan kematian anak, perkembangan kognitif, motorik, dan bahasa anak yang tidak optimal, dan pada akhirnya berujung pada berkurangnya sumber daya manusia. Upaya pencegahan stunting melalui keluarga dapat dilakukan dengan membangun kualitas kesehatan keluarga yang responsif gender dan hak anak dapat menjadi salah satu langkah yang efektif dalam membantu pemerintah menurunkan prevalensi kasus stunting. Dengan menggunakan metode participatory action dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan kader dan keluarga berbasis responsive gender yang dilaksanakan RW 09 Kelurahan Baru Jakarta Timur Tahun 2023, masyarakat dibekali ilmu mengenai penguatan 1000 HPK, screening stunting secara mandiri, pengoptimalisasian ASI eksklusif, pengolahan ASI perah serta pembuatan MP-ASI berbasis bahan pangan lokal yang tersedia disekitar tempat tinggal, serta materi responsif gender meliputi peran keluarga meningkatkan kualitas ketahanan fisik keluarga, ketahanan ekonomi keluarga, ketahanan sosial psikologis dan ketahanan social budaya sebagai upaya pendekatan mengurangi resiko stunting. Hasil dari pengabdian pemberdayaan adalah meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap stunting, 1000 HPK, ASI eksklusif, ketrampilan dalam mengolah ASI perah serta keterampilan kemandirian masyarakat dalam MPASI berbasis bahan pangan lokal.