Ringkasan Rumah adat Cikondang di kampung Cikondang desa Lamajang Kec.Pangalengan Kabupaten Bandung. dibangun sekitar abad ke-16, dan mengalami kebakaran di tahun 1942. Rumah adat ini hanya satu-satunya yang tersisa dicikondang, sehingga dilindungi dan telah menjadi situs cagar budaya arsitektur khas sunda. Pada berbagai paparan data menjelaskan rumah adat cikondang dan kehidupan masyakatnya, namun paparan secara terukur dan detail bentuk fisik arsitektur belum ditemukan. Menurut data dan narasumber bahwa rumah adat yang hanya tersisa satu inipun tidak akan dibangun kembali. Bahasan bertujuan menggambarkan bentuk sirkulasi udara dari bumi adat Cikondang berupa sketsa gambaran detail seperti jendela, jalosi dan kisi-kisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif yang didukung dengan observasi studi di lapangan dan studi literatur. Pada bangunan rumah adat Cikondang ini adalah menggunakan cross ventilation . Tiap sisi bangunan menjadi udara masuk dan keluar. Jendela kayu bisa mengatur besar-kecilnya volume udara dengan buka-tutup jendela. Material bangunan yang berbahan alami yang diambil dari hutan keramat. Bangunan yang berbentuk panggung mampu menjaga suhu di dalam ruangan. Abstract Cikondang traditional house in Cikondang village, Lamajang village, Pangalengan district, Bandung regency. was built around the 16th century, and experienced a fire in 1942. This traditional house is the only one left dicikondang, so it is protected and has become a cultural heritage site typical of Sundanese architecture. In various explanations, the data describes the cikondang traditional house and the life of the community, but the measured exposure and details of the physical form of architecture have not been found. According to the data and informants that the traditional house that is left only this one will not be rebuilt. The discussion aims to describe the form of air circulation from the Cikondang customary earth in the form of a detailed sketch of a picture such as a window, jalosi and grid. The method used in this study is a qualitative method with descriptive analysis that is supported by observations of field studies and literature studies. The shape of circulation in cikondang traditional house is using cross ventilation. Each side of the building becomes air in and out. Wooden windows can adjust the volume of air with open-close windows. Building materials made from natural materials taken from sacred forests. The building in the form of a stage is able to maintain the temperature in the room.