Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya

ANALISA KOMPUTASI PERGERAKAN ORBIT BUMI TERHADAP MATAHARI BERDASARKAN HUKUM KEPLER MEMANFAATKAN WOLFRAM MATHEMATICA Leonia M. F. B. Da Silva; Ali Warsito; Andreas Christian Louk
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.221 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v4i1.1431

Abstract

Sebuah simulasi yang menggambarkan lintasan orbit benda langit telah dilakukan dengan menggunakan Wolfram Mathematica versi 10.3. Penyelesaian persamaan diferensial dalam kasus orbit bumi terhadap matahari yang bergerak mengikuti gerak elipsoidal diselesaikan dengan persamaan Euler-Lagrange. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hukum Kepler II dalam kasus orbit benda langit berbentuk elips yang meliputi kecepatan dan posisi setiap saat. Dari hasil simulasi metode Euler yang telah dilakukan dapat dilihat pada notebook mathematica berupa grafik orbit bumi berbentuk elips pada setiap percepatan saat nilai , sehingga dapat dikatakan memenuhi hukum Kepler I. Dari simulasi ini juga diperoleh nilai eksentrisitas () sebesar 0,562437, energi total () sebesar -0,21875 kg m2/s2 dan -0.218758 kg m2/s2 dan nilai periode () sebesar 21,7112 s dan 21,7114 s. Kata Kunci: orbit, simulasi gerak elipsoidal, Euler-Lagrange, Hukum Kepler. Abstract A simulation that describes the trajectory of the orbit of a celestial bodies has been done by using Wolfram Mathematica software version 10.3. differential equations in the case of the earth’s orbit around the sun that moves along the ellipsoidal are solved by the Euler-Lagrange equation. This research aimed to proved the law of Kepler II in the case of the orbit an elliptical celestial bodies which includes velocity and position at any time. From the results of the Euler method simulation that has been carried out, it can be seen on the Mathematica notebook in the form of graphs of earth’s elliptical orbit trajectories in each acceleration when the value of , so that it can be said to fulfill Kepler’s I law. From this simulation also obtained the value of eccentricity () : 0,562437, total energy (E) : -0,21875 kg m2/s2 and E: -0,218758 kg m2/s2 and value of period (T) : 21,7112 s and T: 21,7114 s. Keywords: orbit, Ellipsoidal motion simulation, Euler-Lagrange, Kepler’s Law.
RANCANG BANGUN ALAT PERAGA PRAKTIKUM GERAK JATUH BEBAS Obet A. Atani; Laura A. S. Lapono; Andreas Christian Louk
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.599 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v4i1.1435

Abstract

Abstrak Telah dirancang sebuah sistem alat peraga praktikum gerak jatuh bebas dengan memanfaatkan fotodioda dan LED inframerah untuk mendeteksi gerak benda. Arduino Mega ADK sebagai pengontrol sistem, digunakan metode regresi non-linear polinomial orde dua dan bantuan bahasa pemrograman delphi 2010 untuk menganalisis persamaan gerak benda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai waktu tempuh benda, percepatan gravitasi, kecepatan dan grafik ketinggian serta kecepatan terhadap waktu. Nilai waktu tempuh objek yang diperoleh dari sensor pertama hingga sensor duabelas secara berturut-turut adalah 0.013944 s, 0.12069 s, 0.187906 s, 0.242262 s,0.289044 s, 0.330328 s, 0.36791 s, 0.402518 s, 0.435036 s, 0.465516 s, 0.494536 s, 0.522316 s. Nilai Kecepatan dari sensor pertama hingga sensor duabelas secara berturut-turut adalah -0.998308 m/s, 2.043109 m/s, -2.701001 m/s, -3. 233022 m/s, -3.690912 m/s, -4.094988 m/s, -4.462831 m/s, -4.801565 m/s, -5.119842 m/s, -5.418172 m/s, -5.702212 m/s, -5.974115 m/s. Nilai percepatan gravitasi yang diperoleh pada lokasi dengan posisi lintang -10.155021° dan elevasi 43 meter adalah −978,893.4689 ± 26.453
KAJIAN KOMPUTASI NUMERIK MODEL INTEGRATIF PADA DIFRAKSI CELAH LINGKARAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN SIMPSON 1/3 Freinademetz Anggur; Ali Warsito; Albert Zicko Johannes; Andreas Christian Louk
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.421 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v4i2.1830

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang komputasi numerik model integratif pada difraksi celah lingkaran dengan tujuan untuk menerapkan metode simpson 1/3 untuk mencari solusi kasus difraksi celah lingkaran, menghitung nilai integrasi bessel menggunakan metode simpson 1/3, menentukan jarak antara dua intensitas pada pita terang, memperoleh grafik pola intensitas cahaya terhadap jarak pada kasus difraksi celah berbentuk lingkaran. Hasil integrasi yang diperoleh dengan metode simpson 1/3 pada tiga titik puncak intensitas yaitu 0.14352548, -0.3342371, 0.27050545 Dari hasil perhitungan pada puncak pertama untuk intensitas maksimum pada terang pusat yang berada pada jarak 0.3 cm dengan nilai intensitas 0.91553621, puncak kedua pada jarak 5.1 cm dengan nilai intensitas 0.01718022 dan pucak ketiga pada jarak 8.6 cm dengan nilai intensitas 0.00395745. Dari hasil perhitungan diperoleh grafik antara jarak dengan intensitas sehingga terdapat pola yang membentuk cincin gelap terang semakin besar panjang gelombang sumber maka semakin besar pula jarak antara suatu titik intensitas dari intensitas maksimum. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pendekatan integrasi simpson 1/3 hampir mendekati hasil yang telah diperoleh secara analitik. Dari hasil ini dapat dihitung nilai error dari program terhadap nilai eksak secara analitik dan diperoleh nilai pendekatan yang kecil yaitu -7.95 x 10-6, -6.07 x 10-6, 2.25 x 10-6. Sehingga hasil pendekatan dengan metode Simpson dapat diterima serta dapat dikatakan bahwa program yang dibuat telah berfungsi dengan baik. Kata kunci: Bessel; metode Simpson 1/3; difraksi celah lingkaran. Abstract [Numerical Computation Study Of Integrative Models In The Circular Aperture Diffraction With Simpson 1/3 Approach Method] Research on numerical computation of integrative models on the circular aperture diffraction with the aim to apply the Simpson 1/3 method to find a solution to the circular aperture diffraction case, calculate the integration value of the Bessel using the Simpson 1/3 method, determine the distance between two intensities on the bright band, obtain graph of the pattern of light intensity versus distance in the case of circular slit diffraction. The integration results obtained by the Simpson method at three intensity peaks are 0.14352548, -0.3342371, 0.27050545 From the results of the calculation at the first peak for maximum intensity at the center of light at a distance of 0.3 cm with an intensity value of 0.91553621, the second peak at a distance of 5.1 cm with an intensity value of 0.01718022 and a third peak at a distance of 8.6 cm with an intensity value of 0.00395745. From the calculation results obtained by the graph between the distance with intensity so that there is a pattern that forms a dark ring of light the greater the source wavelength, the greater the distance between an intensity point from the maximum intensity. The calculation results show that the Simpson 1/3 integration approach is almost close to the results that have been obtained analytically. From these results, an error value from the program can be calculated analytically and the exact value of the approach obtained is -7.95 x 10-6, -6.07 x 10-6, 2.25 x 10-6. So the results of the approach with the Simpson 1/3 method can be accepted and it can be said that the program created has functioned well. Keywords: Bessel; Simpson 1/3methods; circular aperture diffraction.
Front Matter Vol 5, No. 2 - Oktober 2020 Andreas Christian Louk
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

VISUALISASI FENOMENA KOMBINASI DIFRAKSI DAN INTERFERENSI PADA CELAH GANDA MEMANFAATKAN METODE SECANT BERBASIS PEMROGRAMAN DELPHI Valerianus Jehadu; Ali Warsito; Albert Zicko Johannes; Andreas Christian Louk
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang visualisasi fenomena kombinasi difraksi dan interferensni pada celah ganda dengan tujuan menerapkan metode secant untuk memperoleh solusi jarak terang pusat ke terang dengan intensitas tertentu dan memperoleh grafik 2 dimensi dari distribusi intensitas cahaya. Solusi jarak terang pusat (intensitas maksimum) ke terang dengan intensitas tertentu padakasuskombinasi difraksi dan interferensi pada celah ganda diperoleh dengan mencari akar-akar persamaan intensitascahayanya.Dari hasil perhitungan grafis dan komputasi diperoleh solusi jarak terang pusat ke terang dengan intensitas tertentu.Pada nilai perbandingan 0.6I0, metode grafis dengan rentang nilai x dari 0.00877 sampai 0.0088 diperoleh nilai jarak terang pusat ke terang dengan intensitas tertentu sebesar 0.008781 mm. Sedangkan pada metode komputasi dengan nilai tebakan 0.005 dan 0.264 diperoleh nilai jarak 0.00878129 mm. Dari dua variasi yang digunakandapat dilihat bahwa pada variasi panjang gelombang, 500 nm, 550 nm, dan 600 nm diperoleh interval pita terang pusat berturut-turut dari -0.0094392 mm sampai 0.00943919 mm, -0.0103831 mm sampai 0.01038311 mm, dan-0.011327 mm sampai 0.01132703 mm. Kemudian pada variasi jarak celah ke layar 500 mm, 550 mm, dan 600 mm diperoleh nilai interval pita terang berturut-turut dari -0.0103831mm sampai 0.01038311 mm, -0.01142142 mm sampai 0.01142142 mm, dan -0.0124597 mm sampai 0.01245973 mm.Katakunci: Difraksi; interferensi; Celah Ganda; Intensitas, Secant Abstract Research on the visualization of diffraction and interference combination phenomena on double slits has been carried out to apply the secant method for determining the solution of the maximum distance intensity to bright with the certain intensity and obtaining a two graph of the light intensity distribution. The solution of the maximum distance intensity to bright with a certain intensity is obtained by looking for the roots of the light intensity equation.From the result of calculationgraphical and computationally have gotten the solution of the maximum distance intensity to bright with a certain intensity. On the comparison value 0.6I0, a graph method with the interval from 0.00877 to 0.0088 is gotten the maximum distance intensity luminous with a certain intensity of 0.008781 mm. Meanwhile, on computational methods with the guessed value, 0.005 to 0.264 is reached distance value 0.00878129 mm. From two variation used, can be viewed that on wavelength variation 500 nm, 550 nm, 600 nm, are obtained a central light band interval successively from -0.0094392 mm to 0.00943919 mm, -0.0103831 mm to 0.01038311 mm, and 0.011327 mm to 0.01132703 mm. Then in the variation of the gap distance to the screen of 500 mm, 550 mm, and 600 mm, the values of the bright band intervals are obtained from -0.0103831 mm to 0.01038311 mm, -0.01142142 mm to 0.01142142 mm, and -0.0124597 mm to 0.01245973 mm. Keywords: Diffraction; Interference; double slits; intensity; and secant.
RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM AKUISISI CITRA DIGITAL UNTUK PROSES TOMOGRAFI Juan Y. Mandala; Ali Warsito; Laura A. S. Lapono; Andreas Christian Louk
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v6i1.4500

Abstract

AbstrakTelah dirancang sebuah Prototype Sistem Akuisisi Citra Digital Untuk Proses Tomografi dengan menggunakan Arduino Uno. Arduino Uno berfungsi untuk mengontrol putaran pada motor dc saat diberikan nilai kecepatan tertentu. Tampilan hasil dari rekontruksi sistem ini berupa pola lingkaran sebuah citra gambar yang akan ditampilkan pada komputer. Sistem ini telah diuji dan dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat melakukan perekaman data citra objek menggunakan kamera usb. Dalam proses perekaman membutuhkan waktu 20 detik, dengan sampel yang diuji yaitu cairan kasumba berwarna biru dengan kekentalan 0.1 ml yang dicampur dengan aquades 10 ml. Dalam perekaman sampel objek menggunakan resolusi 320×240 dan frame rate 30.5 fps. Proses pengujian alat berlangsung di laboratorium Fisika FST Undana. Hasil perhitungan dari data citra gambar, didapatkan nilai radian sebesar 6.28, sudutnya 359.8 dan rotasi/frame 1.25. Dari data yang didapatkan untuk mencapai satu putaran penuh diperoleh gambar sebanyak 286 frame/detik. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai data pusat intensitas yang bervariasi yaitu 148, 149, 150, 151, 152, 153, 154, 155, 156, 157, 158 dan 159, dengan banyaknya data pusat intensitas 286. Kata kunci: Kamera USB, Motor DC, Arduino UNO, frame, tomografi, kontinyu Abstract A Prototype Digital Image Acquisition System for Tomography Process using Arduino Uno has been designed. Arduino Uno functions to control the rotation of the dc motor when given a certain speed value. Display the results of the reconstruction of this system in the form of a circle pattern of an image that will be displayed on the computer. This system has been tested and can work properly, so it can record object image data using a USB Camera. In the recording process it took 20 seconds, with the sample tested, namely the blue Kasumba liquid with a thickness of 0.1 ml mixed with 10 ml of distilled water. In recording object samples using a resolution of 320 × 240 and a frame rate of 30.5 fps. The process of testing the tools took place at the Undana FST Physics laboratory.The results of the calculation of image data showed that the radian value was 6.28, the angle was 359.8 ° and the rotation / frame was 1.25 °. From the data obtained, to achieve one full rotation, 286 frames / second are obtained. From the results of data processing, it was obtained that the value of the intensity center data varied, namely 148, 149, 150, 151, 152, 153, 154, 155, 156, 157, 158 and 159, with the number of intensity data centers being 286. Keywords: USB Camera, Motor DC, Arduino UNO, frame, tomography, continuous.